• Manipulasi AI Foto Trump Bersama Netanyahu dan Elon Musk

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/02/2025

    Berita

    tirto.id - Pada Selasa (4/2/2025) lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan pertemuan di Gedung Putih.

    Selama konferensi pers antara kedua pemimpin itu, dilansir NPR, mereka berbicara tentang relokasi sekitar 1,8 juta warga Palestina dan meratakan Jalur Gaza. Trump menegaskan bahwa Netanyahu adalah pemimpin asing pertama yang bertemu dengan dirinya sejak ia dilantik jadi presiden AS pada Januari.

    Pasca perjumpaan tersebut, mencuat foto Trump dan Netanyahu bersanding dengan pemilik media sosial X, Elon Musk. Sebuah akun X dengan nama “SprinterObserve” (arsip) membagikan gambar ini disertai keterangan berbahasa Inggris.

    “Foto berbahaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Presiden AS Trump dan Elon Musk!,” begitu bunyi cuitannya jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

    Tirto juga menemukan foto serupa diunggah oleh akun Instagram “azamaliofficial”. Akun tersebut menulis keterangan, ia bersumpah, ketiga badut narsis ini akan menjadi akhir dari apa yang tersisa dari dunia yang beradab.

    Cuitan X akun “SprinterObserve” yang beredar sejak Selasa (4/2/2025) sudah mendapat 1.400 tanda suka per Senin (10/2/2025). Unggahan tersebut juga telah di-bookmark oleh 101 orang, memperoleh 415 komentar, serta 552 retweet.

    Gambar identik juga diketahui berseliweran di Threads (arsip) dan Facebook (arsip).

    Namun, bagaimana fakta sebenarnya?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mula-mula mengamati detail foto yang beredar. Kami menemukan beberapa kejanggalan yang umumnya dijumpai dalam gambar yang dihasilkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), seperti ketidakwajaran lipatan ibu jari Trump, dan sebagian ibu jari Musk yang warnanya tampak menyatu dengan latar belakang.

    Dengan beberapa indikasi tersebut, Tirto lalu mencoba menyain foto Trump bersama Netanyahu dan Musk ke situs deteksi AI, Hive Moderation. Hasilnya, kemungkinan konten gambar ini dihasilkan oleh AI atau deepfake mencapai 98 persen.

    Hasil yang serupa juga ditemukan saat mengecek gambar ini menggunakan isitai.com. Penelusuran dengan situs deteksi AI itu menampilkan kemungkinan foto ini dibuat oleh AI mencapai 80 persen. Tertulis di situs tersebut, metode potensial yang digunakan dalam proses manipulasi yakni Midjourney.

    Setelah itu, Tirto menelusuri klaim ini dengan mengetik kata kunci “picture of Trump, Netanyahu, and Elon Musk” di mesin perambah Google. Dari situ kami menemukan beberapa lembaga pemeriksa fakta, seperti France 24 dan LogicallyFacts, yang juga menyatakan kalau foto ini tidak benar dan merupakan manipulasi AI.

    Meski Trump dan Netanyahu benar melangsungkan pertemuan pada Februari lalu, rekaman langsung pertemuan keduanya, yang disiarkan oleh kanal YouTube AP News dan saluran YouTube resmi Gedung Putih “The White House”, tidak menunjukkan tanda-tanda ikut hadirnya Musk.

    Pakaian Trump dan Netanyahu dalam rekaman langsung pun berbeda dari gambar yang berlalu-lalang. Dalam gambar bersama Musk, Trump terlihat mengenakan setelan jas biru dengan dasi gelap, sementara Netanyahu terlihat mengenakan blazer hitam dengan kemeja putih.

    Namun demikian, selama pertemuan asli, Trump justru terlihat mengenakan setelan jas biru tua dengan dasi biru muda dan Netanyahu memakai setelan jas hitam dengan dasi merah.

    Netanyahu memang sempat bertemu Musk selama kunjungannya ke AS. Dokumentasi pertemuan tersebut diunggah Putra Netanyahu, Yair Netanyahu, di akun Instagram-nya pada Rabu (5/2/2025). Meski begitu, tidak ada gambar resmi Musk, Trump, dan Netanyahu bersama-sama.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, foto Presiden Amerika, Donald Trump, bersama Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, dan miliarder teknologi, Elon Musk bersifat altered image atau foto yang dimanipulasi.

    Hasil pengecekan dengan Hive Moderation menunjukkan kemungkinan konten gambar ini dihasilkan oleh AI atau deepfake mencapai 98 persen.

    Meski Trump dan Netanyahu melangsungkan pertemuan pada Februari lalu, rekaman langsung pertemuan keduanya tidak menunjukkan tanda-tanda keikut sertaan Musk. Pakaian yang digunakan Trump dan Netanyahu dalam rekaman langsung pun berbeda dari gambar yang berlalu-lalang.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Bank Swasta Bantah Diretas Bjorka

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Peretas atau hacker dengan nama samaran Bjorka diklaim telah meretas data nasabah PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

    Sejumlah pengguna media sosial menyebarkan kabar peretasan tersebut.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang beredar belum terbukti. BCA pun membantah narasi tersebut.

    Informasi mengenai peretasan data nasabah BCA oleh Bjorka disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna Facebook menyertakan tangkapan layar akun X Bjorka, Telegram, dan laman Bjorka yang menyediakan data nasabah BCA.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (6/2/2025):

    bjortot ngeupload ulang data ini ke publik dan sekarang lagi viral "bjorka bca"

     

    Hasil Cek Fakta

    Akun X @bjorkanesiaaa, pada Rabu (5/2/2025), mengunggah narasi bahwa bank-bank di Indonesia, termasuk BCA, telah menjadi target ransomware atau peretasan sistem oleh kelompok peretas.

    Kabar tersebut segera dibantah oleh EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.

    Ia menegaskan bahwa kabar mengenai peretasan sistem dan 4,9 juta BCA tidak benar.

    "Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman," kata Hera pada Kamis (6/2/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Ancaman peretasan yang disebarkan oleh Bjorka bukan pertama kali terjadi.

    Dilansir KataData, peretas anonimus tersebut sering menyebarkan ancaman kebocoran di tengah kasus atau skandal besar yang terjadi di Indonesia sejak 2022.

    Misalnya, kasus pembunuhan Brigadir J di Rumah dinas Kadiv Propam Polri, Fredy Sambo.

    Lalu, kasus skandal kekerasan Mario Dandy Satrio dan korupsi ayahnya yang merupakan pejabat pajak, Rafael Alun Tri Sambodo.

    Bjorka juga menyebarkan ancaman kebocoran data pelanggan Indihome, SIM card ponsel dari Kominfo, data dari aplikasi MyPertamina, dan data pribadi jajaran menteri.

    Namun, ada kejanggalan dari ancaman kebocoran data nasabah BCA yang disebarkan.

    Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi melalui akun X pribadinya, mengatakan, kabar kebocoran data BCA diiringi penggunaan bot di media sosial untuk menyebarluaskan tagar #RansomwareBCA.

    "Kalau hacker yang kredibel menemukan ransomware, harusnya tidak perlu bikin postingan pakai bot. Mainan bot seperti ini biasanya bukan gaya hacker," tulis Ismail pada Kamis (6/2/2025).

    Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya turut menemukan kejanggalan.

    Menurut dia, data yang sempat disebarkan tidak terlihat seperti data asli. Jika data itu asli, sumber datanya bukan dari bank.

    "Karena struktur database bank kan bisa dibedakan," kata dia pada Jumat (7/2/2025), dikutip dari Tempo.co.

    Di sisi lain, akun X Bjorka kini telah ditangguhkan.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai peretasan data nasabah BCA oleh Bjorka belum terbukti.

    Pihak BCA memastikan tidak terjadi peretasan sistem dan data nasabah aman.

    Pengamat menemukan sejumlah kejanggalan, seperti kemunculan akun bot untuk menaikkan tagar dan sampel data yang tidak terlihat seperti data yang bersumber dari perbankan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Tebus Murah iPhone 15 Pro Max di Instagram Kemenag Sumbar

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat (Sumbar) diklaim menawarkan tebus murah iPhone 15 Pro Max di akun Instagram-nya.

    Namun, unggahan tersebut hoaks. Akun Instagram Kemenag Sumbar sedang diretas.

    Unggahan soal penawaran tebus murah iPhone 15 Pro Max dibagikan akun Instagram @kanwil_kemenag_sumbar pada 5 Februari 2025.

    Warganet yang tertarik diminta menghubungi nomor WhatsApp yang ada dalam unggahan.  Akun Instagram Tangkapan layar Instagram Kemenag Sumbar yang menawarkan tebus murah iPhone 15 Pro Max

    Hasil Cek Fakta

    Kanwil Kemenag Sumbar membantah pihaknya mengadakan tebus murah iPhone 15 Pro Max di akun Instagram-nya.

    Mereka menjelaskan, saat ini Instagram @kanwil_kemenag_sumbar sedang mengalami peretasan. Sehingga unggahan yang muncul di Instagram di luar kendali mereka

    "Berikut kami informasikan bahwa akun Instagram Kanwil Kemenag Sumbar sekarang kena hack.  Jika ada informasi atau postingan di akun Instagram Kanwil Kemenag Sumbar itu di luar kendali admin humas Kanwil Kemenag," tulis Kemenag Sumbar di akun Facebooknya. 

    Adapun unggahan itu mengarah pada penipuan. Waspada, jangan terjerat dan menghubungi nomor yang ada dalam unggahan.

    Sebelumnya juga muncul unggahan serupa di akun Instagram Disnaker Pemalang. Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com bisa dilihat di sini. 

    Kesimpulan

    Unggahan soal penawaran tebus murah iPhone 15 Pro Max di akun Instagram @kanwil_kemenag_sumbar tidak benar atau hoaks. 

    Saat ini akun tersebut sedang diretas. Kemenag Sumbar tidak pernah mengadakan tebus murah iPhone 15 Pro Max. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [MODUL AJAR - FASE F] Transaksi Aman Hati Tenang

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/02/2025

    Berita

    Menurut Statistik Telekomunikasi Indonesia tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statisik (BPS), sebanyak 26,67 persen pengguna internet di Indonesia adalah anak usia 5-18 tahun yang masuk kategori pelajar. Pelajar perlu memahami peta jalan agar mendapatkan manfaat seoptimal mungkin dari internet dan terhindar dari risiko hoaks, perundungan digital, penipuan online, dan lain-lain. Karenanya literasi digital dan berpikir kritis menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap anak, terutama peserta didik di sekolah.

    Melalui Program Cekfakta tahun 2023-2024 yang didukung oleh Google News Initiative, Mafindo menginisiasi penyusunan Modul Ajar Informatika dan Literasi Digital untuk beberapa capaian fase D, E, dan F. Modul tersebut telah disumbangkan kepada para pengajar di sekolah untuk mendukung mata pelajaran Informatika. Modul ajar ini berfokus memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam literasi informasi, melakukan pengecekan fakta, memahami cara membaca lateral, mengetahui literasi berita, serta kritis terhadap informasi di ruang digital, yang menjadi bagian dari capaian pembelajaran dalam elemen literasi digital.

    Pada awal tahun 2024, Mafindo telah menyusun 12 modul ajar dan telah dilakukan sosialisasi di berbagai sekolah di Indonesia. Menjelang akhir tahun 2024 ini, Mafindo mengembangkan program lanjutan modul ajar informatika dan literasi digital. Tujuannya adalah menambah topik atau tema dan keterampilan lanjutan yang menunjang kebutuhan peserta didik dan pengajar. Selain itu, adanya penambahan training deck pada setiap modul ajar dalam rangka memfasilitasi dan memudahkan pengajar dalam menyampaikan materi di kelas.

    Modul dan training deck itu kami persembahkan untuk guru dan bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. Guru bisa mengadopsi, memodifikasi, dan mengembangkannya sesuai kebutuhan secara bebas.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan