• [SALAH] PKS Mundur dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita

    Akun X “abu_waras” pada Kamis (24/10/2024) mengunggah foto [arsip] berlatar logo PKS dengan keterangan “Kami Mundur dari Kim Plus dan Menolak Politik Dinasti” serta narasi:
    “Benarkah berita ini?
    Tapi kalaupun benar, Sorry yeeee......!
    Sorry yeeee......!
    Saya tidak kagum dan takjub....”

    Per Selasa (29/10/2024), unggahan tersebut dilihat lebih dari 40 ribu kali, disukai 761 akun, dan dibagikan ulang hampir 175 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci “PKS mundur dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus” ke mesin pencarian Google.
    Hasilnya, tidak ditemukan pernyataan PKS telah mundur dari KIM Plus. Dilansir dari kompas.com, PKS bergabung dengan KIM Plus sejak Selasa (20/08/2024). Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengungkapkan keputusan bergabung dengan koalisi dan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan hasil musyawarah Majelis Syuro PKS.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi informasi “PKS mundur dari KIM Plus” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    (Ditulis oleh Vania Astagina)
    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Pendaftaran BBM Subsidi Lewat Akun atau Tautan Tidak Resmi

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 30/10/2024

    Berita

    Akun Facebook “Pendaftaran Barcode BBM Bersubsidi” pada Rabu (23/10/2024) mengunggah foto [arsip] disertai tautan dan narasi:
    “Daftar barcode BBM Subsidi tepat My Pertamina kini lebih mudah, klik link : https://bbmsubsidi1[dot]infobnspkh[dot]my[dot]id/”

    Per Selasa (29/10/2024), unggahan mendapat lebih dari 130 tanda suka dan 30-an komentar, mayoritas mempertanyakan kode referal dan barcode.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri akun Facebook “Pendaftaran Barcode BBM Bersubsidi” tersebut. Diketahui, akun itu bukanlah milik Pertamina dan baru dibuat Selasa (15/10/2024).
    TurnBackHoax kemudian coba mengakses tautan yang terlampir. Pengguna ternyata diarahkan untuk masuk melalui Telegram dan mengisi nama dan nomor telepon, lalu diminta untuk memasukkan kode yang ada dalam Telegram.
    Dilansir dari cnbcindonesia.com, pendaftaran BBM subsidi bisa dilakukan secara online melalui subsiditepat.mypertamina.id atau aplikasi MyPertamina. Dokumen yang harus disiapkan berupa KTP, STNK, foto kendaraan, hingga foto nomor polisi kendaraan.

    Kesimpulan

    Akun Facebook “Pendaftaran Barcode BBM Bersubsidi” dan seluruh unggahannya merupakan konten tiruan (impostor content).
    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Timnas Bahrain mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 2026, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di TikTok menarasikan Tim Nasional Sepak Bola atau Timnas Bahrain mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan alasan keselamatan pemain.

    Sekjen Federasi Sepakbola Bahrain (BFA), Rashid Al-Zoubi, meminta agar laga Timnas Indonesia melawan Bahrain pada pertandingan kedelapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang akan diselenggarakan pada 25 Maret 2025 digelar di luar Indonesia.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “BAHRAIN MEMILIH MUNDUR DARI KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026. BEGINI ALASANNYA!”

    Namun, benarkah Timnas Bahrain mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 demi keselamatan pemain?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, unggahan dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari laman Okezone yang berjudul “Prioritaskan Keselamatan Pemain, Timnas Bahrain Pilih Dicoret FIFA dan AFC dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia?”.

    Dalam artikel tersebut, mempertanyakan apakah BFA rela Timnas Bahrain dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia jika permintaan mereka bermain di tempat netral ditolak FIFA dan AFC, Bahrain mau tak mau harus bermain di Indonesia.

    Jika nantinya Bahrain enggan datang ke Indonesia, meski sudah mendapat jaminan keselamatan dari PSSI, Timnas Bahrain berpotensi mendapatkan hukuman berat dari FIFA dan AFC. Hukuman berat yang dimaksud adalah dicoret dari keikutsertaan mereka di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memastikan keamanan Timnas Bahrain jika berlaga melawan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dalam laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026.

    "Jadi kalau ada statement pihak Bahrain mengatakan tidak aman di Indonesia, kami pastikan tidak ada potensi ancaman keamanan yang bisa membahayakan tim Bahrain," tegas Dito, dilansir dari ANTARA.

    Dengan demikian tidak ada narasi resmi Bahrain mengundurkan diri dari kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Klaim: Timnas Bahrain mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 demi keselamatan pemain

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Gambar Letusan Gunung Dinarasikan Serangan Bom di Rafah

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar gambar yang diklaim menunjukkan kamp pengungsi di Rafah, Palestina terbakar akibat serangan bom.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan.

    Gambar yang diklaim menunjukkan kamp pengungsi Rafah terbakar akibat serangan bom dibagikan oleh akun Facebook ini pada Minggu (27/10/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Tempat paling selamat yaitu Kem Pelarian Rafah telah di bom pada waktu malam hari, khemah terbakar hangus dan bay serta kanak - kanak ramai syahid...

    Screenshot Konteks keliru, video letusan gunung berapi Islandia diklaim serangan bom di Rafah

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar yang dibagikan menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, ditemukan video dari Sky News yang diunggah di YouTube dalam format Shorts pada 15 Januari 2024. Berikut deskripsi video tersebut:

    Rekaman drone menunjukkan skala letusan gunung berapi di Islandia, di mana ahli vulkanologi mengatakan bahwa letusan dapat terus berlanjut selama 'beberapa abad'.

    Dilansir Sky News, 15 Januari 2024, Islandia telah mengalami letusan gunung berapi kedua dalam waktu kurang dari satu bulan.

    Hampir 4.000 orang telah dievakuasi dari kota nelayan Grindavik setelah letusan pertama pada Desember 2023.

    Namun, setelah serangkaian gempa bumi, sebuah retakan terbuka dan mulai memuntahkan lava di dekatnya pada 14 Januari 2024 dini hari.

    Pada pukul 3 pagi, sekitar 200 gempa bumi diukur di lokasi terdekat. Sebelum pukul 8 pagi, gunung berapi itu meletus, dan diikuti kemunculan retakan kedua pada tengah hari.

    Menurut Kantor Meteorologi Islandia, retakan tersebut berada di sebelah selatan penghalang pendeteksi aliran lahar yang sedang dibangun di sebelah utara Grindavik.

    Thomas Moore, koresponden yang berada di daerah tersebut, mengatakan bahwa aktivitas telah mereda dalam semalam dan retakan kedua tampaknya telah berhenti memproduksi lava.

    Menurut laporan Moore, tiga rumah telah hancur akibat diterjang lava. Selain itu, lava menjebol tembok penghalang di utara kota.

    Israel memang melakukan serangan brutal dan secara membabi-buta menyasar kamp pengungsian di Rafah pada akhir Mei 2024.

    Aksi brutal dan kejam yang dilakukan Israel itu memunculkan kampanye di media sosial dengan narasi "All Eyes on Rafah". Kampanye itu viral, dan ikut melibatkan sejumlah selebritas.

    Akan tetapi, gambar yang diperlihatkan merupakan informasi keliru yang perlu diluruskan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, gambar yang diklaim menunjukkan kamp pengungsi Rafah terbakar akibat serangan bom perlu diluruskan.

    Gambar itu berasal dari rekaman drone yang menunjukkan dampak letusan gunung berapi di kota Grindavik, Islandia, pada 14 Januari 2024.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini