• Hoaks! Indonesia tempatii peringkat dua grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/10/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan Indonesia kini menempati peringkat kedua grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Dalam unggahan tersebut, terdapat urutan peringkat grup yakni Jepang di peringkat pertama, kemudian Indonesia, Australia, Saudi Arabia, Bahrain dan peringkat terakhir China.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Kabar Gembira – Peringkat Timnas Timnas Indonesia Naik Di Posisi 2 Setelah Dinyatakan Menang VS Bahrain”

    Namun, benarkah Indonesia menempati peringkat kedua di grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia?

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari laman AFC, saat ini Indonesia masih berada di peringkat kelima grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Jepang masih menjadi pemimpin grup C, diikuti dengan Australia, Saudi Arabia, Bahrain kemudian Indonesia dan China.

    Selain itu, video Presiden FIFA, Gianni Infantino yang terdapat dalam unggahan tersebut menarasikan pesan khusus untuk masyarakat sepak bola Indonesia dalam rangka menyambut Kongres Luar Biasa (KLB) Pemilihan PSSI 2019.

    Hingga saat ini, tidak ada informasi mengenai kemenangan Indonesia atas Bahrain pada pertandingan 10 Oktober lalu. Diketahui, skor Indonesia saat melawan Bahrain seri 2-2.

    Klaim: Indonesia tempati peringkat kedua grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Bantuan Dana Hibah dari Al-Bayti

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai pembagian dana hibah Al-Bayti dengan membayar biaya administrasi sebagai syarat menerima dana.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Tawaran bantuan dana hibah Al-Bayti disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Pengunggah menyertakan video yang bagian awalnya menampilkan pembuka dari siaran "News Update" CNN Indonesia.

    Sementara, sisa video menunjukkan cara mendapatkan dana hibah.

    Penerima dana hibah akan mendapatkan Rp 250 juta, tetapi wajib memberikan 30 persen kepada fakir miskin, anak yatim, dan tempat ibadah. Penerima dana hibah juga diminta menanggung biaya administrasi.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 16 September 2024:

    Program ke - 19 DANA HIBAH AL-BAYTI.SILAHKAN DAFTAR Resmi WhatsApp :

    30Persen wajib langsung di bagikan ke fakir miskin,yatim piatu dan tempat ibadah kurang layak di daerah anda masing masing.

    70Persen boleh di pakai UNTUK hutang piutang, modal usaha dan memperbaiki rumah dll asal bermanfaat bagi keluarga anda. daftarlah sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan. karena dana ini BUKAN PINJAMAN, BUKAN RIBA,BUKAN DANA GAIB DAN BUKAN DANA HARAM.

    walaupun sulit di acc namun namanya rezeki tidak di sangka sangka. jika data anda di acc maka ini akan di proses di kantror bank resmi (BRI,BCA,MANDIRI DAN BNI). (HATI HATI PENIPUAN YANG MENGATAS NAMAKAN PESANTREN DAN ALAMAT). kami jelas dan transparan prosesnya.sebaiknya daftar dulu dan tunggu hasilnya.SEMOGA INI REZEKI ANDA DAN JUGA BISA MENOLONG LINGKUNGAN SEKITAR ANDA DENGAN DANA HIBAH INI. Silakan dibagikan ke teman-temannya membutuhkannya.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, berisi tawaran bantuan dana hibah Al-Bayti.

    Hasil Cek Fakta

    Bagian awal siaran berita yang ditampilkan bersumber dari kanal YouTube CNN Indonesia, 21 Maret 2020.

    Video tersebut merupakan iklan dari "News Update" CNN Indonesia, yang ditayangkan setiap hari pukul 17.00 WIB.

    Sementara, narasi mengenai pembagian dana hibah dari Al-Bayti sebelumnya pernah ditelusuri oleh Tim Cek Fakta Kompas.com.

    Narasi tersebut hoaks dan mencatut logo MUI secara sepihak.

    Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah Sendangagung Lamongan, Jawa Timur juga pernah dicatut namanya dalam narasi pembagian dana hibah dari Al-Bayti.

    Dikutip dari situs web resmi Ponpes Al-Ishlah, narasi mengenai pembagian dana hibah Al-Bayti merupakan hoaks.

    Narasi yang beredar di Facebook kemungkinan besar merupakan bentuk penipuan, karena penerima dana hibah diminta untuk membayar biaya administrasi.

    Sementara, tidak ada jaminan bahwa dana hibah benar-benar diberikan ketika sudah terlanjur membayar biaya tersebut kepada pihak yang tidak dapat dimintai pertanggungjawabannya.

    Kesimpulan

    Bantuan dana hibah Al-Bayti yang beredar di Facebook merupakan hoaks berulang.

    Pembagian dana hibah Al-Bayti kemungkinan besar merupakan bentuk penipuan, karena penerima diminta membayar biaya administrasi tanpa ada jaminan dana akan benar-benar diberikan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Artikel Beritakan Muhaimin Usulkan Anies Masuk Kabinet Prabowo

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar artikel yang menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar telah mengusulkan nama Anies Baswedan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk dimasukkan ke dalam kabinet.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, artikel tersebut hoaks.

    Sebagaimana diketahui, Anies dan Muhaimin adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

    Anies-Muhaimin kalah dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Kini, Muhaimin bergabung dalam kabinet Prabowo sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

    Artikel yang menyebutkan Muhaimin telah mengusulkan nama Anies untuk dimasukkan dalam kabinet Prabowo dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Minggu (20/10/2024).

    Berikut judul artikel yang dibagikan:

    Cak Imin: "Sebenarnya Saya Sudah Ajukan Nama Mas Anies Ke Pak Prabowo, Sesuai Pesan Mas Anies, Tapi Mohon Maaf Mas Anies, Beliau Nyatakan Kursi Kabinet Sudah Full"

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri tangkapan layar artikel tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, ditemukan fakta bahwa artikel itu adalah hasil manipulasi.

    Artikel asli dipublikasikan oleh Detik.com pada 17 Oktober 2024 dengan judul: "Cak Imin Ngaku Dapat Tugas dari Prabowo untuk 'Mengkoordinir":.

    Dalam artikel tersebut, Muhaimin mengaku menerima arahan untuk menjadi bagian dari kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto dan diberikan tugas untuk "mengkoordinir".

    Muhaimin tidak mengatakan bahwa ia mengusulkan nama Anies kepada Prabowo untuk dimasukkan ke dalam kabinet.

    Kesimpulan

    Artikel yang menyebut Muhaimin telah mengusulkan nama Anies untuk dimasukkan dalam kabinet Prabowo adalah hoaks.

    Artikel asli dipublikasikan oleh Detik.com pada 17 Oktober 2024 dengan judul: "Cak Imin Ngaku Dapat Tugas dari Prabowo untuk 'Mengkoordinir'".

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Penerima Bansos PKH 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/10/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 3 Oktober 2024.
    Unggahan klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024 menampilkan tulisan sebagai berikut.
    "BANSOS PKH 2024
    Bantuan Sosial uang tunaiAkhirnya sudah ada informasi jelas hari ini, ada bantuan bansos yang mau dapat bantuan bansos silahkan daftar link
    👇👇👇
    https://xxbansos2024.pdjhc.store/"
    Tulisan tersebut disertai dengan link yang diklaim sebagai formulir untuk penerima bansos PKH 2024.
    Berikut linknya.
    "https://xxbansos2024.pdjhc.store/?fbclid=IwY2xjawGGwb5leHRuA2FlbQIxMQABHRbLB00HA3ZOdwVJCuwLmxq-moxogddIgZuFCQ2CN_8q-DQanPzLD1RU3Q_aem_DApGYmAWN7c1Psu5rZPuzw"
    Jika diklik, link tersebut akan mengarah pada halaman situs dengan tampilan formulir elektronik.
    Formulir tersebut meminta data pribadi seperti nama lengkap sesuai e-KTP, usia, jenis klamin, nomor telegram aktif.
    Benarkah klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024, penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian Sosial kemensos.go.id.
    Berikut pengumumannya:
    "Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
    Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
    Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
    Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
     
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
    Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikut langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
    Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 
     
    Sumber:https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran penerima Bansos PKH 2024 tidak benar.
    Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial.
     
    • Liputan 6
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini