Pada Rabu (14/5/2025) akun Facebook “Al Khansa” membagikan sejumlah foto [arsip] disertai narasi:
“India menuntut Yayasan Gates ke Pengadilan Ada 47.000 ANAK-ANAK DI INDIA MENDERITA CACAT DAN LUMPUH PERMANEN, AKIBAT LANGSUNG DARI VAKSIN POLIO BILL GATES.
https://envirowatchnz.com/…/47000-children-crippled…/;
BELAJARLAH DARI KASUS INDIA INI !”
Hingga Jumat (30/5/25), unggahan telah mendapatkan 22 tanda suka, 1 komentar dan dibagikan ulang 166 kali.
[SALAH] Anak di India Lumpuh Akibat Vaksin Polio Bill Gates
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 30/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.
Narasi mengenai vaksin polio yang disponsori Bill Gates di India tampaknya berasal dari sebuah laporan yang diterbitkan Indian Journal of Medical Ethics pada 2012. Laporan tersebut memuat peningkatan kasus lumpuh layu akut non-polio (NPAFP) yang berbanding lurus dengan dosis polio oral yang diterima.
Yayasan Gates Foundation mendanai program pemberantasan polio. Kasus NPAFP memang meningkat pada pertengahan 2000-an di India, kendati demikian bukan berarti vaksin polio menjadi penyebab utamanya. BBC News melaporkan, polio hanyalah salah satu dari banyak penyebab lumpuh layu akut di India. Virus dan bakteri lain juga ikut memicu peningkatan jumlah kasus.
Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) telah menyatakan vaksin polio aman dan efektif menurunkan risiko terjangkit virus.
Narasi mengenai vaksin polio yang disponsori Bill Gates di India tampaknya berasal dari sebuah laporan yang diterbitkan Indian Journal of Medical Ethics pada 2012. Laporan tersebut memuat peningkatan kasus lumpuh layu akut non-polio (NPAFP) yang berbanding lurus dengan dosis polio oral yang diterima.
Yayasan Gates Foundation mendanai program pemberantasan polio. Kasus NPAFP memang meningkat pada pertengahan 2000-an di India, kendati demikian bukan berarti vaksin polio menjadi penyebab utamanya. BBC News melaporkan, polio hanyalah salah satu dari banyak penyebab lumpuh layu akut di India. Virus dan bakteri lain juga ikut memicu peningkatan jumlah kasus.
Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) telah menyatakan vaksin polio aman dan efektif menurunkan risiko terjangkit virus.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “anak di India lumpuh akibat vaksin polio Bill Gates” merupakan konten menyesatkan (misleading content).
Rujukan
[SALAH] Virus Baru Disebarkan ke Anak Sekolah Melalui Pembagian Obat Cacing
Sumber: https://www.facebook.com/ashira.hisyam.2025/posts/723825390220132 https://archive.ph/wip/kTanggal publish: 30/05/2025
Berita
Pada Selasa (13/5/2025) akun Facebook “Ashira Hisyam” membagikan foto [arsip] berisi narasi:
“GAWAT DARURAT
WASPADA TERHADAP MENTERI KESEHATAN SAAT INI*
Marketplace
TOLAK Program Membagi² OBAT CACING/IMUNISASI PLUS VACSIN dari Kementerian Kesehatan Sebab ini Bagian dari Misi Global Dalam Rangka Penyebaran Virus Baru. Target Utama Mereka Sekolah² dan Keluarga yang Awam Terhadap Kesehatan.
your shortcuts
Wormszonele – Slither Suske
Share Sebanyak2nya agar Kita Bisa Selamatkan Seluruh Rakyat dan Negara dari Rongrongan Penghianat Bangsa.”
Unggahan telah dibagikan ulang 68 kali per Jumat (30/5/25).
“GAWAT DARURAT
WASPADA TERHADAP MENTERI KESEHATAN SAAT INI*
Marketplace
TOLAK Program Membagi² OBAT CACING/IMUNISASI PLUS VACSIN dari Kementerian Kesehatan Sebab ini Bagian dari Misi Global Dalam Rangka Penyebaran Virus Baru. Target Utama Mereka Sekolah² dan Keluarga yang Awam Terhadap Kesehatan.
your shortcuts
Wormszonele – Slither Suske
Share Sebanyak2nya agar Kita Bisa Selamatkan Seluruh Rakyat dan Negara dari Rongrongan Penghianat Bangsa.”
Unggahan telah dibagikan ulang 68 kali per Jumat (30/5/25).
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengonfirmasi kebenaran narasi penyebaran virus baru lewat obat cacing yang dibagikan ke anak sekolah.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muharmawan mengatakan, narasi tersebut adalah hoaks lama yang kembali disebarkan.
“Pemberian obat atau vaksin untuk semua sasaran masyarakat itu sudah dipastikan keamanan, kualitas, dan khasiatnya,” kata Aji kepada Kompas.com, Rabu (14/5/2025).
Dikutip dari laman Kemenkes, pencegahan dan penanggulangan cacingan di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 15 tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. Salah satu caranya dengan strategi deworming yang dikenal dengan Pemberian Obat Pencegahan secara Massal (POPM).
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan, disebutkan bahwa POPM Cacingan dilakukan pada anak balita, anak usia pra-sekolah, dan anak usia sekolah di daerah kabupaten/kota dengan prevalensi cacingan tinggi dan sedang.
Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengonfirmasi kebenaran narasi penyebaran virus baru lewat obat cacing yang dibagikan ke anak sekolah.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muharmawan mengatakan, narasi tersebut adalah hoaks lama yang kembali disebarkan.
“Pemberian obat atau vaksin untuk semua sasaran masyarakat itu sudah dipastikan keamanan, kualitas, dan khasiatnya,” kata Aji kepada Kompas.com, Rabu (14/5/2025).
Dikutip dari laman Kemenkes, pencegahan dan penanggulangan cacingan di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 15 tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. Salah satu caranya dengan strategi deworming yang dikenal dengan Pemberian Obat Pencegahan secara Massal (POPM).
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan, disebutkan bahwa POPM Cacingan dilakukan pada anak balita, anak usia pra-sekolah, dan anak usia sekolah di daerah kabupaten/kota dengan prevalensi cacingan tinggi dan sedang.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “virus baru disebarkan ke anak sekolah melalui pembagian obat cacing” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- http[kompas.com] [HOAKS] Virus Baru Disebarkan ke Anak Sekolah Lewat Pembagian Obat Cacing
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/05/15/111100482/-hoaks-virus-baru-disebarkan-ke-anak-sekolah-lewat-pembagian-obat
- https://www.threads.com/@mochammadbathik/post/DJYPgNCvSvf (unggahan akun Threads “mochammadbathik” )
- https://archive.ph/wip/9xsBo (arsip unggahan akun Threads “mochammadbathik”)
[SALAH] Vaksin Itu Produk Rekayasa yang Membahayakan Generasi Mendatang
Sumber: https://www.threads.com/@mochammadbathik/post/DJYPgNCvSvf https://archive.ph/wip/9xsBoTanggal publish: 30/05/2025
Berita
Pada Kamis (8/5/2025) akun Threads “mochammadbathik” membagikan video [arsip] berisi pernyataan dokter Agung Sapta Adi. Ia mengatakan vaksin itu disiapkan sebelum ada penyakitnya sehingga berbahaya bagi kesehatan generasi mendatang karena dapat menjadikan seseorang bodoh atau mandul.
Berikut transkrip dari pernyataan dokter Agung dalam video tersebut:
“Bisa jadi anak cucu kita jadi orang yang bego karena diracuni tanpa kita tahu, atau mungkin generasi mendatang tidak akan terlahir karena kita dibuat mandul. Akan disiapkan vaksinnya sebelum penyakitnya ada. Itu kenyataan, itu bukan membual, karena kita menghadapi kenyataan”
Hingga Jumat (30/5/25), unggahan telah mendapatkan lebih dari 1.000 tanda suka, 98 komentar dan telah dibagikan 1.400 kali.
Berikut transkrip dari pernyataan dokter Agung dalam video tersebut:
“Bisa jadi anak cucu kita jadi orang yang bego karena diracuni tanpa kita tahu, atau mungkin generasi mendatang tidak akan terlahir karena kita dibuat mandul. Akan disiapkan vaksinnya sebelum penyakitnya ada. Itu kenyataan, itu bukan membual, karena kita menghadapi kenyataan”
Hingga Jumat (30/5/25), unggahan telah mendapatkan lebih dari 1.000 tanda suka, 98 komentar dan telah dibagikan 1.400 kali.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan bantuan Google Lens dan wawancara ahli. Diketahui, sumber video yang beredar tersebut berasal dari unggahan akun YouTube Refly Harun pada Oktober 2024 berjudul Live Dokter Agung Sapta Adi: Kesehatan yang Sakit! Intervensi Global di Balik Menteri Kesehatan RI!. Video tersebut direkam jauh sebelum kedatangan Bill Gates ke Indonesia bulan Mei 2025.
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menilai bahwa klaim yang menyebut bahwa vaksin adalah rekayasa karena dibuat sebelum sakitnya muncul adalah bentuk kesalahpahaman. Dalam prinsip public health intervention, upaya pencegahan menjadi strategi utama.
Salah satu kebutuhan mendesak akan vaksin yakni terkait dengan penyakit tuberkulosis atau TBC. Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, Laporan Global Tuberculosis pada 2024, Indonesia menempati posisi kedua dunia dalam hal beban kasus TBC setelah India. Diperkirakan terdapat 1.090.000 kasus TBC dan 125.000 kematian setiap tahun. Ini berarti ada sekitar 14 kematian setiap jamnya.
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan bantuan Google Lens dan wawancara ahli. Diketahui, sumber video yang beredar tersebut berasal dari unggahan akun YouTube Refly Harun pada Oktober 2024 berjudul Live Dokter Agung Sapta Adi: Kesehatan yang Sakit! Intervensi Global di Balik Menteri Kesehatan RI!. Video tersebut direkam jauh sebelum kedatangan Bill Gates ke Indonesia bulan Mei 2025.
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menilai bahwa klaim yang menyebut bahwa vaksin adalah rekayasa karena dibuat sebelum sakitnya muncul adalah bentuk kesalahpahaman. Dalam prinsip public health intervention, upaya pencegahan menjadi strategi utama.
Salah satu kebutuhan mendesak akan vaksin yakni terkait dengan penyakit tuberkulosis atau TBC. Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, Laporan Global Tuberculosis pada 2024, Indonesia menempati posisi kedua dunia dalam hal beban kasus TBC setelah India. Diperkirakan terdapat 1.090.000 kasus TBC dan 125.000 kematian setiap tahun. Ini berarti ada sekitar 14 kematian setiap jamnya.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “vaksin itu produk rekayasa yang dapat membahayakan generasi mendatang” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
- http[tempo.co] Menyesatkan: Vaksin Hanya Produk Rekayasa yang Membahayakan Generasi Mendatang
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/3589/menyesatkan-vaksin-hanya-produk-rekayasa-yang-membahayakan-generasi-mendatang
- https://www.threads.com/@mochammadbathik/post/DJYPgNCvSvf (unggahan akun Threads “mochammadbathik” )
- https://archive.ph/wip/9xsBo (arsip unggahan akun Threads “mochammadbathik”)
CEK FAKTA: Hoaks! Pesawat Jemaah Haji Mauritania Jatuh di Laut Merah - TIMES Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 29/05/2025
Berita
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar sebuah video di media sosial yang menyebut bahwa pesawat yang membawa ratusan jemaah haji asal Mauritania jatuh di Laut Merah. Video tersebut viral di berbagai platform termasuk TikTok, X (dulu Twitter), dan YouTube.
Dalam unggahan akun TikTok @Rilis.news (https://vt.tiktok.com/ZSho6er8N/) terlihat cuplikan video dengan narasi bertuliskan:
“BREAKING NEWS PESAWAT MAURITANIAN JATUH Banyak 210 calon jamaah haji penumpang pesawat Mauritanian MD, pesawat jatuh lepas menuju kota suci Mekkah.”
Narasi serupa juga diunggah akun @SoftWarNews di platform X
Sumber: twitter.com/SoftWarNews
dengan menyebut:
“Breaking News: Sebuah pesawat yang membawa jamaah haji Mauritania ke tanah suci jatuh di Laut Merah, menewaskan 200 penumpang.” Benarkah informasi tersebut?
Dalam unggahan akun TikTok @Rilis.news (https://vt.tiktok.com/ZSho6er8N/) terlihat cuplikan video dengan narasi bertuliskan:
“BREAKING NEWS PESAWAT MAURITANIAN JATUH Banyak 210 calon jamaah haji penumpang pesawat Mauritanian MD, pesawat jatuh lepas menuju kota suci Mekkah.”
Narasi serupa juga diunggah akun @SoftWarNews di platform X
Sumber: twitter.com/SoftWarNews
dengan menyebut:
“Breaking News: Sebuah pesawat yang membawa jamaah haji Mauritania ke tanah suci jatuh di Laut Merah, menewaskan 200 penumpang.” Benarkah informasi tersebut?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi bahwa pesawat yang membawa jemaah haji Mauritania jatuh di Laut Merah adalah tidak benar alias hoaks.
Kabar tersebut telah dibantah secara resmi oleh Kementerian Urusan Islam Mauritania dan Mauritania Airlines. Dikutip dari media setempat ummid.com
SUMBER: ummid.com | Mauritania refutes reports of Hajj flight crash
Dikutip dari ummid.com, Direktur Haji Mauritania, El Waly Taha, menegaskan bahwa seluruh jemaah haji Mauritania selamat dan telah tiba di Tanah Suci tanpa insiden apa pun.
El Waly Taha menyatakan bahwa tidak ada kecelakaan pesawat yang terjadi dan semua laporan yang menyebutkan adanya jatuhnya pesawat haji di Laut Merah adalah keliru dan tidak berdasar.
Bahkan pihak maskapai Mauritania Airlines secara resmi merilis pernyataan bahwa semua penerbangan yang mereka operasikan pada tanggal 23, 24, dan 25 Mei 2025 telah berjalan dengan lancar dan seluruh jemaah haji telah tiba di Mekkah dengan selamat.
“Kami mengoperasikan tiga penerbangan berangkat untuk musim haji tahun ini dan ketiganya mencapai tujuan dengan selamat,” tulis maskapai dalam pernyataannya.
Kabar tersebut telah dibantah secara resmi oleh Kementerian Urusan Islam Mauritania dan Mauritania Airlines. Dikutip dari media setempat ummid.com
SUMBER: ummid.com | Mauritania refutes reports of Hajj flight crash
Dikutip dari ummid.com, Direktur Haji Mauritania, El Waly Taha, menegaskan bahwa seluruh jemaah haji Mauritania selamat dan telah tiba di Tanah Suci tanpa insiden apa pun.
El Waly Taha menyatakan bahwa tidak ada kecelakaan pesawat yang terjadi dan semua laporan yang menyebutkan adanya jatuhnya pesawat haji di Laut Merah adalah keliru dan tidak berdasar.
Bahkan pihak maskapai Mauritania Airlines secara resmi merilis pernyataan bahwa semua penerbangan yang mereka operasikan pada tanggal 23, 24, dan 25 Mei 2025 telah berjalan dengan lancar dan seluruh jemaah haji telah tiba di Mekkah dengan selamat.
“Kami mengoperasikan tiga penerbangan berangkat untuk musim haji tahun ini dan ketiganya mencapai tujuan dengan selamat,” tulis maskapai dalam pernyataannya.
Kesimpulan
Klaim bahwa pesawat yang mengangkut jemaah haji Mauritania jatuh di Laut Merah adalah tidak benar. Faktanya, semua jemaah haji asal Mauritania telah tiba di Tanah Suci dalam keadaan selamat tanpa insiden penerbangan.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Pastikan untuk memeriksa kebenaran informasi melalui sumber resmi dan lembaga pemeriksa fakta yang terpercaya.
Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Pastikan untuk memeriksa kebenaran informasi melalui sumber resmi dan lembaga pemeriksa fakta yang terpercaya.
Rujukan
Halaman: 27/6749