tirto.id - Menjelang momen Idul Fitri, pembahasan tentang Tunjangan Hari Raya (THR) seringkali mendapat sorotan masyarakat. Baru-baru ini, misalnya, beredar di media sosial, unggahan yang menyebut Menteri Koperasi Budi Arie akan mengembalikan dana haji, yang dipakai untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dalam bentuk THR kepada masyarakat.
Sejumlah akun mengunggah klaim tersebut dalam bentuk tangkapan layar artikel yang mencantumkan logo media CNN Indonesia berjudul "Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR" dengan tanggal publikasi Sabtu (15/3/2025).
Narasi tersebut diunggah oleh sejumlah akun di Instagram dan Facebook, di antaranya “ef_nam”(arsip), “Shuniyya Rahma”(arsip), “Hartono M. Yasin Anda”,“Devi Ika Rhiyana” dan “Relawan Oposisi” dalam periode Minggu (16/3/2025) hingga Selasa (18/3/2025).
“Tidak sengaja kok bisa 700 Triliun. Gimana ini Pak, dana haji kok jadi THR ..Entah benar atau hoax , tapi pernyataan ini kalau benar menyakiti masyarakat apalagi yang daftar haji.." bunyi keterangan salah satu unggahan tersebut.
Sepanjang Senin (17/3/2025) hingga Senin (24/3/2025), atau selama tujuh hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 283 reaksi, 298 komentar, dan telah 24 kali dibagikan ulang.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Hoaks Budi Arie Kembalikan Dana Haji untuk IKN dalam Bentuk THR
Sumber:Tanggal publish: 24/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tirto mengunjungi situs media CNN Indonesia, yang namanya dicatut dalam klaim unggahan tersebut. Kami memasukkan kata kunci judul artikel klaim tersebut dalam kolom pencarian berita. Hasilnya, kami tidak menemukan artikel yang memberitakan bahwa Budi Arie akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk pembangunan IKN dalam bentuk THR.
Kami juga memasukan kata kunci judul berita tersebut di Google, “CNN Indonesia Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR”. Hasilnya, kami kembali tidak menemukan artikel dengan judul berita tersebut.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik reverse image search dari Google Images.
Hasilnya, kami menemukan artikel dari CNN Indonesia yang identik dengan klaim unggahan namun dengan judul berita yang berbeda. Artikel itu berjudul "210 Ribu Orang Bakal Dilatih Kelola Koperasi Desa Merah Putih".
Terdapat sejumlah kesamaan antara artikel itu dengan artikel yang disertakan dalam klaim unggahan, yaitu dari thumbnail foto berita yang digunakan, serta tanggal dan jam publikasi artikel.
Artikel asli memberitakan pernyataan Budi Arie yang menyebut sebanyak 210 ribu orang bakal mendapatkan pelatihan dalam pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Projo tersebut menegaskan program itu merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi petani dan warga desa dari sistem ekonomi yang tidak adil.
"Pak Prabowo ini memang hatinya untuk koperasi dan rakyat. Karena itulah ide pembentukan kopdes yang dicanangkan oleh beliau dan diperintahkan kepada saya ini," ujar Budi Arie dalam acara Buka Puasa Bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025), seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.
Artikel berita yang berseliweran, berjudul, "Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR", kemungkinan besar merupakan hasil suntingan.
Kami tidak menemukan adanya artikel berita dengan judul serupa yang diunggah CNN Indonesia dan sejumlah media kredibel lain. Senada, berdasarkan hasil penelusuran di Google, kami juga tidak menemukan adanya satupun pernyataaan Budi Arie yang menyebutkan akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk IKN bakal dikembalikan dalam bentuk THR.
Pada tahun 2022 lalu, pemerintah sendiri telah menegaskan bahwa tidak menggunakan dana haji untuk kepentingan lain, termasuk sebagai biaya pembangunan IKN. Hal tersebut diungkapkan Menteri Agama kala itu Yaqut Cholil Qoumas.
"Saya ingin menegaskan bahwa tidak benar kalau ada hoaks yang mengatakan bahwa dana Haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini dan itu termasuk keperluan untuk membangun IKN. Itu sama sekali tidak benar," tegas Yaqut dalam keterangan usai rapat terbatas pelaksanaan haji di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022).
Belum lama ini, Tirto juga telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim palsu serupa yang menyebut Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menyebut pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa. Klaim tersebut juga menampilkan artikel berita serupa yang menyertakan logo CNN Indonesia.
Kami juga memasukan kata kunci judul berita tersebut di Google, “CNN Indonesia Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR”. Hasilnya, kami kembali tidak menemukan artikel dengan judul berita tersebut.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik reverse image search dari Google Images.
Hasilnya, kami menemukan artikel dari CNN Indonesia yang identik dengan klaim unggahan namun dengan judul berita yang berbeda. Artikel itu berjudul "210 Ribu Orang Bakal Dilatih Kelola Koperasi Desa Merah Putih".
Terdapat sejumlah kesamaan antara artikel itu dengan artikel yang disertakan dalam klaim unggahan, yaitu dari thumbnail foto berita yang digunakan, serta tanggal dan jam publikasi artikel.
Artikel asli memberitakan pernyataan Budi Arie yang menyebut sebanyak 210 ribu orang bakal mendapatkan pelatihan dalam pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Projo tersebut menegaskan program itu merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi petani dan warga desa dari sistem ekonomi yang tidak adil.
"Pak Prabowo ini memang hatinya untuk koperasi dan rakyat. Karena itulah ide pembentukan kopdes yang dicanangkan oleh beliau dan diperintahkan kepada saya ini," ujar Budi Arie dalam acara Buka Puasa Bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025), seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.
Artikel berita yang berseliweran, berjudul, "Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR", kemungkinan besar merupakan hasil suntingan.
Kami tidak menemukan adanya artikel berita dengan judul serupa yang diunggah CNN Indonesia dan sejumlah media kredibel lain. Senada, berdasarkan hasil penelusuran di Google, kami juga tidak menemukan adanya satupun pernyataaan Budi Arie yang menyebutkan akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk IKN bakal dikembalikan dalam bentuk THR.
Pada tahun 2022 lalu, pemerintah sendiri telah menegaskan bahwa tidak menggunakan dana haji untuk kepentingan lain, termasuk sebagai biaya pembangunan IKN. Hal tersebut diungkapkan Menteri Agama kala itu Yaqut Cholil Qoumas.
"Saya ingin menegaskan bahwa tidak benar kalau ada hoaks yang mengatakan bahwa dana Haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini dan itu termasuk keperluan untuk membangun IKN. Itu sama sekali tidak benar," tegas Yaqut dalam keterangan usai rapat terbatas pelaksanaan haji di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022).
Belum lama ini, Tirto juga telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim palsu serupa yang menyebut Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menyebut pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa. Klaim tersebut juga menampilkan artikel berita serupa yang menyertakan logo CNN Indonesia.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan tangkapan layar berita dari CNN Indonesia yang menyebut Menteri Koperasi Budi Arie akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk pembangunan IKN dalam bentuk THR bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Meski tangkapan layar tersebut benar dari artikel CNN Indonesia, namun judulnya telah disunting sehingga tak sesuai dengan artikel aslinya. Judul asli tangkapan layar berita tersebut adalah "210 Ribu Orang Bakal Dilatih Kelola Koperasi Desa Merah Putih".
Selain itu, menurut hasil penelusuran di mesin pencarian dan pencarian di indeks direktori CNN Indonesia, tidak ada satupun pernyataan Budi Arie, yang menyebutkan akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk IKN, bakal dikembalikan dalam bentuk THR.
Meski tangkapan layar tersebut benar dari artikel CNN Indonesia, namun judulnya telah disunting sehingga tak sesuai dengan artikel aslinya. Judul asli tangkapan layar berita tersebut adalah "210 Ribu Orang Bakal Dilatih Kelola Koperasi Desa Merah Putih".
Selain itu, menurut hasil penelusuran di mesin pencarian dan pencarian di indeks direktori CNN Indonesia, tidak ada satupun pernyataan Budi Arie, yang menyebutkan akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk IKN, bakal dikembalikan dalam bentuk THR.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/DHTLHxcP_zU/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=embed_video_watch_again
- https://archive.ph/nH1eM
- https://web.facebook.com/shuniyya.ruhama/posts/10231090379895138
- https://archive.ph/KdmB3
- https://web.facebook.com/hartono.m.anda/posts/1625362855036436
- https://web.facebook.com/devi.rhiyana/posts/9409462399089160
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=544256728686515&id=100093065768632
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250315121452-92-1209153/210-ribu-orang-bakal-dilatih-kelola-koperasi-desa-merah-putih
- https://tirto.id/menag-tegaskan-pemerintah-tak-pakai-dana-haji-untuk-ikn-gr6D
- https://tirto.id/hoaks-gibran-sebut-pemerintah-tak-sengaja-pakai-dana-haji-g9xD
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Keluarga Jokowi Terlibat Korupsi Pertamina
Sumber:Tanggal publish: 21/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Keluarga dari mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi di PT Pertamina (Persero).
Ada nama Bagaskara Ikhlasulla yang merupakan keponakan Jokowi, putra dari adik bungsunya Titik Relawati.
Ada pula nama Joko Priyambodo, menantu Anwar Usman yang merupakan adik ipar Jokowi.
Keduanya memang menduduki jabatan di PT Pertamina dan anak perusahaannya, tetapi dari hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan dengan kasus korupsi.
Informasi mengenai keluarga Jokowi terlibat korupsi di PT Pertamina disebarkan oleh akun Facebook ini pada 3 Maret 2025.
Pengunggah menyertakan video berdurasi 1 menit 13 detik berisi penjelasan soal posisi Bagaskara Ikhlasulla Arif dan Joko Priyambodo di PT Pertamina.
Berikut teks yang tertera pada video:
Ternyata Mencuri di posisi Ex Kepala Negara
keluarga presdie ke 7 ikut terlibat
Ternyata keluarga besar pendiri IKN terlibat kasus KORUPSI di PERTAMINA
Sejumlah pengguna Facebook lainnya lantas mengambil tangkapan layar itu, lalu menyebarkannya. Seperti yang dilakukan akun ini, ini, dan ini.
Hasil Cek Fakta
Klip yang beredar bersumber dari video yang diunggah kanal YouTube Kompas.com, pada 9 Juni 2024.
Video itu hanya menjelaskan keterlibatan keluarga Jokowi dalam jajaran pejabat PT Pertamina.
Joko Priyambodo tercatat sebagai Direktur Pemasaran dan Operasi PT Pertamina Patra Logistik.
Sementara Bagaskara Ikhlasulla Arif menjabat sebagai Manager Non-Government Relations PT Pertamina (Persero) sejak Maret 2024.
Sejauh ini belum ada bukti yang menguatkan atau menyatakan bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi di PT Pertamina.
Belakangan, PT Pertamina menjadi sorotan karena kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Dikutip dari Kompas.com, Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka dalam kasus tersebut, yakni:
Hingga Jumat (21/3/2025), belum ada nama lain yang ditetapkan sebagai tersangka.
Video itu hanya menjelaskan keterlibatan keluarga Jokowi dalam jajaran pejabat PT Pertamina.
Joko Priyambodo tercatat sebagai Direktur Pemasaran dan Operasi PT Pertamina Patra Logistik.
Sementara Bagaskara Ikhlasulla Arif menjabat sebagai Manager Non-Government Relations PT Pertamina (Persero) sejak Maret 2024.
Sejauh ini belum ada bukti yang menguatkan atau menyatakan bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi di PT Pertamina.
Belakangan, PT Pertamina menjadi sorotan karena kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Dikutip dari Kompas.com, Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka dalam kasus tersebut, yakni:
Hingga Jumat (21/3/2025), belum ada nama lain yang ditetapkan sebagai tersangka.
Kesimpulan
Narasi mengenai keluarga Jokowi terlibat korupsi di PT Pertamina belum terbukti kebenarannya.
Keluarga Jokowi, yakni Bagaskara Ikhlasulla Arif dan Joko Priyambodo memang memiliki jabatan di PT Pertamina.
Namun dari daftar tersangka yang ditetapkan Kejagung atas kasus tata kelola minyak mentah, tidak ada nama keduanya.
Keluarga Jokowi, yakni Bagaskara Ikhlasulla Arif dan Joko Priyambodo memang memiliki jabatan di PT Pertamina.
Namun dari daftar tersangka yang ditetapkan Kejagung atas kasus tata kelola minyak mentah, tidak ada nama keduanya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/era.a.zaman.5/videos/1617843845764565
- https://www.facebook.com/photo?fbid=611957178395694&set=pcb.611958058395606
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0HSVuBX1SBxrM5Mg6KEefziTZQRy4vozN9hMQTisoPHPhWPeKV52dZqB3TedK8PZRl&id=100093844726552
- https://www.facebook.com/bahjupi.bahjupi/posts/pfbid0km2cJ2TVuSPW752bFEzk4sxhWkeM6zCx2JQuF38idE9NC5ksdcrmxNvKStvqWfs5l
- https://www.youtube.com/watch?v=2dRYloWaO6Q
- https://nasional.kompas.com/read/2025/02/26/22595581/kejagung-tetapkan-2-tersangka-baru-kasus-korupsi-pertamina-patra-niaga
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Tautan untuk Daftar PKH Ramadhan dengan Akun Telegram
Sumber:Tanggal publish: 21/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) khusus Ramadhan 1446 Hijriah.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.
Tautan yang diklaim untuk pendaftaran bansos PKH Ramadhan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Kamis (20/1/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
SPESIAL BULAN RAMADHAN 1446 HBANTUAN SOSIAL PKH MERATA UNTUK MASYARAKAT INDONESIABANTUAN PKH SEBESAR Rp.1.500.000, Per Orang.
Daftarkan Diri Anda Dibawah Ini & Ikuti Persyaratannya.Dapatkan Sekarang
Screenshot Hoaks, tautan diklaim pendaftaran bansos PKH Ramadhan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.
Tautan yang diklaim untuk pendaftaran bansos PKH Ramadhan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Kamis (20/1/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
SPESIAL BULAN RAMADHAN 1446 HBANTUAN SOSIAL PKH MERATA UNTUK MASYARAKAT INDONESIABANTUAN PKH SEBESAR Rp.1.500.000, Per Orang.
Daftarkan Diri Anda Dibawah Ini & Ikuti Persyaratannya.Dapatkan Sekarang
Screenshot Hoaks, tautan diklaim pendaftaran bansos PKH Ramadhan
Hasil Cek Fakta
Setelah diperiksa, tautan yang diklaim untuk mendapatkan bansos PKH Ramadhan Rp 1,5 juta tersebut mengarah ke sebuah situs mencurigakan.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor akun Telegram untuk mendapatkan bansos.
Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data. Sebab, penyaluran bansos dari pemerintah tidak menggunakan Telegram.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, pemerintah menargetkan pencairan bansos triwulan I-2025 rampung sebelum Ramadhan.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, untuk saat ini penyaluran bansos ini masih menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Pemerintah baru akan mulai memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang masih dalam tahap validasi untuk penyaluran pada triwulan II-2025.
"Jadi untuk triwulan II-2025 nanti baru kami menggunakan data terbaru, DTSEN. Sekarang masih data yang lama, DTKS," kata Gus Ipul dalam siaran pers, 19 Februari 2025.
Syarat menjadi penerima bansos pemerintah adalah terdaftar di DTKS. Status penerima bansos dapat dicek di situs DTKS melalui tautan https://cekbansos.kemensos.go.id/.
DTKS adalah data induk yang berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor akun Telegram untuk mendapatkan bansos.
Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data. Sebab, penyaluran bansos dari pemerintah tidak menggunakan Telegram.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, pemerintah menargetkan pencairan bansos triwulan I-2025 rampung sebelum Ramadhan.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, untuk saat ini penyaluran bansos ini masih menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Pemerintah baru akan mulai memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang masih dalam tahap validasi untuk penyaluran pada triwulan II-2025.
"Jadi untuk triwulan II-2025 nanti baru kami menggunakan data terbaru, DTSEN. Sekarang masih data yang lama, DTKS," kata Gus Ipul dalam siaran pers, 19 Februari 2025.
Syarat menjadi penerima bansos pemerintah adalah terdaftar di DTKS. Status penerima bansos dapat dicek di situs DTKS melalui tautan https://cekbansos.kemensos.go.id/.
DTKS adalah data induk yang berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk pendaftaran bansos PKH Ramadhan adalah hoaks.
Tautan itu kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data. Sebab, penyaluran bansos dari pemerintah tidak menggunakan Telegram.
Tautan itu kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data. Sebab, penyaluran bansos dari pemerintah tidak menggunakan Telegram.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02ifUaKzu5MjhMTqRVY4QSK91yTNQqsKsg782H3CG6oxbnYjDJwJEoQKXZddm5PHpAl&id=61574433449870
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02ifUaKzu5MjhMTqRVY4QSK91yTNQqsKsg782H3CG6oxbnYjDJwJEoQKXZddm5PHpAl&id=61574433449870
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02ksgwBAbb6yPfe7YaA2bEEmwNigehru1GQ2XAyL37iQMMzXXshv5WXah7SxYvgXwjl&id=61574203404261
- https://nasional.kompas.com/read/2025/02/19/10504021/bansos-ditargetkan-cair-tuntas-sebelum-ramadhan-2025
- https://cekbansos.kemensos.go.id/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Cek Fakta: Ridwan Kamil Ditahan KPK Pertengahan Maret 2025
Sumber:Berita
Suara.com - Beredar video di media sosial yang menarasikan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam video Facebook berdurasi kurang dari semenit tersebut menampilkan seorang pria mengenakan topi, masker dan rompi merah tahanan kejaksaan.
Diketahui sebelumnya, KPK memang melakukan penggeledahan rumah Ridwan Kamil pada Senin, 10 Maret 2025 untuk mengusut dugaan korupsi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) periode 2021-2023.
Adapun narasi dalam unggahan tersebut:
"Ridwan Kamil ditangkap
seret semuanya pak biar dipenjara berjamaah"
Akan tetapi, apakah benar video itu merupakan saat Ridwan Kamil ditahan KPK?
Dalam video Facebook berdurasi kurang dari semenit tersebut menampilkan seorang pria mengenakan topi, masker dan rompi merah tahanan kejaksaan.
Diketahui sebelumnya, KPK memang melakukan penggeledahan rumah Ridwan Kamil pada Senin, 10 Maret 2025 untuk mengusut dugaan korupsi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) periode 2021-2023.
Adapun narasi dalam unggahan tersebut:
"Ridwan Kamil ditangkap
seret semuanya pak biar dipenjara berjamaah"
Akan tetapi, apakah benar video itu merupakan saat Ridwan Kamil ditahan KPK?
Hasil Cek Fakta
Tim cek fakta Antara menggunakan Google Image Reverse untuk mengkonfirmasi video tersebut. Hasilnya, video serupa ditemukan di YouTube KompasTV Palembang yang berjudul “Diduga Korupsi Perizinan Kebun Sawit, Mantan Kades Musi Rawas Ditahan Kejati Sumsel”.
Sesuai keterangannya, pria berompi tahanan itu adalah BA, anggota DPRD Musi Rawas yang menjadi buronan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi perizinan kebun sawit. Ia diduga merugikan negara hingga Rp61,3 miliar.
Sesuai keterangannya, pria berompi tahanan itu adalah BA, anggota DPRD Musi Rawas yang menjadi buronan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi perizinan kebun sawit. Ia diduga merugikan negara hingga Rp61,3 miliar.
Halaman: 104/6602