• Salah, Video Prabowo Promosi Jam Tangan

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/10/2024

    Berita

    tirto.id - Sebuah unggahan di media sosial ramai menarik perhatian terkait dengan iklan jam tangan yang menggunakan figur Prabowo. Unggahan di Facebook menyebut Presiden Indonesia ke-8 ini memberikan penawaran jam tangan terkait dengan kemenangan dia pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

    “Dalam menyambut kemenangan saya, Prabowo, untuk seluruh rakyat Indonesia saya akan mempromosikan jam beli 1 gratis 1,” ucap Prabowo dalam video pendek berdurasi sekitar 16 detik tersebut dari unggahan akun “Gemoyy 02” di Facebook pada 28 Oktober 2024 (arsip).

    Video tersebut mencurigakan, karena gerak mulut Prabowo dan audio yang keluar tidak sinkron, meski suara audio yang ada terdengar seperti suara Prabowo. Meski begitu, sudah ada lebih dari 250 ribu orang menonton video tersebut. Unggahan ini juga mengumpulkan 1,4 ribu tanda suka dan 166 komentar tersemat dalam unggahan tersebut. Sejumlah komentar dari video juga menyebut kalau suara dalam video sangat mirip dengan Prabowo.

    Kami juga menemukan video serupa dari unggahan akun "T0K0 Collection" (arsip) dan "Toko mamah gigi viral" (arsip) dengan modus yang serupa mesti menggunakan video yang berbeda. Kedua video tersebut juga mengumpulkan penonton sampai ratusan ribu bahkan jutaan.

    Lalu, bagaimana faktanya terkait dengan video promosi jam tangan oleh Prabowo?

    Hasil Cek Fakta

    Mula-mula Tirto melakukan pemindaian konten audio dalam video karena sangat terlihat tidak sinkron antara gerak mulut Prabowo dengan konten audionya. Kami menggunakan perangkat Hive Moderation untuk memindai konten audio dari video tersebut.

    Hasil pemindaian menunjukkan, kemungkinan konten audio dibuat dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) sebesar 99,8 persen.

    Kami kemudian mencoba mengambil cuplikan video tersebut untuk melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search). Dari video yang ramai mendapat perhatian pada bulan Oktober, hasil pencarian mengarahkan ke video berikut yang diunggah kanal CNN Indonesia. Diketahui video tersebut berasal dari kejadian 29 April 2024 dalam acara halal-bihalal PBNU saat Prabowo memberikan sambutan.

    Dalam video tersebut Prabowo bercerita tentang kedekatannya dengan Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga menyampaikan permintaan maafnya kepada pengurus besar NU karena tidak bisa hadir di pesantren besutan NU yang mendukung di Pilpres 2024.

    Sedangkan di video lainnya, hasil pencarian menunjukkan, potongan foto diambil dari debat kelima Pilpres 2024 pada 4 Februari 2024. Dalam video tersebut Prabowo menyampaikan soal perbaikan gaji guru.

    Tidak ada narasi soal penjualan jam tangan dalam dua video tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan video Prabowo mempromosikan jam tangan dalam rangka kemenangan Pemilu 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Potongan video yang beredar di Facebook mengambil dari video pidato Prabowo di beberapa acara yang tidak ada kaitannya sama sekali dalam penjualan jam tangan. Suara Prabowo dalam video dicurigai dibuat dengan AI.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Tautan Pengumuman Penerimaan Pegawai Pemerintah

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/10/2024

    Berita

    tirto.id - Pemerintah, lewat Badan Kepegawaian Negara (BKN), telah membuka seleksi pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun anggaran 2024.

    Pendaftaran terbagi dalam dua periode. Periode I, yang berlangsung pada 1-20 Oktober 2024, diperuntukkan bagi pelamar prioritas, yakni guru; D-IV bidan pendidik tahun 2023, eks tenaga honorer kategori II, dan tenaga non-ASN yang terdaftar. Sementara periode II, yang berlangsung pada 17 November-31 Desember 2024, diperuntukkan bagi pelamar tenaga non-ASN yang aktif bekerja di instansi pemerintah. Informasi tersebut diumumkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) pada 1 Oktober 2024 lalu.

    Meski telah membuat pengumuman informasi resmi, di media sosial tetap beredar sejumlah informasi lain soal penerimaan pegawai pemerintah ini. Tirto menemukan sebuah unggahan di Facebook yang mengatasnamakan halaman seleksi PPPK.

    Di unggahan tersebut terdapat tautan ke situs lain yang mengatasnamakan situs PPPK. Tidak tanggung-tanggung, unggahan dari akun dengan nama "Seleksi PPPK 2024" pada 9 Oktober 2024, telah mengumpulkan lebih dari 1,9k tanda suka, 208 komentar, dan telah dibagikan ulang 121 kali per 31 Oktober 2024 (arsip).

    Terdapat juga unggahan lain dari akun "Dato Seri Vida Berkongsi Rezki" pada 27 Oktober dengan modus yang sama, namun mengatasnamakan pendaftaran CPNS dan PPPK (arsip). Unggahan tersebut juga mencantumkan tautan ke situs lain.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada terdapat unggahan pengumuman seleksi PPPK di media sosial?

    Hasil Cek Fakta

    BKN sempat membuat pernyataan terkait informasi soal penerimaan PPPK dalam unggahan akun sosial media resmi lembaga tersebut.

    "Musim seleksi rawan disinformasi, jadi pastikan #SobatBKN mencari informasi di kanal resmi agar terhindar dari informasi palsu, termasuk info yang dipotong-potong jadi tidak sesuai konteks," begitu bunyi unggahan akun @bkngoidofficial pada 7 Oktober 2024 lalu.

    Lembaga ini juga menyebut kalau kriteria, syarat, dan mekanisme seleksi sudah tersedia di Keputusan Menteri PANRB no 347, 348, dan 349 tahun 2024. BKN menekankan, informasi resmi hanya didistribusikan lewat kanal instansi pemerintah.

    Dalam keterangan resminya, Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, menegaskan, proses pendaftaran dan informasi mengenai seleksi pegawai negara hanya melalui satu situs resmi dari pemerintah.

    "Calon pelamar seleksi PPPK bisa mendaftar melalui portal https://sscasn.bkn.go.id sebagai situs resmi pendaftaran ASN secara nasional. Silakan mencermati mekanisme seleksi PPPK berdasarkan KepmenPANRB yang sudah kita terbitkan," ujarnya dikutip dari situs resmi MenPANRB. Informasi mengenai hasil seleksi juga dapat diakses melalui portal informasi yang sama.

    Lebih lanjut, saat Tirto mencoba mengakses ke tautan situs yang tersebar di media sosial, kami diarahkan ke sebuah situs dengan tampilan seperti formulir. Situs tersebut mencurigakan, karena menyertakan tombol pilihan bahasa di bagian atasnya yang ketika diklik tidak merubah apapun. Hanya kolom nama, nomor handphone, serta tombol "kirim", yang bisa diklik dalam halaman tersebut.

    Kami juga melakukan pemindaian situs tersebut dengan menggunakan URLScan.io. Hasil pemindaian menunjukkan domain, alias alamat utama situs tersebut, tidak terkait dengan situs resmi BPJS Kesehatan ataupun BKN. Ketiga domain situs tersebut adalah https://jobsids.com/.

    Ada indikasi pencurian data pribadi dari situs-situs yang mengatasnamakan lembaga pemerintahan seperti ini.

    Kami juga mencoba melakukan penelusuran terhadap penggunaan gambar sampul di situs tersebut. Salah satu hasil pencarian teratas mengarahkan ke akun sosial media dari BKD Provinsi Riau. Ini adalah poster penerimaan PPPK yang dibuat Pemerintah Provinsi Riau.

    Sebelumnya, pada Agustus 2024, Tirto juga menemukan modus serupa, terdapat sebuah tautan berbentuk formulir yang mengaku sebagai halaman pendaftaran CPNS. Unggahan tersebut telah terbukti palsu dan dihapus.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan tautan penerimaan PPPK yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    MenPANRB telah menegaskan informasi soal pegawai pemerintahan diakses melalui portal resmi www.sscasn.bkn.go.id. Tautan yang terdapat dalam unggahan mengarahkan ke situs lain yang tidak terafiliasi sama sekali dengan situs BKN.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Raja Thailand Larang Warganya Liburan ke Indonesia karena Banyak Teroris

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn melarang warganya berlibur ke Indonesia karena dianggap banyak teroris.

    Narasi itu beredar luas di media sosial dalam bentuk tangkapan layar judul artikel di laman Wolipop yang merupakan grup media Detik.com.

    Namun setelah ditelusuri konten tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Narasi yang mengeklaim Raja Thailand melarang warganya berlibur ke Indonesia karena banyak teroris muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel di laman Wolipop dengan judul:

    Raja Thailand:Melarang Keras Warganya Untuk Berlibur Ke Indonesia, Karena Indonesia Markas Teroris

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri artikel tersebut di laman Wolipop.

    Namun tidak ditemukan artikel dengan judul "Raja Thailand:Melarang Keras Warganya Untuk Berlibur Ke Indonesia, Karena Indonesia Markas Teroris".

    Ketika ditelusuri lebih lanjut, gambar dan penulis artikel mirip dengan unggahan di laman Wolipop pada 30 Maret 2020.

    Artikel aslinya berjudul "Kontroversi Raja Thailand Saat Corona, Tidur di Hotel Mewah dengan 20 Selir". 

    Artikel tersebut membahas soal Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn yang melakukan isolasi diri di hotel mewah pegunungan Alpen di Jerman bersama 20 selirnya. Hal itu dilakukan Maha Vajiralongkorn pada 2020 ketika pandemi Covid-19. 

    Sejauh ini tidak ada larangan bagi warga negara Thailand untuk berkunjung ke Indonesia.

    Warga Thailand juga bisa masuk ke Indonesia bebas visa, dengan ketentuan yang diatur imigrasi.

    Kesimpulan

    Judul artikel yang menyebut Raja Thailand melarang warganya berlibur ke Indonesia karena banyak teroris merupakan hasil manipulasi.

    Artikel aslinya di laman Wolipop berjudul: "Kontroversi Raja Thailand Saat Corona, Tidur di Hotel Mewah dengan 20 Selir".

    Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid Raja Thailand melarang warganya ke Indonesia karena dianggap banyak teroris.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Video Jokowi Janjikan Bantuan Modal Usaha dan Bayar Utang

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial menampikan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan bantuan untuk modal usaha dan membayar utang.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Video yang menampilkan Jokowi menjanjikan bantuan untuk modal usaha dan membayar utang muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini.

    Dalam unggahan itu warganet diminta menghubungi nomor WhatsApp untuk mendapat bantuan. Video diberi keterangan demikian:

    CARANYA..

    LANGSUNG HUBUNGI WHATSAPP SAYA SAJA DIBAWAH+62 882-8615-4534

    Akun Instagram Tangkapan layar Instagram video yang menyebut Jokowi menjanjikan bantuan modal usaha dan bayar utang

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut dan menelusurinya menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video itu identik dengan unggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada 4 Juni 2022.

    Dalam video aslinya Jokowi tidak menjanjikan bantuan modal usaha dan bayar utang. Namun ia menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), putra mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Eril tenggelam di Sungai Aare, Swiss, pada 26 Mei 2022. 

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Jokowi menjanjikan bantuan modal usaha dan bayar utang terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasaan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Probabilitas suara Jokowi dibuat menggunakan AI generatif mencapai 99.7 persen. 

    Kesimpulan

    Video yang menampilkan Jokowi menjanjikan bantuan untuk modal usaha dan membayar utang merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Eril, putra mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 2022. 

    Ketika dicek menggunakan Hive Moderation suara Jokowi menjanjikan bantuan modal usaha dan bayar utang terdeteksi dihasilkan AI. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini