• [SALAH] Kebakaran Kehancuran Situs Nuklir Iran

    Sumber: X/Twitter
    Tanggal publish: 10/04/2025

    Berita

    Pada Selasa (1/4/2025) beredar sebuah unggahan di X/Twitter (arsip cadangan) yang membagikan sebuah video dengan narasi:

    "Setelah Amerika mengirim surat ke pemerintahan dgn 2 pilihan.
    Dimana pilihan tersebut antara pilih damai atau berperang.
    Iran menolak damai & siap berperang habis habisan.
    Amerika menerima permintaan Iran & memberi lampu hijau ke Israel utk menghancurkan situs nuklir Iran."

    Per tangkapan layar diambil pada Selasa (8/4/2025) unggahan tersebut sudah ditonton sebanyak 351.1 ribu kali, mendapatkan respon sebanyak 316 jawaban, di-post ulang sebanyak 126 kali, dan disukai oleh 786 pengguna X lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnbackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan menggunakan perkakas (tools) pencarian berita (news search) Google News, berdasarkan suara dan dialek yang terdengar di video pencarian menggunakan kata kunci “malaysia gas pipe fire” ditemukan artikel dari sumber-sumber berita yang kredibel dan autoritatif.

    Selain itu, menggunakan perkakas (tools) pencarian video (video search) Google Videos ditemukan juga unggahan-unggahan dari sumber-sumber tersebut.

    Kesimpulan

    Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content) karena memelintir menunggangi peristiwa yang sedang terjadi, faktanya video yang dibagikan adalah kebakaran jalur pipa gas di Malaysia.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Dana Bantuan dari BPJS

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 10/04/2025

    Berita

    Pada Senin (17/3/2025) akun Facebook “Sanira Adhistya” membagikan tautan [arsip] disertai narasi :

    “𝗣𝗥𝗢𝗚𝗥𝗔𝗠 𝗕𝗔𝗡𝗧𝗨𝗔𝗡 𝗕𝗣𝗝𝗦 2025

    𝗜𝗡𝗙𝗢 𝗥𝗘𝗦𝗠𝗜. !!!

    •BPJS INDONESIA PUSAT MENGELUARKAN DANA BANTUAN PERIODE 2025

    •Penerima Dana Bantuan Terbatas ,Penerima Dana Bantuan Berhak

    Rp 3.550.000 /Orang.

    Silahkan anda klik tautan untuk cek & klaim ”

    Hingga Kamis (10/4/25), unggahan telah mendapatkan 112 tanda suka.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi BPJS Kesehatan untuk mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, informasi bansos tunai Rp 3,5 juta untuk peserta BPJS Kesehatan adalah hoaks dan modus penipuan.

    “Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut,” kata Rizzky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

    Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:

    Care Center 165
    Mobile JKN
    Pandawa (Pelayanan Melalui WA) di nomor 08118165165

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “dana bantuan dari BPJS” merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Flurona Itu Virus Buatan Tiga Perusahaan Vaksin di China

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 10/04/2025

    Berita

    Akun Instagram “aguseven” pada Jumat (14/03/2025) mengunggah video [arsip] disertai klaim:
    “3 Perusahaan Vaksin China Membuat Virus Gabungan, Akan disebar ke seluruh dunia. HMPV VS COVID-19 = FLURONA”
    Per Kamis (10/04/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 1.260 tanda suka dan dibagikan ulang 1.810 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “virus flurona” ke mesin pencarian Google.
    Hasilnya, ditemukan artikel alodokter.com “Fakta Seputar Flurona, Infeksi Gabungan dari COVID-19 dan Influenza” yang tayang Januari 2025 dan ditinjau oleh dr. Kevin Adrian.
    Dari artikel itu diketahui kalau ​flurona adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang terinfeksi virus influenza dan COVID-19 secara bersamaan, yang dikenal sebagai koinfeksi.
    Gejala flurona mirip dengan COVID-19 dan influenza sehingga sulit dibedakan. Gejala tersebut meliputi:
    Demam,
    Batuk,
    Kelelahan,
    Diare,
    Sakit kepala dan tenggorokah, hingga
    Hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa.
    Flurona bukanlah virus yang diciptakan oleh tiga perusahaan vaksin di China.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “flurona adalah virus buatan tiga perusahaan vaksin di china” itu merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Laurensius Raka)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Video Orasi PDIP Diklaim Berhubungan dengan Demo RUU TNI

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/04/2025

    Berita

    tirto.id - Pengesahan Revisi Undang-Undang atau RUU TNI jelang akhir Maret lalu memicu gelombang protes dari berbagai kalangan. Aturan ini dikhawatirkan melahirkan kembali praktik dwifungsi ABRI. Sejumlah masyarakat sipil pun serentak menggelar aksi demonstrasi di lebih dari 20 daerah, dari Pulau Jawa sampai Kalimantan.

    Kerasnya respons publik terhadap UU TNI ini turut memunculkan asumsi-asumsi liar, salah satunya terkait penggerak demonstrasi. Di media sosial, akun TikTok dengan nama “herryco_baladKDM” (arsip) menyebarkan video orasi dengan klaim bahwa PDI Perjuangan menjadi salah satu aktor penggerak aksi massa di balik demo RUU TNI.

    Klip itu berdurasi 20 detik dan menampilkan sosok politisi PDIP, Adian Napitupulu sedang berorasi. Di dalam video terdapat keterangan teks dengan narasi yang menyebut kader PDIP dibalik demonstrasi RUU TNI.

    “Merdeka! Merdeka! Bapak-bapak, ibu-ibu, kawan-kawan seperjuangan semuanya, terima kasih sudah menunggu dengan setia dari tadi pagi. Tentunya ini menunjukkan pada pak sekjen kita, bahwa dia tidak sendirian,” kata Adian yang terlihat menggunakan pengeras suara.

    Dalam video juga terdapat teks di bagian atas, yang menyebut kalau Adian akan mengerahkan demo mahasiswa lebih banyak lagi.

    Video yang diunggah Kamis (27/3/2025) ini sudah disimpan oleh 22 orang per Kamis (10/4/2025). Impresinya juga tidak sedikit, yakni mencapai 273 likes dengan 151 komentar. Akun TikTok lain diketahui membagikan cuplikan dengan narasi serupa, seperti bisa dilihat di sini (arsip) dan di sini (arsip).

    Lantas, bagaimana konteks asli video yang berseliweran?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk mengecek asal muasal rekaman, Tim Riset Tirto mencoba melakukan penelusuran Google dengan kata kunci “Adian Napitupulu orasi PDIP”. Dari situ kami menemukan sejumlah klip identik dari beberapa angle.

    Hasil pencarian teratas mengarahkan ke video berikut dari kanal YouTube Kompas TV, pada Jumat (21/2/2025). Berdasar keterangan deskiripsi video, disebutkan Adian melakukan orasi didepan para anggota PDI Perjuangan usai Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Video tersebut diambil pada Kamis (20/2/2025).

    Dalam rekaman aslinya, Adian mengatakan kepada para kader hingga simpatisan PDIP agar menunggu arahan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri usai penahanan Hasto. Sepanjang video, tidak ada pernyataan Adian soal demo RUU TNI.

    Pengambilan rekaman Adian orasi dari angle lain juga bisa dilihat di siaran YouTubeViva.co.id berikut.

    “Kita ingin katakan kepada semua orang, musuh kita bukan KPK, musuh kita bukan polisi, musuh kita bukan tentara bukan siapa-siapa, musuh utama kita ketidakadilan yang bisa menjelma dalam berbagai bentuk orang,” kata Adian dalam klip asli. Bagian tersebut dipotong di video yang tersebar di media sosial.

    Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa video yang beredar diberi narasi yang tidak sesuai dengan konteks aslinya.

    Mengenai sikap PDIP terhadap RUU TNI, Megawati pernah secara tegas mengkritik rencana revisi UU TNI dan Polri. Menukil Tempo, Megawati menilai revisi UU TNI dan RUU Polri hendak menyetarakan kedua institusi tersebut dan bakal mengembalikan dwifungsi ABRI.

    Padahal, kata Megawati, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengeluarkan Ketetapan (Tap) MPR Nomor 6/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri. la pun lantas tegas menolak revisi tersebut.

    Meski kemudian, PDIP kemudian mendukung pengesahan revisi UU TNI pada 20 Maret 2025 lalu. Ketua DPP PDIP, Puan Maharani pun menjelaskan UU TNI saat ini mengedepankan supremasi sipil dan menjunjung demokrasi. Dia mengeklaim bahwa UU TNI sesuai dengan aturan perundang-undangan di Indonesia dan hukum internasional.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, video politisi PDIP, Adian Napitupulu, melakukan orasi yang diklaim berhubungan dengan demo RUU TNI bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Klip itu identik dengan pemberitaan dari sejumlah media pada 21 Februari 2025 lalu. Salah satunya, siaran kanal YouTube Kompas TV, yang menjelaskan kejadian dalam video adalah Adian melakukan orasi usai Sekjen PDIP, Hasto ditahan KPK.

    Dalam rekaman aslinya, Adian mengatakan kepada para kader hingga simpatisan PDIP agar menunggu arahan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri usai penahanan Hasto. Sepanjang video, tidak ada pernyataan Adian soal demo RUU TNI.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini