• Cek Fakta: Megawati Ngotot Bubarkan KPK usai Korupsi Elite PDIP Terkuak

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/03/2025

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang menampilkan narasi tentang Megawati Soekarnoputri yang ngotot untuk membubarkan KPK usai skandal korupsi elite PDIP terkuak.

    Dalam video yang diunggah di akun TikTok “jo…di281063” pada Rabu (26/2/2025) diperlihatkan gambar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan narasi sebagai berikut:

    MEGAWATI NGOTOT BUBARKAN KPK!!

    SKANDAL KORUP ELITE PDIP TERKUAK

    PRABOWO MAKIN BRUT4L PERANGI KORUPTOR

    ADA SIASAT LICIK DI BALIK PEMBUBARAN KPK

    Terpantau hingga Selasa (11/3/2025) unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 2.000 kali, disukai oleh 132 pengguna, menuai 21 komentar dan 2 kali dibagikan ulang.

    Lantas benarkah narasi yang disampaikan?

    Hasil Cek Fakta

    Melansir artikel Cek Fakta tribunpekanbaru.com.
    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [SALAH] Megawati Ngotot Bubarkan KPK Imbas Skandal Korupsi Elite PDIP Terkuak

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 11/03/2025

    Berita

    Beredar video dari akun TikTok “jo…di281063” pada Rabu (26/2/2025) yang menampilkan gambar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan narasi:

    MEGAWATI NGOTOT BUBARKAN KPK!!
    SKANDAL KORUP ELITE PDIP TERKUAK
    PRABOWO MAKIN BRUT4L PERANGI KORUPTOR
    ADA SIASAT LICIK DI BALIK PEMBUBARAN KPK

    Hingga Selasa (11/3/2025) unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 2.000 kali, disukai oleh 132 pengguna, menuai 21 komentar dan 2 kali dibagikan ulang.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta tribunpekanbaru.com.

    Tribunpekanbaru.com cek fakta melakukan pencarian pada media mainstream. Hasilnya tidak ada satupun artikel yang menyatakan Megawati ngotot bubarkan KPK imbas skandal elite PDIP terkuak.

    Bahkan dalam beberapa artikel banyak menyerukan jika PDIP akan menghormati berjalannya hukum di Indonesia.

    Kemudian dilakukan pencarian juga pada media sosial baik akun media sosial PDIP, Megawati, Puan Maharani, Prabowo Subianto, hingga KPK. Tidak ditemukan juga informasi terkait Megawati ngotot bubarkan KPK imbas skandal elite PDIP terkuak.

    Kesimpulan

    Tidak ditemukan informasi atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim.

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Foto Desa Suloszowa di Polandia yang Tertata Lurus adalah Manipulasi AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Unggahan berupa foto yang diklaim menampilkan suasana di Desa Suloszowa, Polandia beredar di media sosial pada Februari dan Maret 2025.

    Dalam foto, tampak sejumlah rumah warga tertata rapi di jalan raya yang memanjang lurus. Namun setelah ditelusuri foto tersebut merupakan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).

    Konteks bahwa foto itu merupakan hasil AI generatif perlu disampaikan agar informasinya tidak keliru.

    Foto yang diklaim menampilkan rumah warga Desa Suloszowa tertata rapi di jalan raya yang memanjang lurus salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini  ini dan ini.

    Salah satu akun menulis:

    Suloszowa – desa di Polandia tempat 6.000 orang berbagi jalan yang sama

    Di jantung Polandia, beberapa kilometer dari Krakow, terdapat sebuah desa yang tampak seperti muncul dalam lukisan pedesaan: Suloszowa. Di sini, sekitar 6.000 penduduknya tinggal di sepanjang jalan utama, sebuah detail yang membuat daerah ini unik dan menarik.

    Dilihat dari atas, desa ini menawarkan pemandangan yang luar biasa: jalan utama yang panjang dan lurus sempurna, diapit oleh rumah-rumah yang tertata rapi, seperti mutiara yang dirangkai pada seutas benang

     

    Akun Facebook Foto yang diklaim menampilkan rumah warga Desa Su?oszowa tertata rapi di jalan raya yang memanjang lurus

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan adanya sanggahan dari salah satu pengguna akun X yang menyebut bahwa foto itu tidak menampilkan suasana asli di Desa Suloszowa.

    Ia menyebut kemungkinan besar foto itu adalah rekayasa AI.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek foto yang beredar di media sosial menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah foto dihasilkan oleh AI atau bukan.

    Setelah dicek, foto rumah warga Desa Suloszowa yang tertara rapi dan memanjang lurus di jalan raya memiliki probabilitas 99 persen dihasilkan AI.

    Adapun di Desa Suloszowa memang terdapat sebuah jalan raya panjang yang kanan kirinya terdapat rumah warga. Namun, jalan itu berkelok dan tidak sepenuhnya lurus seperti dalam unggahan yang beredar.

    Selain itu rumah warga juga tidak terlalu tertata dengan rapi. Dokumentasinya bisa dilihat di laman Getty Image ini.

    Dikutip dari AFP,  Siwei Lyu, Direktur Laboratorium Forensik Media Universitas Buffalo,  Amerika Serikat juga mengatakan, foto Desa Suloszowa dengan rumah warga tertata rapi di jalan raya yang lurus adalah rekayasa AI. 

    "Foto ini dinyatakan sebagai foto yang dihasilkan AI oleh algoritma pendeteksi kami," kata Siwei Lyu,

    Ia juga menjelaskan terdapat kejanggalan dalam foto itu, salah satunya adalah rasio antara tinggi rumah dan ukuran bayangan. Rumah dengan ukuran sama memiliki bayangan yang sangat berbeda.

    Sementara itu, Wali Kota Suloszowa, Stanislaw Gorajczyk, juga mengatakan kepada televisi regional Polandia TVP3 Krakow bahwa foto tersebut sangat jauh dari kenyataan. 

    "Saya terkejut bahwa seperti itu bisa dibuat," kata dia.

    "Dalam beberapa hal, ini semacam publisitas, tetapi saya pikir ini adalah publisitas yang negatif. Mereka yang datang secara langsung akan melihat kenyataan yang berbeda." ujar Gorajczyk. 

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim menampilkan rumah warga Desa Suloszowa tertata rapi di jalan raya yang memanjang lurus merupakan hasil rekayasa AI. 

    Di Desa Suloszowa memang terdapat rumah warga yang memanjang di sebuah jalan raya yang cukup panjang.

    Namun, jalan itu berkelok dan tidak sepenuhnya lurus seperti dalam unggahan yang beredar. Selain itu, rumah warga juga tidak sepenuhnya tertata dengan rapi.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Bansos Ramadhan Rp 1,5 Juta Disalurkan Lewat Telegram

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi bantuan sosial dari pemerintah sebesar Rp 1,5 juta yang dibagikan pada Ramadhan 2025.

    Informasi itu disertai tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan dengan mendaftarkan nomor akun Telegram aktif.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi penyaluran bansos Rp 1,5 juta pada Ramadhan 2025 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini pada Jumat (7/3/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    INFORMASI BANTUAN SPESIAL BULAN RAMADHAN 1446 HIJRIAHBANSOS PKH RAMADHAN 2025

    BANTUAN LANGSUNG TUNAI Rp.1.500.000,Daftar & Dapatkan Sekarang Menggunakan Nomor Telegram Aktif Anda

    Screenshot Hoaks, bansos Ramadhan Rp 1,5 juta disalurkan lewat Telegram

    Hasil Cek Fakta

    Setelah diperiksa, tautan yang diklaim untuk mendapatkan bansos Ramadhan Rp 1,5 juta mengarah ke sebuah situs mencurigakan.

    Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor akun Telegram untuk mendapatkan bansos.

    Situs tersebut kemungkinan besar adalah modus phishing atau pencurian data. Sebab, penyaluran bansos dari pemerintah tidak menggunakan Telegram.

    Sebagaimana diberitakan Kompas.com, pemerintah menargetkan pencairan bansos triwulan I-2025 rampung sebelum Ramadhan.

    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, untuk saat ini penyaluran bansos ini masih menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    Pemerintah baru akan mulai memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang masih dalam tahap validasi untuk penyaluran pada triwulan II-2025.

    "Jadi untuk triwulan II-2025 nanti baru kami menggunakan data terbaru, DTSEN. Sekarang masih data yang lama, DTKS," kata Gus Ipul dalam siaran pers, 19 Februari 2025.

    Syarat menjadi penerima bansos pemerintah adalah terdaftar di DTKS. Status penerima bansos dapat dicek di situs DTKS melalui tautan https://cekbansos.kemensos.go.id/.

    DTKS adalah data induk yang berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.

    Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi penyaluran bansos Ramadhan Rp 1,5 juta menggunakan akun Telegram adalah hoaks.

    Penyaluran bansos dari pemerintah tidak menggunakan Telegram. Pada triwulan 1-2025, pemerintah masih menggunakan DTKS untuk penyaluran bansos.

     

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini