• Hoaks Obat Pembunuh Parasit Mencatut Dokter Tirta

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/01/2025

    Berita

    tirto.id - Beragam iklan atau informasi mengenai obat banyak tersebar di Facebook. Banyak iklan obat di media sosial yang memanfaatkan sosok terkenal untuk mempromosikan produknya.

    Sayangnya, tidak semua membagikan informasi yang benar. Terdapat sejumlah iklan obat di media sosial yang mencatut artis atau tokoh besar. Tirto sempat menemukan sejumlah unggahan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI), untuk merekayasa pesan yang disampaikan seorang tokoh.

    Terbaru, kami menemukan sebuah unggahan yang mencatut nama dr. Tirta Mandira Hudhi di Facebook. Unggahan dari akun "The Class" berisikan sebuah video yang menunjukkan dokter Tirta berbicara soal pengobatan alternatif selain ke rumah sakit (arsip).

    “Jika anda ingin sehat dan berhenti pergi ke dokter, berhentilah menderita masalah perut setiap hari, kembung, dan diare dan singkirkan penyakit seperti alergi, kulit gatal, masalah jerawat, bau mulut, kecemasan, insomnia dan depresi, masalah hati dan ginjal, risiko serangan jantung, dan stroke. Maka anda perlu mengetahui penyebab sebenarnya dari penyakit anda. Agar anda tidak menghabiskan banyak uang untuk dokter yang tidak kompeten, pengobatan yang salah, dan mengkonsumsi obat yang justru membawa anda ke liang kubur,” begitu ucap dr Tirta dalam video.

    Video tersebut juga banyak membahas tentang parasit sebagai masalah utama bagi kesehatan. Pengunggah juga mencantumkan tautan menuju halaman pemesanan obat pembunuh parasit. Sekilas melihat video tersebut, terlihat beberapa potongan pembicaraan dr. Tirta yang kurang terpotong dengan rapi. Hal ini menimbulkan kecurigaan terhadap keaslian video.

    Meski begitu, nyatanya video ini cukup populer. Sudah ada 280 ribu orang menonton video tersebut sampai Selasa (22/1/2025). Terdapat juga lebih dari 1,1 ribu tanda suka dan 76 komentar di unggahan ini.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar dr Tirta mempromosikan obat pembunuh parasit?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba menyaksikan keseluruhan video tersebut. Meski durasi maksimal video 10 menit, nyatanya konten dalam video hanya ada pada sekitar tiga menit pertama.

    Dalam video tersebut terlihat dr. Tirta menarasikan berbagai hal, mulai dari beragam masalah kesehatan, peran parasit dalam merusak kesehatan, sampai dengan penelitian dengan Kementerian Kesehatan untuk meneliti penyakit mematikan.

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, video monolog dr. Tirta tersebut terlihat mencurigakan. Sebab gerak mulut dan audio yang ada tidak sinkron di beberapa bagian.

    Melihat beberapa kecurigaan, Tirto melakukan pemindaian kandungan konten AI. Kami menggunakan perangkat Hive Moderation dan TrueMedia.

    Hasil pemindaian Hive Moderation terhadap potongan video di bagian awal tersebut, menunjukkan kemungkinan yang sangat tinggi, 99,8 persen, bahwa konten audio dalam video itu adalah buatan AI.

    Kesimpulan serupa juga datang dari TrueMedia. Alat pemindai ini merekam bahwa terdapat bukti substansial kalau konten audio dalam video dr. Tirta tersebut mengandung manipulasi menggunakan AI.

    Kami kemudian juga melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) terhadap potongan video. Hasil pencarian mengarahkan ke foto berikut, tangkapan layar Pikiran Rakyat dari artikel bertanggal 10 Oktober 2022. Di bagian kredit foto tersebut, tertulis bahwa foto diambil dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng.

    Kami mencoba mengunjungi akun YouTube tersebut dan menemukan video berikut. Video unggahan 1 Agustus 2021 tersebut berjudul, "#suaratirta: SPELE NAMUN BERBAHAYA DAN MENGANCAM NYAWA".

    Dalam video tersebut, dr. Tirta membahas kebiasaan sepele yang bisa membahayakan kesehatan. Terlihat dalam video itu, dr. Tirta mengenakan pakaian serba putih, serupa dengan yang dia kenakan di video unggahan di Facebook. Begitu pula latar putih dengan rak di sisi kiri video juga serupa dengan unggahan di Facebook.

    Terlihat dalam video di Facebook, gerakan dr Tirta menunjuk ke telinganya. Sementara di video aslinya, dr. Tirta menjelaskan soal bahaya mengorek kuping. Oleh sebab itu, gestur mendekatkan jari ke telinga relevan dengan bahasan soal bahaya menggunakan korek kuping.

    Di video tersebut dia membahas empat kebiasaan sepele yang dapat mengganggu kesehatan. Empat bahaya tersebut adalah mengorek kuping, menahan buang air kecil, duduk terlalu lama tanpa olahraga, dan memaksa fisik untuk olahraga.

    Tidak ada bahasan soal parasit ataupun promosi obat untuk pengobatannya dalam video asli tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan video dr Tirta mempromosikan obat pembunuh parasit di Facebook bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Video yang beredar di media sosial adalah hasil suntingan menggunakan suara buatan AI. Dokter Tirta tidak mempromosikan ataupun membahas soal pengobatan parasit dalam video aslinya.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] BP2MI Berikan Bantuan Rp 300 Juta kepada TKI

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video dengan narasi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memberikan bantuan Rp 300 juta kepada tenaga kerja Indonesia (TKI).

    Namun setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim BP2MI memberikan bantuan Rp 300 juta kepada TKI muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini pada 18 Januari 2025. 

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan mantan Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dan diberi keterangan teks:

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"Kami dari "BP2MI"

    Memberikan DANA bantuan ke SEHATAN khusus nya seluruh warga negara Indonesia yg bekerja sebagai TKI yg berjuan sebagai Pahlawan DEVISA NEGARA.

    Bagi yg belum menerima DANA bantuan Sosial di wajibkan untukTKW sebesar.Rp 300.000.000(TIGA RATUS JUTA RUPIAH)

    Untuk Info penerimaan Dana bantuan Sosial nya

    Silahkan menghubungi kami secepat nya supaya segera kami cair kan Dana bantuan SosialResmi di berikan kepada seluruh TKI/ Hubungi Layanan Kami.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut BP2MI memberikan dana bantuan Rp 300 juta kepada TKI

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video yang menampilkan Benny Rhamdani menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia pada 2022.

    Setelah disimak sampai tuntas, tidak ada pernyataan Benny soal bantuan Rp 300 juta kepada TKI. Ia hanya menyampaikan ucapan selamat Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2022.

    Menurut Benny, para pekerja migran merupakan pejuang keluarga sekaligus pahlawan devisa bagi Indonesia.

    Saat ini Benny tidak lagi menjabat sebagai Kepala BP2MI.

    Tidak hanya itu, BP2MI telah berubah status menjadi Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang dipimpin oleh politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding.

    Ketika dicek di laman Kementerian Perlindungan Pekerja Migran/BP2MI, tidak ada informasi valid soal pemberian bantaun Rp 300 juta kepada TKI pada Januari 2025. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim BP2MI memberikan bantuan Rp 300 juta kepada TKI tidak benar atau hoaks.

    Dalam video yang beredar, mantan Kepala BP2MI Benny Rhamdani hanya mengucapkan selamat Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2022. 

    Selain itu, Benny tidak lagi menjabat kepala BP2MI. Lembaga itu telah berubah status menjadi menjadi Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan dipimpin oleh Abdul Kadir Karding.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Dewan Keadilan Islam Cabut Sertifikat Halal Restoran Cepat Saji

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Unggahan di media sosial mengeklaim bahwa Dewan Keadilan Islam telah mencabut sertifikat halal restoran cepat saji KFC.

    Bahan makanan dari restoran itu disebut tidak layak konsumsi dan mengandung minyak babi.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi yang mengeklaim Dewan Keadilan Islam mencabut sertifikat halal KFC Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (20/1/2025):

    Di Indinesia KFCDi Arab Finger Licking Good. Di Melaya Remembering GAZA.

    BERITA DI INDONESIA

    KFC akhirnya Kalah,... Setelah bertahun-tahun berusaha menyembunyikan kasusnya bahwa BURGERnya 100% Ayam?!!!

    Kini mereka telah dinyatakan bersalah karena ternyata bahan pembuatan Burgernya hanya 15% Ayam dan 85% sisanya bahkan tidak layak/baik untuk dikonsumsi tetapi hanya cocok untuk anjing.

    Dewan Keadilan Islam telah mencabut sertifikat jaminan Halalnya karena telah ditemukan juga bahwa bumbu², kecap, mayonesnya pun telah dicampur & dibuat dari unsur Minyak Babi.

    Selain itu misi dari perusahaan ini juga disinyalir telah Anti Islam

    Silakan bagikan Viral agar umat Islam mengetahui dan segera memboikot produk² perusahaan ini,...

    Sebenarnya, kami sudah lama dan seringkali memperingatkan umat bahwa produk KFC itu faktanya memang Haram.

    Maka, dengan Membiarkan/ Mendiamkan dan Tidak membagikan informasi berharga ini, sama halnya Anda telah memberi makan keluarga Anda sesuatu; Makanan Haram.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Senin (20/1/2025), yang mengeklaim Dewan Keadilan Islam mencabut sertifikat halal KFC Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Sertifikasi halal di Indonesia diurus dan diterbitkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

    Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertugas menetapkan dan memeriksa kehalalan suatu produk.

    KFC Indonesia telah mengantongi sertifikat halal yang berlaku hingga Agustus 2025. Buktinya dapat dilihat di sini.

    Produk-produk makanan yang dijajakan KFC Indonesia juga telah memiliki sertifikat halalnya masing-masing. Termasuk produk burger.

    Daftar sertifikatnya dapat dicek di sini.

    Informasi yang mengeklaim bahan makanan dari KFC haram merupakan hoaks berulang yang telah beredar sejak 2021.

    Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah narasi serupa.

    MUI, melalui situs webnya, juga telah meluruskan narasi yang mempertanyakan kehalalan produk dari PT Fast Food Indonesia Tbk atau KFB.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Dewan Keadilan Islam mencabut sertifikat halal KFC Indonesia merupakan hoaks.

    Sertifikasi halal diurus oleh BPJPH dan MUI. KFC dipastikan memiliki sertifikat halal.

    Narasi itu merupakan hoaks berulang yang telah diluruskan MUI sejak 2021.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Tautan untuk Pendaftaran CPNS 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial, beredar tautan atau link yang diklaim untuk mengakses pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) periode 2025. 

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu. Waspada, jangan sampai terjerat penipuan.

    Tautan pendaftaran CPNS periode 2025 dibagikan oleh akun Facebook ini pada Minggu (19/1/2025). Berikut narasi yang dibagikan:

    TELAH DI BUKA!!!

    Penerimaan dan Pendaftaran CPNS 2025Segera cek informasi lengkap dan cara melamar di pendaftarancpns [dot]dagsz[dot]com

    Pendaftaran Ini Tidak Di Pungut Biaya Apapun (GRATIS)

    Screenshot Hoaks, tautan pendaftaran CPNS 2025

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir Kompas.com, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini mengaku belum bisa memastikan kapan seleksi CPNS 2025 akan dibuka.

    Sebab, menurut dia, seleksi CPNS ini belum dibicarakan lebih lanjut dengan Presiden Prabowo Subianto.

    "Jadi saya belum membicarakan ini dengan Bapak Presiden, karena saya baru ditugaskan untuk melakukan penataan terlebih dahulu. Karena kan penataan pengisian orang-orangnya terlebih dahulu, setelah itu harus dihitung kembali," kata Rini pada 7 Januari 2025.

    Menurut Rini, pemerintah saat ini masih memetakan ulang jabatan sebelum membuka tes CPNS tahun 2025, utamanya setelah kementerian dipecah menjadi 48.

    "Nanti kan kita ada kementerian baru, nanti kan mereka harus melakukan pemetaan jabatan lagi, nah nanti baru kita hitung lagi. Tapi kan formasinya tentunya kan kemarin belum semuanya kan diisi," ujar Rini.

    Sementara itu, tautan pendaftaran CPNS 2025 yang beredar di Facebook tidak mengarah ke situs Sistem Seleksi Calon ASN (SSCASN) yang digunakan untuk rekrutmen CPNS.

    Tautan tersebut mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan informasi pribadi, seperti nama lengkap, alamat, usia, jenis kelamin, dan nomor akun Telegram.

    Situs tersebut kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data untuk mengambilalih akun Telegram.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan pendaftaran CPNS periode 2025 yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Pemerintah belum membuka rekrutmen CPNS 2025 karena masih memetakan ulang jabatan, utamanya setelah kementerian dipecah menjadi 48.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini