KONTEN yang menyerupai sampul Majalah Tempo berjudul Sang Dalang Perusak Bhinneka edisi 7-13 Desember 2020, beredar di media sosial X [arsip] pada 25 April 2025. Terdapat ilustrasi wajah empat orang yang mirip dengan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, mantan penyidik KPK Novel Baswedan, pemimpin FPI Rizieq Shihab, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Di bawah judul, ada paragraf yang berbunyi: Rekaman suara Danny Pomanto membongkar keterlibatan Jusuf Kalla dalam strategi menjatuhkan wibawa pemerintah Indonesia dan mengamankan jaringan bisnis keluarga. Gerindra disusupi ”HMI Connection” yang pro Habib Rizieq.
Benarkah sampul dengan judul dan ilustrasi tersebut pernah terbit di Majalah Tempo?
Keliru: Sampul Majalah Tempo Edisi 7-13 Desember 2020 Berjudul
Sumber:Tanggal publish: 28/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan Google Lens dan wawancara pemimpin redaksi Tempo. Faktanya, klaim tersebut tidak terbukti kebenarannya.
Konten yang sama pernah menyebar pada Desember 2020 lalu. Sejumlah media nasional juga pernah memeriksa klaim tersebut di sini, sini dan ini, termasuk Tempo.co.
Sampul Majalah Tempo edisi 7-13 Desember 2020 aslinya, terbit pada 5 Desember berjudul "Outlook Ekonomi 2021: Saatnya Berubah". Di bawah judul, terdapat paragraf yang berbunyi "Pandemi Covid-19 seharusnya jadi momentum mendorong ekonomi hijau. Sektor bisnis mana yang paling siap?".?
Dua judul berita di atas tulisan Tempo berbunyi "Perang Dinasti Pilkada Serentak" dan "Macetnya Perkara Korupsi Kemenpora". Ilustrasi dalam cover memperlihatkan tiga kera dan tiga pria, sangat berbeda dengan gambar cover yang mencantumkan logo Tempo di atas.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra dengan tegas menyatakan bahwa ?sampul itu bukan karya Tempo. Menurutnya, nama Tempo dicuri oleh pembuat hoaks yang mungkin saja memiliki kepentingan tertentu.
“Ada saja cara pembuat hoaks. Penggunaan logo, merek dan brand tanpa izin adalah pelanggaran hak cipta, yang bisa merusak kredibilitas kami sebagai institusi media kredibel dan independen. Karena kerap terjadi, selalu berulang-ulang tindakan lancung itu mengganggu aktivitas kami dalam menjalankan kerja jurnalistik,” kata Setri Yasra saat dihubungi, Senin, 28 April 2025.
Bantahan yang sama juga pernah disampaikan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo sebelumnya, Wahyu Dhyatmika. "Ini saya pastikan hoaks. Tempo tidak pernah menerbitkan cover itu," kata Wahyu, 9 Desember 2020.
Konten yang sama pernah menyebar pada Desember 2020 lalu. Sejumlah media nasional juga pernah memeriksa klaim tersebut di sini, sini dan ini, termasuk Tempo.co.
Sampul Majalah Tempo edisi 7-13 Desember 2020 aslinya, terbit pada 5 Desember berjudul "Outlook Ekonomi 2021: Saatnya Berubah". Di bawah judul, terdapat paragraf yang berbunyi "Pandemi Covid-19 seharusnya jadi momentum mendorong ekonomi hijau. Sektor bisnis mana yang paling siap?".?
Dua judul berita di atas tulisan Tempo berbunyi "Perang Dinasti Pilkada Serentak" dan "Macetnya Perkara Korupsi Kemenpora". Ilustrasi dalam cover memperlihatkan tiga kera dan tiga pria, sangat berbeda dengan gambar cover yang mencantumkan logo Tempo di atas.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra dengan tegas menyatakan bahwa ?sampul itu bukan karya Tempo. Menurutnya, nama Tempo dicuri oleh pembuat hoaks yang mungkin saja memiliki kepentingan tertentu.
“Ada saja cara pembuat hoaks. Penggunaan logo, merek dan brand tanpa izin adalah pelanggaran hak cipta, yang bisa merusak kredibilitas kami sebagai institusi media kredibel dan independen. Karena kerap terjadi, selalu berulang-ulang tindakan lancung itu mengganggu aktivitas kami dalam menjalankan kerja jurnalistik,” kata Setri Yasra saat dihubungi, Senin, 28 April 2025.
Bantahan yang sama juga pernah disampaikan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo sebelumnya, Wahyu Dhyatmika. "Ini saya pastikan hoaks. Tempo tidak pernah menerbitkan cover itu," kata Wahyu, 9 Desember 2020.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa cover dengan judul dan ilustrasi tersebut pernah terbit di Majalah Tempo adalah keliru.
Rujukan
- https://x.com/putriii_bungsuu/status/1915699830179160129/photo/1
- https://mvau.lt/media/acde1695-c88e-42f4-ae25-149be7bd27c7
- https://www.antaranews.com/berita/1888364/cek-fakta-majalah-tempo-tampilkan-ilustrasi-jusuf-kalla-dengan-judul-sang-dalang-perusak-bhinneka
- https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-hoaks-cover-majalah-tempo-berjudul-sang-dalang-perusak-bhinneka.html
- https://turnbackhoax.id/2020/12/10/salah-cover-majalah-tempo-berjudul-sang-dalang-perusak-bhinneka/
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1137/keliru-cover-majalah-tempo-berjudul-sang-dalang-perusak-bhinneka
- https://www.tempo.co/ekonomi/menggenjot-kendaraan-ramah-lingkungan-856169
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1137/keliru-cover-majalah-tempo-berjudul-sang-dalang-perusak-bhinneka /cdn-cgi/l/email-protection#1172747a77707a65705165747c617e3f727e3f7875
Keliru: CNN Indonesia Publikasikan Berita
Sumber:Tanggal publish: 28/04/2025
Berita
SEBUAH unggahan yang memuat tangkapan layar serupa laman berita CNN Indonesia tengah menayangkan berita tentang Agus Harimurti Yudhoyono dan dana haji, beredar di WhatsApp dan Facebook oleh akun satu dan dua pada 16 April 2025.
Konten dengan judul “AHY: Dana Haji yang Dibawa Kabur Oleh Yaqut Cholil sudah Di Ikhlaskan Oleh Masyarakat Indonesia” itu diklaim terbit pada 13 April 2025.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah CNN Indonesia menayangkan artikel dengan judul tersebut?
Konten dengan judul “AHY: Dana Haji yang Dibawa Kabur Oleh Yaqut Cholil sudah Di Ikhlaskan Oleh Masyarakat Indonesia” itu diklaim terbit pada 13 April 2025.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah CNN Indonesia menayangkan artikel dengan judul tersebut?
Hasil Cek Fakta
Meskipun Pansus Angket Haji pernah menduga ada penyelewengan kuota haji 2024, namun hasil verifikasi Tempo menunjukkan, CNN Indonesia tidak pernah mempublikasikan berita berjudul “AHY: Dana Haji yang Dibawa Kabur Oleh Yaqut Cholil sudah Di Ikhlaskan Oleh Masyarakat Indonesia”.
Tempo memverifikasi gambar tangkapan layar berita itu menggunakan kata kunci dan mesin pencari Google. Berita CNNIndonesia.com yang menampilkan foto dan pernyataan AHY tersebut,aslinya berjudul “AHY Wanti-wanti Dampak Perang Tarif Trump secara Global.”
Dalam judul maupun isi artikel, tidak ada bagian yang membahas dana haji.
Selain gambar AHY, terdapat beberapa petunjuk lain yang sama antara lain keterangan internasional, sub kanal ASEAN, dan waktu penayangan pada Minggu, 13 April 2025, pukul 11.55 WIB.
Pernyataan AHY pada artikel asli berisi tentang kebijakan kenaikan tarif dagang yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump untuk negara lain, termasuk Indonesia dengan kenaikan 32 persen.
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) tersebut menilai, kebijakan tarif Presiden Trump akan menimbulkan kelompok baru untuk bersama-sama menghadapi Amerika Serikat. Selain itu, menurutnya, bila tujuan Trump berhasil, Amerika Serikat akan memperkuat hegemoninya melalui kebijakan tarif dagang tersebut.
Selain itu hasil pencarian menggunakan mesin pencari Google dengan kata kunci yang mengacu pada judul artikel sesuai klaim di atas, tridak sitemukan. Tidak ada informasi bahwa AHY pernah memberikan pernyataan tentang dugaan korupsi dana haji.
Tangkapan layar yang beredar di media sosial diduga telah diubah dari versi aslinya yang dipublikasikan oleh CNN Indonesia.
Dugaan Kuota Gaji
Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi sebanyak lima kali atas dugaan korupsi dalam pelaksanaan ibadah haji 2024 di Kementerian Agama RI. Pada Agustus 2024, Tempo memberitakan, Yaqut dilaporkan oleh Aliansi Mahasiswa dan Pemuda untuk Keadilan Rakyat atau Amalan Rakyat.
Yaqut diduga telah menyalahgunakan wewenang dan melakukan perbuatan melawan hukum terkait pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus sebesar 50 persen secara sepihak. Hal ini dianggap melanggar Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Sebab, berdasarkan undang-undang tersebut, kuota haji khusus ditetapkan hanya sebesar 8 persen dari kuota haji Indonesia.
Laporan Tempo sebelumnya juga menulis tentang dugaan penyelewengan kuota haji 2024 yang berawal dari temuan Pansus Angket Haji pada tahun lalu. Pansus Haji sendiri dibentuk ketika Tim Pengawas atau Timwas Haji DPR menemukan sejumlah masalah krusial penyelenggaraan haji di bawah kewenangan Kemenag tersebut, di antaranya pembagian kuotan yang tidak sesuai aturan, 3.500 kuota haji tanpa masa tunggu, dan jual beli kuota pemberangkatan Ibadah haji.
Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie, saat itu mengatakan, pihaknya menghormati KPK dan siap bekerja sama dalam proses hukum yang diperlukan. "Kami menghormati KPK sebagai lembaga negara yang tugasnya mencegah dan memberantas korupsi secara profesional. Tentu kami akan membantu bila diperlukan," ujar Anna saat dihubungi pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Kemenag, kata Anna, telah berupaya maksimal untuk memastikan transparansi dalam setiap tahap penyelenggaraan haji. Mulai dari pengecekan nomor porsi keberangkatan, sistem istita'ah, hingga pelunasan biaya dan penanganan keluhan, semuanya dilakukan secara elektronik dan terbuka.
Tempo memverifikasi gambar tangkapan layar berita itu menggunakan kata kunci dan mesin pencari Google. Berita CNNIndonesia.com yang menampilkan foto dan pernyataan AHY tersebut,aslinya berjudul “AHY Wanti-wanti Dampak Perang Tarif Trump secara Global.”
Dalam judul maupun isi artikel, tidak ada bagian yang membahas dana haji.
Selain gambar AHY, terdapat beberapa petunjuk lain yang sama antara lain keterangan internasional, sub kanal ASEAN, dan waktu penayangan pada Minggu, 13 April 2025, pukul 11.55 WIB.
Pernyataan AHY pada artikel asli berisi tentang kebijakan kenaikan tarif dagang yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump untuk negara lain, termasuk Indonesia dengan kenaikan 32 persen.
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) tersebut menilai, kebijakan tarif Presiden Trump akan menimbulkan kelompok baru untuk bersama-sama menghadapi Amerika Serikat. Selain itu, menurutnya, bila tujuan Trump berhasil, Amerika Serikat akan memperkuat hegemoninya melalui kebijakan tarif dagang tersebut.
Selain itu hasil pencarian menggunakan mesin pencari Google dengan kata kunci yang mengacu pada judul artikel sesuai klaim di atas, tridak sitemukan. Tidak ada informasi bahwa AHY pernah memberikan pernyataan tentang dugaan korupsi dana haji.
Tangkapan layar yang beredar di media sosial diduga telah diubah dari versi aslinya yang dipublikasikan oleh CNN Indonesia.
Dugaan Kuota Gaji
Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi sebanyak lima kali atas dugaan korupsi dalam pelaksanaan ibadah haji 2024 di Kementerian Agama RI. Pada Agustus 2024, Tempo memberitakan, Yaqut dilaporkan oleh Aliansi Mahasiswa dan Pemuda untuk Keadilan Rakyat atau Amalan Rakyat.
Yaqut diduga telah menyalahgunakan wewenang dan melakukan perbuatan melawan hukum terkait pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus sebesar 50 persen secara sepihak. Hal ini dianggap melanggar Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Sebab, berdasarkan undang-undang tersebut, kuota haji khusus ditetapkan hanya sebesar 8 persen dari kuota haji Indonesia.
Laporan Tempo sebelumnya juga menulis tentang dugaan penyelewengan kuota haji 2024 yang berawal dari temuan Pansus Angket Haji pada tahun lalu. Pansus Haji sendiri dibentuk ketika Tim Pengawas atau Timwas Haji DPR menemukan sejumlah masalah krusial penyelenggaraan haji di bawah kewenangan Kemenag tersebut, di antaranya pembagian kuotan yang tidak sesuai aturan, 3.500 kuota haji tanpa masa tunggu, dan jual beli kuota pemberangkatan Ibadah haji.
Juru Bicara Kemenag, Anna Hasbie, saat itu mengatakan, pihaknya menghormati KPK dan siap bekerja sama dalam proses hukum yang diperlukan. "Kami menghormati KPK sebagai lembaga negara yang tugasnya mencegah dan memberantas korupsi secara profesional. Tentu kami akan membantu bila diperlukan," ujar Anna saat dihubungi pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Kemenag, kata Anna, telah berupaya maksimal untuk memastikan transparansi dalam setiap tahap penyelenggaraan haji. Mulai dari pengecekan nomor porsi keberangkatan, sistem istita'ah, hingga pelunasan biaya dan penanganan keluhan, semuanya dilakukan secara elektronik dan terbuka.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa konten berisi klaim, CNN Indonesia menerbitkan berita berjudul: “AHY: Dana Haji yang Dibawa Kabur Oleh Yaqut Cholil sudah Di Ikhlaskan Oleh Masyarakat Indonesia” adalah keliru.
Tangkapan layar yang beredar di media sosial diduga telah diubah dari versi aslinya yang dipublikasikan oleh CNN Indonesia.
Tangkapan layar yang beredar di media sosial diduga telah diubah dari versi aslinya yang dipublikasikan oleh CNN Indonesia.
Rujukan
- https://web.facebook.com/tamara.dwi.2025/videos/494508456962446/
- https://web.facebook.com/cimot.cimot.7731/posts/pfbid02zKoEsfsSnYtE71L31tfaKh8mZvZZi2rHjdBaaxHWTuyc3wQgK85PY47jtuJ8pfbLl
- https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250413114905-106-1218283/ahy-wanti-wanti-dampak-perang-tarif-trump-secara-global
- https://www.tempo.co/hukum/menag-yaqut-kembali-dilaporkan-ke-kpk-total-ada-5-laporan-soal-dugaan-korupsi-kuota-haji-30253
- https://www.tempo.co/politik/apa-kabar-kasus-dugaan-jual-beli-kuota-haji-2024-pansus-angket-haji-dan-pelaporan-yaqut-ke-kpk-1192879
- https://www.tempo.co/hukum/top-3-hukum-respons-kemenag-soal-menag-yaqut-dilaporkan-ke-kpk-kasus-kuota-haji-muncul-2-nama-baru-kasus-vina--26932
[KLARIFIKASI] Video Ini adalah Semana Santa di Malaga, Bukan Pemakaman Paus Fransiskus
Sumber:Tanggal publish: 25/04/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah unggahan video di media sosial diklaim menampilkan prosesi pemakaman jenazah Paus Fransiskus yang tutup usia pada 21 April 2025.
Dalam video tampak sejumlah orang berbaju putih sedang menggotong sebuah panggung yang dihias.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Informasi keliru itu perlu diluruskan.
Video yang diklaim sebagai prosesi pemakaman Paus Fransiskus salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video sejumlah orang berbaju putih menggotong panggung yang dihias.
Video diberi keterangan sebagai berikut:
Pemakaman paus Fransiskus
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, sampai Jumat (25/4/2025) tidak ada informasi valid jenazah Paus Fransiskus telah dimakamkan.
Pemakaman jenazah Paus Fransiskus baru akan dilakukan pada Sabtu (26/4/2025) di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, pukul 10.00 pagi waktu setempat atau 15.00 WIB.
Penelusuran lebih lanjut menemukan, video yang diklaim sebagai prosesi pemakaman Paus Fransiskus itu identik dengan unggahan akun TikTok ini.
Video itu diunggah pada 16 April 2025, sebelum Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April 2025.
Dalam unggahan, terdapat tagar #semanasantamalaga yang menunjukkan video merupakan Semana Santa atau pekan suci yang diadakan di Malaga, Spanyol.
Dikutip dari laman Oldtownmalaga.com, pekan suci di Malaga yang dikenal dalam bahasa Spanyol sebagai “Semana Santa en Malaga,” adalah peringatan tahunan Sengsara Yesus.
Pekan suci tersebut berlangsung selama seminggu sebelum paskah. Acara ini dinyatakan sebagai Festival Turis Internasional Spanyol pada tahun 1965.
Selama pekan suci, 42 persaudaraan (cofradias) mengadakan 45 prosesi melalui jalan-jalan yang ada di Malaga.
Mereka menggotong singgasana atau "pasos", sebuah panggung berisi patung yang menggambarkan adegan Sengsara Yesus dan dukacita Perawan Maria
Dalam video tampak sejumlah orang berbaju putih sedang menggotong sebuah panggung yang dihias.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks. Informasi keliru itu perlu diluruskan.
Video yang diklaim sebagai prosesi pemakaman Paus Fransiskus salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video sejumlah orang berbaju putih menggotong panggung yang dihias.
Video diberi keterangan sebagai berikut:
Pemakaman paus Fransiskus
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, sampai Jumat (25/4/2025) tidak ada informasi valid jenazah Paus Fransiskus telah dimakamkan.
Pemakaman jenazah Paus Fransiskus baru akan dilakukan pada Sabtu (26/4/2025) di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, pukul 10.00 pagi waktu setempat atau 15.00 WIB.
Penelusuran lebih lanjut menemukan, video yang diklaim sebagai prosesi pemakaman Paus Fransiskus itu identik dengan unggahan akun TikTok ini.
Video itu diunggah pada 16 April 2025, sebelum Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April 2025.
Dalam unggahan, terdapat tagar #semanasantamalaga yang menunjukkan video merupakan Semana Santa atau pekan suci yang diadakan di Malaga, Spanyol.
Dikutip dari laman Oldtownmalaga.com, pekan suci di Malaga yang dikenal dalam bahasa Spanyol sebagai “Semana Santa en Malaga,” adalah peringatan tahunan Sengsara Yesus.
Pekan suci tersebut berlangsung selama seminggu sebelum paskah. Acara ini dinyatakan sebagai Festival Turis Internasional Spanyol pada tahun 1965.
Selama pekan suci, 42 persaudaraan (cofradias) mengadakan 45 prosesi melalui jalan-jalan yang ada di Malaga.
Mereka menggotong singgasana atau "pasos", sebuah panggung berisi patung yang menggambarkan adegan Sengsara Yesus dan dukacita Perawan Maria
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang diklaim sebagai prosesi pemakaman Paus Fransiskus merupakan informasi tidak benar dan perlu diluruskan.
Faktanya, video tersebut merupakan Semana Santa atau pekan suci yang diadakan di Malaga, Spanyol. Acara itu merupakan peringatan tahunan Sengsara Yesus.
Faktanya, video tersebut merupakan Semana Santa atau pekan suci yang diadakan di Malaga, Spanyol. Acara itu merupakan peringatan tahunan Sengsara Yesus.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/1188686848965754
- https://www.facebook.com/reel/1631103314232911
- https://www.facebook.com/reel/1653968135484056
- https://internasional.kompas.com/read/2025/04/24/194225870/kapan-paus-fransiskus-dimakamkan-berikut-jadwal-dan-lokasinya
- https://www.tiktok.com/@_soycofrade/video/7493677203134156054
- https://oldtownmalaga.com/semana-santa-malaga/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[KLARIFAKSI] Foto Jenazah Paus Fransiskus Ini Merupakan Rekayasa AI
Sumber:Tanggal publish: 25/04/2025
Berita
KOMPAS.com - Umat Katolik di dunia tengah berduka setelah Paus Fransiskus tutup usia pada Senin (21/4/2025). Kesehatan Paus memang menurun sejak mendapatkan perawatan intensif pada 2021.
Di media sosial kemudian muncul unggahan yang menampilkan jenazah Paus Fransiskus tengah terbaring di sebuah peti mati dengan mengenakan jubah berwarna putih.
Namun setelah ditelusuri foto itu merupakan rekayasa artificial intelligence (AI).
Foto yang diklaim menampilkan jenazah Paus Fransiskus terbaring di sebuah peti mati dengan jubah putih salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Di media sosial kemudian muncul unggahan yang menampilkan jenazah Paus Fransiskus tengah terbaring di sebuah peti mati dengan mengenakan jubah berwarna putih.
Namun setelah ditelusuri foto itu merupakan rekayasa artificial intelligence (AI).
Foto yang diklaim menampilkan jenazah Paus Fransiskus terbaring di sebuah peti mati dengan jubah putih salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, foto jenazah Paus Fransiskus terbaring di peti mati dengan jubah putih berbeda dengan yang dirilis oleh Vatikan pada Selasa (22/4/2025).
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, dalam foto yang dirilis Vatikan, tampak jenazah Paus Fransiskus terbaring di sebuah peti dengan mengenakan jubah berwarna merah.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek foto tersebut menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan oleh AI atau bukan.
Setelah dicek, foto Paus Fransiskus tersebut memiliki probabilitas 99,2 persen dihasilkan AI.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, dalam foto yang dirilis Vatikan, tampak jenazah Paus Fransiskus terbaring di sebuah peti dengan mengenakan jubah berwarna merah.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek foto tersebut menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan oleh AI atau bukan.
Setelah dicek, foto Paus Fransiskus tersebut memiliki probabilitas 99,2 persen dihasilkan AI.
Kesimpulan
Foto yang diklaim menampilkan jenazah Paus Fransiskus tengah terbaring di peti mati dengan mengenakan jubah putih merupakan hasil manipulasi.
Setelah dicek, foto tersebut terdeteksi dihasilkan oleh AI. Foto berbeda dengan yang dirilis Vatikan pada Selasa (22/4/2025).
Informasi ini perlu diluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Setelah dicek, foto tersebut terdeteksi dihasilkan oleh AI. Foto berbeda dengan yang dirilis Vatikan pada Selasa (22/4/2025).
Informasi ini perlu diluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Rujukan
Halaman: 174/6779