• Keliru, Narasi yang Mengatakan Arab Saudi Resmi jadi Negara Ateis pada 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/11/2024

    Berita



    Sebuah gambar beredar di WhatsApp dan Facebook yang disertai narasi bahwa negara Arab Saudi telah resmi ditetapkan sebagai negara ateis atau tak beragama pada tahun 2025.

    Gambar itu memperlihatkan foto perempuan dan teks tentang keputusan yang telah resmi bahwa Arab Saudi akan memproklamirkan diri sebagai negara ateis pada tahun 2025.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah Arab Saudi telah membuat keputusan resmi demikian?

    Hasil Cek Fakta



    Tidak ada pengumuman resmi dari Pemerintah Arab Saudi bahwa mereka akan menjadi negara ateis. Sebaliknya, Arab Saudi adalah satu dari 12 negara yang melarang ateisme dan dapat memberikan hukuman penjara hingga hukuman mati bagi orang yang murtad.

    Menurut Undang-undang Dasar Pemerintahan Saudi tahun 1992, agama resmi negara adalah Islam, dan konstitusinya berdasarkan Al Quran serta Sunnah atau tindakan dan hukum yang dilakukan zaman Nabi Muhammad. UU itu juga melarang promosi ideologi ateis dalam bentuk apapun dan melarang upaya untuk meragukan dasar-dasar Islam.

    Meski Arab Saudi saat ini gencar mempromosikan wajah baru yang lebih toleran, namun ateisme tetap dianggap tabu. Namun hasil lembaga survei asal Zurich, Swiss, Gallup International Institute, pada 2014 cukup mengejutkan karena menyatakan persentase orang-orang di Arab yang menganut ateis saat itu antara 5 sampai 9 persen, sebagaimana dilaporkan France24.com.

    Hannah Wallace (2020) dalam analisisnya berjudul “Men without God: The Rise of Atheism in Saudi Arabia” menjelaskan beberapa kemungkinan mengapa jumlah ateisme meningkat. Di antaranya karena teknologi informasi, khususnya media sosial yang ada di mana-mana, telah menyediakan akses yang lebih mudah ke berbagai materi tentang ateisme. Generasi muda negara ini semakin kecewa dengan hukum negara yang ketat dan pandangan keras para ulama terkemuka. 

    Hal ini mendorong 91 persen generasi muda berusia 18-24 tahun menurut Survei Pemuda ASDA'A Burson-Marsteller Arabia pada tahun 2018, sepakat dengan kenaikan tahta Putra Mahkota Salman karena mengharapkan ada perubahan dan kemajuan. Menurut Survei Pemuda ASDA'A Burson-Marsteller Arabia pada tahun 2018, 91 persen pemuda berusia antara delapan belas dan dua puluh empat tahun menyetujui kenaikan tahta bin Salman, yang menunjukkan keinginan untuk perubahan dan kemajuan.

    Faktor lainnya karena setelah Arab Spring, lingkungan di kota utama Arab mendorong peningkatan jumlah tempat pertemuan yang dirancang untuk memfasilitasi diskusi tentang politik dan gagasan, meskipun di bawah pengawasan ketat polisi agama.

    Meningkatnya ateisme di Arab Saudi, menurut Hannah, mencerminkan tren yang lebih luas dari meningkatnya ketidakpercayaan di Timur Tengah dan Teluk. Negara-negara lain telah bereaksi terhadap meningkatnya kehadiran ateisme di media sosial dengan tindakan represif. Selain Arab Saudi, lima negara—Kuwait, Qatar, Sudan, Uni Emirat Arab, dan Yaman—menganggap ateisme sebagai tindak pidana yang dapat dihukum mati.

    Dalam arsip Tempo, pada 2018, Arab Saudi memberlakukan serangkaian undang-undang baru yang mendefinisikan ateis sebagai teroris, menurut laporan dari Human Rights Watch. HRW mengatakan undang-undang ini menambah serangkaian keputusan kerajaan untuk melawan teroris yang bertujuan menggulingkan monarki. Pasal pertama ketentuan baru tersebut mendefinisikan terorisme sebagai "seruan untuk pemikiran ateis dalam bentuk apa pun, atau mempertanyakan dasar-dasar agama Islam yang menjadi dasar negara ini".

    Joe Stork, wakil direktur Human Rights Watch untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan pemerintah Saudi tidak akan pernah menoleransi kritik terhadap kebijakan mereka. Undang-undang baru ini menyamakan kritik kritis dan independen dengan tindakan terorisme. "Peraturan ini menghancurkan harapan bahwa Raja Abdullah bermaksud membuka ruang bagi perbedaan pendapat yang damai atau kelompok independen," kata Joe Stork.

    HRW berpendapat undang-undang ini juga menyebabkan lebih banyak kesulitan bagi kampanye perlindungan dan pembebasan sejumlah aktivis hak asasi manusia yang saat ini dipenjara di Arab Saudi.

    Kesimpulan



    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan terdapat keputusan resmi yang menyatakan Arab Saudi akan memproklamirkan diri menjadi negara ateis adalah klaimkeliru.

    Sejumlah riset menunjukkan jumlah penganut ateis di Arab Saudi meningkat. Namun, sikap resmi pemerintah di sana adalah menolak pemikiran ateisme dan menganggap kampanye ateisme sebagai tindakan kriminal yang setara dengan terorisme.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Tom Lembong Bongkar Borok Jokowi, KPK Sita Dokumen Korupsi Bansos Presiden

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 18/11/2024

    Berita

    JOKOWI PANAS DINGIN !! GARA-GARA TOM LEMBONG KPK SITA DOKUMEN KORUPSI BANSOS PRESIDEN

    BREAKING NEWS
    TOM LEMBONG BONGKAR BOROK JKW
    KPK SITA DATA BUKTI KORUPSI BANSOS PRESIDEN

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Tom Lembong bongkar borok Jokowi, KPK sita dokumen korupsi bansos Presiden” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi tentang hal tersebut.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video lewat Google Lens dan tidak menemukan gambar serupa. Potret dalam sampul video adalah hasil suntingan atau manipulasi dari penggabungan sejumlah gambar.

    Video berdurasi 10 menit 7 detik tersebut hanya menampilkan cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang tidak berkaitan. Narator dalam video membacakan ulang berita tempo.co “KPK Sita Dokumen pada Perkara Korupsi Bansos Presiden dari 2 Petinggi Swasta”.

    Artikel yang tayang Kamis (7/11/2024) itu membahas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Michael Samantha (Direktur PT Rajawali Agro Mas) dan Nur Afny (Corporate Secretary PT Dwimukti Graha Elektrindo) dalam perkara dugaan korupsi pengadaan Bansos Presiden Penanganan Covid-19 Wilayah Jabodetabek Tahun Anggaran 2020.

    Kesimpulan

    Faktanya, tidak ada sumber kredibel yang membenarkan Tom Lembong bongkar borok Jokowi dan KPK menyita dokumen korupsi Bansos Presiden.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Koalisi Cekfakta Gelar Kampanye Prebunking di Bali Digifest 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/08/2024

    Berita

    SuaraBali.id – Koalisi Cek Fakta yang terdiri dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang didukung Google News Initiative menggelar kampanye prebunking di acara Bali Digifest 2024 yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Art Centre, Denpasar.

    Acara ini akan berlangsung mulai tanggal 14 Agustus hingga 20 Agustus 2024. Dalam kegiatan ini, koalisi Cekfakta mengajak pengunjung untuk mengenali bahaya hoaks lewat prebunking.

    Pameran ini digelar mulai pukul 09.00 – 21.00 WITA. Dalam kegiatan ini, salah satu anggota koalisi yaitu Mafindo Bali membuat games yang bisa dicoba oleh pengunjung yakni Fandom Warung Nasi (Baharu dan Bahara). Games ini bertema seputar hoaks yang menyerang warung nasi.

    “Pengunjung yang datang bisa mencoba games ini salah satunya dan akan mendapatkan hadiah berupa merchandise,” ujar Koordinator Mafindo Bali, Indra Puspita, Rabu (14/8/2024).

    Menurut Indra, games ini bisa diikuti oleh pengunjung segala usia, mulai remaja hingga dewasa. Pengunjung juga akan diberi tantangan soal pemahaman pemilu yang apabila berhasil dituntaskan akan mendapat hadiah istimewa.

    Tujuan acara ini sendiri adalah untuk mengembangkan kemampuan prebunking masyarakat luas agar pengunjung mampu menangkal hoaks dan meningkatkan daya kritis masyarakat Bali.

    Selain itu pengunjung juga akan dikenalkan website cekfakta.com untuk masyarakat yang ingin mengetahui tentang fakta dari hoaks yang beredar di Internet.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • [SALAH] 30 Orang Terluka Akibat Truk Ugal-ugalan di Cipondoh, Ada Korban Meninggal

    Sumber: Twitter.com
    Tanggal publish: 18/11/2024

    Berita

    Akun X “ArdiSupardi45” pada Jumat (1/11/2024) mengunggah narasi [arsip] yang menyebut 30 orang terluka akibat truk ugal-ugalan di Cipondoh, Tangerang. Pengunggah juga menginformasikan ada korban yang meninggal dunia. Berikut narasi lengkapnya:
    “TANGERANG BERDUKA 🥀 Turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk seluruh korban Info: Truk Kontainer Tabrak 16 Mobil dan Sejumlah Motor di Tangerang, Dikejar Masa hingga 11km. Supir pas nabrak dalam keadaan mab*k. Korban sejauh ini lebih dari 30 orang terdiri dari yang luk42 & MD”
    Hingga Senin (18/11/2024), unggahan sudah dilihat lebih dari 4.000 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran di kolom pencarian Google dengan kata kunci “Korban kecelakaan truk Cipondoh, Tangerang”.
    Hasilnya, ditemukan pemberitaan Liputan6.com yang menerangkan polisi telah memastikan korban dari kecelakaan tersebut sebanyak 7 orang luka-luka. Tidak ada korban meninggal dunia.
    “Jadi tidak benar berita yang mengatakan ada korban 30 dan ada yang meninggal," kata Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho seperti yang dikutip dari Liputan6.com pada Jumat (1/11/2024).
    Kendati demikian, informasi kondisi sopir truk yang dalam keadaan mabuk saat kejadian dapat dibenarkan. Dilansir dari Suara.com, Zain menjelaskan kalau sopir truk dinyatakan positif menggunakan narkoba jenis amfetamin.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “30 orang terluka akibat truk ugal-ugalan di Cipondoh, ada korban meninggal” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini