• [KLARIFIKASI] Uang Kertas Simbolis BRICS Tidak Dapat Digunakan untuk Transaksi

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono secara resmi menyatakan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan aliansi ekonomi BRICS Plus.

    BRICS merupakan organisasi internasional yang terdiri atas negara anggota Brazil, Russia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan). Tujuan utamanya yakni meninggalkan dominasi dollar Amerika Serikat (AS) sebagai alat transaksi.

    Di tengah kabar tersebut, beredar foto uang kertas BRICS dengan bendera Indonesia di dalamnya.

    Narasi yang beredar menyebutkan, mata uang ini dapat diperdagangkan hanya ke sesama negara anggota.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.

    Foto uang kertas BRICS dengan bendera Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (28/10/2024):

    Inilah mata uang BRICS yg baru diluncurkan di Kazan, Russia hari ini di KTT BRICS yg saat ini sedang berlangsung di Russia. RI diwakili Menlu Sugiono.

    Tampak bagian depan adalah bendera2 5 negara pendiri BRICS(Brazil, Russia, India, China, South Africa) dan bagian belakang negara2 yg sdh bergabung dlm kelompok ekonomi BRICS termasuk Indonesia.

    Mata uang BRICS adalah pengganti US$ Amerika dan bisa diperdagangkan hanya ke sesama anggota BRICS. Jadi RI tdk tergantung hanya ke US$.

    Hasil Cek Fakta

    Saat mengadakan konferensi di Kazan, Rusia, BRICS memang memperkenalkan mata uang kertas simbolis pada Kamis (24/10/2024).

    Beredar foto Presiden Rusia Vladimir Putin turut memegang uang kertas tersebut.

    Dikutip dari Vladday.ru, uang kertas simbolik yang dipegang Putin saat konferensi BRICS 2024 diberikan oleh pengusaha Kirzhach, Evgeniy Fedorov.

    Uang kertas tersebut melambangkan ambisi kolektif negara-negara anggota mengenai penciptaan mata uang alternatif pengganti dollar AS dan mendorong sistem ekonomi yang lebih mandiri.

    Dilansir Financial Express, uang kertas simbolis tersebut menampilkan bendera negara-negara anggota, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

    Namun tidak ada bendera Indonesia dari uang kertas simbolis tersebut.

    Foto mata uang simbolik BRICS dengan bendera Indonesia telah beredar di internet setidaknya sejak 2023. Contohnya seperti yang diunggah oleh akun X ini.

    Sebagai informasi, uang kertas simbolik tidak dapat dijadikan sebagai alat transaksi.

    Sejauh ini, belum ada peluncuran resmi mata uang BRICS.

    Negara anggota BRICS masih menggunakan mata uang nasional masing-masing untuk transaksi perdagangan.

    Kesimpulan

    Foto uang kertas BRICS dengan bendera Indonesia hanyalah uang kertas simbolis yang tidak dapat dipakai sebagai transaksi.

    Tidak ada bendera Indonesia pada mata uang BRICS yang dipegang Putin saat Konferensi BRICS 2024.

    Hingga kini belum ada ada peluncuran resmi mata uang BRICS, sehingga negara anggota masih menggunakan mata uang nasional masing-masing untuk transaksi perdagangan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Timnas Bahrain Mundur dari Kualifikasi Piala Dunia 2026

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah unggahan video di TikTok yang menyampaikan narasi bahwa Tim Nasional Sepak Bola  Bahrain mengundurkan diri dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan alasan keselamatan para pemain.

    Sekjen Federasi Sepakbola Bahrain (BFA), Rashid Al-Zoubi, dikatakan telah meminta agar laga Timnas Indonesia melawan Bahrain pada pertandingan kedelapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang akan diselenggarakan pada 25 Maret 2025 digelar di luar Indonesia. 

    Berikut narasi yang disampaikan:

    “BAHRAIN MEMILIH MUNDUR DARI KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2026. BEGINI ALASANNYA!”

    Benarkah klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil penelusuran fakta Antara menemukan bahwa unggahan dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari laman Okezone yang berjudul “Prioritaskan Keselamatan Pemain, Timnas Bahrain Pilih Dicoret FIFA dan AFC dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia?”.

    Isi artikel itu juga mempertanyakan apakah BFA rela Timnas Bahrain dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia jika permintaan mereka bermain di tempat netral ditolak FIFA dan AFC, Bahrain mau tak mau harus bermain di Indonesia.

    Apabila nantinya Bahrain tak mau datang ke Indonesia, meski sudah mendapat jaminan keselamatan dari PSSI, Timnas Bahrain berpotensi mendapatkan hukuman berat dari FIFA dan AFC. Hukuman berat yang dimaksud adalah dicoret dari keikutsertaan mereka di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo memastikan keamanan Timnas Bahrain jika berlaga melawan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dalam laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026.

    "Jadi kalau ada statement pihak Bahrain mengatakan tidak aman di Indonesia, kami pastikan tidak ada potensi ancaman keamanan yang bisa membahayakan tim Bahrain," ucap Dito, dikutip dari Antara.

    Kesimpulan

    Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan  tidak ada narasi resmi Bahrain mengundurkan diri dari kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Unggahan tersebut termasuk konten bersifat disinformasi.
    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Mata Uang BRICS Sudah Rilis, Ada Gambar Bendera Indonesia

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    Pada Sabtu (26/10/2024) akun TikTok “@unityindversity” membagikan video [arsip] yang menampilkan bendera dan nama Indonesia di mata uang asosiasi Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (BRICS).

    Video tersebut mengeklaim mata uang BRICS telah diluncurkan secara resmi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rusia.

    Berikut narasi lengkapnya :

    “Mata Uang BRICS telah diluncurkan secara resmi pada KTT BRICS di Rusia. Terdapat bendera Indonesia dan nama REPUBLIK INDONESIA”

    Hingga Selasa (29/10/2024), unggahan mendapat lebih dari 16 ribu tanda suka, 760-an komentar, dan dibagikan ulang sekitar 700 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) menggunakan Google Lens untuk menelusuri potret uang kertas tersebut. Hasilnya, diketahui gambar tersebut beredar di media sosial sejak Agustus—September 2023, setelah KTT BRICS 2023 pada 22—24 Agustus.

    Dilansir dari suara.com, KTT BRICS yang dihadiri perwakilan Indonesia di Kazan, Rusia, tahun 2024 memang membahas kerja sama ekonomi. Namun, tidak ada pengesahan mata uang resmi yang menunjukkan atau mengukuhkan Indonesia sebagai anggota.

    Konferensi hanya menekankan rencana dedolarisasi, penggunaan mata uang berbasis blockchain, dan penghindaran lembaga keuangan Barat dalam perdagangan antar negara anggota.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “mata uang BRICS telah diluncurkan dan terdapat bendera Indonesia” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Razman Arif Nasution Ngamuk di Bandara Tidak Tahu Jokowi-Ma'ruf Sudah Pensiun

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2024

    Berita

    Akun X/Twitter @narkosun (narkosun) pada Rabu, 23/10/2024 membagikan video (arsip cadangan) yang sudah dilihat 56.8 ribu kali per tangkapan layar (screenshot) dibuat dengan narasi:

    "Apa ga tau klo Jokowi-Maruf dah pensiun?"

    yang di dalam video terdapat juga narasi:

    "Rasman ngamuk ngamuk di bandara. Lagian buat apa bawa bawa Jokowi Maruf sih!

    Makanya kalau datang itu "on time" dong. Emang pesawat musti nungguin Razman?"

    Hasil Cek Fakta

    * Bukan peristiwa saat ini (2024) ketika pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden, faktanya video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada 2022 lalu.

    * Masuk ke kategori konteks yang salah (false context) karena memelintir konteks ASDiKaMBa/5W1H (Apa Siapa Dimana Kapan Mengapa Bagaimana/What Who Where When How Why), spesifiknya konteks waktu (Kapan/When).

    Kesimpulan

    Unggahan dengan klaim Razman Arif Nasution mengamuk di Bandara karena tidak tahu bahwa Jokowi-Ma'ruf sudah pensiun termasuk kategori konteks yang salah (false context) karena memelintir konteks, faktanya bukan peristiwa saat ini (2024) ketika pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden, video yang dibagikan sudah beredar sebelumnya pada 2022 lalu.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini