CEK FAKTA: Link Pencairan THR Rp 2,75 Juta dari Pemerintah
Sumber:Tanggal publish: 18/03/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar link yang diklaim sebagai akses pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dari pemerintah sebesar Rp 2,75 juta per kartu keluarga (KK). Cek faktanya dulu yuk sebelum menjadi korban.
Jelang lebaran, informasi terkait THR memang menjadi perhatian masyarakat. Tak sedikit pihak-pihak yang memanfaatkannya untuk meraup keuntungan.
Salah satunya seperti yang beredar di Facebook bernama info tentang THR 2025.
Akun tersebut membagikan foto dengan link yang diklaim untuk mengakses pencairan THR tersebut pada Rabu (12/3/2025).
”Info bantuan THR 2025 silahkan dafta sekarang cara daftar silahkan klik link yang sudah di sediakan,” demikian narasi yang diedarkan akun tersebut.
Berikut tangkap layar narasi yang diklaim sebagai akses pencairan THR.
Tangkap Layar unggahan yang menyebarkan link pencairan THR Rp 2,75 Juta dari pemerintah. (Facebook)
Penelusuran...
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, link maupun tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi pemerintah. Setelah ditelusuri menggunakan URL Scan, tautan itu ternyata masuk ke laman yang meminta identitas pengunjungnya.
Berikut tangkap layar hasil pelacakan menggunakan tools yang dapat melacat suatu tautan tanpa perlu mengekliknya.
Penelusuran laman yang ditautkan dalam link yang diklaim untuk pencairan THR pemerintah. (Dok.Murianews)
Modus semacam itu berindikasi phishing, dengan memanfaatkan momen pembagian THR jelang Lebaran.
Melansir dari Kompas.com, Presiden Prabowo Subianto, Selasa (11/3/2025), mengumumkan THR dan gaji ke-13 2025.
THR dan gaji ke-13 itu akan diberikan pada semua ASN di pusat dan di daerah, termasuk PNS, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), prajurit TNI dan Polri, para hakim, serta para pensiunan.
Total ada 9,4 juta penerima dengan anggaran sekitar Rp 50 triliun. Pemerintah juga memberikan sejumlah insentif untuk masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Kesimpulan...
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran, tautan atau link yang diklaim untuk mengakses pencairan THR pemerintah merupakan disinformasi dengan jenis fabricated content atau konten palsu.
Konten jenis ini terbilang paling berbahaya. Sebab, konten ini dibentuk dengan kandungan 100 persen tidak bisa dipertanggungjawabkan secara fakta. Biasanya, konten ini berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.
CEK FAKTA: Formulir Pengaduan Korban Pertamax Oplosan
Sumber:Tanggal publish: 15/03/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar video yang berisi tentang formulir pengaduan korban pertamax oplosan serta klaim kompensasi dari PT Pertamina. Yuk cek fakta dan kebenarannya.
Video dengan narasi formulir pengaduan korban pertamax oplosan dan klaim kompensasi dari PT Pertamina itu salah satunya diunggah akun TikTok bernama breaking_news37, Senin (10/3/2025) lalu.
Dalam unggahan itu, warganet diminta mengeklik tautan di bio akun untuk mendapatkan klaim kompensasi dari pertamax oplosan.
Unggahan disertai narasi sebagai berikut:
”LBH mengajak rekan rekan untuk berpartisipasi dalam upaya menuntut pertanggungjawaban pihak pihak yang terlibat dalam dugaan manipulasi bahan bakar minyak.
Dan PT. pertamina (Persero) juga memberikan kompensasi senilai Rp. 1.500.000 untuk teman-teman yang terkena dampak dari kejadian ini.”
Berikut tangkap layar dari unggahan tersebut:
Tangkap layar unggahan dengan narasi formulir pengaduan korban pertamax oplosan serta klaim kompensasi dari PT Pertamina. (Istimewa/TikTok)
Penelusuran…
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba mengakses tautan di bio akun tersebut. Setelah diklik, tautan mengarah ke halaman dengan logo MyPertamina.
Dalam laman tersebut terdapat narasi yang berbunyi ”DAPATKAN THR BBM GRATIS DARI PERTAMINA Kompensasi bagi masyarakat yang terkena dampak manipulasi bahan bakar minyak”.
Kemudian terdapat kolom formulir yang meminta sejumlah data diri pribadi, seperti:
nama,nomor pelat kendaraan,opsi provinsi,opsi regulasi, dannomor telepon yang tersambung akun Telegram,
Saat tautan tersebut ditelusuri menggunakan alat pemindai URL Scan. Hasilnya, tautan tidak terhubung dengan laman resmi MyPertamina (mypertamina.id).
Penelusuran kemudian dilakukan dengan memasukkan kata kunci ”formulir pengaduan korban Pertamax oplosan dan klaim kompensasi Pertamina” ke mesin pencarian Google.
Hasil penelusuran mengarah ke artikel Cek Fakta kompas.com ”HOAKS Link Kompensasi Pertamina Rp 1,5 juta Mencatut LBH”.
Kesimpulan…
Dalam artikel yang tayang Selasa (11/3/2025) itu diketahui, LBH Jakarta memang membuka pos pengaduan bagi korban oplosan.
Namun, tidak ada kompensasi yang diberikan sebagaimana klaim dalam unggahan yang beredar di media sosial.
Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan, memastikan bahwa informasi yang beredar di media sosial tidaklah benar.
”Kami buat pos pengaduan untuk menguji dampak kerugian masyarakat yang timbul akibat dugaan pengoplosan ini. Kami tidak pernah mengiming-imingi masyarakat dengan uang atau keuntungan tertentu,” ujar Fadhil kepada Kompas.com, Senin (10/3/2025).
Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga belum merespons atau memberi tanggapan atas informasi keliru tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran itu, diketahui narasi yang menyebutkan adanya klaim kompensasi korban pertamax oplosan merupakan Disinformasi jenis fabricated content atau konten palsu.
CEK FAKTA: Video IKN Banjir
Sumber:Tanggal publish: 14/03/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar video yang menarasikan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibukota Nusantara atau IKN banjir. Yuk cek fakta dan kebenarannya.
Video IKN banjir itu beredar di sejumlah platform media sosial dan diseburkan melalui pesan berantari WhatsApp. Potongan video itu beredar beberapa waktu lalu.
Salah satu video dengan narasi IKN banjir itu diunggah akun TikTok bernama jakikii8052, 12 Maret 2025. Dalam video yang beredar tampak depan Istana Kepresidenan IKN banjir.
”#ikn Jadi lautan,” tulis akun tersebut.
Berikut tangkap layar dari postingan tersebut.
Tangkap layar unggahan video IKN banjir di TikTok. (Dok.Murianews)
Namun, benarkah video banjir tersebut?
Penelusuran…
Hasil Cek Fakta
Melansir dari Antara, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik sekaligus Juru Bicara Otorita IKN, Troy Harrold Pantouw membantah IKN banjir.
Ia pun memastikan unggahan tersebut merupakan hoaks atau rekayasa. Troy menegaskan video yang beredar merupakan hasil rekayasa yang dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
”Teman-teman, terima kasih ya untuk meyakini dan meyakinkan tetangga, grup keluarga, WhatsApp ke mama, dan lainnya bahwa tayangan itu adalah rekayasa dan hoaks,” ujar Troy dalam keterangannya kepada media.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum terverifikasi dan selalu mengecek sumber resmi sebelum menyebarkan berita di media sosial.
Pihaknya juga memastikan kondisi KIPP IKN saat ini aman dan tidak ada kejadian banjir sebagaimana yang disebarkan dalam video tersebut.
Ia juga menegaskan pembangunan infrastruktur kawasan IKN telah memperhitungkan aspek tata kelola air dan mitigasi bencana, termasuk sistem drainase yang dirancang untuk menghindari risiko banjir.
Masyarakat diminta untuk tetap mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan IKN melalui kanal resmi pemerintah guna menghindari misinformasi yang dapat menyesatkan opini publik.
Kesimpulan...
Kesimpulan
Berdasarkan pernyataan juru bicara OIKN, Troy Harrold Pantouw, video dengan narasi IKN banjir merupakan Disinformasi dengan kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Konten ini biasanya bernuansa pelintiran untuk menyudutkan suatu pihak. Pembuatnya sengaja menciptakan konten ini dengan harapan menggiring opini sesuai dengan kehendaknya.
Biasanya, pembuat konten ini memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, tapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
CEK FAKTA: Token Listrik Gratis
Sumber:Tanggal publish: 13/03/2025
Berita
Murianews, Kudus – Marak narasi promo token listrik dari PLN. Cek fakta dan kebenarannya lebih dulu agar tidak menjadi korban kejahatan digital.
Narasi promo token listrik itu beredar di sejumlah media sosial. Salah satunya beredar di akun Instagram @token_gratis.
”DAFTAR DAN KLAIM TOKEN LISTRIK GRATIS RP.250,000,” demikian narasi yang dihembuskan akun tersebut.
Di akun yang sama ada juga narasi ”DAFTAR DAN DAPATKAN TOKEN LISTRIK GRATIS 2025 SEBESAR RP.300.000”.
Berikut tangkap layar narasi yang menyebutkan promo token listrik gratis.
Tangkap layar unggahan yang menarasikan Token Listrik Gratis. (Instagram)
Berikut tangkap layar narasi yang menyebutkan promo token listrik gratis.
Tangkap layar unggahan yang menarasikan Token Listrik Gratis. (Instagram)
Penelusuran...
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri dengan meninjau akun TikTok resmi PLN, yakni @pln_id.
Dalam akun tersebut PLN memberikan imbauan terkait postingan token listrik gratis. Di video yang diunggah, PLN menyebut narasi token listrik gratis merupakan hoaks.
Bahkan, PLN membuktikan narasi tersebut hoaks. Di mana, saat mengeklik link yang disematkan dalam bio akun tersebut, justru tidak mengarah ke akun resmi PLN.
Saat mengeklik link tersebut, pengguna diminta mengisi data pribadi. Modus ini biasa digunakan pelaku kejahatan digital untuk mencuri data pribadi maupun menguras isi tabungan.
PLN juga mengklarifikasi terkait narasi promo listrik gratis itu lewat akun Instagram resmi milik PLN di @pln_id.
”Electrizen, PLN tidak pernah memberikan token listrik gratis melalui program apa pun. Pastikan kamu selalu mendapatkan informasi resmi dari PLN melalui saluran resmi seperti Instagram @pln_id, Facebook PLN, Twitter @_pln_id, website www.pln.co.id, atau aplikasi PLN Mobile. Jika ada tawaran mencurigakan, segera cek keaslian informasi di sumber resmi. Tetap waspada dan hindari penipuan!” demikian caption unggahan itu.
Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kudus Kota Rahmat Taupik mengatakan, saat ini marak kabar token listrik gratis. Kabar hoaks tersebut beredar di sosial media TikTok.
”Modusnya akun tiktok tersebut menyatakan bahwa PLN akan memberikan token listrik gratis dengan syarat bahwa pelanggan harus masuk ke link yang diberikan pada akun tiktok tersebut, dan minta untuk mengisi data data pribadi pelanggan,” ujarnya.
Kesimpulan...
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com narasi token listrik gratis yang beredar di media sosial merupakan Disinformasi dengan jenis fabricated content.
Konten ini sangat berbahaya karena tidak bisa dipertanggungjawabkan dan mengarah ke kejahatan digital.
PLN telah mengonfirmasi, narasi token listrik gratis merupakan hoaks alias informasi palsu.
Editor: Zulkifli Fahmi
Halaman: 29/6585