KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan alat pertanian. Tautan itu mengatasnamakan Kementerian Pertanian.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.
Tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan alat pertanian dari Kementan dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Maret-April 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
DAFTARKAN Diri Anda Sekarang Juga Untunk Menerima Bantuan Mesin Alat Pertanian Untuk Kelompok Tani
Screenshot Hoaks, tautan diklaim untuk akses bantuan alat pertanian 2025
[HOAKS] Tautan Diklaim untuk Dapatkan Bantuan Alat Pertanian 2025
Sumber:Tanggal publish: 17/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi terkait bantuan alat pertanian yang diselenggarakan oleh Kementan.
Dilansir Antara, Kementan mengadakan program bantuan alat dan mesin untuk meningkatkan produktivitas pertanian pada 2025.
Akan tetapi, cara mendapatkan bantuan bukanlah dengan cara mengakses tautan yang dimaksud dalam unggahan.
Tautan yang beredar di Facebook mengarah ke sebuah situs mencurigakan dan terindikasi merupakan modus phishing atau pencurian data.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap, asal provinsi, dan akun Telegram aktif. Awas, jangan memasukkan data pribadi ke situs itu.
Adapun cara memperoleh bantuan tersebut adalah sebagai berikut:
Merujuk panduan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengajuan untuk menjadi penerima bantuan alat pertanian Kementan tidak melalui tautan yang beredar di Facebook.
Dilansir Antara, Kementan mengadakan program bantuan alat dan mesin untuk meningkatkan produktivitas pertanian pada 2025.
Akan tetapi, cara mendapatkan bantuan bukanlah dengan cara mengakses tautan yang dimaksud dalam unggahan.
Tautan yang beredar di Facebook mengarah ke sebuah situs mencurigakan dan terindikasi merupakan modus phishing atau pencurian data.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap, asal provinsi, dan akun Telegram aktif. Awas, jangan memasukkan data pribadi ke situs itu.
Adapun cara memperoleh bantuan tersebut adalah sebagai berikut:
Merujuk panduan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengajuan untuk menjadi penerima bantuan alat pertanian Kementan tidak melalui tautan yang beredar di Facebook.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan alat pertanian dari Kementan adalah hoaks.
Tautan tersebut terindikasi merupakan modus phishing. Sebab, pengajuan untuk menjadi penerima bantuan alat pertanian dilakukan melalui dinas pertanian kabupaten/kota.
Tautan yang disebarkan di Facebook mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap, asal provinsi, dan nomor akun Telegram aktif.
Tautan tersebut terindikasi merupakan modus phishing. Sebab, pengajuan untuk menjadi penerima bantuan alat pertanian dilakukan melalui dinas pertanian kabupaten/kota.
Tautan yang disebarkan di Facebook mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap, asal provinsi, dan nomor akun Telegram aktif.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid024xn2fDEEztXUqWcpB6Zc2fMxvoY4jpLgPcapFxFqF75rKvWo1VbDQdHnw3b9UdRpl&id=61574001450774
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid029kcCWoGtmWboTj8aXz7DAnt7fqqnQfjckPzywVBUPeeVKv8k1yjV1PQLCNqmEa8jl&id=61573871747849
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0Euja3tkfAZGPebk7C6dqmXxd7geQiAAUZXFezX4K8u6VQzS6SgNmjhfNMao22aSnl&id=61574109309358
- https://www.antaranews.com/infografik/4579066/cara-mendapat-bantuan-alat-dan-mesin-pertanian
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Keliru: Video Adi Hidayat Mempromosikan Obat Nyeri Sendi
Sumber:Tanggal publish: 17/04/2025
Berita
SEBUAH konten berisi klaim, Ustadz Adi Hidayat mempromosikan obat nyeri, diunggah oleh akun Facebook [arsip]. Dalam video itu, Adi Hidayat terdengar mengatakan, nyeri bahu yang menjalar ke siku dan tulang selangka, tidak boleh diabaikan.
Adi Hidayat, dalam konten itu, menyebut telah mengembangkan formula khusus yang meredakan nyeri bahu dan sejenisnya dalam 3 hari. “Saya telah mengembangkan formula inovatif yang benar-benar meredakan nyeri dan memulihkan sendi yang rusak dari dalam,” kata dia.
Namun benarkah Adi Hidayat mempromosikan obat nyeri sendi?
Adi Hidayat, dalam konten itu, menyebut telah mengembangkan formula khusus yang meredakan nyeri bahu dan sejenisnya dalam 3 hari. “Saya telah mengembangkan formula inovatif yang benar-benar meredakan nyeri dan memulihkan sendi yang rusak dari dalam,” kata dia.
Namun benarkah Adi Hidayat mempromosikan obat nyeri sendi?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan bantuan Yandex Image Reverse dan mesin pencarian YouTube. Faktanya, video tersebut dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Potongan video di atas secara utuh pernah diunggah akun YouTube Adi Hidayat Official, pada 8 Februari 2025 dengan judul [LIVE] Menyiapkan Kurikulum Ramadhan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam - Ustadz Adi Hidayat.
Dalam video tersebut, Adi Hidayat menyampaikan kajian tentang amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan menjelang masuk Bulan Ramadhan sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Adi Hidayat tidak mempromosikan obat nyeri seperti konten di atas.
Tempo juga menggunakan aplikasi analisa suara Hive Moderation untuk memindai suara dalam video tersebut. Hasil deteksi aplikasi ini menyatakan 99,9% suara dalam video itu palsu atau dibuat dengan kecerdasan buatan.
Potongan video di atas secara utuh pernah diunggah akun YouTube Adi Hidayat Official, pada 8 Februari 2025 dengan judul [LIVE] Menyiapkan Kurikulum Ramadhan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam - Ustadz Adi Hidayat.
Dalam video tersebut, Adi Hidayat menyampaikan kajian tentang amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan menjelang masuk Bulan Ramadhan sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Adi Hidayat tidak mempromosikan obat nyeri seperti konten di atas.
Tempo juga menggunakan aplikasi analisa suara Hive Moderation untuk memindai suara dalam video tersebut. Hasil deteksi aplikasi ini menyatakan 99,9% suara dalam video itu palsu atau dibuat dengan kecerdasan buatan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klim video Adi Hidayat mempromosikan obat nyeri sendi adalah klaim keliru. Video merupakan hasil rekayasa menggunakan AI-generated audio.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61553799459462/videos/631351573225532/?rdid=i4VyCvto8PrCxKOd
- https://mvau.lt/media/3e8e291a-9f0a-4d8d-a880-8ad80ff69835
- https://www.youtube.com/watch?v=EfLd6ArwGdw
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection /cdn-cgi/l/email-protection#b5d6d0ded3d4dec1d4f5c1d0d8c5da9bd6da9bdcd1
Keliru: Video Jalanan Terbelah karena Gempa Myanmar
Sumber:Tanggal publish: 17/04/2025
Berita
BEBERAPA video beredar di TikTok (unggahan satu dan dua) yang diklaim memperlihatkan reruntuhan bangunan yang roboh karena gempa bumi di Myanmar.
Video itu memperlihatkan gedung-gedung bertingkat, rumah-rumah, dan jalanan yang hancur atau rusak karena. Tampak juga sejumlah petugas yang berkerumun di lokasi-lokasi kerusakan bangunan tersebut.
Namun, benarkah konten yang mengatakan klip-klip itu dampak gempa bumi di Myanmar?
Video itu memperlihatkan gedung-gedung bertingkat, rumah-rumah, dan jalanan yang hancur atau rusak karena. Tampak juga sejumlah petugas yang berkerumun di lokasi-lokasi kerusakan bangunan tersebut.
Namun, benarkah konten yang mengatakan klip-klip itu dampak gempa bumi di Myanmar?
Hasil Cek Fakta
Gempa bumi memang terjadi di Myanmar yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan bangunan pada 28 Maret 2025. Namun video-video yang beredar di media sosial berikut tidak menggambarkan dampak gempa tersebut.
Tempo memverifikasi video-video tersebut dengan menganalisis ketidaknormalan pada konten dan memindai menggunakan aplikasi pendeteksi kecerdasan buatan.
Video pertama dan kedua memperlihatkan jalan aspal yang terbelah. Saat dianalisis, video tersebut memuat kejanggalan. Pada lingkaran 1, terlihat orang-orang yang berdiri melewati batas tebing namun tidak terjatuh ke bawah.
Pada lingkaran 2, seorang pria yang berjalan dalam genangan air, tidak menimbulkan riak saat berjalan di atasnya.
Pemindaian menggunakan Aiornot.com menyatakan, 96 persen kemungkinan gambar itu dibuat menggunakan AI. Pada video pertama, tersemat label “AI-generated” yang menunjukkan konten tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Video kedua memperlihatkan sebuah jalan di pemukiman warga yang tanahnya retak dan bangunannya rusak. Hasil analisis alat AI or Not menunjukkan 94 persen kemungkinan dibuat menggunakan AI.
Klip berikutnya memperlihatkan jembatan patah. Menurut AI or Not, 76 persen video tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan.
Demikian juga video yang menunjukkan reruntuhan gedung bertingkat dan jalanan kota yang terbelah. Menurut AI or Not, memiliki 70 persen kemungkinan dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Tempo memverifikasi video-video tersebut dengan menganalisis ketidaknormalan pada konten dan memindai menggunakan aplikasi pendeteksi kecerdasan buatan.
Video pertama dan kedua memperlihatkan jalan aspal yang terbelah. Saat dianalisis, video tersebut memuat kejanggalan. Pada lingkaran 1, terlihat orang-orang yang berdiri melewati batas tebing namun tidak terjatuh ke bawah.
Pada lingkaran 2, seorang pria yang berjalan dalam genangan air, tidak menimbulkan riak saat berjalan di atasnya.
Pemindaian menggunakan Aiornot.com menyatakan, 96 persen kemungkinan gambar itu dibuat menggunakan AI. Pada video pertama, tersemat label “AI-generated” yang menunjukkan konten tersebut dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Video kedua memperlihatkan sebuah jalan di pemukiman warga yang tanahnya retak dan bangunannya rusak. Hasil analisis alat AI or Not menunjukkan 94 persen kemungkinan dibuat menggunakan AI.
Klip berikutnya memperlihatkan jembatan patah. Menurut AI or Not, 76 persen video tersebut dibuat dengan kecerdasan buatan.
Demikian juga video yang menunjukkan reruntuhan gedung bertingkat dan jalanan kota yang terbelah. Menurut AI or Not, memiliki 70 persen kemungkinan dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan bahwa dua video konten TikTok yang beredar memperlihatkan dampak gempa bumi akhir Maret lalu di Myanmar adalah klaim keliru. Klip-klip itu dibuat menggunakan AI dan tidak memperlihatkan situasi sesungguhnya di Myanmar.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@user6083677541561/video/7487049133082103047?_r=1&_t=ZS-8vYdukPr69P
- https://www.tiktok.com/@jprodesain/video/7487552594957651218?_r=1&_t=ZS-8vYe27cGqeI
- http://aiornot.com
- http://aiornot.com
- http://aiornot.com
- http://aiornot.com /cdn-cgi/l/email-protection#781b1d131e19130c19380c1d150817561b1756111c
[SALAH] Jokowi Pakai Rp38,5 Triliun Dana Haji Rakyat Tak Diberi Tahu
Sumber: FacebookTanggal publish: 17/04/2025
Berita
Pada Sabtu (5/4/2025) beredar unggahan di Facebook (arsip cadangan) yang membagikan gambar tangkapan layar artikel hasil suntingan/manipulasi berudul "Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji, Jamaah Tak Diberitahu” disertai narasi:
"Semoga bisa di usut tuntas
#konoha"
Per arsip dibuat pada Minggu (6/4/2025) cuitan tersebut telah mendapatkan 439 komentar, dibagikan 306 kali, dan mendapatkan reaksi dari seribu pengguna Facebook lainnya.
"Semoga bisa di usut tuntas
#konoha"
Per arsip dibuat pada Minggu (6/4/2025) cuitan tersebut telah mendapatkan 439 komentar, dibagikan 306 kali, dan mendapatkan reaksi dari seribu pengguna Facebook lainnya.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tools) pencarian berita Google News dengan kata kunci “dana haji infrastruktur”, hasilnya ditemukan artikel-artikel periksa fakta dari sumber-sumber kredibel dan autoritatif yang sudah dikurasi oleh Google News, salah satunya oleh KOMPAS.com terbitan Kamis (24/01/2019) di artikel “BPKH: Tidak Ada Satu Rupiah Dana Haji untuk Infrastruktur”.
Penelusuran menggunakan kata kunci “Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji, Jamaah Tak Diberitahu” menemukan artikel periksa fakta yang sudah terbit sebelumnya pada Kamis (27/6/2024) lalu oleh turnbackhoax.id di artikel “[SALAH] Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji" yang berisi tangkapan layar yang sama.
Selain itu, pemeriksaan silang (cross check) di Google News menggunakan kata kunci yang sama menghasilkan artikel-artikel periksa fakta dari sumber-sumber kredibel dan autoritatif lainnya yang mengkoroborasi dan mendukung artikel periksa fakta tersebut.
Selain menampilkan judul hasil manipulasi, di bagian bawah tangkapan layar juga menyertakan tangkapan layar artikel dari situs beritaislam.org terbitan Kamis (26/9/2019) berjudul “Dia akan Mati Ditawur Rakyatnya Sendiri! Akankah Prediksi Cak Nun Jadi kenyataan?” yang tidak berkaitan dengan hoaks yang disebarkan.
Penelusuran menggunakan kata kunci “Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji, Jamaah Tak Diberitahu” menemukan artikel periksa fakta yang sudah terbit sebelumnya pada Kamis (27/6/2024) lalu oleh turnbackhoax.id di artikel “[SALAH] Jokowi Ternyata Sudah Pakai Rp.38,5 Triliun Dana Haji" yang berisi tangkapan layar yang sama.
Selain itu, pemeriksaan silang (cross check) di Google News menggunakan kata kunci yang sama menghasilkan artikel-artikel periksa fakta dari sumber-sumber kredibel dan autoritatif lainnya yang mengkoroborasi dan mendukung artikel periksa fakta tersebut.
Selain menampilkan judul hasil manipulasi, di bagian bawah tangkapan layar juga menyertakan tangkapan layar artikel dari situs beritaislam.org terbitan Kamis (26/9/2019) berjudul “Dia akan Mati Ditawur Rakyatnya Sendiri! Akankah Prediksi Cak Nun Jadi kenyataan?” yang tidak berkaitan dengan hoaks yang disebarkan.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya sudah diklarifikasi oleh Kepala BPKH pada 2019 lalu bahwa tidak ada penggunaan Dana Haji selain untuk keperluan pengelolaan penyelenggaraan ibadah Haji.
Rujukan
- https://www.google.com/search?q=dana+haji+infrastruktur&tbm=nws /
- https://ghostarchive.org/archive/uLaN0 (arsip cadangan).
- https://money.kompas.com/read/2019/01/24/142008126/bpkh-tidak-ada-satu-rupiah-dana-haji-untuk-infrastruktur /
- https://archive.ph/Jz1gi (arsip cadangan).
- https://turnbackhoax.id/2024/06/27/salah-jokowi-ternyata-sudah-pakai-rp-385-triliun-dana-haji/ /
- https://archive.ph/Hwxld (arsip cadangan).
- https://www.google.com/search?q=Jokowi+Ternyata+Sudah+Pakai+Rp.38,5+Triliun+Dana+Haji,+Jamaah+Tak+Diberitahu&tbm=nws /
- https://ghostarchive.org/archive/kLATF (arsip cadangan).
- https://www.beritaislam.org/2019/09/dia-akan-mati-ditawur-oleh-rakyatnya-sendiri-akankah-prediksi-cak-nun-terjadi.html /
- https://web.archive.org/web/20250412095757/
- https://www.beritaislam.org/2019/09/dia-akan-mati-ditawur-oleh-rakyatnya-sendiri-akankah-prediksi-cak-nun-terjadi.html &
- https://archive.ph/wP10p (arsip cadangan).
- https://www.facebook.com/permalink.php?__cft__[0]=AZXii6Xcu2N8MBFAVgQBsL8JNdTlqa5v8wv_-ndRt-j-ZimgrmwDFB1nPSFgFUBJcyMQqFn-fPv64R43XiFLNOWMVCbhJfL1f1xNTwqvE8pe9q8awXDEmgvJkhGxK7JIdc6qXDXkXfr1XFePyFAyqGgNam2Ur-qltfatX5ZIaL9aJw&__tn__=,O,P-R%23?kdb, unggahan oleh akun Facebook “Andra Jayapro”.
- https://archive.ph/sEeW2, arsip cadangan unggahan oleh akun Facebook “Andra Jayapro”.
Halaman: 198/6775