• [KLARIFIKASI] Video Pembangunan Piramida oleh Raksasa Dibuat dengan AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video dengan narasi pembangunan piramida di Mesir oleh manusia raksasa. Narasi itu beredar dalam sejumlah unggahan di media sosial.

    Dalam video tampak manusia raksasa mengangkat bongkahan batu, dibantu sekumpulan manusia dengan ukuran yang lebih kecil.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Video pembangunan piramida oleh manusia raksasa disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 Oktober 2024:

    Viralll..Video pembangunan piramida mesir.!

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek campur tangan AI dalam video yang beredar menggunakan tools yang dikembangkan Hive Moderation.

    Hasilnya menunjukkan, video pembangunan piramida oleh manusia raksasa memiliki probabilitas 99,5 persen dibuat oleh AI.

    Sebagai informasi, piramida di Mesir seperti Piramida Giza dibangun sekitar 4500 tahun yang lalu.

    National Geographic melaporkan, raja Mesir pertama yang membangun piramida di Giza adalah Firaun Khufu.

    Hingga kini, para ilmuwan dan insinyur belum dapat memastikan secara pasti bagaimana piramida dibangun.

    Video yang ada di dunia pertama kali direkam pada 14 Oktober 1888.

    Dikutip dari History of Information, video yang dikenal dengan nama Roundhay Garden Scene tersebut merupakan film pendek yang dibuat oleh Perancis Louis Le Prince.

    Sementara, kamera pertama kali ditemukan sekitar 1820-an oleh Joseph Nicéphore Niépce.

    Sehingga, tidak mungkin ada rekaman video otentik pembangunan piramida di zaman Mesir kuno.

    Kesimpulan

    Video pembangunan piramida oleh manusia raksasa merupakan konten manipulatif.

    Hive Moderation mengidentifikasi video tersebut memiliki probabilitas 99,5 persen dibuat oleh kecerdasan buatan.

    Kamera dan video pertama yang direkam baru ada sekitar abad ke-19, sehingga tidak mungkin ada rekaman pembangunan piramida di zaman Mesir kuno.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Pita Hitam di Akun Medsos UNRWA Tidak Terkait Yahya Sinwar

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Badan PBB untuk pengunsi Palestina, UNRWA, disebut memasang pita hitam pada profil akun media sosial sebagai tanda berkabung atas kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.

    Sinwar terbunuh di Gaza, Palestina pada 17 Oktober 2024 dalam serangan yang dilancarkan pasukkan Israel.

    Dalam tangkapan layar yang beredar, tampak akun X (Twitter) UNRWA memasang pita hitam pada profil.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan karena merupakan informasi yang keliru.

    Narasi UNRWA memasang pita hitam sebagai tanda berkabung atas kematian Yahya Sinwar dibagikan oleh akun Facebook ini pada 18 Oktober 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    UNRWA tampak berduka atas meninggalnya Yahya Sinwar. Semua akun UNRWA menambahkan garis hitam pada profil mereka. Para pendukung dan pelaku teror.

    Hasil Cek Fakta

    Narasi UNRWA memasang pita hitam sebagai tanda berkabung atas kematian Yahya Sinwar dibantah oleh badan tersebut.

    Dilansir USA Today, juru bicara UNRWA Juliette Touma mengatakan bahwa pita hitam tersebut tidak ada hubungannya dengan kematian Sinwar.

    Ia mengatakan, pita tersebut ditambahkan ke profil X (Twitter) UNRWA satu tahun yang lalu sebagai penghormatan kecil kepada para pegawai UNRWA yang terbunuh di Gaza.

    UNRWA memiliki standar netralitas yang mencegah badan tersebut menunjukkan keberpihakan apa pun dalam menanggapi peristiwa seperti kematian Sinwar.

    "Kami tidak memihak pihak manapun dalam konflik ini. Kami bukan pihak yang terlibat dalam konflik. Peran kami adalah memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan," kata Touma.

    Sebuah pernyataan di situs web UNRWA menyebutkan bahwa pita hitam tersebut dipasang ketika 20 pekerja dikonfirmasi telah terbunuh di Gaza pada 22 Oktober 2023.

    Pita hitam masih dipasang karena angka kematian pekerja UNRWA terus meningkat. Sampai 18 Oktober 2024, korban jiwa mencapai 230 orang.

    Kesimpulan

    Memang benar UNRWA memasang pita hitam pada profil akun media sosial, tetapi bukan sebagai tanda berkabung atas kematian Yahya Sinwar.

    Pita hitam dipasang sejak 22 Oktober 2023 sebagai penghormatan atas kematian para pekerja UNRWA di Gaza.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Baim Wong Bagi-Bagi Uang Puluhan Juta

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 25/10/2024

    Berita

    Sejumlah akun TikTok membagikan konten, isinya menampilkan Baim Wong yang bakal membagikan uang untuk pengikut akun. Konten tersebut ditemukan di:

    “baim_giveaway_berbagi1” [video] [arsip]
    “baim.wong_berbagi907”, [video] [arsip] dan
    “halloo.bofsquee” [video] [arsip].
    Seluruh unggahan disertai narasi yang serupa. Namun, nominal yang dituliskan berbeda. Berikut salah satu contohnya:

    “bagi yang bisa tangkap gambar di bawah ini dengan sempurna langsung kak Baim kasih 50 juta.”

    Konten seperti ini banyak menuai perhatian publik. Di akun “baim.wong_berbagi907” misalnya, unggahan tersebut per Jumat (25/10/2024) disukai lebih dari 6.000 akun, dikomentari 1.000-an kali, dan dibagikan ulang 7.500 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran narasi dengan mencari akun resmi Baim Wong yang bercentang biru. Dalam akun Instagram maupun TikTok resminya, Baim Wong tidak pernah membagikan video dengan iming-iming hadiah 50 juta rupiah.

    Modus penipuan mengatasnamakan Baim Wong telah banyak beredar di berbagai media sosial, salah satunya sudah dibahas dalam artikel TurnBackHoax “[PENIPUAN] Baim Wong Kirimkan Uang 50 Juta Dengan Permainan Tangkap Gambar”.

    Kesimpulan

    Video dengan narasi Baim Wong bagi-bagi uang merupakan konten tiruan (impostor content) untuk modus penipuan.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Badai Angin Dahsyat Bikin Sukabumi dan Tangerang Porak-Poranda

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 25/10/2024

    Berita

    Pada Rabu (16/10/2024) kanal YouTube “Alexa Tv” membagikan video [arsip] berisi klaim “badai dahsyat porak porandakan Sukabumi dan Tangerang hingga semua tersapu”.

    Berikut narasi lengkapnya :

    “GEMPAR!! BARU SAJA BADAI ANGIN DAHSYAT PORAK PORANDA SUKABUMI & TANGERANG HARI INI, SEMUA TERSAPU”

    Hingga Rabu (23/10/2024), video tersebut telah dilihat sekitar 12 ribu kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan mentranskip sebagian narasi ke mesin pencarian Google.

    Berikut potongan narasinya:

    “Sejumlah rumah warga di Kp. Rancaboga, Margasari, Tigaraksa, Kab. Tangerang banyak yang rusak terutama bagian atapnya.”

    Hasilnya, diketahui narator di sepanjang video hanya membacakan ulang unggahan akun Facebook “About Tangerang”.

    Tidak ada sumber kredibel yang menyebut angin dahsyat memporak-porandakan Sukabumi dan Tangerang hingga semua tersapu. Unggahan Facebook About Tangerang (16/10/2024) itu hanya membeberkan adanya sejumlah rumah warga di Kampung Rancaboga, Margasari, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang rusak akibat hujan angin.

    Kesimpulan

    Narasi dalam judul dan thumbnail video unggahan kanal YouTube “Alexa Tv” itu dilebih-lebihkan, merupakan konten yang dimanipulasi (manipulated content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini