• Cek fakta, artikel Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah dalam Pilkada 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/11/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan tangkapan layar dari suatu media yang menarasikan Calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah Ahmad Luthfi akan pulang kampung ke Jawa Timur jika kalah di Pilkada 2024 ini.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Kalau Kalah, Saya Akan Kembali ke Kampung Saya di Jawa Timur, Ucap Ahmad Luthfi”

    Namun, benarkah artikel yang menyatakan Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah Pilkada 2024?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran ANTARA, tidak ada artikel yang berjudul seperti tangkapan layar dalam unggahan tersebut.

    Namun, ANTARA menemukan artikel dengan tampilan serupa dengan judul yang berbeda dengan di tangkapan layar. Artikel tersebut serupa dengan laman Awall.id yang berjudul “Tampil Gemilang di Debat Perdana, Luthfi-Gus Yasin Buktikan Siap Pimpin Jawa Tengah”.

    Dalam artikel tersebut, Bendahara DPD I Golkar Jateng, Mohammad Saleh mengatakan, paslon nomor urut 2 itu dinilai menguasai materi debat, baik secara data fakta di lapangan maupun solusi-solusi yang ditawarkan untuk masyarakat Jawa Tengah.

    Dengan demikian, tangkapan layar artikel tersebut tidak sesuai dengan aslinya.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Klaim: Artikel Ahmad Luthfi akan pulang ke Jawa Timur jika kalah dalam Pilkada 2024

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Deretan hoaks bagi-bagi uang jelang Pilkada, dari Prabowo hingga Dedi Mulyadi

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/11/2024

    Berita



    Jakarta (ANTARA/JACX) – Menjelang Pilkada 2024, ramai di media sosial akun mengatasnamakan pejabat di Indonesia membagikan uang jutaan rupiah hanya dengan mengikuti, menyukai atau komentar diakun dan unggahan sesuatu. Padahal hal tersebut merupakan hoaks atau disinformasi.

    Berikut deretan hoaks bagi-bagi hadiah yang dikumpulkan tim ANTARA:



    1. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Sebuah akun di TikTok mengatasnamakan Presiden Prabowo mengunggah beberapa video yang menarasikan Prabowo akan memberikan bantuan untuk masyarakat yang membutuhkan.

    Unggahan tersebut telah ditayangkan lebih dari 500 ribu penayangan, disukai oleh 17 ribu orang dan akun tersebut memiliki pengikut hingga 73 ribu.



    Berikut narasi dalam video tersebut:

    “bantuan khusus rakyat yang betul-betul membutuhkan bantuan”

    Namun, benarkah unggahan tersebut?

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi suara Presiden Prabowo. Hasilnya, suara tersebut 99,8 persen merupakan hasil Artificial Intelligence (AI).





    2. Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Sebuah akun di TikTok mengatasnamakan Menteri Komdigi, Meutya Hafid, mengatakan uang yang disita dari kasus judi online akan disalurkan untuk bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.

    Namun, benarkah unggahan tersebut?



    ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi suara Meutya Hafid. Hasilnya, suara tersebut 99,9 persen merupakan hasil Artificial Intelligence (AI).



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});



    3. Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

    Sebuah akun TikTok mengatasnamakan Calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan memberikan bantuan kepada masyarakat sebesar Rp51 juta jika benar menjawab tebak-tebakan.

    Namun, benarkah unggahan tersebut?



    Berdasarkan penelusuran ANTARA, akun tersebut bukan akun resmi Dedi Mulyadi. Akun resmi Dedi Mulyadi di Instagram @dedimulyadi71, TikTok @dedimulyadiofficial (), dan Facebook Kang Dedi Mulyadi.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

    • ANTARA News
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Video Tak Perlihatkan Jokowi Komentari Dukungan Prabowo di Pilkada Jateng

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Video Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membuat pernyataan mengenai pengarahan yang datang dari keluarga sendiri, beredar di media sosial.

    Video tersebut dikaitkan sebagai respons atas dukungan Presiden Prabowo Subianto kepada Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah (Pilkada Jateng) 2024.

    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.

    Video komentar Jokowi soal dukungan Prabowo kepada Luthfi, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    "Jadi, kalau mengarahkan enggak apa-apa, jadi kalau cawe-cawe juga enggak apa-apa, karena kan di keluarga kita sendiri kan," kata Jokowi dalam video.

    Sementara, berikut teks yang tertera pada video:

    MANTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA JOKO WIDODO (JOKOWI) KOMENTARI MASALAH PRESIDEN PRABOWO DUKUNG AHMAD LUTHFI

    Hasil Cek Fakta

    Video Jokowi yang beredar identik dengan video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, 31 Agustus 2023.

    Jokowi memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

    Klip yang diambil dipotong dari menit ke-4 detik ke-54 sampai menit ke-5 detik ke-9. Saat itu, Jokowi bicara mengenai pemberian arahan darinya sebagai senior HIPMI.

    Pidato Jokowi tidak ada kaitannya dengan Pilkada Jateng 2024. Saat itu, banyak yang mengaitkan pernyataan Jokowi dengan kemungkinan putranya, Gibran Rakabuming Raka ikut kontestasi Pemilihan Presiden 2024.

    Namun, saat Jokowi bicara tentang "cawe-cawe di keluarga sendiri", Gibran masih terhalang Undang-Undang Pemilu terkait batas usia 40 tahun.

    Putusan Mahkamah Konstitusi yang membuat Gibran bisa maju sebagai calon wakil presiden dibacakan pada 16 Oktober 2023.

    Kemudian, dilansir dari Antara, Jokowi menjelaskan bahwa komentarnya terkait "cawe-cawe" itu terkait posisinya yang "masuk kategori senior HIPMI".

    Terkait Pilkada 2024, Jokowi memang pernah berkomentar mengenai dukungan Prabowo kepada Luthfi.

    "Jadi kalau beliau berkampanye, saya kira sah-sah saja, tetapi ada aturan mainnya," kata Jokowi pada 16 November 2024, dilansir Kompas TV.

    Ia mengatakan, presiden dan wakil presiden memiliki hak untuk berkampanye sesuai dengan Pasal 299 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

    Di sisi lain, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan bahwa tindakan Prabowo mendukung salah satu paslon dalam Pilkada Jateng tidak melanggar aturan apa pun dalam pemilu.

    "Tidak terdapat dugaan pelanggaran pemilihan, baik itu pelanggaran administrasi pemilihan maupun tindak pidana pemilihan," Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/11/2024).

    Kesimpulan

    Klip pidato Jokowi saat Rakernas HIPMI 2023 disebarkan dengan konteks keliru.

    Jokowi bicara soal pemberian arahan darinya sebagai senior HIPMI. Video tersebut tidak terkait dukungan Prabowo kepada salah satu paslon dalam Pilkada 2024.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Menunjukkan Kereta Cepat Whoosh Mogok

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh mogok di daerah Cimahi, Jawa Barat.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi video perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menunjukkan kereta cepat Whoosh mogok dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada pertengahan November 2024.

    Berikut salah satu narasi yang dibagikan:

    KETIKA WHOOOSSE. KECAPEAN !!!!Whoosh. Kereta cepat Cina . . cepat mogoknya doang.Baru beroperasi sekitar setahun sudah mogok berkali-kali.

    Rakyat ditipu Cina dan Jokowi. Kereta super mahal seharga 114 triliun yang baru BEP 130 tahun kualitasnya rongsokan

    Perekam video menyebutkan, peristiwa itu direkam di daerah Cimahi, Jawa Barat.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut di berbagai platform media sosial, dan menemukan video itu pertama kali diunggah di TikTok oleh akun ini pada 9 November 2024.

    Kemudian, Kompas.com menelusuri pemberitaan terkait kereta cepat Whoosh yang dipublikasikan pada tanggal tersebut.

    Hasilnya, ditemukan pemberitaan Kompas.id pada 9 November 2024 tentang gangguan perjalanan yang menimpa kereta cepat Whoosh.

    Cuaca ekstrem angin kencang menyebabkan atap seng sejumlah rumah warga terjatuh di jalur kereta api cepat Whoosh di Kota Cimahi, Jawa Barat, pada 9 November 2024.

    Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Cimahi pukul 12.30 WIB mengakibatkan seng rumah warga terlepas dan terjatuh di jalur Whoosh Kilometer 118+500.

    Demi keselamatan penumpang, semua perjalanan Whoosh dari Jakarta ke Bandung dan sebaliknya terhenti sekitar 90 menit.

    Perjalanan Whoosh dari Stasiun Halim ke Stasiun rute Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, dan Tegalluar, Kabupaten Bandung, dan sebaliknya dihentikan sementara pukul 13.00 WIB.

    Perjalanan Whoosh dari Halim ke Padalarang dan Tegalluar kembali beroperasi pukul 14.30 WIB, setelah material seng dibersihkan dari jalur.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan kereta cepat Whoosh mogok perlu diluruskan.

    Peristiwa dalam video terjadi pada 9 November 2024. Pada hari itu, perjalanan Whoosh dari Jakarta ke Bandung dan sebaliknya terhenti sekitar 90 menit.

    Penyebabnya adalah atap seng rumah warga terlepas dan terjatuh di jalur Whoosh Kilometer 118+500 akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda Cimahi pukul 12.30 WIB.

    Perjalanan Whoosh dari Halim ke Padalarang dan Tegalluar kembali beroperasi pukul 14.30 WIB, setelah material seng dibersihkan dari jalur.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini