• Cek Fakta: Hoaks Obat Paracetamol P-500 Mengandung Virus Beracun Berbahaya

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/12/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar kembali di media sosial postingan obat Paracetamol P-500 mengandung virus beracun berbahaya. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 18 Desember 2024.
    Dalam postingannya terdapat foto obat Paracetamol P-500 dengan narasi sebagai berikut:
    "Tolong jangan makan atau beli paracetamol ini. Jaspay ditulis P-500. Salah satunya virus beracun telah ditemukan. Mana salah satu yang paling berbahaya di dunia...Tolong kirimkan informasi ini ke semua orang. Terima Kasih..."
    Lalu benarkah postingan obat Paracetamol P-500 mengandung virus beracun berbahaya?
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan bahwa postingan itu merupakan hoaks yang berulang. Bantahan telah disampaikan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang diunggah di laman pom.go.id sejak 8 Februari 2017.
    "Isu tersebut adalah hoaks. Terkait isu di atas yang disebarkan secara berantai melalui media sosial, sampai saat ini Badan POM tidak pernah menerima laporan kredibel yang mendukung klaim bahwa virus Machupo telah ditemukan dalam produk obat Parasetamol atau produk obat lainnya.
    Virus Machupo sendiri diketahui merupakan jenis virus yang penyebarannya dapat terjadi melalui udara, makanan, atau kontak langsung. Virus Machupo dapat bersumber dari air liur, urin, atau feses hewan pengerat yang terinfeksi dan menjadi pembawa (reservoir) virus tersebut.
    Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) melakukan evaluasi terhadap keamanan, khasiat, mutu, dan penandaan/label produk obat sebelum diedarkan (pre-market evaluation) dan secara rutin melakukan pengawasan terhadap sarana produksi dan distribusi, serta produk yang beredar di wilayah Indonesia (post-market control).
    Kepala Badan POM, Penny K. Lukito menyampaikan bahwa Badan POM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang diisukan tersebut, termasuk kandungan virus Machupo dalam produk obat.
    Penny K. Lukito mengimbau masyarakat Indonesia untuk membeli obat di apotek atau sarana resmi lainnya seperti toko obat berizin. "Ingat CEK KLIK, cek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa", ujar Penny.
    "Jadilah konsumen cerdas, jangan mudah terpengaruh oleh isu/hoax yang beredar di media sosial. Apabila menemukan produk yang mencurigakan, laporkan ke contact center Badan POM di nomor telepon 1500533 (pulsa lokal) atau Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia" katanya menambahkan.

    Kesimpulan


    Postingan obat Paracetamol P-500 mengandung virus beracun berbahaya adalah hoaks.

    Rujukan

    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Gagal Gaet Suara di Pilkada Jateng, Bambang Pacul Dipecat PDIP

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 30/12/2024

    Berita

    Akun TikTok “majubersamajakarta” pada Senin (9/12/2024) membagikan video [arsip] berisi klaim Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah (Jateng) Bambang 'Pacul' Wuryanto dipecat dari partai. Ia disebut gagal menggaet suara untuk Andika Perkasa—calon yang diusung PDIP—dalam Pilkada 2024.

    Berikut narasi lengkapnya:
    “Bambang Pacul dipecat karena dukung pemerintah, arogan banget nih partai banteng! Bambang Pacul dikabarkan dipecat dari PDIP, diduga karena dukung pemerintah dan gagal meraih suara Andika Perkasa di Jawa Tengah. Banyak yang bertanya, apakah ini keputusan yang adil? PDIP dikritik karena terkesan semena-mena menyalahkan Bambang Pacul atas kekelahan suara di Jateng. Sementara, kader lain seperti Olly Dondokambey yang juga mendukung Pabowo tetap aman-aman saja. Kenapa bisa beda perlakuan? Jika PDIP terus main pecat tanpa kejelasan, publik semakin bingung. Kok bisa Bambang Pacul diperlakukan seperti ini, sementara yang lain bebas?”

    Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh 147 pengguna dan dikomentari sebanyak 64 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “PDIP pecat Bambang Pacul” di mesin pencarian Google. Salah satu penelusuran teratas mengarah ke pemberitaan cnnindonesia.com “Daftar 27 Kader PDIP Dipecat Terkait Pilpres-Pilkada 2024”. Nama Bambang Pacul tidak masuk dalam daftar tersebut.

    Dalam berita yang tayang Senin (16/12/2024) itu, Bambang Pacul terlihat mendampingi Komarudin Watubun (Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai) yang sedang membacakan surat pemecatan atas 27 anggota PDIP.

    Dalam laman resmi pdiperjuangan-jateng.com, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) masih tercatat sebagai Ketua DPD PDIP Jateng.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “gagal gaet suara di Pilkada Jateng, Bambang Pacul dipecat PDIP” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Dokumentasi “Mobil Hanyut di Gowa, Sulawesi Selatan”

    Sumber: TikTok.com, Facebook.com
    Tanggal publish: 30/12/2024

    Berita

    Akun TikTok “4lvinas” pada Senin (16/12/2024) dan akun Facebook “Arian Colection” pada Sabtu (21/12/2024) membagikan video [arsip] yang memperlihatkan sebuah mobil hanyut terseret arus sungai.

    Berikut narasi lengkapnya:
    “banjir di malino mobil hanyut terbawa arus #banjir #banjirbandang #malino #gowa #sulsel”
    “Mobil Hanyut daerah Kab. Gowa, perjalanan ke Malino,.. sungguh terlalu nekat yg lain sdh pada berenti, Innalillaho Wainnailahi Rojiun”

    Hingga Jumat (27/12/2024) unggahan TikTok “4lvinas” telah disukai oleh hampir 500-an pengguna, dikomentari 50-an kali. Sementara akun Facebook “Arian Colection” disukai oleh hampir 50 pengguna dan dikomentari sekitar 20-an kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri cuplikan video dengan Google Lens. Ditemukan dua pemberitaan dari media berbahasa Spanyol terbit pada Juni 2023, yakni lanacion.com.ar dan eltiempo.com. Keduanya menyebut peristiwa mobil hanyut dalam video itu terjadi Nikaragua.

    Laporan dari eltiempo.com menunjukkan video insiden yang sama dari sudut pengambilan video yang berbeda yang terpublikasi dari akun TikTok “julioreyes_8719” pada Mei 2023, pengunggah juga menyematkan bendera Nikaragua.

    Sedangkan terkait banjir di Kab. Gowa, seperti yang dilaporkan metrotvnews.com pada 10 Desember 2024, telah merendam ratusan rumah di Kelurahan Mangalli, Kecamatan Pallangga. Sehingga, video yang beredar tersebut tidak ada kaitannya dengan banjir yang terjadi di Kab. Gowa.

    Kesimpulan

    Video “mobil hanyut di Gowa, Sulawesi Selatan” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Konten “Pidato Erdogan sebelum Walkout”

    Sumber: X.com
    Tanggal publish: 30/12/2024

    Berita

    Akun X “opposite6892” pada Sabtu (21/12/2024) membagikan video [arsip] yang diklaim merupakan pidato Presiden Turki Erdogan sebelum walkout. Diketahui, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8), Erdogan dan sejumlah delegasi negara melakukan walkout atau berjalan meninggalkan ruangan, saat Presiden RI Prabowo Subianto berbicara dalam sebuah sesi di konferensi yang digelar di Kairo, Mesir, pada Kamis (19/12/2024).

    “Apabila Palestina dikalahkan, maka kita tidak akan bisa melindungi Kota Madinah. Kalau Kota Madinah dikalahkan, maka kita tidak akan bisa melindungi Kota Makkah. Kalau Kota Makkah dikalahkan, kita akan kehilangan Ka’bah,” kata Erdogan dalam video setelah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.

    Hingga Senin (30/12/2024) unggahan tersebut telah disukai oleh lebih dari 1.000 pengguna, dikomentari hampir 200 kali, dan dibagikan lebih dari 300 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta Tempo.co.

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tersebut tidak terjadi saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8).

    Tempo memverifikasi narasi itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Yandex, dan menemukan informasi terkonfirmasi terkait video pidato Erdogan yang menyerukan pembelaan terhadap Palestina itu.

    Video yang beredar sesungguhnya memperlihatkan Erdogan berpidato dalam Penghargaan Necip Fazil 2017 di sebuah gedung di Istanbul, Turki, pada bulan Desember 2017, sebagaimana dilaporkan Mynet.com.

    Kalimat yang diucapkan sama seperti video yang beredar di media sosial. Namun, sesungguhnya pidato itu tidak diucapkannya sebelum walkout saat Prabowo berbicara di KTT D-8 tahun 2024, melainkan di acara Penghargaan Necip Fazil tahun 2017.

    Kesimpulan

    Konten berisi klaim “pidato Erdogan sebelum walkout” merupakan unggahan dengan konteks yang salah (false context).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini