• [KLARIFIKASI] Video Putri Duyung di Pantai Selatan Jawa Merupakan Rekayasa AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menampilkan penemuan putri duyung di Pantai Selatan Jawa.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI). Video dibuat sebagai hiburan, tetapi informasi yang keliru perlu diluruskan. 

    Video yang diklaim menampilkan penemuan putri duyung di Pantai Selatan Jawa salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Dalam video tampak beberapa orang sedang mengerubungi putri duyung yang terkapar di pinggir pantai.

    Berikut keterangan teks yang disematkan:

    penemuan putri duyung dipantai selatan jawa

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan penemuan putri duyung di Pantai Selatan Jawa

    Hasil Cek Fakta

    Ketika dicermati, dalam video terdapat watermark dengan tulisan "LayarDibalikID" yang menunjukkan sumber konten tersebut.

    Setelah ditelusuri ternyata video bersumber dari unggahan akun TikTok @layardibalik.id pada 17 Februari 2025.

    Akun tersebut menjelaskan, konten tersebut dibuat dengan teknologi AI. Sehingga, dapat dipastikan bahwa video itu bukan peristiwa nyata.

    Selain itu, jika dicermati terdapat kejanggalan dalam video. Salah satunya yakni tidak terdapat bekas jejak kaki di pasir ketika orang dalam video berjalan. 

    Adapun akun TikTok @layardibalik.id merupakan konten kreator yang sering membuat video berbasis AI. Akun tersebut juga menawarkan jasa pembuatan konten AI.  

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan penemuan putri duyung di Pantai Selatan Jawa merupakan hasil rekayasa AI.

    Video itu dibuat oleh akun TikTok yang menawarkan jasa pembuatan konten AI. Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid terkait penemuan putri duyung di Pantai Selatan Jawa. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Jalan Napal Belah di Bukit Kemuning, Lampung Utara Terputus

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/04/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar sebuah video yang diklaim menampilkan Jalan Napal Belah di Bukit Kemuning, Lampung Utara terputus pada 22 April 2025.

    Video itu diunggah dan menyebar di media sosial, terutama Facebook. Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan Jalan Napal Belah di Bukit Kemuning, Lampung Utara terputus muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini. 

    Video itu menampilkan sebuah jalan yang terputus dan ambles. Keterangan di video sebagai berikut:

    jalan Napal belah bukit kemuning putus "Lampung Utara" 22 april 2025

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Jalan Napal Belah di Bukit Kemuning, Lampung Utara terputus pada 22 April 2025

    Hasil Cek Fakta

    Hingga Jumat (25/4/2025) tidak ditemukan informasi valid terkait Jalan Napal Belah di Bukit Kemuning, Lampung Utara terputus pada 22 April 2025.

    Penelusuran di Google Search justru menemukan bantahan di laman Binamarga.pu.go.id. 

    Dalam keterangannya dijelaskan, jalan yang terputus tersebut bukan berada di Lampung Utara, namun di jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Jambi-Padang.

    Lokasi tepatnya, jalur jalan terputus di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi pada 2 Maret 2025. 

    Dikutip dari Antara, peristiwa itu terjadi karena air bah yang datang dari aliran sungai sekitar meluap dan menghantam jalan, sehingga mengakibatkan longsor dan putusnya jalan.

    Akibat kejadian itu antrean panjang kendaraan mengular dari arah Padang menuju Jambi, begitu juga sebaliknya.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan Jalan Napal Belah di Bukit Kemuning, Lampung Utara terputus adalah hoaks.

    Faktanya, video adalah momen ketika jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Jambi-Padang, tepatnya di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi terputus pada 2 Maret 2025.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru: Narasi bahwa Kegiatan May Day dan Seruan Hari Buruh 2025 Hanya Hoaks

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/04/2025

    Berita

    SEJUMLAH akun di media sosial X [arsip] dan Instagram menyebarkan narasi bahwa kegiatan May Day atau Hari Buruh pada 1 Mei 2025 adalah informasi bohong. 

    Akun-akun tersebut memberikan label hoaks pada poster kegiatan diskusi dan persiapan Hari Buruh oleh Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Konten-konten tersebut disertai narasi: “Jangan jadi penyebar hoaks, guys. Apalagi pas May Day.”



    Benarkah poster-poster kegiatan diskusi terkait Hari Buruh 2025 adalah informasi bohong?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi poster-poster kegiatan tersebut dengan mengecek pada akun-akun organisasi serikat buruh, pemberitaan media, dan wawancara. Hasilnya poster-poster kegiatan May Day oleh serikat pekerja tersebut adalah sesuai fakta, bukan hoaks.  



    Poster tersebut sesungguhnya merupakan poster  dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia untuk menggelar perayaan Hari Buruh pada 1 Mei 2025. Poster tersebut telah dipublikasikan di akun Instagram FSPMI pada  24 April 2025. Aksi FSPMI akan dipusatkan di silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat, pada pukul 10.00 WIB. Persiapan FSPMI untuk Hari Buruh juga dirilis melalui akun X mereka, @FSPMI_KSPI.

    Mereka mengusung enam tuntutan di antaranya perlindungan terhadap buruh dalam UU ketenagakerjaan yang baru, kebijakan antisipatif terhadap ancaman PHK, pencabutan sistem pekerja kontrak (outsourcing), dan perlindungan pekerja rumah tangga (PRT).



    Poster berwarna merah adalah unggahan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) yang menyelenggarakan diskusi sebagai rangkaian memperingati Hari Buruh 1 Mei 2025. Acara diskusi yang digelar Jumat 25 April 2025 tersebut bertajuk: Evolusi Kapitalisme-Neoliberal & Dampak Penghancuran Bagi Rakyat Pekerja.

    Acara dalam poster tersebut, sejatinya telah digelar pada Jumat pekan lalu. Rekaman siaran diskusi tersebut dapat disimak di kanal Youtube Persatuan Buruh. Diskusi tersebut menghadirkan Ketua Umum Partai Hijau Indonesia(PHI) Roy Murtadho; Ketua Umum KPBI, Ilhamsyah; Ketua Umum KASBI, Sunarno;  dan Sekretaris Wilayah SINDIKASI Jabodetabek, Julia Marchaban.

    Ketua KPBI Ilhamsyah menjelaskan, seruan demonstrasi Hari Buruh bukan informasi bohong. Menurut dia, anggota serikat buruhnya telah bersiap-siap sejak tiga bulan sebelumnya, baik untuk membiayai transportasi dan menyediakan alat peraga demo.

    Menurutnya ada sekitar 10 ribu orang dari Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) yang akan turun pada 1 Mei 2025. “Persiapan sudah oke semua karena May Day adalah agenda tahunan,” kata dia kepada Tempo, Senin, 28 April 2025.

    Tuntutan Aliansi Buruh

    Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Sunarno mengatakan, buruh dan elemen masyarakat yang bergabung dalam Aliansi Gebrak, akan turun aksi pada 1 Mei 2025. 

    Terdapat lima tuntutan yang mereka desakkan antara lain:

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan poster diskusi dan ajakan aksi demonstrasi dalam rangka May Day 2025 hoaks belaka, merupakan klaim keliru.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru: Video Ibadah Umat Muslim yang Diklaim Meniru Cara Kristen

    Sumber:
    Tanggal publish: 28/04/2025

    Berita

    SEBUAH video memuat klaim tentang ibadah umat Muslim meniru agama Kristen, beredar di Twitter atau X [arsip] pada 16 April 2025. Konten dengan narasi serupa juga disebarkan di Facebook.

    Video itu memperlihatkan sekelompok wanita Muslim menggunakan mukena untuk shalat dan pria-pria berpeci tengah menggerakkan tubuh dan tangan ke kiri dan kanan dengan tempo cepat secara berulang. Video itu diikuti keterangan tertulis, “Menyapa kawan kawan dunia maya kecuali orang orang Islam Sunni yang ibadahnya lagi niru cara ibadah orang orang Kristen yang sambil joged joged di Gereja”.



    Benarkah video itu kegiatan para muslim beribadah sambil berjoget?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video itu bukan ibadah jamaah Muslim yang meniru cara beribadah umat Kristen. Video tersebut bagian dari tradisi berdzikir atau yang dikenal dengan Ratik Tagak, atau juga disebut sebagai Ratib Saman. Sebagian masyarakat lokal juga kadang menyebutnya dengan Ratik Saman.

    Tempo menelusuri kebenaran video itu menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Yandex dan kata kunci di mesin pencari Google 

    Video yang sama ditemukan di saluran YouTube Tegar Ananta pada 13 Juli 2015, dengan judul “Malam Lailatul Qadar Dengan Ratib Saman” yang merujuk pada malam-malam spesial di bulan Ramadhan bagi umat muslim. Gerakan yang sama juga ditampilkan video di akun Instagram Jambiekspres yang memberitakan penyelenggaraan Ratib Saman di beberapa desa Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.



    Dikutip dari Pondok Pesantren Babussalam, Ratib Saman merupakan bentuk zikir yang dikembangkan serta diamalkan oleh seorang ulama tarekat terkemuka bernama Syeikh Muhammad Saman Al-Madani. Beliau bermukim di Madinah Al-Munawwarah.

    Zikir ini lebih banyak dilakukan dalam keadaan berdiri secara berkelompok dengan membentuk lingkaran. Sambil mengagungkan asma Allah dengan suara lantang, jamaah zikir menggerakkan badannya sedikit membungkuk ke kiri dan ke kanan secara bersamaan.

    Kegiatan ini diajarkan sejumlah tarekat, termasuk di Indonesia. Salah satunya, tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Timur yang dibawa dan dikembangkan oleh Syekh Abdul Wahab Rokan.

    Dilansir NU.or.id, Samaniah adalah tarekat pertama yang mendapatkan pengikut secara massal di berbagai daerah di Nusantara. Zikir yang yang disebarkan tarekat ini dilakukan secara bersemangat, dengan ritme dan perulangan yang teratur, dan kecocokan suara dengan gerakan tubuh.

    Syekh Saman dikenal sebagai sufi yang menandakan telah mempelajari ilmu tasawuf dan mendalami cabang keilmuan Islam lainnya, yakni fiqih, hadits, dan tafsir. Ia lahir di Madinah tahun 1132 H (1719 M) dan meninggal dunia tahun 1189 Hijriah (1775).

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan umat Islam yang sedang salat sambil berjoget adalah klaim keliru. Mereka sedang melakukan tradisi zikir sambil berdiri yang bernama Ratib Saman.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini