• [PENIPUAN] Tautan “Pendaftaran Hadiah Apresiasi Pengguna BSI Mobile”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 14/03/2025

    Berita

    Akun Facebook “Promo Special BSI” pada Selasa (4/3/2025) membagikan tautan [arsip] disertai narasi:
    “Khusus penguna aplikasi BSI MOBILE hadiah utama (Rp 1 milyar) Apresiasi dari Bank Syari'ah Indonesia buat nasabah yang rajin transaksi dan menabung di BSI
    Hadiah utama (Uang tunai Rp 1milyar)
    •10 Unit wuling air ev
    •2 Unit Pajero Sport Dakar 4X4 Khusus Nasabah BSI MOBILE (pendaftaran gratis) Daftar Sekarang klik tombol daftar 👇…
    cetakkuponundlanbankbsi[dot]vbzcxa[dot]biz[dot]id”

    Hingga Jumat (14/3/2025) unggahan tersebut disukai 46 pengguna.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri akun Instagram resmi Bank Syariah Indonesia, yakni “lifewithbsi” dan “banksyariahindonesia”. Tidak ditemukan informasi terkait pemberian hadiah apresiasi sebagaimana yang disebarkan akun Facebook “Promo Special BSI”.

    Dalam salah satu unggahan di Instagram “banksyariahindonesia” pada Jumat (18/2/2025), Bank Syariah Indonesia (BSI) mengimbau nasabah untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi melalui kanal resmi BSI jika menemukan pengumuman yang mengatasnamakan BSI.

    Berikut kanal resminya:
    - BSI Call: 14040,
    - WhatsApp: +62815-8411-4040,
    - Laman resmi: www.bankbsi.co.id,
    - Instagram: “banksyariahindonesia” dan “lifewithbsi”,
    - Facebook: Bank Syariah Indonesia,
    - YouTube: Bank Syariah Indonesia,
    - X: bankbsi_id,
    - TikTok: lifewithbsi, dan
    - LinkedIn: PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

    TurnBackHoax kemudian mengakses tautan dalam unggahan akun Facebook “Promo Special BSI”. Tautan tak mengarah ke kanal resmi BSI, warganet justru diminta mengisi sejumlah data pribadi (mulai dari nama lengkap, saldo terakhir, hingga nomor telepon).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “pendaftaran hadiah apresiasi untuk pengguna BSI Mobile” merupakan konten tiruan (impostor content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Nasabah BRI Cianjur Antri Pindah Tabungan Akibat Uang Raib pada 2025

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 14/03/2025

    Berita

    Beredar video [arsip] dari akun Tiktok “Sibungsu917” pada Senin (03/02/2025) yang mengklaim sejumlah nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendatangi kantor Bank BRI cabang Cianjur pada 2025.

    Berikut narasi lengkapnya :

    “ NASABAH BANK BRI PINDAH TABUNGAN KARENA KEBANYAKAN NASABAH BRI YANG RAIB “

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “nasabah BRI Cianjur antri pindah tabungan akibat uang raib pada 2025” di YouTube, dan menemukan berita kredibel dari Youtube KompasTV Sukabumi namun diunggah pada April 2021.

    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci yang sama ke mesin pencarian Google. Hasil pencarian teratas mengarah ke pemberitaan kompas.com “Terungkap Penyebab Nasabah Bank di Cianjur Kehilangan Uang di Rekening”.

    Dilansir dari berita yang tayang Jumat (09/04/2021), pihak BRI Cianjur memastikan bahwa para nasabah menjadi korban kejahatan skimming.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “nasabah BRI Cianjur antri pindah tabungan akibat uang raib pada 2025” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Video Mahasiswa Ditangkap karena Hina Presiden

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan beberapa mahasiswa ditangkap oleh aparat karena menghina presiden. 

    Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan beberapa mahasiswa ditangkap karena menghina presiden muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video beberapa orang memakai baju tahanan. Salah satu akun menulis keterangan:

    RASAIN LU LEBARANDI PENJARA

    Ini Bukan Zaman JokowiKUMPULAN PARA MAHASEWA SANG PENGHINA PRESIDEN KINI DI TAHAN

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan sejumlah mahasiswa ditangkap karena menghina Prabowo

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, pada Maret 2025 tidak ditemukan informasi valid adanya penangkapan sejumlah mahasiswa karena menghina presiden. 

    Penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan akun TikTok ini.

    Dalam unggahan terdapat keterangan bahwa lokasi video berada di Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan foto yang mirip di Instagram @beacukaimataram.

    Dalam keterangannya dijelaskan, orang yang memakai baju tahanan bukan mahasiswa, melainkan pengedar dan kurir narkoba. Mereka ditangkap oleh Polda NTB pada awal 2025.

    Ditresnarkoba Polda NTB telah mengungkap 19 kasus narkoba dengan jumlah 28 tersangka pada periode Januari sampai Februari 2025.  

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan sejumlah mahasiswa ditangkap karena menghina presiden tidak benar atau hoaks.

    Faktanya, orang yang memakai baju tahanan dalam video adalah pengedar dan kurir narkoba yang ditangkap Polda NTB pada awal 2025. 

    Sementara, pada Maret 2025 tidak ditemukan informasi valid soal penangkapan mahasiswa karena menghina presiden. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Kebakaran di Morowali pada 2023, Bukan Maret 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Peristiwa kebakaran diklaim terjadi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Senin, 3 Maret 2025.

    Narasi yang beredar menyebutkan, tempat para pekerja asal China di Morowali habis dibakar massa.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan narasi yang keliru.

    Video kebakaran di Morowali pada Maret 2025 disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    "Gerakan anti China sudah di mulai di Morowali," tulis salah satu akun pada Jumat (7/3/2025).

    Sementara, berikut narasi yang tertera dalam video:

    INVESTOR RRC PT GNITAMPAT PEKERJA CHINA DIMOROWALI HABIS DIBAKAR MASA

    MOROWALI BERGEJOLAK 3 MARET 2025

    Hasil Cek Fakta

    Klip yang beredar telah ada di internet sejak dua tahun lalu.

    Berdasarkan hasil pencarian reverse image, peristiwa kebakaran dalam video berkaitan dengan artikel di situs web Tribunnews, 16 Januari 2023.

    Artikel tersebut mewartakan soal kerusuhan di PT GNI Morowali yang berakibat kebakaran di sejumlah titik, termasuk menghanguskan pabrik dan kendaraan.

    Kerusuhan pada 14 Januari 2023, bermula ketika serikat pekerja melakukan aksi unjuk rasa terkait keselamatan kerja, karena sering terjadi kecelakaan kerja di perusahaan tersebut.

    Bentrok tak terhindarkan, hingga mengakibatkan dua orang tewas. Satu tenaga lokal, satu tenaga kerja asing asal China.

    Dikutip dari Kompas.com, pemerintah sudah melakukan penegakan hukum atas insiden bentrokan antarpekerja di PT GNI Morowali.

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa insiden tersebut akan diproses melalui jalur hukum.

    Pemerintah China juga telah menyatakan memakluminya dan akan mengikuti proses hukum yang berlaku.

    Pada awal Maret tidak ditemukan informasi mengenai kebakaran di PT GNI.

    Kabar terakhir, PT GNI diisukan tutup lantaran permasalahan perusahaan induk di China.

    Dilansir Kompas.com, kabar itu segera dibantah PT GNI. Operasional perusahaan industri smelter nikel tersebut tetap berjalan seperti biasa.

    Kesimpulan

    Video kebakaran di Morowali pada Januari 2023 disebarkan dengan konteks keliru.

    Klip yang beredar bersumber dari kerusuhan hingga terjadi bentrok antarpekerja yang terjadi pada 14 Januari 2023.

    Tidak ada kebakaran yang dilaporkan pada Maret 2025 di perusahaan industri smelter nikel tersebut. Operasional perusahaan tetap berjalan seperti biasa.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini