KOMPAS.com - Beredar poster lomba menggambar atau melukis secara daring dengan mencatut logo Bank Indonesia (BI).
Sebagai syarat mendaftar lomba, peserta diminta membayar biaya pendaftaran Rp 50.000.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi dalam poster tersebut hoaks.
Poster lomba menggambar mencatut logo BI disebarkan oleh akun Instagram ini pada Senin (18/11/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Lomba diadakan untuk tiga kategori, yakni anak (6-12 tahun), remaja (13-17 tahun), dan dewasa (18-35 tahun).
Ada hadiah uang yang ditawarkan, mulai Rp 1 juta sampai Rp 50 juta bagi juara pertama di tiap kategori.
[HOAKS] Lomba Menggambar Diadakan Bank Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 19/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Bank Indonesia melalui akun Instagram-nya mengunggah bantahan mengenai lomba menggambar mengatasnamakan badan tersebut.
"BI tidak terlibat dalam penyelenggaraan perlombaan menggambar atau melukis online dengan klaim hadiah menggiurkan seperti pada visual," tulis BI pada Minggu (17/11/2024).
BI juga menegaskan, pihaknya tidak pernah memungut biaya pendaftaran atau biaya apa pun dari masyarakat.
Sehingga, dapat dipastikan informasi mengenai biaya pendaftaran lomba menggambar tidak benar.
Tautan atau link pendaftaran lomba menggambar tersebut justru mengarahkan pada pendaftaran pinjaman online (pinjol). Misalnya, seperti yang diinformasikan oleh akun Facebook ini dan ini.
Selain membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 50.000, peserta juga diminta membeli formulir pinjaman tunai cepat Rp 50.000.
Pendaftar diminta mengisi data diri, yang kemudian terhubung dengan pinjol.
"BI tidak terlibat dalam penyelenggaraan perlombaan menggambar atau melukis online dengan klaim hadiah menggiurkan seperti pada visual," tulis BI pada Minggu (17/11/2024).
BI juga menegaskan, pihaknya tidak pernah memungut biaya pendaftaran atau biaya apa pun dari masyarakat.
Sehingga, dapat dipastikan informasi mengenai biaya pendaftaran lomba menggambar tidak benar.
Tautan atau link pendaftaran lomba menggambar tersebut justru mengarahkan pada pendaftaran pinjaman online (pinjol). Misalnya, seperti yang diinformasikan oleh akun Facebook ini dan ini.
Selain membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 50.000, peserta juga diminta membeli formulir pinjaman tunai cepat Rp 50.000.
Pendaftar diminta mengisi data diri, yang kemudian terhubung dengan pinjol.
Kesimpulan
Lomba menggambar mencatut logo BI yang beredar di media sosial merupakan hoaks.
BI tidak pernah mengadakan lomba menggambar dan memungut biaya apa pun dari masyarakat.
Link pendaftaran lomba menggambar yang beredar terhubung dengan pinjol.
BI tidak pernah mengadakan lomba menggambar dan memungut biaya apa pun dari masyarakat.
Link pendaftaran lomba menggambar yang beredar terhubung dengan pinjol.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/DCf0WKtv00C/
- https://ghostarchive.org/archive/tEvDm
- https://www.instagram.com/p/DCdOW2WNpnL/
- https://www.facebook.com/edi.sp.9237/posts/pfbid02xK57EGz8wQ1xzMQtoqAvjvDrRLQhaTydTSGg2VGf4zJEyGGf5ATuwg6qe4iV8Hhml
- https://www.facebook.com/GituOkeYa/posts/pfbid02rY1pnVTahUFKgrJNkXNrWUtPNQFHmLwio3jiX2YN1zbXGi3YkTUVA15P4Q5zRCnQl
- https://www.instagram.com/reel/DCdOW2WNpnL/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Kapal Ferry Penyeberangan Banyuwangi-Bali Tenggelam
Sumber:Tanggal publish: 20/11/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 November 2024.
Klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam, menampilkan sebuah kapal berpenumpang sejumlah orang yang sedang berada di lautan, kemudian kapal tersebut terbalik.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Baru saja terjadi kapal Ferry penyeberangan BANYU WANGI --- BALI MUSIBAH TENGGELAM , Mana tau ada di antara group ini sanak , keluarga , kerabat yang sedang menuju coba cari cari info mana tau ada sanak keluarga atau teman kerabat di kapal tersebut"
Benarkah klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam dengan menangkap layar video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada beberapa situs yang memuat foto dan video yang identik dengan klaim, salah satunya adalah artikel berjudul "78 Die As Ferry Capsizes On DR Congo Lake" yang dimuat situs von.gov.ng, pada 4 November 2024.
Artikel situs von.gov.ng menyebutkan, setidaknya 78 orang tewas setelah sebuah ferry terbalik di Danau Kivu, di bagian timur Republik Demokratik Kongo, hanya beberapa ratus meter dari tujuannya.
Kapal itu berlayar dari kota Minova di Kivu Selatan dan tenggelam saat tiba di pantai Goma pada Kamis pagi.
Sebuah video yang beredar daring menunjukkan kapal itu miring ke satu sisi dan kemudian tenggelam, ada 278 penumpang di dalamnya.
Penelusuran juga mengarah pada akun YouTube resmi Associated Press yang mengunggah video yang identik dengan klaim, video tersebut berjudul "Video shows moment boat sinks in eastern Congo, killing at least 78" pada 4 Oktober 2024.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut."Rekaman yang direkam oleh seorang saksi mata menunjukkan momen ketika sebuah perahu yang penuh sesak terbalik di Danau Kivu di Republik Demokratik Kongo, menewaskan sedikitnya 78 orang."
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam tidak benar.
Video tersebut menampilkan sebuah perahu yang penuh sesak terbalik di Danau Kivu di Republik Demokratik Kongo, menewaskan sedikitnya 78 orang.
Rujukan
Keliru, Peringatan CDC soal Peningkatan Peradangan Jantung pada Anak Muda Usai Vaksinasi COVID-19
Sumber:Tanggal publish: 19/11/2024
Berita
Sebuah video beredar di Instagram [ arsip ] berisi klaim bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperingatkan terjadinya peningkatan peradangan jantung pada anak muda setelah menerima vaksinasi COVID-19.
Konten itu memperlihatkan potongan berita televisi yang mengabarkan CDC sedang menginvestigasi kasus remaja laki-laki yang mengalami radang inflamasi setelah mengikuti vaksinasi Covid-19. Berikut bunyi narasinya: CDC; Peradangan Jantung Pada Anak-anak Muda Terkait Dengan Vaksin Covid!
Namun, benarkah CDC menyatakan kasus-kasus peradangan jantung itu berkaitan dengan vaksinasi Covid-19?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan hasil penelitian terbaru CDC justru menemukan tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 mRNA menyebabkan serangan jantung fatal atau masalah jantung mematikan lainnya pada remaja dan dewasa muda.
Dikutip dari NBC News, temuan dalam laporan baru ini berasal dari analisis hampir 1.300 surat kematian penduduk Oregon berusia 16 hingga 30 tahun yang meninggal karena kondisi jantung atau alasan yang tidak diketahui antara 1 Juni 2021 dan 31 Desember 2022.
Selama periode ini, hampir 1 juta remaja dan dewasa muda di negara bagian tersebut telah mendapatkan vaksin COVID, tulis para peneliti. Para penulis memfokuskan perhatian mereka kepada orang-orang yang mendapat vaksin Covid mRNA dari Pfizer atau Moderna dan meninggal dalam waktu 100 hari setelah divaksinasi.
Dari 40 kematian yang terjadi di antara orang yang mendapat vaksin Covid mRNA, tiga terjadi dalam jangka waktu tersebut. Dua dari kematian tersebut disebabkan oleh kondisi kesehatan kronis yang mendasarinya. Kematian ketiga tercatat sebagai “penyebab alamiah yang tidak dapat dipastikan,” dengan hasil tes toksikologi yang negatif untuk alkohol, ganja, metamfetamin, atau zat terlarang lainnya.
Pemeriksa medis tidak dapat memastikan atau mengecualikan vaksinasi COVID sebagai penyebab kematian; namun, tidak ada satu pun surat kematian yang menghubungkan kematian tersebut dengan vaksin.
Meskipun masih belum jelas apakah vaksin tersebut menyebabkan kematian ketiga, Cieslak mencatat bahwa analisis menunjukkan bahwa 30 orang meninggal karena Covid selama jangka waktu tersebut, sebagian besar di antaranya tidak divaksinasi.
Bagi orang yang berusia di bawah 35 tahun, penyebab henti jantung sering kali tidak jelas. Bisa jadi akibat cacat genetik atau malfungsi jantung, seperti masalah pada katup jantung.
Bahkan dengan jangka waktu yang panjang, Cooper menambahkan, analisis menunjukkan bahwa risiko kematian mendadak pada orang dewasa muda setelah divaksinasi secara signifikan lebih rendah daripada risiko kematian jantung mendadak karena semua penyebab — sekitar 1 dalam 500.000 per tahun, dibandingkan dengan 1 dalam 100.000 per tahun, menurut perkiraannya.
CDC pada publikasi mereka tertanggal 30 Oktober 2024, menyatakan bahwa masyarakat bisa mengandalkan vaksin COVID-19 agar terlindung dari penyakit COVID-19. Hal itu berdasarkan pengawasan yang mereka lakukan selama ini, dan menyatakan akan terus mengawasi keamanan vaksin COVID-19.
Tim peneliti dari Universitas Yale, Amerika Serikat, yang dipimpin profesor di bidang imunologi Carrie Lucas, menyatakan bahwa kasus miokarditis yang muncul setelah vaksinasi tipe mRNA tersebut tidak disebabkan pertumbuhan antibodi terhadap virus Covid-19 yang dirangsang vaksin.
Miokarditis tersebut justru merupakan respons tubuh yang lebih umum, yang melibatkan aktivitas sel imun dan peradangan. Menambah waktu jeda atau waktu tunggu dari suntikan vaksin sebelumnya, dari empat menjadi delapan minggu, dapat mengurangi risiko efek tersebut. “Sistem imun individu-individu ini menjadi sedikit terlalu aktif dan memproduksi sitokin serta respons seluler secara berlebihan,” kata Lucas.
Lucas juga menjelaskan, bahwa menurut temuan CDC, orang yang terkena sakit COVID-19 berisiko mengalami miokarditis yang lebih parah daripada mereka yang merasakan miokarditis setelah vaksinasi Covid-19 berbasis mRNA.
Laporan Factcheck.org menyatakan Dr. Matthew Elias yang merupakan seorang kardiolog Rumah Sakit Anak Philadelphia, Amerika Serikat, juga mengatakan terdapat pasien yang mengalami masalah jantung parah karena penyakit Covid-19 yang membuatnya trauma. Sebaliknya, yang mengalami miokarditis setelah menerima vaksinasi, kondisinya tidak parah.
Hasil verifikasi dua video dalam konten juga menunjukkan bahwa video itu diambil dari peristiwa pada 2021. Saat itu, CDC memang melakukan investigasi terkait hubungan miokarditis atau radang jantung dengan vaksinasi COVID-19 mRNA.
Video 1
Video pertama dalam konten yang beredar merupakan video yang diunggah saluran YouTube Fox59 News, pada tanggal 5 Juni 2021. Video itu membahas bahwa radang jantung merupakan hal yang jarang terjadi setelah remaja menerima vaksinasi COVID-19.
Video 2
Video kedua sesungguhnya merupakan unggahan saluran YouTube KCTV5 News, tertanggal 24 Mei 2021. Video itu menyatakan bahwa para pejabat CDC mengatakan bahwa mereka masih melihat hubungan antara suntikan vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna dengan radang jantung. Para peneliti saat itu mengatakan belum ada cukup bukti untuk mengatakan vaksin menjadi penyebab masalah jantung atau kardiovaskular. Tetapi mereka memperingatkan para dokter untuk memonitor dan mewaspadai tanda-tandanya.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim CDC memperingatkan terjadinya peningkatan peradangan hati pada anak muda setelah menerima vaksinasi COVID-19 adalahkeliru.
Laporan terbaru CDC pada April 2024 justru menunjukkan tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 mRNA menyebabkan serangan jantung fatal atau masalah jantung mematikan lainnya pada remaja dan dewasa muda.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DCU-jssoXVn/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://mvau.lt/media/dd4402cd-6a8a-4c0f-90be-402ec5854c58
- https://www.nbcnews.com/health/health-news/cdc-finds-covid-vaccines-not-linked-sudden-death-young-people-rcna147188?fbclid=IwY2xjawGpZUlleHRuA2FlbQIxMAABHbP_iVsZHPmF6dQI5jflHcWhPgWiCbR_l4koMv5NfSrxpmWuNTR6lEs87w_aem_WGTLM4WyicsrDvFX7ICsGQ
- https://www.cdc.gov/vaccine-safety/vaccines/covid-19.html
- https://news.yale.edu/2023/05/05/yale-study-reveals-insights-post-vaccine-heart-inflammation-cases
- https://www.factcheck.org/2022/03/scicheck-benefits-of-covid-19-vaccination-outweigh-the-rare-risk-of-myocarditis-even-in-young-males/
- https://www.youtube.com/watch?v=bWhgF5khkP4
- https://www.youtube.com/watch?v=VIe1sKQYVCQ
Keliru, Pidato Prabowo Subianto Menyebut akan Menghapus Dana Desa
Sumber:Tanggal publish: 19/11/2024
Berita
Sebuah video dengan klaim bahwa Presiden Prabowo Subianto menghapus dana desa, beredar di Facebook oleh akun ini [ arsip ] dan ini. Konten itu memuat teks “breaking news Prabowo Sampaikan: Dana Desa Lebih Baik Distop, Sebab Kades Banyak Yang Korupsi”, serta dilengkapi dengan foto Presiden Prabowo berlatar bendera merah putih.
Narator dalam video itu mengatakan tentang 10 ciri-ciri desa yang rawan penyimpangan dana desa mulai dari musyawarah desa hanya formalitas, realisasi program kerja terlambat, praktik monopoli pengadaan dan sebagainya.
Benarkah Prabowo pernah menyatakan menghapus dana desa karena banyak kades korupsi?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menemukan, meski tren korupsi Desa Desa oleh pemerintahan desa meningkat, namun Prabowo Subianto saat berpidato tersebut, tidak menyinggung akan menghapus Dana Desa.
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan mesin pencarian Google dan Google Lens. Foto Presiden Prabowo Subianto dalam unggahan di atas adalah foto milik Antara Foto dengan fotografer Wahdi Septiawan. Saat itu, ia masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia.
Dalam keterangan foto disebutkan bahwa Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) 2023 di Balairung Universitas Jambi, Jambi, Rabu, 26 Juli 2023. Rakernas yang berlangsung 25-27 Juli dengan tema "Membangun Desa Menjaga Desa".
Video rekaman saat Prabowo berpidato dalam acara Rakernas Apdesi tersebut ditayangkan di kanal YouTube Kementerian Pertahanan pada 26 Juli 2024.
Pidato Prabowo lebih lengkap ditayangkan oleh Kompas TV pada tanggal yang sama. Pada menit ke-5, Prabowo menyinggung soal Dana Desa yang diperjuangkan sejak 2009/2010. Pada 2013, dia menandatangani piagam komitmen kepada Apdesi untuk memperjuangkan Dana Desa satu miliar satu desa. Pada 2014, DPR RI kemudian meloloskan UU Desa.
Prabowo juga mengatakan agar Dana Desa tidak banyak dipakai untuk rapat, perjalanan dinas. Ia mengingatkan agar kepala desa mengabdi untuk rakyat dan menggunakan Dana Desa dengan bijak. Dalam pidato itu, Prabowo sama sekali tidak menyinggung bahwa Dana Desa akan dihentikan karena banyak korupsi.
Alokasi Dana Desa sendiri telah dijamin dalam UU saja sehingga tidak bisa dihentikan kecuali melalui perubahan undang-undang. Bersumber dari laman Peraturan BPK, beberapa dasar hukum yang mengatur dan menjamin penyaluran dana desa tersebut yakni Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang kemudian diubah menjadi UU No. 3 Tahun 2024.
Terkait penghentian atau penundaan penyaluran Dana Desa telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 145 Tahun 2023, Bab IX Pasal 53 ( di sini). Penghentian atau penundaan penyaluran Dana Desa bisa terjadi apabila terdapat permasalahan desa seperti adanya penyalahgunaan dan ketidakjelasan status hukum desa.
Korupsi Dana Desa
Korupsi Dana Desa sendiri memang cukup besar. Menurut data Indonesia Corruption Watch, sepanjang 2022 terjadi 155 kasus korupsi di desa. Kerugian negaranya mencapai lebih dari Rp381 miliar, dengan praktik suap-menyuap dan pungli saja mencapai Rp2,7 miliar.
ICW mencatat sejak pemerintah menggelontorkan dana desa pada 2015, tren kasus korupsi di pemerintahan desa meningkat. Pada 2016, jumlah kasus korupsi di desa sebanyak 17 kasus dengan 22 tersangka. Enam tahun kemudian, jumlah kasusnya melonjak drastis 155 kasus dengan 252 tersangka.
Terdapat lima titik celah yang biasa dimanfaatkan aparat desa untuk mengkorupsi dana desa, yaitu (1) proses perencanaan, (2) proses perencanaan pelaksanaan (nepotisme dan tidak transparan), (3) proses pengadaan barang dan jasa dalam konteks penyaluran dan pengelolaan dana desa (mark up, fiktif, dan tidak transparan), (4) proses pertanggungjawaban (fiktif), dan proses monitoring dan evaluasi (formalitas, administratif, dan telat deteksi korupsi).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim Presiden Prabowo hapus dana desa karena banyak Kades korupsi adalahkeliru.
Dalam pidatonya, Prabowo tidak pernah menyebut menghapus Dana Desa. Tidak ada peraturan perundangan yang menyatakan penghapusan Dana Desa. Penghentian dan/atau penundaan penyaluran dana desa bisa terjadi apabila terdapat sejumlah permasalahan desa seperti diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 145 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Dana Desa.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1061171099085561
- https://mvau.lt/media/2b62b45a-93e8-4171-bb15-18a973867acb
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=532426836360831&set=gm.8418044111654666&idorvanity=407177622741395
- https://www.antarafoto.com/id/view/2027367/prabowo-hadiri-rakernas-apdesi-jambi
- https://www.youtube.com/watch?v=UGBKtadnPnw
- https://www.youtube.com/watch?v=QyfNzyvSHyE
- https://peraturan.bpk.go.id/
- https://peraturan.bpk.go.id/Details/283617/uu-no-3-tahun-2024
- https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2023/12/PMK-145-Tahun-2023.pdf
- https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20230821-kenali-berbagai-modus-korupsi-di-sektor-desa /cdn-cgi/l/email-protection#95f6f0fef3f4fee1f4d5e1f0f8e5fabbf6fabbfcf1
Halaman: 11/5956