• Cek Fakta: Andika-Hendi Borong Sembako untuk Serangan Fajar?

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 27/11/2024

    Berita

    Beredar di media sosial Facebook sebuah video dari Tiktok lanagejagad794 berisi serangkaian foto dengan narasi pihak cagub-cawagub Jateng Andika-Hendi memborong sembako untuk dibagikan sebagai serangan fajar di hari pemungutan suara.

    Dalam video yang diunggah Selasa (26/11) tersebut diperlihatkan beberapa paket sembako dengan label wajah serta nama Andika-Hendi. Diperlihatkan pula foto sejumlah warga tengah mengantre, serta kupon tebus murah.

    Berikut narasi yang disampaikan:

    "Wah ngeri banget ini PDI Perjuangan, Setelah ditelusuri lebih dalam ternyata mereka sendirilah pelakunya. Telah diborong sendiri oleh PDI Perjuangan. Sembako itu akan digunakan sebagai serangan fajar, udah gak habis pikir lagi, ngelihat kelakuan PDIP semakin ke sini, udahlah PDIP emang senyaman itu ya berkuasa?"

    Hasil Cek Fakta

    Tim penelusuran fakta Suara.com melakukan pengecekan dengan reverse image search dan ditemukan video yang menampilkan konten serupa di media sosial Tiktok.

    Dalam video tersebut terlihat sejumlah paket sembako dengan kantong dan isi yang sama dengan video yang beredar di facebook (link di atas). Video yang diunggah oleh akun Tiktok Sobat Kaisar pada Sabtu (23/11) menampilkan momen tebus murah di Cilacap, Jawa Tengah.

    Dalam video yang beredarpun ditemukan foto kupon bertuliskan tebus murah Jawa Tengah Perkasa.

    Selain itu, di akun Instagram Pandhita Jateng juga terdapat unggahan mengenai kegiatan tebus murah sembako dengan label Andika-Hendi.

    Melansir berita dari Antara yang dipublikasi pada 4 November lalu, salah satu relawan Andika-Hendi yaitu Pandhita Jateng melakukan tebus murah sembako di Kab. Temanggung dan Kab. Semarang.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut Andika-Hendi borong paket sembako untuk serangan fajar tidaklah benar. Paket sembako tersebut bukan untuk serangan fajar melainkan untuk kegiatan tebus murah.

    Rujukan

    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek fakta, artikel Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah dalam Pilkada 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/11/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan tangkapan layar dari suatu media yang menarasikan Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah Ahmad Luthfi akan pulang kampung ke Jawa Timur jika kalah di Pilkada 2024 ini.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Kalau Kalah, Saya Akan Kembali ke Kampung Saya di Jawa Timur, Ucap Ahmad Luthfi”

    Namun, benarkah artikel yang menyatakan Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah Pilkada 2024?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, tidak ada artikel yang berjudul seperti tangkapan layar dalam unggahan tersebut.

    Namun, ANTARA menemukan artikel dengan tampilan serupa dengan judul yang berbeda dengan di tangkapan layar. Artikel tersebut serupa dengan laman Awall.id yang berjudul “Tampil Gemilang di Debat Perdana, Luthfi-Gus Yasin Buktikan Siap Pimpin Jawa Tengah”.

    Dalam artikel tersebut, Bendahara DPD I Golkar Jateng, Mohammad Saleh mengatakan, paslon nomor urut 2 itu dinilai menguasai materi debat, baik secara data fakta di lapangan maupun solusi-solusi yang ditawarkan untuk masyarakat Jawa Tengah.

    Dengan demikian, tangkapan layar artikel tersebut tidak sesuai dengan aslinya.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Klaim: Artikel Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah dalam Pilkada 2024

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Deretan hoaks bagi-bagi uang jelang Pilkada, dari Prabowo hingga Dedi Mulyadi

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/11/2024

    Berita



    Jakarta (ANTARA/JACX) – Menjelang Pilkada 2024, ramai di media sosial akun mengatasnamakan pejabat di Indonesia membagikan uang jutaan rupiah hanya dengan mengikuti, menyukai atau komentar diakun dan unggahan sesuatu. Padahal hal tersebut merupakan hoaks atau disinformasi.

    Berikut deretan hoaks bagi-bagi hadiah yang dikumpulkan tim ANTARA:



    1. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Sebuah akun di TikTok mengatasnamakan Presiden Prabowo mengunggah beberapa video yang menarasikan Prabowo akan memberikan bantuan untuk masyarakat yang membutuhkan.

    Unggahan tersebut telah ditayangkan lebih dari 500 ribu penayangan, disukai oleh 17 ribu orang dan akun tersebut memiliki pengikut hingga 73 ribu.



    Berikut narasi dalam video tersebut:

    “bantuan khusus rakyat yang betul-betul membutuhkan bantuan”

    Namun, benarkah unggahan tersebut?

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi suara Presiden Prabowo. Hasilnya, suara tersebut 99,8 persen merupakan hasil Artificial Intelligence (AI).





    2. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Sebuah akun di TikTok mengatasnamakan Menteri Komdigi, Meutya Hafid, mengatakan uang yang disita dari kasus judi online akan disalurkan untuk bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.

    Namun, benarkah unggahan tersebut?



    ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi suara Meutya Hafid. Hasilnya, suara tersebut 99,9 persen merupakan hasil Artificial Intelligence (AI).



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});



    3. Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

    Sebuah akun TikTok mengatasnamakan Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan memberikan bantuan kepada masyarakat sebesar Rp51 juta jika benar menjawab tebak-tebakan.

    Namun, benarkah unggahan tersebut?



    Berdasarkan penelusuran ANTARA, akun tersebut bukan akun resmi Dedi Mulyadi. Akun resmi Dedi Mulyadi di Instagram @dedimulyadi71, TikTok @dedimulyadiofficial (), dan Facebook Kang Dedi Mulyadi.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Video Tak Perlihatkan Jokowi Komentari Dukungan Prabowo di Pilkada Jateng

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Video Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membuat pernyataan mengenai pengarahan yang datang dari keluarga sendiri, beredar di media sosial.

    Video tersebut dikaitkan sebagai respons atas dukungan Presiden Prabowo Subianto kepada Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah (Pilkada Jateng) 2024.

    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.

    Video komentar Jokowi soal dukungan Prabowo kepada Luthfi, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    "Jadi, kalau mengarahkan enggak apa-apa, jadi kalau cawe-cawe juga enggak apa-apa, karena kan di keluarga kita sendiri kan," kata Jokowi dalam video.

    Sementara, berikut teks yang tertera pada video:

    MANTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA JOKO WIDODO (JOKOWI) KOMENTARI MASALAH PRESIDEN PRABOWO DUKUNG AHMAD LUTHFI

    Hasil Cek Fakta

    Video Jokowi yang beredar identik dengan video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, 31 Agustus 2023.

    Jokowi memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

    Klip yang diambil dipotong dari menit ke-4 detik ke-54 sampai menit ke-5 detik ke-9. Saat itu, Jokowi bicara mengenai pemberian arahan darinya sebagai senior HIPMI.

    Pidato Jokowi tidak ada kaitannya dengan Pilkada Jateng 2024. Saat itu, banyak yang mengaitkan pernyataan Jokowi dengan kemungkinan putranya, Gibran Rakabuming Raka ikut kontestasi Pemilihan Presiden 2024.

    Namun, saat Jokowi bicara tentang "cawe-cawe di keluarga sendiri", Gibran masih terhalang Undang-Undang Pemilu terkait batas usia 40 tahun.

    Putusan Mahkamah Konstitusi yang membuat Gibran bisa maju sebagai calon wakil presiden dibacakan pada 16 Oktober 2023.

    Kemudian, dilansir dari Antara, Jokowi menjelaskan bahwa komentarnya terkait "cawe-cawe" itu terkait posisinya yang "masuk kategori senior HIPMI".

    Terkait Pilkada 2024, Jokowi memang pernah berkomentar mengenai dukungan Prabowo kepada Luthfi.

    "Jadi kalau beliau berkampanye, saya kira sah-sah saja, tetapi ada aturan mainnya," kata Jokowi pada 16 November 2024, dilansir Kompas TV.

    Ia mengatakan, presiden dan wakil presiden memiliki hak untuk berkampanye sesuai dengan Pasal 299 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

    Di sisi lain, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan bahwa tindakan Prabowo mendukung salah satu paslon dalam Pilkada Jateng tidak melanggar aturan apa pun dalam pemilu.

    "Tidak terdapat dugaan pelanggaran pemilihan, baik itu pelanggaran administrasi pemilihan maupun tindak pidana pemilihan," Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/11/2024).

    Kesimpulan

    Klip pidato Jokowi saat Rakernas HIPMI 2023 disebarkan dengan konteks keliru.

    Jokowi bicara soal pemberian arahan darinya sebagai senior HIPMI. Video tersebut tidak terkait dukungan Prabowo kepada salah satu paslon dalam Pilkada 2024.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini