• [PENIPUAN] Tautan Pengecekan Bansos

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 15/01/2025

    Berita

    Ditemukan sebuah akun TikTok milik “adminbansos12” [arsip]. Akun yang diikuti lebih dari 1000 pengguna tersebut sering mengunggah konten terkait dengan bantuan sosial dari pemerintah. Dalam unggahannya, masyarakat yang ingin mengecek status layak bantuan diarahkan untuk mengunjungi tautan [arsip] yang disematkan pada deskripsi singkat akun tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran terkait dengan penyaluran bantuan sosial dari pemerintah melalui laman resmi kemensos.go.id. Hasilnya, tidak ditemukan tautan serupa yang dicantumkan pada akun TikTok “adminbansos12”.

    Masyarakat yang ingin mengecek data penerima manfaat (PM) bisa melalui laman resmi https://cekbansos.kemensos.go.id/.
    Lebih lanjut, tim melakukan penelusuran melalui laman media sosial Instagram resmi “kemensosri”. Pada akun tersebut, terdapat sematan cerita dengan judul “Hoax” yang berisi beberapa klarifikasi atas penipuan yang mencatut nama Kementerian Sosial.

    Informasi mengenai bantuan sosial bisa dicek secara langsung melalui website dan media sosial remi kemensos, di antaranya:
    https://www.facebook.com/KemsosRI/
    https://twitter.com/kemensosri
    https://www.youtube.com/channel/UCfB7OFJAfsGLbSvMimIWD4A
    https://www.instagram.com/kemensosri/
    https://www.tiktok.com/@kemensosri?_t=8kT6ZrHd24G&_r=1

    Kesimpulan

    Tautan “pengecekan penerima manfaat bansos” merupakan konten tiruan (impostor content).
    (Ditulis oleh Arief Putra Ramadhan)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Video Insiden Sebelum Pesawat Jeju Air Meledak

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 15/01/2025

    Berita

    Akun TikTok “zahranabila1414” pada Kamis (02/01/2025) mengunggah video [arsip] yang menunjukkan rekaman diduga diambil dari dalam pesawat Jeju Air saat terjadinya kecelakaan. Rekaman tersebut mengarah pada jendela yang menunjukkan warna merah pada luar pesawat, serta kondisi dari dalam kabin penumpang.

    Per Jum’at (10/01/2025) video tersebut sudah ditonton lebih dari 60 ribu kali, disukai oleh lebih 290 akun, dan disimpan lebih oleh 26 akun.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan pencarian dengan memasukkan kata kunci “Rekaman Insiden Jeju Air” ke pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan artikel atau informasi dalam bentuk gambar maupun video rekaman seperti yang beredar di akun TikTok “zahranabila1414” tersebut.

    TurnBackHoax kemudian melakukan pencarian dengan menggunakan tools “InVid”. Hasilnya, ditemukan unggahan serupa yang diunggah oleh akun TikTok milik Kumparan pada Rabu (03/01/2024). Video tersebut merupakan insiden terbakarnya maskapai Japan Airlines saat mendarat di Bandara Haneda, Tokyo pada Selasa (02/01/2024) yang diduga kuat bertabrakan pesawat penjaga pantai yang berada di landasan yang sama.

    Kesimpulan

    Unggahan video “video insiden sebelum pesawat Jeju Air meledak” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Arief Putra Ramadhan)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • HMPV virus buatan laboratorium dan akan jadi pandemi selanjutnya, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/01/2025

    Berita



    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan Human Metapneumovirus atau HMPV merupakan virus sintetik hasil laboratorium dan akan menjadi pandemi selanjutnya seperti COVID-19.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “PANDEMI 2025 is coming.

    Bukan bakal lagi tetapi memang sudah terjadi.

    Pandemi ini Multipandemi.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Dengan berbagai macam VIRUS SINTETIK yang satu demi satu dilepas ke seluruh penjuru dunia selama tiga tahun terakhir.

    Setelah COVID mereda, mulailah dilepaskan Monkey Pox dan Pox-Pox lainnya, sampai tanpa tersadari sudah (di)tersebar di 35 negara.

    Lanjut kemudian Pneumonia yang banyak menyerang anak-anak

    Lanjut dua varian Flu Burung yang melegenda, H5N1 dan H1N1

    Lanjut kemudian tiba-tiba ada outbreak POLIO di beberapa tempat di dunia

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Lanjut kemudian Virus Mematikan, Marburg, berkali-kali menghasilkan Outbreak di Afrika

    Lanjut kemudian di akhir 2024, muncul Virus Baru yang bahkan belum jelas taxa nya:

    Human Metapneumovirus atau HMPV yang tiba-tiba meledak di China Mainland.

    Semua Virus tersebut adalah ternakan Laboratorium, hasil dari mixed breeding berbagai jenis Virus dan juga hasil dari Vaccine Induced Disease, atau Penyakit Infeksi yang muncul akibat Vaksinasi.

    Semua hal tersebut, sudah saya tulis dengan rinci dengan akurasi tinggi,

    Bagaimana Virus sintetik dibuat. Di Laboratorium mana dibuat.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Bagaimana Vaksin modern dibuat dan dampak negatif yang ditimbulkan.

    Bagaimana antisipasi jika terjadi Pandemi berikutnya lagi dan Virus-Virus sintetis lagi,”

    Namun, benarkah HMPV merupakan virus buatan laboratorium dan akan jadi pandemi selanjutnya?



    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari BBC dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), HMPV pertama kali diidentifikasi di Belanda pada tahun 2001. HMPV menyebar melalui kontak langsung antara orang-orang, atau ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Virus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang ringan bagi kebanyakan orang.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Di China Utara, lonjakan HMPV saat ini bertepatan dengan suhu rendah yang diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Maret.

    Menurut ahli epidemiologi di Universitas Flinders di Australia, Jacqueline Stephens, banyak negara lain di belahan bumi utara, termasuk AS, juga mengalami pertumbuhan tingkat HMPV.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang memantau tingkat penyakit mirip flu di seluruh belahan bumi Utara, dan mengatakan belum menerima laporan tentang pola wabah yang tidak biasa di China atau tempat lain.

    Menurut para ahli, ketakutan akan pandemi seperti COVID dibesar-besarkan mencatat bahwa peristiwa seperti itu biasanya disebabkan oleh virus baru, yang tidak terjadi pada HMPV.

    Penyakit ini sudah ada secara global dan telah ada selama beberapa dekade. Ini berarti orang-orang di seluruh dunia memiliki "beberapa tingkat kekebalan yang ada karena paparan sebelumnya", kata Dr Hsu.

    Namun, pejabat kesehatan merekomendasikan untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari tertular HMPV dan penyakit pernapasan lainnya:

    1. Memakai masker di tempat-tempat ramai

    2. Hindari kerumunan jika memungkinkan jika Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang lebih parah

    3. Sering-seringlah mencuci tangan mereka dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik

    4. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.



    Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Tri Wibawa menyatakan bahwa Human Metapneumovirus (HMPV) yang dilaporkan telah ditemukan di Indonesia tidak berpotensi menjadi pandemi.

    "Tidak berpotensi menyebabkan pandemi, serta memiliki risiko yang jauh lebih kecil untuk menjadi fatal dibandingkan SARS-CoV-2," kata Tri Wibawa, dilansir dari ANTARA.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2025

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Megawati Resmi Mundur sebagai Ketum PDI-P pada Januari 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar narasi yang mengeklaim Megawati Soekarnoputri mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum PDI-P).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi yang mengeklaim Megawati resmi mundur sebagai Ketum PDI-P disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna Facebook menyebarkan tautan video YouTube dari kanal YouTube ini.

    "PDIP BERDIRI TAHUN BERAPA , MEMBENTUK PDIP SETELAH REPORMASI.....52 tahun dari mana," tulis salah satu akun pada Selasa (14/1/2025).

    Berikut judul videonya:

    Megawati RESMI MUNDUR Sebagai KETUM PDIP! Usai Ribuan Kader dan Petinggi Desak Megawati Mundur!

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (14/1/2025), yang mengeklaim Megawati resmi mundur sebagai Ketum PDI-P.

    Hasil Cek Fakta

    Video di YouTube berisi opini dan rangkuman kasus terkait pernyataan eks kader PDI-P Effendi Simbolon yang meminta Megawati mundur dari posisi ketum.

    Pernyataan itu disampaikan pasca Sekjen PDI-P Hasto ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR dan perintangan penyidikan eks kader PDI-P Harun Masiku.

    Mundurnya Megawati dianggap sebagai bentuk tanggung jawab partai atas kasus yang terjadi.

    Pria dalam video mengutip pemberitaan Kompas TV, 9 Januari 2025.

    Berita tersebut memuat respons politisi PDI-P Aryo Seno Bagaskoro yang menyatakan Effendi sudah tidak berhak meminta Megawati untuk mundur mengingat dirinya telah dipecat dari PDI-P.

    "Terima kasih teman-teman semuanya mungkin untuk menanggapi apa yang menjadi pernyataan terkait dengan permintaan Pak Effendi yang sudah bukan lagi adalah kader PDI Perjuangan. Kami anggap itu adalah angin lalu saja" kata Seno pada Kamis (9/1/2025).

    Juru Bicara PDI-P Guntur Romli menduga, pernyataan Effendi dilontarkan karena baru bertemu dengan Presiden ketujuh RI Joko Widodo.

    "Effendi Simbolon baru bertemu dengan Jokowi, mungkin itu (permintaan Megawati mundur) hasil pertemuan mereka yang sama-sama pecatan PDI Perjuangan," kata Guntur dikutip dari Kompas.com.

    Faktanya, posisi Megawati belum berubah. Dilansir situs web resmi PDI-P, nama Megawati masih tercatat sebagai ketum.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Megawati resmi mundur sebagai Ketum PDI-P merupakan hoaks.

    Narasi tersebut muncul usai eks kader PDI-P Effendi Simbolon membuat pernyataan yang meminta Megawati mundur dari posisi ketum.

    Megawati masih tercatat sebagai Ketum PDI Perjuangan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini