KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial menampilkan mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Ustaz Dennis Lim mempromosikan situs judi.
Namun setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi. Konten itu merupakan hoaks yang perlu diluruskan informasinya.
Video yang menampilkan Novel Baswedan dan Ustaz Dennis Lim mempromosikan situs judi muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.
Dalam video Novel Baswedan mewawancarai Dennis Lim soal situs judi yang diklaim akan memberi peluang kemenangan yang besar. Video tersebut diberi keterangan:
Koh Dennis Bocorkan Rahasia KTP 100%
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Novel Baswedan dan Dennis Lim mempromosikan situs judi
[HOAKS] Video Novel Baswedan dan Dennis Lim Promosi Situs Judi
Sumber:Tanggal publish: 24/10/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube Novel Baswedan ini.
Dalam video aslinya, Novel mewawancarai Dennis Lim soal masa lalunya yang pernah menjadi bandar judi. Menurut Dennis, menang dan kalah pada judi online sudah diatur oleh bandar.
Dennis Lim juga mengatakan bahwa bandar judi memberikan setoran kepada aparat supaya bisnis mereka tetap aman.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Dennis Lim dan Novel Baswedan dalam video menggunakan Hive Moderation.
Hasilnya, suara kedua orang itu terdeteksi dihasil oleh artificial intelligence (AI). Suara Novel Baswedan memiliki probabilitas 81.27 persen dihasilkan AI
Sementara suara Dennis Lim memiliki probabilitas 96.5 persen dihasilkan AI.
Dengan demikian, suara yang dimanipulasi itu kemudian diolah dan dimasukkan ke dalam video, seolah-olah Novel dan Dennis mempromosikan situs judi.
Hasilnya video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube Novel Baswedan ini.
Dalam video aslinya, Novel mewawancarai Dennis Lim soal masa lalunya yang pernah menjadi bandar judi. Menurut Dennis, menang dan kalah pada judi online sudah diatur oleh bandar.
Dennis Lim juga mengatakan bahwa bandar judi memberikan setoran kepada aparat supaya bisnis mereka tetap aman.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Dennis Lim dan Novel Baswedan dalam video menggunakan Hive Moderation.
Hasilnya, suara kedua orang itu terdeteksi dihasil oleh artificial intelligence (AI). Suara Novel Baswedan memiliki probabilitas 81.27 persen dihasilkan AI
Sementara suara Dennis Lim memiliki probabilitas 96.5 persen dihasilkan AI.
Dengan demikian, suara yang dimanipulasi itu kemudian diolah dan dimasukkan ke dalam video, seolah-olah Novel dan Dennis mempromosikan situs judi.
Kesimpulan
Video yang menampilkan Novel Baswedan dan Ustaz Dennis Lim mempromosikan situs judi merupakan hasil manipulasi.
Dalam video, aslinya Novel mewawancarai Dennis Lim soal masa lalunya yang pernah menjadi bandar judl. Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Novel dan Dennis Lim terdeteksi dihasilkan AI.
Dalam video, aslinya Novel mewawancarai Dennis Lim soal masa lalunya yang pernah menjadi bandar judl. Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Novel dan Dennis Lim terdeteksi dihasilkan AI.
Rujukan
[KLARIFIKASI] Video Pembangunan Piramida oleh Raksasa Dibuat dengan AI
Sumber:Tanggal publish: 24/10/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi pembangunan piramida di Mesir oleh manusia raksasa. Narasi itu beredar dalam sejumlah unggahan di media sosial.
Dalam video tampak manusia raksasa mengangkat bongkahan batu, dibantu sekumpulan manusia dengan ukuran yang lebih kecil.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Video pembangunan piramida oleh manusia raksasa disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 Oktober 2024:
Viralll..Video pembangunan piramida mesir.!
Dalam video tampak manusia raksasa mengangkat bongkahan batu, dibantu sekumpulan manusia dengan ukuran yang lebih kecil.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Video pembangunan piramida oleh manusia raksasa disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 Oktober 2024:
Viralll..Video pembangunan piramida mesir.!
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek campur tangan AI dalam video yang beredar menggunakan tools yang dikembangkan Hive Moderation.
Hasilnya menunjukkan, video pembangunan piramida oleh manusia raksasa memiliki probabilitas 99,5 persen dibuat oleh AI.
Sebagai informasi, piramida di Mesir seperti Piramida Giza dibangun sekitar 4500 tahun yang lalu.
National Geographic melaporkan, raja Mesir pertama yang membangun piramida di Giza adalah Firaun Khufu.
Hingga kini, para ilmuwan dan insinyur belum dapat memastikan secara pasti bagaimana piramida dibangun.
Video yang ada di dunia pertama kali direkam pada 14 Oktober 1888.
Dikutip dari History of Information, video yang dikenal dengan nama Roundhay Garden Scene tersebut merupakan film pendek yang dibuat oleh Perancis Louis Le Prince.
Sementara, kamera pertama kali ditemukan sekitar 1820-an oleh Joseph Nicéphore Niépce.
Sehingga, tidak mungkin ada rekaman video otentik pembangunan piramida di zaman Mesir kuno.
Hasilnya menunjukkan, video pembangunan piramida oleh manusia raksasa memiliki probabilitas 99,5 persen dibuat oleh AI.
Sebagai informasi, piramida di Mesir seperti Piramida Giza dibangun sekitar 4500 tahun yang lalu.
National Geographic melaporkan, raja Mesir pertama yang membangun piramida di Giza adalah Firaun Khufu.
Hingga kini, para ilmuwan dan insinyur belum dapat memastikan secara pasti bagaimana piramida dibangun.
Video yang ada di dunia pertama kali direkam pada 14 Oktober 1888.
Dikutip dari History of Information, video yang dikenal dengan nama Roundhay Garden Scene tersebut merupakan film pendek yang dibuat oleh Perancis Louis Le Prince.
Sementara, kamera pertama kali ditemukan sekitar 1820-an oleh Joseph Nicéphore Niépce.
Sehingga, tidak mungkin ada rekaman video otentik pembangunan piramida di zaman Mesir kuno.
Kesimpulan
Video pembangunan piramida oleh manusia raksasa merupakan konten manipulatif.
Hive Moderation mengidentifikasi video tersebut memiliki probabilitas 99,5 persen dibuat oleh kecerdasan buatan.
Kamera dan video pertama yang direkam baru ada sekitar abad ke-19, sehingga tidak mungkin ada rekaman pembangunan piramida di zaman Mesir kuno.
Hive Moderation mengidentifikasi video tersebut memiliki probabilitas 99,5 persen dibuat oleh kecerdasan buatan.
Kamera dan video pertama yang direkam baru ada sekitar abad ke-19, sehingga tidak mungkin ada rekaman pembangunan piramida di zaman Mesir kuno.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100074570115895/videos/472486089175430
- https://www.facebook.com/100074289098589/videos/880066090773846
- https://www.facebook.com/reel/1631034724141736
- https://kids.britannica.com/students/article/camera/605399#:~:text=In%20the%201820s%2C%20French%20inventor,called%20daguerreotypes%20in%20the%201830s.
- https://www.nationalgeographic.com/history/article/giza-pyramids
- https://www.historyofinformation.com/detail.php?id=3981
- https://kids.britannica.com/students/article/camera/605399#:~:text=In%20the%201820s%2C%20French%20inventor,called%20daguerreotypes%20in%20the%201830s.
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[KLARIFIKASI] Pita Hitam di Akun Medsos UNRWA Tidak Terkait Yahya Sinwar
Sumber:Tanggal publish: 24/10/2024
Berita
KOMPAS.com - Badan PBB untuk pengunsi Palestina, UNRWA, disebut memasang pita hitam pada profil akun media sosial sebagai tanda berkabung atas kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
Sinwar terbunuh di Gaza, Palestina pada 17 Oktober 2024 dalam serangan yang dilancarkan pasukkan Israel.
Dalam tangkapan layar yang beredar, tampak akun X (Twitter) UNRWA memasang pita hitam pada profil.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan karena merupakan informasi yang keliru.
Narasi UNRWA memasang pita hitam sebagai tanda berkabung atas kematian Yahya Sinwar dibagikan oleh akun Facebook ini pada 18 Oktober 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
UNRWA tampak berduka atas meninggalnya Yahya Sinwar. Semua akun UNRWA menambahkan garis hitam pada profil mereka. Para pendukung dan pelaku teror.
Sinwar terbunuh di Gaza, Palestina pada 17 Oktober 2024 dalam serangan yang dilancarkan pasukkan Israel.
Dalam tangkapan layar yang beredar, tampak akun X (Twitter) UNRWA memasang pita hitam pada profil.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan karena merupakan informasi yang keliru.
Narasi UNRWA memasang pita hitam sebagai tanda berkabung atas kematian Yahya Sinwar dibagikan oleh akun Facebook ini pada 18 Oktober 2024.
Berikut narasi yang dibagikan:
UNRWA tampak berduka atas meninggalnya Yahya Sinwar. Semua akun UNRWA menambahkan garis hitam pada profil mereka. Para pendukung dan pelaku teror.
Hasil Cek Fakta
Narasi UNRWA memasang pita hitam sebagai tanda berkabung atas kematian Yahya Sinwar dibantah oleh badan tersebut.
Dilansir USA Today, juru bicara UNRWA Juliette Touma mengatakan bahwa pita hitam tersebut tidak ada hubungannya dengan kematian Sinwar.
Ia mengatakan, pita tersebut ditambahkan ke profil X (Twitter) UNRWA satu tahun yang lalu sebagai penghormatan kecil kepada para pegawai UNRWA yang terbunuh di Gaza.
UNRWA memiliki standar netralitas yang mencegah badan tersebut menunjukkan keberpihakan apa pun dalam menanggapi peristiwa seperti kematian Sinwar.
"Kami tidak memihak pihak manapun dalam konflik ini. Kami bukan pihak yang terlibat dalam konflik. Peran kami adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan," kata Touma.
Sebuah pernyataan di situs web UNRWA menyebutkan bahwa pita hitam tersebut dipasang ketika 20 pekerja dikonfirmasi telah terbunuh di Gaza pada 22 Oktober 2023.
Pita hitam masih dipasang karena angka kematian pekerja UNRWA terus meningkat. Sampai 18 Oktober 2024, korban jiwa mencapai 230 orang.
Dilansir USA Today, juru bicara UNRWA Juliette Touma mengatakan bahwa pita hitam tersebut tidak ada hubungannya dengan kematian Sinwar.
Ia mengatakan, pita tersebut ditambahkan ke profil X (Twitter) UNRWA satu tahun yang lalu sebagai penghormatan kecil kepada para pegawai UNRWA yang terbunuh di Gaza.
UNRWA memiliki standar netralitas yang mencegah badan tersebut menunjukkan keberpihakan apa pun dalam menanggapi peristiwa seperti kematian Sinwar.
"Kami tidak memihak pihak manapun dalam konflik ini. Kami bukan pihak yang terlibat dalam konflik. Peran kami adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan," kata Touma.
Sebuah pernyataan di situs web UNRWA menyebutkan bahwa pita hitam tersebut dipasang ketika 20 pekerja dikonfirmasi telah terbunuh di Gaza pada 22 Oktober 2023.
Pita hitam masih dipasang karena angka kematian pekerja UNRWA terus meningkat. Sampai 18 Oktober 2024, korban jiwa mencapai 230 orang.
Kesimpulan
Memang benar UNRWA memasang pita hitam pada profil akun media sosial, tetapi bukan sebagai tanda berkabung atas kematian Yahya Sinwar.
Pita hitam dipasang sejak 22 Oktober 2023 sebagai penghormatan atas kematian para pekerja UNRWA di Gaza.
Pita hitam dipasang sejak 22 Oktober 2023 sebagai penghormatan atas kematian para pekerja UNRWA di Gaza.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo?fbid=8736703463018001&set=pcb.8736710526350628
- https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2024/10/21/agency-profile-picture-mourn-sinwar-fact-check/75742063007/
- https://www.unrwa.org/newsroom/official-statements/message-juliette-touma-unrwa-director-communications
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[PENIPUAN] Baim Wong Bagi-Bagi Uang Puluhan Juta
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 25/10/2024
Berita
Sejumlah akun TikTok membagikan konten, isinya menampilkan Baim Wong yang bakal membagikan uang untuk pengikut akun. Konten tersebut ditemukan di:
“baim_giveaway_berbagi1” [video] [arsip]
“baim.wong_berbagi907”, [video] [arsip] dan
“halloo.bofsquee” [video] [arsip].
Seluruh unggahan disertai narasi yang serupa. Namun, nominal yang dituliskan berbeda. Berikut salah satu contohnya:
“bagi yang bisa tangkap gambar di bawah ini dengan sempurna langsung kak Baim kasih 50 juta.”
Konten seperti ini banyak menuai perhatian publik. Di akun “baim.wong_berbagi907” misalnya, unggahan tersebut per Jumat (25/10/2024) disukai lebih dari 6.000 akun, dikomentari 1.000-an kali, dan dibagikan ulang 7.500 kali.
“baim_giveaway_berbagi1” [video] [arsip]
“baim.wong_berbagi907”, [video] [arsip] dan
“halloo.bofsquee” [video] [arsip].
Seluruh unggahan disertai narasi yang serupa. Namun, nominal yang dituliskan berbeda. Berikut salah satu contohnya:
“bagi yang bisa tangkap gambar di bawah ini dengan sempurna langsung kak Baim kasih 50 juta.”
Konten seperti ini banyak menuai perhatian publik. Di akun “baim.wong_berbagi907” misalnya, unggahan tersebut per Jumat (25/10/2024) disukai lebih dari 6.000 akun, dikomentari 1.000-an kali, dan dibagikan ulang 7.500 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran narasi dengan mencari akun resmi Baim Wong yang bercentang biru. Dalam akun Instagram maupun TikTok resminya, Baim Wong tidak pernah membagikan video dengan iming-iming hadiah 50 juta rupiah.
Modus penipuan mengatasnamakan Baim Wong telah banyak beredar di berbagai media sosial, salah satunya sudah dibahas dalam artikel TurnBackHoax “[PENIPUAN] Baim Wong Kirimkan Uang 50 Juta Dengan Permainan Tangkap Gambar”.
Modus penipuan mengatasnamakan Baim Wong telah banyak beredar di berbagai media sosial, salah satunya sudah dibahas dalam artikel TurnBackHoax “[PENIPUAN] Baim Wong Kirimkan Uang 50 Juta Dengan Permainan Tangkap Gambar”.
Kesimpulan
Video dengan narasi Baim Wong bagi-bagi uang merupakan konten tiruan (impostor content) untuk modus penipuan.
Rujukan
- http[Turnbackhoax.id] [PENIPUAN] Baim Wong Kirimkan Uang 50 Juta Dengan Permainan Tangkap Gambar [TikTok] Akun pribadi Baim Wong [Instagram] Akun pribadi Baim Wong
- https://vt.tiktok.com/ZS2EdSVN3/ (tautan unggahan asli akun TikTok “baim_giveaway_berbagi1”)
- https://arsip.cekfakta.com/archive/1729050772.886806/index.html (arsip unggahan akun TikTok “baim_giveaway_berbagi1”)
- https://vt.tiktok.com/ZS2Ed3RM9/ (tautan unggahan asli akun TikTok “baim.wong_berbagi907”)
- https://arsip.cekfakta.com/archive/1729051225.593212/index.html (arsip unggahan akun TikTok “baim.wong_berbagi907”)
- https://vt.tiktok.com/ZS2EW82mE/ (tautan unggahan asli akun Tiktok “halloo.bofsquee”)
- https://arsip.cekfakta.com/archive/1729089522.276611/index.html (arsip unggahan akun TikTok “halloo.bofsquee”)
Halaman: 169/6001