KOMPAS.com - Sebuah unggahan video memperlihatkan kepala Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dipukul dari belakang oleh seorang pria saat berpidato.
Trump sontak menengok ke belakang, seolah ingin mengejar pria tersebut tetapi segera dihadang pengawalnya.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif. Konten ini merupakan satire atau candaan yang perlu diluruskan informasinya.
Video kepala Trump dipukul dari belakang saat pidato disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (10/4/2025):
Presiden Trump lagi pidato dikeplak Ndase lucu.. Jangan sampai terjadi pada pemimpin konoha..
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Kepala Trump Dipukul dari Belakang Saat Pidato
Sumber:Tanggal publish: 12/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar bersumber dari momen pidato Trump di Bandara Internasional Dayton di Ohio, pada 12 Maret 2016.
Momen itu didokumentasikan sejumlah media, seperti New York Daily News, CNN, dan Storyful News & Weather.
Dalam video, Trump sempat kaget dan menengok ke belakang di tengah pidato.
Namun dalam video yang beredar tidak terdapat sosok pria yang memukul kepalanya dari belakang.
Dilansir NBC News, orang di kerumunan tampaknya memperingatkan Trump bahwa seseorang ada di belakangnya.
Trump segera menyentak kepalanya. Lantas, empat agen Secret Service segera naik ke panggung dan mengelilinginya untuk menjadi perisai pelindung.
"Seorang pria berusaha melanggar penyangga keamanan dan disingkirkan dengan cepat dan profesional," kata juru bicara Trump, Hope Hicks dilansir Bloomberg.
Trump melanjutkan pidatonya setelah insiden itu
Video dari momen tersebut disunting, dengan menambahkan sosok pria di belakang Trump.
Momen itu didokumentasikan sejumlah media, seperti New York Daily News, CNN, dan Storyful News & Weather.
Dalam video, Trump sempat kaget dan menengok ke belakang di tengah pidato.
Namun dalam video yang beredar tidak terdapat sosok pria yang memukul kepalanya dari belakang.
Dilansir NBC News, orang di kerumunan tampaknya memperingatkan Trump bahwa seseorang ada di belakangnya.
Trump segera menyentak kepalanya. Lantas, empat agen Secret Service segera naik ke panggung dan mengelilinginya untuk menjadi perisai pelindung.
"Seorang pria berusaha melanggar penyangga keamanan dan disingkirkan dengan cepat dan profesional," kata juru bicara Trump, Hope Hicks dilansir Bloomberg.
Trump melanjutkan pidatonya setelah insiden itu
Video dari momen tersebut disunting, dengan menambahkan sosok pria di belakang Trump.
Kesimpulan
Video kepala Donald Trump dipukul dari belakang saat sedang berpidato merupakan konten manipulatif.
Video aslinya bersumber dari momen pidato Trump di Bandara Internasional Dayton di Ohio, pada 12 Maret 2016.
Tidak terdapat sosok pria yang memukul kepala Trump dalam pidato tersebut.
Adapun konten itu merupakan satire atau lelucon, namun perlu diluruskan informasinya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Video aslinya bersumber dari momen pidato Trump di Bandara Internasional Dayton di Ohio, pada 12 Maret 2016.
Tidak terdapat sosok pria yang memukul kepala Trump dalam pidato tersebut.
Adapun konten itu merupakan satire atau lelucon, namun perlu diluruskan informasinya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Rujukan
- https://www.facebook.com/adib.s.siraj/videos/1632093931516636
- https://www.facebook.com/heroe.heroe.75457/videos/1683295132274242
- https://www.facebook.com/bakri.hasbullah.3/videos/474478315660958
- https://www.youtube.com/watch?v=gTddfg245Ws
- https://www.youtube.com/watch?v=C1QMl757kAQ
- https://www.youtube.com/watch?v=R1QL1MmyMhQ
- https://www.nbcnews.com/politics/2016-election/secret-service-rushes-stage-protect-donald-trump-ohio-rally-n537181
- https://www.bloomberg.com/politics/articles/2016-03-12/agents-rush-stage-to-protect-trump-at-dayton-rally
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Benar: Talenan Plastik Berbahaya Bagi Kesehatan karena Menghasilkan Mikroplastik
Sumber:Tanggal publish: 14/04/2025
Berita
SEBUAH video tentang bahaya menggunakan talenan plastik beredar di Threads [arsip]. Narator dalam video memperingatkan masyarakat agar waspada masakan membawa maut. Jangan memasak dengan alat talenan plastik, karena plastik bisa masuk ke tubuh melalui talenan tersebut.
Seorang yang diklaim sebagai ahli kesehatan di dalam video mengatakan talenan plastik bisa tergerus dan serbuk-serbuknya yang merupakan mikroplastik berbahaya bagi kesehatan. Bisa menyebabkan kanker. Talenan kayu atau bambu diklaim lebih aman karena berasal dari bahan alami.
Namun, benarkah talenan plastik berbahaya bagi kesehatan?
Seorang yang diklaim sebagai ahli kesehatan di dalam video mengatakan talenan plastik bisa tergerus dan serbuk-serbuknya yang merupakan mikroplastik berbahaya bagi kesehatan. Bisa menyebabkan kanker. Talenan kayu atau bambu diklaim lebih aman karena berasal dari bahan alami.
Namun, benarkah talenan plastik berbahaya bagi kesehatan?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi dengan bantuan Yandex Image Reverse, Google Lens, mesin pencarian Google, dan Youtube. Hasilnya, klaim tersebut tidak sepenuhnya akurat.
Mikroplastik adalah potongan plastik berukuran kurang dari 5 milimeter (mm) yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Menurut Direktur Ecological Observation and Wetland Conservations (ECOTON), Prigi Arisandi, mikroplastik dari talenan plastik yang masuk ke tubuh dapat mengganggu kesehatan. Sebab talenan adalah satu dari lima perabot rumah tangga yang banyak menyumbangkan mikroplastik, selain gelas plastik, teh celup, wadah es batu, dan makanan di microwave.
Talenan menjadi penyumbang mikroplastik karena terbuat dari plastik jenis polypropylene (PPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). “PPE tersebut mudah dibilas, sedangkan HDPE lebih tahan dan keras,” kata Prigi kepada Tempo, Senin, 14 April 2025.
Masalahnya, kata dia, jenis plastik PP dan HDPE akan menggores permukaan talenan saat memotong bahan makanan menggunakan pisau yang tajam. Goresan plastik dari talenan berisiko masuk ke dalam makanan.
Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia dengan tingkat mengkonsumsi 15 gram per bulan. Angka itu setara dengan 1 kartu ATM, berdasarkan studi Cornell University dalam jurnal Environmental Science and Technology.
Ecoton mengidentifikasi jumlah mikroplastik pada feses manusia sebanyak 17 partikel/10 gram partikel, plasenta ibu hamil 12 partikel/4 plasenta, pada sperma 0,45 partikel/mL. Selain itu, pada paru-paru manusia mengandung 1,50 MP/g, pembuluh darah manusia 24,5 μg/mg plak, hati manusia 4,6 partikel/g, testis 15,52 partikel/g, urine dan ginjal 66 partikel.
Dalam studi Cutting Boards: An Overlooked Source of Microplastics in Human Food?, talenan plastik yang umum digunakan dapat menimbulkan bahaya kesehatan yang besar karena menyebabkan sejumlah besar mikroplastik dalam makanan kita saat aktivitas memotong bahan makanan.
Dikutip dari hasil riset yang dipublikasikan National Library of Medicine, bahwa hasil percobaan pada sel dan hewan menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh manusia, termasuk sistem pencernaan, pernafasan, endokrin, reproduksi, dan kekebalan tubuh.
Mikroplastik adalah potongan plastik berukuran kurang dari 5 milimeter (mm) yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Menurut Direktur Ecological Observation and Wetland Conservations (ECOTON), Prigi Arisandi, mikroplastik dari talenan plastik yang masuk ke tubuh dapat mengganggu kesehatan. Sebab talenan adalah satu dari lima perabot rumah tangga yang banyak menyumbangkan mikroplastik, selain gelas plastik, teh celup, wadah es batu, dan makanan di microwave.
Talenan menjadi penyumbang mikroplastik karena terbuat dari plastik jenis polypropylene (PPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). “PPE tersebut mudah dibilas, sedangkan HDPE lebih tahan dan keras,” kata Prigi kepada Tempo, Senin, 14 April 2025.
Masalahnya, kata dia, jenis plastik PP dan HDPE akan menggores permukaan talenan saat memotong bahan makanan menggunakan pisau yang tajam. Goresan plastik dari talenan berisiko masuk ke dalam makanan.
Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumsi mikroplastik tertinggi di dunia dengan tingkat mengkonsumsi 15 gram per bulan. Angka itu setara dengan 1 kartu ATM, berdasarkan studi Cornell University dalam jurnal Environmental Science and Technology.
Ecoton mengidentifikasi jumlah mikroplastik pada feses manusia sebanyak 17 partikel/10 gram partikel, plasenta ibu hamil 12 partikel/4 plasenta, pada sperma 0,45 partikel/mL. Selain itu, pada paru-paru manusia mengandung 1,50 MP/g, pembuluh darah manusia 24,5 μg/mg plak, hati manusia 4,6 partikel/g, testis 15,52 partikel/g, urine dan ginjal 66 partikel.
Dalam studi Cutting Boards: An Overlooked Source of Microplastics in Human Food?, talenan plastik yang umum digunakan dapat menimbulkan bahaya kesehatan yang besar karena menyebabkan sejumlah besar mikroplastik dalam makanan kita saat aktivitas memotong bahan makanan.
Dikutip dari hasil riset yang dipublikasikan National Library of Medicine, bahwa hasil percobaan pada sel dan hewan menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh manusia, termasuk sistem pencernaan, pernafasan, endokrin, reproduksi, dan kekebalan tubuh.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video tentang talenan plastik berbahaya bagi kesehatan adalah benar.
Rujukan
Keliru: Video Tsunami dan Jalan Retak Dampak Gempa Myanmar
Sumber:Tanggal publish: 14/04/2025
Berita
SEJUMLAH konten beredar di Facebook [arsip] serta TikTok akun satu dan akun dua, diklaim sebagai dampak tsunami dan gempa bumi yang terjadi di Myanmar dan Thailand.
Konten itu terdiri dari video dan foto tsunami di pantai dan retakan tanah di berbagai tempat setelah gempa Myanmar dan Thailand.
Namun benarkah foto dan video itu memperlihatkan dampak gempa Myanmar dan Thailand?
Konten itu terdiri dari video dan foto tsunami di pantai dan retakan tanah di berbagai tempat setelah gempa Myanmar dan Thailand.
Namun benarkah foto dan video itu memperlihatkan dampak gempa Myanmar dan Thailand?
Hasil Cek Fakta
Dilansir BBC, Myanmar memang telah diguncang gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo pada 28 Maret 2025, menyebabkan lebih dari dua ribu orang meninggal dan banyak bangunan runtuh. Di sana terjadi gempa lagi dengan kekuatan 5,6 magnitudo pada 13 April 2025.
Gempa pertama pada 28 Maret 2025 juga terasa di Thailand dan Cina. Bahkan sebuah bangunan bertingkat di Bangkok, ibukota Thailand, yang berjarak sekitar seribu kilometer dari pusat gempa, roboh akibat guncangan gempa tersebut.
Namun sesungguhnya video dan foto yang beredar tidak memperlihatkan bekas kejadian gempa bumi yang berpusat di Kota Mandalay, Myanmar, tersebut. Foto dan video tersebut merupakan konten yang dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
Konten di Facebook menyatakan gambar rekahan tanah yang diunggah adalah akibat gempa bumi di Myanmar. Padahal, pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi konten AI dari Hive Moderation menyimpulkan probabilitas gambar itu dibuat menggunakan AI sebanyak 56,8 persen.
Pemeriksa fakta Thailand Thaipbs.or.th juga menyatakan gambar itu dibuat menggunakan AI dan tidak memperlihatkan kondisi sebenarnya.
Unggahan di TikTok yang pertama juga memperlihatkan sejumlah gambar rengkahan tanah di samping kawasan perkotaan. Namun gambar-gambar itu memperlihatkan kejanggalan, dimana rengkahan hanya terjadi di tanah kosong, sementara yang terdapat gedung-gedung tetap utuh.
Pemindaian menggunakan Hive Moderation menyimpulkan bahwa sebagian besar gambar-gambar itu lebih dari 90 persen kemungkinannya dibuat dengan memanfaatkan mesin AI.
Konten di TikTok berikutnya memperlihatkan gulungan ombak yang tiba-tiba menyapu orang-orang yang sedang berjemur di pantai dan berbagai benda di sana. Namun video itu tidak seperti awal kejadian tsunami yang realistis seperti yang terjadi di Jepang tahun 2011 yang rekamannya diperlihatkan NHK.
Dalam berita itu, awal kedatangan air tsunami ke darat tidak berbentuk gulungan ombak, seperti yang biasa digunakan peselancar. Namun, nyatanya permukaan air yang terus meninggi dan melebar ke daratan hingga menenggelamkan serta mendorong berbagai benda sampai roboh terbawa arus.
Selain itu, pengamatan secara manual mendapati sejumlah kejanggalan, misalnya dari puluhan orang yang berjemur di pantai, tidak ada yang berlari menjauh dari pantai, padahal gulungan air tinggi sudah di depan mata.
Selain itu, hanya beberapa benda yang terdampak gelombang air itu, yakni beberapa payung pantai warna biru dan beberapa kursi. Apalagi, salah satu kursi terlempar ke atas, padahal arus laut mendorongnya ke samping. Kejanggalan-kejanggalan seperti itu kerap ditemukan pada video yang dibuat menggunakan AI.
Gempa pertama pada 28 Maret 2025 juga terasa di Thailand dan Cina. Bahkan sebuah bangunan bertingkat di Bangkok, ibukota Thailand, yang berjarak sekitar seribu kilometer dari pusat gempa, roboh akibat guncangan gempa tersebut.
Namun sesungguhnya video dan foto yang beredar tidak memperlihatkan bekas kejadian gempa bumi yang berpusat di Kota Mandalay, Myanmar, tersebut. Foto dan video tersebut merupakan konten yang dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
Konten di Facebook menyatakan gambar rekahan tanah yang diunggah adalah akibat gempa bumi di Myanmar. Padahal, pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi konten AI dari Hive Moderation menyimpulkan probabilitas gambar itu dibuat menggunakan AI sebanyak 56,8 persen.
Pemeriksa fakta Thailand Thaipbs.or.th juga menyatakan gambar itu dibuat menggunakan AI dan tidak memperlihatkan kondisi sebenarnya.
Unggahan di TikTok yang pertama juga memperlihatkan sejumlah gambar rengkahan tanah di samping kawasan perkotaan. Namun gambar-gambar itu memperlihatkan kejanggalan, dimana rengkahan hanya terjadi di tanah kosong, sementara yang terdapat gedung-gedung tetap utuh.
Pemindaian menggunakan Hive Moderation menyimpulkan bahwa sebagian besar gambar-gambar itu lebih dari 90 persen kemungkinannya dibuat dengan memanfaatkan mesin AI.
Konten di TikTok berikutnya memperlihatkan gulungan ombak yang tiba-tiba menyapu orang-orang yang sedang berjemur di pantai dan berbagai benda di sana. Namun video itu tidak seperti awal kejadian tsunami yang realistis seperti yang terjadi di Jepang tahun 2011 yang rekamannya diperlihatkan NHK.
Dalam berita itu, awal kedatangan air tsunami ke darat tidak berbentuk gulungan ombak, seperti yang biasa digunakan peselancar. Namun, nyatanya permukaan air yang terus meninggi dan melebar ke daratan hingga menenggelamkan serta mendorong berbagai benda sampai roboh terbawa arus.
Selain itu, pengamatan secara manual mendapati sejumlah kejanggalan, misalnya dari puluhan orang yang berjemur di pantai, tidak ada yang berlari menjauh dari pantai, padahal gulungan air tinggi sudah di depan mata.
Selain itu, hanya beberapa benda yang terdampak gelombang air itu, yakni beberapa payung pantai warna biru dan beberapa kursi. Apalagi, salah satu kursi terlempar ke atas, padahal arus laut mendorongnya ke samping. Kejanggalan-kejanggalan seperti itu kerap ditemukan pada video yang dibuat menggunakan AI.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar dan video yang beredar memperlihatkan dampak gempa Myanmar pada Maret lalu adalah klaim yang keliru. Kemungkinan besar gambar-gambar itu dibuat menggunakan AI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo?fbid=122209846004179842&set=a.122128410806179842
- https://mvau.lt/media/587b765c-4d96-4a22-8c76-b1bdd71f350f
- https://www.tiktok.com/@alcolicusanonymous/video/7486946962504240439?q=gempa%20myanmar&t=1744548893603
- https://www.tiktok.com/@omojays/video/7488037428645743918?q=gempa%20myanmar&t=1744548893603
- https://www.bbc.com/indonesia/articles/cpdzqp6xdx2o
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.thaipbs.or.th/verify/content/948?v=2
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.youtube.com/watch?v=0E2Q7kr4L2c /cdn-cgi/l/email-protection#e182848a87808a9580a195848c918ecf828ecf8885
Keliru: Dewan Pers Tegur Tempo dan Bocor Alus Politik (BAP) Tiga Kali karena Sebar Hoaks
Sumber:Tanggal publish: 14/04/2025
Berita
SEBUAH video beredar di Twitter [arsip] atau X pada 9 April 2025, berisi klaim Tempo dan siniar Bocor Alus Politik (BAP) telah tiga kali ditegur Dewan Pers karena menyebarkan hoaks.
Video itu menayangkan grafis yang memperlihatkan potongan video BAP dan logo TV Tempo. Akun itu menyatakan BAP mempublikasikan siniar fitnah dengan bayaran sebesar Rp250 juta.
Namun, benarkah Tempo mendapat tiga kali teguran dari Dewan Pers? Serta, benarkah Tempo mau menayangkan fitnah dengan bayaran Rp250 juta?
Video itu menayangkan grafis yang memperlihatkan potongan video BAP dan logo TV Tempo. Akun itu menyatakan BAP mempublikasikan siniar fitnah dengan bayaran sebesar Rp250 juta.
Namun, benarkah Tempo mendapat tiga kali teguran dari Dewan Pers? Serta, benarkah Tempo mau menayangkan fitnah dengan bayaran Rp250 juta?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi klaim konten tersebut dengan memeriksa dokumen terbuka, mewawancarai Dewan Pers, dan pernyataan dari redaksi Tempo.
Klaim 1: Dewan Pers tiga kali menegur Tempo karena memberitakan hoaks
Fakta: Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers, Hendrayana, menyatakan Dewan Pers tidak pernah mengeluarkan teguran kepada Tempo karena memberitakan fitnah atau kabar bohong (hoaks). Termasuk saat menangani pengaduan dari Erick Thohir dan Bahlil Lahadalia.
“Sengketa pemberitaan yang terkait Erick Thohir sama Bahli Lahadalia itu tidak terkait dengan apakah itu fitnah dan berita hoaks,” kata Hendrayana kepada Tempo melalui telepon, Jumat, 11 April 2025.
Saat itu, Erick membawa sengketa ke Dewan Pers karena keberatan dengan siniar Bocor Alus Politik (BAP) episode berjudul Manuver Erick Thohir Lewat PSSI dan BUMN yang Tak Disukai PDIP pada 8 Juli 2023. Sementara Bahlil mengadukan versi episode Dugaan Permainan Izin Tambang Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pada Maret 2023. Menurut Hendrayana, dua aduan itu selesai dengan pemberian hak jawab terhadap pengadu. Dewan Pers menyatakan Tempo telah melakukan berbagai upaya konfirmasi dan kerja-kerja jurnalistik dalam memproduksi berita terkait Bahlil.
Keputusan rekomendasi Dewan Pers dapat dibaca lebih lanjut di artikel Antara dan dokumen Bahlil.
Menurut Hendrayana, tidak ada istilah teguran dalam putusan dan rekomendasi Dewan Pers. Keputusan Dewan Pers bernama Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi. Sesuai UU No 40 Tahun 1999 Tentang Pers mekanisme sengketa jurnalistik adalah melalui hak jawab, hak koreksi, dan pengaduan ke Dewan Pers.
“Rekomendasi Dewan Pers meliputi pemuatan hak jawab, melakukan wawancara lagi, misalkan seperti itu,” kata dia.
Klaim 2: Kerjasama siniar Bocor Alus Politik TV Tempo senilai Rp250 juta
Fakta: Kerjasama berbayar dalam Tempo tetap mempertahankan pagar api. CEO TV Tempo, Anton Aprianto, mengatakan, meskipun terdapat kerjasama pemberitaan, pihaknya tetap mempertahankan pagar api yang memisahkan antara bisnis media dan independensi redaksi media.
Dia menjelaskan memang terdapat rate card yang memperlihatkan tarif kerja sama atau kolaborasi pemberitaan untuk program BAP dan program lainnya yang ditayangkan Tempo TV. “Setiap kerja sama yang dilakukan, harus melalui proses pertimbangan dan disetujui rapat redaksi yang tidak dapat didikte oleh bagian bisnis atau pihak luar,” kata Anton keterangan tertulis, Sabtu, 12 April 2025.
Tempo juga mengumumkan secara terbuka setiap konten kerja sama. Sebagai contoh, Tempo TV pernah berkolaborasi dengan Greenpeace membahas isu lingkungan.
Anton juga menekankan, pemilihan mitra dalam kerja sama harus melalui verifikasi ketat dan mengedepankan nilai-nilai yang selama ini dianut Tempo.
Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat, menambahkan Tempo mendapatkan pembiayaan dari banyak lembaga. Setiap hibah liputan, misalnya, selalu diumumkan terbuka. Lembaga pemberi hibah juga tak bisa mengintervensi ruang. berita hasil hibah liputan dipublikasikan gratis kepada publik.
“Konten di Twitter itu merupakan serangan ke media, dengan tuduhan tanpa keterangan lengkap,” kata Bagja.
Skema hibah liputan telah biasa dilakukan di industri media, untuk mengurangi ketergantungan pada iklan yang semakin intrusif atau cenderung mengganggu pengambilan keputusan oleh redaksi.
Klaim 1: Dewan Pers tiga kali menegur Tempo karena memberitakan hoaks
Fakta: Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers, Hendrayana, menyatakan Dewan Pers tidak pernah mengeluarkan teguran kepada Tempo karena memberitakan fitnah atau kabar bohong (hoaks). Termasuk saat menangani pengaduan dari Erick Thohir dan Bahlil Lahadalia.
“Sengketa pemberitaan yang terkait Erick Thohir sama Bahli Lahadalia itu tidak terkait dengan apakah itu fitnah dan berita hoaks,” kata Hendrayana kepada Tempo melalui telepon, Jumat, 11 April 2025.
Saat itu, Erick membawa sengketa ke Dewan Pers karena keberatan dengan siniar Bocor Alus Politik (BAP) episode berjudul Manuver Erick Thohir Lewat PSSI dan BUMN yang Tak Disukai PDIP pada 8 Juli 2023. Sementara Bahlil mengadukan versi episode Dugaan Permainan Izin Tambang Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pada Maret 2023. Menurut Hendrayana, dua aduan itu selesai dengan pemberian hak jawab terhadap pengadu. Dewan Pers menyatakan Tempo telah melakukan berbagai upaya konfirmasi dan kerja-kerja jurnalistik dalam memproduksi berita terkait Bahlil.
Keputusan rekomendasi Dewan Pers dapat dibaca lebih lanjut di artikel Antara dan dokumen Bahlil.
Menurut Hendrayana, tidak ada istilah teguran dalam putusan dan rekomendasi Dewan Pers. Keputusan Dewan Pers bernama Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi. Sesuai UU No 40 Tahun 1999 Tentang Pers mekanisme sengketa jurnalistik adalah melalui hak jawab, hak koreksi, dan pengaduan ke Dewan Pers.
“Rekomendasi Dewan Pers meliputi pemuatan hak jawab, melakukan wawancara lagi, misalkan seperti itu,” kata dia.
Klaim 2: Kerjasama siniar Bocor Alus Politik TV Tempo senilai Rp250 juta
Fakta: Kerjasama berbayar dalam Tempo tetap mempertahankan pagar api. CEO TV Tempo, Anton Aprianto, mengatakan, meskipun terdapat kerjasama pemberitaan, pihaknya tetap mempertahankan pagar api yang memisahkan antara bisnis media dan independensi redaksi media.
Dia menjelaskan memang terdapat rate card yang memperlihatkan tarif kerja sama atau kolaborasi pemberitaan untuk program BAP dan program lainnya yang ditayangkan Tempo TV. “Setiap kerja sama yang dilakukan, harus melalui proses pertimbangan dan disetujui rapat redaksi yang tidak dapat didikte oleh bagian bisnis atau pihak luar,” kata Anton keterangan tertulis, Sabtu, 12 April 2025.
Tempo juga mengumumkan secara terbuka setiap konten kerja sama. Sebagai contoh, Tempo TV pernah berkolaborasi dengan Greenpeace membahas isu lingkungan.
Anton juga menekankan, pemilihan mitra dalam kerja sama harus melalui verifikasi ketat dan mengedepankan nilai-nilai yang selama ini dianut Tempo.
Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat, menambahkan Tempo mendapatkan pembiayaan dari banyak lembaga. Setiap hibah liputan, misalnya, selalu diumumkan terbuka. Lembaga pemberi hibah juga tak bisa mengintervensi ruang. berita hasil hibah liputan dipublikasikan gratis kepada publik.
“Konten di Twitter itu merupakan serangan ke media, dengan tuduhan tanpa keterangan lengkap,” kata Bagja.
Skema hibah liputan telah biasa dilakukan di industri media, untuk mengurangi ketergantungan pada iklan yang semakin intrusif atau cenderung mengganggu pengambilan keputusan oleh redaksi.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan Tempo dan Bocor Alus Politik (BAP) sudah tiga kali ditegur Dewan Pers karena menyebar hoaks dan fitnah adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://x.com/romoatheist/status/1909938318277501039
- https://perma.cc/94JK-STQX
- https://www.youtube.com/watch?v=mT42kKwceeU
- https://www.youtube.com/watch?v=Sd3Gf2xSNjc
- https://kl.antaranews.com/berita/18639/dewan-pers-putuskan-podcast-tempo-langgar-tiga-pasal-kode-etik
- https://dewanpers.or.id/assets/documents/pengumuman/PPR_No_7_terhadap_Majalah_Temp_atas_pengaduan_Bahlil.pdf
Halaman: 24/6584