• [PENIPUAN] Ada Bansos PKH Ramadan, Disalurkan Lewat Telegram

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/03/2025

    Berita

    Pada Jumat (7/3/2025) akun Facebook “Informasi Bantuan Sosial” membagikan tautan [arsip] disertai narasi :

    “INFORMASI BANTUAN SPESIAL BULAN RAMADHAN 1446 HIJRIAH

    BANSOS PKH RAMADHAN 2025

    BANTUAN LANGSUNG TUNAI Rp.1.500.000,

    Daftar & Dapatkan Sekarang Menggunakan Nomor Telegram Aktif Anda”

    Hingga Senin (24/3/25), unggahan telah mendapatkan 131 tanda suka, 40 komentar dan telah dibagikan ulang 3 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan dalam unggahan. Diketahui, tautan tidak mengarah ke laman resmi Telegram maupun Kementerian Sosial (Kemensos). Laman tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor akun Telegram untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos).

    Adapun status penerima bansos dapat dicek di laman cekbansos.kemensos.go.id.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “ada bansos PKH Ramadan, disalurkan lewat Telegram” merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

    • Malang Hits
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Tautan Lowongan Kerja Bayan Resources

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/03/2025

    Berita

    Akun Facebook “Info Loker” pada Sabtu (08/03/2025) membagikan tautan [arsip] berisi informasi lowongan kerja Bayan Resources untuk lulusan SMA hingga S1.

    Berikut narasi lengkapnya:

    “Dibutuhkan Segera
    Karyawan / Karyawati
    PT Bayan Resources Tbk (Pertambangan Batubara)
    Pria/Wanita
    Usia 18 – 40 tahun
    Informasi Kualifikasi Posisi, Lokasi dan Persyaratan Selengkapnya Klik daftar
    Tidak dipungut biaya”

    Per Senin (24/03/2025), unggahan sudah disukai 15 pengguna.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan pendaftaran dalam unggahan. Diketahui, tautan tidak mengarah ke laman resmi Bayan Resources (bayan.com). Warganet justru diminta menuliskan nama, alamat, usia, jenis kelamin, dan nomor handphone yang terhubung dengan akun Telegram.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri informasi lowongan di laman karir PT Bayan Resources (bayan.com.sg/career-at-bayan). Ada sejumlah lowongan kerja yang tertera, yaitu

    HR Generalist (Compension & Benefit Staff)
    Billing Staff
    HR Payroll Admin Staff
    Procurement Senior Staff
    ICT ERP Supoort Staff
    Dari pengamatan TurnBackHoax, semua lowongan pekerjaan yang dibuka memiliki persyaratan gelar sarjana. Perusahaan juga menyertakan persyaratan dan deskripsi pekerjaan dalam setiap lowongan. Pendaftaran diarahkan melalui pengisian formulir dengan mengeklik tautan di bawah deskripsi pekerjaan.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “lowongan kerja Bayan Resources” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks! Video Ridwan Kamil ditahan KPK pada pertengahan Maret 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/03/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah video di Facebook berdurasi kurang dari satu menit menampilkan seorang pria mengenakan topi, masker dan rompi merah tahanan kejaksaan.

    Video tersebut dinarasikan sebagai Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Sebelumnya, KPK menggeledah rumah Ridwan Kamil pada Senin, 10 Maret 2025 untuk mengusut dugaan korupsi Bank BJB.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Ridwan Kamil ditangkap

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    seret semuanya pak biar dipenjara berjamaah”

    Namun, benarkah video tersebut merupakan saat Ridwan Kamil ditahan KPK?



    Hasil Cek Fakta

    ANTARA menggunakan Google Image Reverse untuk mengkonfirmasi video tersebut. Hasilnya, video serupa ditemukan di YouTube KompasTV Palembang yang berjudul “Diduga Korupsi Perizinan Kebun Sawit, Mantan Kades Musi Rawas Ditahan Kejati Sumsel”.

    Dalam keterangannya, pria berompi tahanan itu adalah BA, anggota DPRD Musi Rawas yang menjadi buronan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi perizinan kebun sawit. Ia diduga merugikan negara hingga Rp61,3 miliar.

    KPK juga membuka peluang memeriksa Ridwan Kamil setelah lebaran terkait dugaan korupsi proyek pengadaan iklan pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) periode 2021-2023.

    Ia juga mengatakan Ridwan Kamil akan diperiksa KPK setelah seluruh saksi dari internal BJB maupun vendor pengadaan selesai diperiksa.

    Hingga saat ini, KPK belum menetapkan status mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meski telah menggeledah rumahnya atas perkara dugaan korupsi pengadaan iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dengan demikian, video yang diklaim sebagai Ridwan Kamil saat ditangkap KPK merupakan hoaks.

    Klaim: Video Ridwan Kamil ditahan KPK

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Ini adalah Penangkapan Sindikat Pembiusan di Mal Jakarta

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim memperlihatkan penangkapan sindikat pembiusan pada sebuah mal di Jakarta.

    Unggahan menyatakan, pelaku membius korban di toilet untuk diambil organ dalamnya. 

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan. 

    Video penangkapan sindikat pembiusan di mal Jakarta muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan dua orang perempuan tengah terlibat cekcok, sehingga harus dilerai oleh satpam. Salah satu perempuan dituduh sebagai pelaku pembiusan.

    Dalam video terdapat keterangan:

    Waspada ! Sindikat Pembiusan di Toilet Mal Jakarta, Diduga untuk perdagangan Organ

    Kasus mengejutkan terjadi di salah satu mal di Jakarta, di mana sindikat pembiusan di toilet diduga terkait dengan perdagangan organ ilegal. Seorang pelaku telah diamankan, sementara enam lainnya masih dalam pengejaran.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan aktivitas mencurigakan di tempat umum. Tetap waspada dan hindari toilet sepi sendirian!

    #WaspadaKejahatan #SindikatPembiusan #PerdaganganOrgan #KeamananPublik #AwasModusBaru #JakartaNews #HatiHatiDiMal #CrimeAlert #JagaDiri #JejakDigitalNews

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video itu sudah beredar sejak 2019. Video identik dengan tangkapan layar di laman Kompas.com ini.

    Dalam keterangannya, dua orang perempuan tersebut saling cekcok di Mal WTC Mangga Dua, Jakarta Utara pada 15 Maret 2019. 

    Kapolsek Pademangan saat itu, Kompol Julianthy mengatakan, perempuan tersebut berinsial E dan S. Keributan dilatarbelakangi konflik cinta segitiga antara S, E, dan suami E. 

    Kejadian itu bermula ketika S mendatangi E yang bekerja di WTC Mangga Dua untuk melabraknya.

    Sesampainya di lokasi, pelaku S berusaha menyekap korban E di toilet. Namun, E berhasil menyelamatkan diri. 

    Setelah itu, keduanya terlibat keributan di Mal WTC Mangga Dua sampai harus dilerai oleh petugas keamanan.

    S dan E lantas dibawa ke Mapolsek Pademangan. Di sana mereka akhirnya sepakat untuk berdamai. 

    Julianthy membantah isu bahwa upaya penyekapan itu terkait dengan perdagangan organ manusia.

    "Perlu digarisbawahi bahwa ini masalah cinta segitiga, tidak benar itu setelah dibius akan dijual organ tubuhnya, itu tidak benar," kata Julianthy.

    Mengenai temuan jarum suntik di tas milik pelaku S, Julianthy tidak membantahnya. Namun, ia mengatakan, alat suntik itu memang sudah biasa dibawa oleh pelaku yang bekerja di bidang kosmetik.

    Kesimpulan

    Video penangkapan pelaku pembiusan di mal Jakarta perlu diluruskan. Kejadian itu terjadi Mal WTC Mangga Dua, Jakarta Utara pada 15 Maret 2019.

    Salah satu perempuan dalam video memang mencoba melakukan penyekapan karena konflik asmara, namun aksi itu gagal.

    Upaya penyekapan dilakukan karena konflik cinta segitiga dan tidak terkait dengan perdagangan organ manusia.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini