• [HOAKS] Prabowo Terapkan Larangan Anak di Bawah 16 Tahun Memakai HP

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto diklaim telah menerapkan larangan memakai handphone atau HP bagi anak usia di bawah 16 tahun.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi mengenai Prabowo menerapkan larangan anak di bawah 16 tahun untuk memakai ponsel disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    "Anak-anak sekarang baru umur berapa bulan saja sudah pintar main HP," tulis salah satu akun pada Kamis (27/2/2025).

    Pengguna Facebook menyebarkan foto Prabowo disertai teks berikut:

    PRESIDEN PRABOWO TERAPKAN ATURAN TIDAK BOLEH PEGANG HANDPHONE UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR 16 TAHUN.

    APAKAH PARA ORANG TUA SETUJU?

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Kamis (27/2/2025), mengenai Prabowo menerapkan larangan memakai HP bagi anak di bawah 16 tahun.

    Hasil Cek Fakta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana membuat regulasi pembatasan usia pengguna media sosial, demi melindungi anak-anak.

    "Oleh karena itu, pemerintah telah memperkuat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan menyusun tata kelola perlindungan anak dalam penyelenggaraan sistem elektronik, yang kini memasuki tahap akhir," kata Menkomdigi Menkomdigi Meutya Hafid pada 18 Februari 2025, dikutip dari situs Komdigi.

    "Kami sudah melaporkan kepada Presiden, dan insyaallah dalam waktu dekat akan diumumkan secara resmi," tuturnya.

    Regulasi tersebut bukan melarang anak memakai HP, melainkan membatasi penggunaan media sosial bagi anak.

    Terkait larangan penggunaan ponsel bagi anak-anak, pernah diusulkan Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh pada Desember 2024 lalu.

    "Pemerintah harus segera membuat SKB terkait pembatasan akses internet dan penggunaan HP bagi anak-anak," kata Oleh Soleh dilansir Antara.

    Ia mencontohkan larangan penggunaan media sosial bagi anak usia di bawah 16 tahun di Australia.

    Kendati demikian, belum ada aturan atau pernyataan resmi yang dikeluarkan Prabowo terkait larangan penggunaan HP bagi anak-anak.

    Di sisi lain, foto yang dipakai pengguna media sosial bukanlah momen Prabowo mengumumkan larangan penggunaan ponsel.

    Foto serupa ditemukan di pemberitaan Kompas.com.

    Foto tersebut menampilkan Prabowo usai menghadiri acara bertajuk Sarapan Bareng 1.000 Guru Ngaji Se-DIY yang di gelar Hotel Prima SR Jalan Magelang, Kabupaten Sleman pada 20 September 20223.

    Saat itu, Prabowo berjanji akan memberikan susu baji gratis dan kenaikan gaji bagi lima profesi jika menang dalam Pilpres 2024.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Prabowo menerapkan larangan memakai HP bagi anak di bawah 16 tahun merupakan hoaks.

    Pemerintah melalui Komdigi berencana membuat regulasi yang membatasi usia pengguna media sosial, demi melindungi anak-anak.

    Namun tidak ada aturan yang melarang anak menggunakan ponsel.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Ustaz Felix Siauw Promosikan Situs Judi Milik Dennis Lim

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan penceramah Ustaz Felix Siauw mempromosikan situs judi yang dibuat oleh Dennis Lim.

    Video itu beredar dalam unggahan media sosial pada awal Maret 2025.

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com video merupakan hasil manipulasi.

    Video yang mengeklaim Ustaz Felix Siauw mempromosikan situs judi muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Dalam video Felix Siauw mengatakan, situs judi yang dibuat oleh Dennis Lim berbasis syariah karena diniatkan untuk membagikan rezeki.

    felix siauw bicarakan koh dennis lim yang berbagi rezeki

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang mengeklaim Ustaz Felix Siauw mempromosikan situs judi

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan yang ada di kanal YouTube Felix Siauw ini.

    Dalam video aslinya, Felix mengatakan bahwa saat ini perang tidak hanya dalam bentuk fisik, namun juga dalam bentuk pemikiran.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Felix Siauw mempromosikan situs judi menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah suara dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan.

    Setelah dicek, suara Felix terdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas 83.6 persen.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Ustaz Felix Siauw mempromosikan situs judi merupakan hasil manipulasi. Klaim dalam konten video itu merupakan hoaks.

    Adapun video aslinya adalah momen ketika Felix Siauw memberikan ceramah soal perang dan penjajahan dalam bentuk pikiran. 

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Felix Siauw mempromosikan situs judi terdeteksi dihasilkan AI dengan probabiltas 83,6 persen.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Foto Ratusan Beruang di Jalan Raya Missouri Hasil Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar foto yang diklaim menunjukkan ratusan beruang hitam memenuhi jalan raya Branson di Missouri, Amerika Serikat.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan karena konteksnya tidak dijelaskan. Gambar yang beredar adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).

    Foto ratusan beruang hitam memenuhi jalan raya di Missouri dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, antara 27 Februari-3 Maret 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Sekelompok beruang hitam liar telah mengambil alih jalan raya 65 di dekat Branson Missouri. Hal ini tidak normal dan dikaitkan dengan perubahan suhu akibat perubahan iklim.

    Screenshot Klarifikasi, foto beruang memenuhi jalan raya Missouri adalah buatan AI

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, gambar yang sama ditemukan di unggahan laman Facebook Bear's World, 25 Februari 2025.

    Akun tersebut menyertakan keterangan bahwa gambar ratusan beruang hitam di jalan raya itu dihasilkan menggunakan perangkat AI.

    Sementara itu, pemeriksa fakta Snopes menghubungi pihak berwajib setempat untuk mengonfirmasi penampakan ratusan beruang hitam di jalan raya.

    Dilansir Snopes, juru bicara Patroli Jalan Raya Negara Bagian Missouri mengatakan, belum menerima laporan dari masyarakat terkait ratusan beruang memenuhi jalan raya.

    "Petugas Informasi Publik kami yang ditugaskan di daerah Branson belum menerima laporan apa pun terkait rumor tersebut dari media atau masyarakat. Tidak ada insiden terkait beruang baru-baru ini di jalan raya Missouri," kata juru bicara tersebut.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto ratusan beruang hitam memenuhi jalan raya di Missouri perlu diluruskan.

    Foto itu merupakan hasil manipulasi AI. Sementara, pihak berwenang di Missouri mengatakan bahwa tidak ada insiden terkait ratusan beruang hitam memenuhi jalan raya.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru: Gambar Tumpukan Uang Hasil Penjualan Pertalite Dioplos Menjadi Pertamax

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/03/2025

    Berita

    SEBUAH foto beredar di Facebook [arsip] yang diklaim sebagai suasana penggeledahan barang bukti uang dalam kasus dugaan pengoplosan BBM jenis pertalite menjadi pertamax. 

    Foto itu memperlihatkan beberapa orang berbaju merah dan satu orang berseragam TNI dalam sebuah ruangan. Di depan mereka terdapat koper dan kardus berisi uang pecahan Rp100 ribuan. Penggeledahan disebut terjadi pada 27 Februari 2025.



    Namun, benarkah foto itu memperlihatkan penggeledahan kasus dugaan korupsi PT Pertamina yang sedang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung RI)?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google untuk menemukan foto atau video yang memiliki kesamaan dengan foto yang beredar. Hasil verifikasi tersebut menunjukkan foto tersebut bukan dari peristiwa kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina. 



    Foto yang beredar memiliki elemen-elemen yang sama dengan foto yang diberitakan Antara, 11 November 2024. Kesamaan yang terlihat di antaranya petugas berbaju merah yang mengenakan kacamata dan tas selempang, personil TNI, kardus warna putih dan barisan rak.

    Foto itu sesungguhnya memperlihatkan penggeledahan oleh Kejagung RI  terkait kasus pelanggaran agraria yang menyeret PT Duta Palma Group, sebagaimana diberitakan Tempo.



    Foto tersebut juga memiliki elemen yang sama dengan foto berita Antara lainnya  saat ekspose barang bukti hasil penggeledahan anak perusahaan PT Duta Salma Group dalam konferensi pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu 2 Oktober 2024.

    Gambar yang beredar dan foto berita Antara sama-sama memperlihatkan adanya tumpukan uang barang bukti yang disimpan di dalam koper dan kardus dengan sampul luar putih. Hal ini menegaskan gambar yang beredar berkaitan dengan kasus pelanggaran hukum PT Duta Salma Group, bukan dugaan kasus korupsi PT Pertamina yang diungkap Kejagung RI tahun 2025. 

    Barang Bukti Kasus Pertamina

    Kejagung RI telah mengumumkan penetapan total sembilan tersangka dalam kasus dugaan korupsi dengan modus pengolahan BBM mentah, yang berpotensi merugikan negara Rp193,7 triliun per tahun sebagaimana diberitakan Tempo.

    Berita Tempo lainnya menyatakan bahwa Kejagung RI melakukan penggeledahan di dua rumah pengusaha minyak dan gas, Muhammad Riza Chalid, pada Selasa, 25 Februari 2025. Anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Adrianto Riza, telah menjadi tersangka dalam kasus ini.

    Dalam penggeledahan itu, ditemukan uang tunai Rp833 juta dan 1.500 USD (setara Rp24,57 juta dengan kurs Rp16.390), serta sejumlah dokumen yang berhubungan dengan kasus ini.

    Press release di website Kejagung RI menyatakan bahwa mereka telah melakukan sejumlah penggeledahan dan penyitaan barang bukti terkait kasus tersebut. Salah satunya di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin, 10 Februari 2025.

    Barang-barang yang disita di antaranya lima dus dokumen, barang bukti elektronik handphone sejumlah 15 unit, satu unit laptop dan empat soft file. Uang Rp971 juta juga disita dalam penggeledahan rumah salah satu tersangka, Dimas Werhaspati, pada Senin, 24 Februari 2025, dilansir CNNIndonesia.com.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan uang sitaan Kejagung RI dalam pengungkapan kasus korupsi pengolahan minyak mentah PT Pertamina adalah keliru.

    Gambar itu sesungguhnya memperlihatkan penggeledahan sebuah ruangan berkaitan dengan kasus agraria yang menyeret perusahaan penanam dan pengolah sawit, PT Duta Palma Group tahun 2024.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini