• Keliru, Klaim Video Suporter Arab Saudi Mengamuk Usai Kalah Melawan Timnas Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/11/2024

    Berita



    Sebuah video memperlihatkan seorang pria berpakaian putih khas Timur Tengah melempar TV dengan sebongkah batu, beredar di Facebook ini [ arsip ], Instagram ini [ arsip ], dan ini. Pengunggah menulis narasi:Suporter Arab Saudi ngamuk usai timnya kalah 0-2 dari Indonesia.

    Dalam video tampak sejumlah pria sedang menyaksikan pertandingan sepak bola yang disiarkan di televisi. Salah seorang menonton sambil berdiri. Pria itu menggenggam sebuah batu. Tak berselang lama, ia melemparkan batu tersebut ke televisi dan membantingnya.



    Benarkah suporter Arab Saudi mengamuk usai kalah melawan Timnas Indonesia?

    Hasil Cek Fakta



    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan Google Lens dan mesin pencarian Google. Video identik dengan menggunakan audio asli sebelumnya pernah diunggah oleh akun Instagram ini pada 21 Oktober 2024. Jaraknya hampir satu bulan dengan pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi yang berlangsung pada 19 November 2024 lalu.



    Pada unggahan tersebut, pengunggah menulis narasi:Omani fans angry after Oman lost to Jordan 0-4 in FIFA World Cup 2026 Asian Qualifiers Round 3 Group B.Diterjemahkan menjadi: Fans Oman marah setelah Oman kalah dari Yordania 0-4 di babak 3 Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Dikutip dari situs TVOneNews, pada pertandingan yang diselenggarakan Timur Tengah, Yordania berhasil mempermalukan Oman dengan skor 4-0. Bermain di kandang, Yordania mencatatkan empat gol dari brace Yazan Al Naimaat dan Ali Olwan. 

    Berdasarkan identifikasi jersey yang dipakai oleh para pemain di televisi pada video di atas, terlihat para pemain menggunakan kaos berwarna putih dan merah. Warna tersebut jelas berbeda dengan jersey yang dipakai kesebelasan Arab Saudi. Dalam pertandingan melawan Timnas Indonesia, Arab Saudi mengenakan jersey berwarna hijau.



    Untuk menguatkan fakta kesesuaian jersey itu, cuplikan pertandingan Oman vs Yordania di akun YouTube AFC Asian Cup ini bisa menjadi rujukan.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video suporter Arab Saudi mengamuk usai kalah melawan Timnas Indonesia adalahkeliru. 

    Video tersebut tidak terkait kekalahan Arab Saudi saat melawan Indonesia 0-2 di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru, Klaim Video Prostatitis Bisa Disembuhkan Dalam 24 Jam Tanpa Operasi

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/11/2024

    Berita



    Sebuah video Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan pakar kesehatan, Zaidul Akbar mempromosikan ramuan obat prostatitis diunggah akun Facebook [ arsip ].  Pengunggah mengklaim prostatitis dapat disembuhkan dalam 24 jam tanpa tamsulosin dan operasi.

    Erick mengatakan bahwa ahli urologi, Zaidul Akbar menemukan resep rahasia dari tabib Mesir kuno yang mengobati prostatitis Firaun. Ternyata minuman tersebut dapat menyembuhkan peradangan prostat untuk selamanya. Resep sederhana tersebut dapat dibuat sendiri di rumah.



    Benarkah prostatitis bisa disembuhkan dalam 24 jam tanpa operasi?

    Hasil Cek Fakta



    Verifikasi Tempo menunjukkan video di atas hasil suntingan dari dua video berbeda dan audionya diubah dengan kecerdasan buatan (deepfake). Berikut penjelasannya:

    Video 1



    Potongan video Erick Thohir tersebut pernah diunggah oleh akun YouTube Liputan6 di sini yang dipublikasikan pada 8 Oktober 2024, berjudul “Erick Thohir Jawab Isu Naturalisasi Kevin Diks Jelang Timnas Indonesia Hadapi Bahrain & China”.

    Dalam video tersebut Erick berbicara seputar pertandingan Timnas PSSI di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain, Cina, dan Australia. Ia juga menyampaikan tentang program naturalisasi pemain timnas. Erick tidak pernah mengatakan apapun tentang obat prostatitis di video itu.

    Video 2



    Video ini pernah diunggah sebelumnya di akun YouTube dr. Zaidul Akbar Official di sini. Dalam video berjudul “Nasihat Untuk Overthinker“ tersebut, Zaidul menjelaskan tentang dua kalimat di Hadits Qudsi bahwa Allah mengatakan, “Aku ciptakan manusia untukKu. Aku ciptakan bumi ini untuk kalian. Dua kalimat yang saya jelaskan itu, seandainya dipakai dalam kehidupan kita, maka seharusnya tidak ada orang yangoverthinking,” kata Zaidul.

    Zaidul sama sekali tidak mengatakan apapun tentang ramuan penyakit prostatitis.

    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa keaslian suara pada kedua video menggunakan Deepware Detectors.  Hasil analisisaudio detection toolsini menunjukkan 95% suara di video Erick Thohir dan Zaidul Akbar adalah deepfake.



    Tentang prostatitis

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan menghubungi dokter ahli urologi dari RS Mitra Keluarga Bekasi, dr Andika Afriansyah Sp Urologi. Menurutnya prostatitis merupakan peradangan yang terjadi di kelenjar prostat. 

    Ada beberapa tipe prostatitis yakni prostatitis akut yang dapat diobati dengan antibiotik, ?prostatitis bakteri kronis, pengobatannya dengan antibiotik hingga 28 hari dan prostatitisnon-bacterial. “Jenis ketiga Ini yang paling sering dialami masyarakat Indonesia,” kata Andika kepada Tempo, kemarin.

    Pilihan terapi untuk prostatitis antara lain dengan memberikan obat-obatan anti radang atau ?obat yang dapat merelaksasi otot polos di prostat. Namun pada kasus yang sangat berat dan kronik, dibutuhkan pengobatan yang lebih invasif seperti neuromodulasi saraf prostat, penghilangan nyeri oleh dokter anestesi, ataupun tindakan invasif pada prostat seperti injeksi anti radang prostat

    “Herbal yang mengandung anti radang kuat atau kadang-kadang yang dicampur obat anti radang bisa mengurangi gejala, tetapi belum tentu menyembuhkan. Apa lagi herbal-herbal yang tidak jelas kandungan dan dosis di kapsulnya,” kata Andika.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video Erick Thohir dan Zaidul AKbar mempromosi ramuan penyembuh Prostatitis dalam 24 jam adalahkeliru. 

    Video merupakan hasil rekayasa menggunakan generated-AI audio.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Prabowo Wacanakan Wajib Militer bagi Anak Muda

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang menyebutkan Presiden Prabowo Subianto mewacanakan wajib militer bagi anak muda.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Informasi mengenai Prabowo mewacanakan wajib militer bagi anak muda disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna Facebook menyertakan poster digital memuat foto Prabowo mengenakan seragam TNI.

    Berikut teks pada poster tersebut:

    BEREAKING NEWS

    PRABOWO SAMPAIKAN: SETUJUKAH RAKYAT, KALAU PUTRA PUTRI ANDA IKUT WAJIB MILITER???

    MENTALNYA KUTA DAN CINTA NKRI

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 5 November 2024, mengenai Prabowo mewacanakan wajib militer bagi anak muda.

    Hasil Cek Fakta

    Foto yang dipakai pada poster yang beredar, serupa dengan foto yang dipakai pada artikel Tribunnews.

    Foto diambil ketika Prabowo memberikan arahan dalam acara retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada 25 Oktober 2024.

    Sejauh ini, tidak ditemukan pernyataan Prabowo mengenai wacana wajib militer di masa pemerintahannya.

    Saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo mengatakan bahwa pemerintah tidak akan melakukan wajib militer meski Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara (PSDN) telah berlaku.

    Ia menegaskan, UU PSDN menerapkan sistem komponen cadangan, bukan wajib militer.

    "Kita tidak ada sistem wajib militer, tapi kita nanti sistemnya komponen cadangan," kata Prabowo pada 9 Januari 2024, dilansir CNN.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Prabowo mewacanakan wajib militer bagi anak muda adalah hoaks.

    Saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo memastikan pemerintah tidak akan melakukan wajib militer.

    UU PSDN menerapkan sistem komponen cadangan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Prabowo Akan Membekukan Sementara KPK

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto diklaim akan membekukan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika dalam 100 hari tidak dapat mengejar koruptor.

    Narasi itu dikaitkan dengan penambahan anggaran untuk KPK.

    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Informasi mengenai Prabowo akan membekukan sementara KPK disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    "Gencar gencarnya pak prabowo memburu para maling..." tulis salah satu akun pada 8 November 2024.

    Sementara, berikut teks yang tertera pada poster yang beredar:

    BREAKING NEWS

    Prabowo akan menambah anggaran untuk KPK, namun Jika dlm 100hari tidak bisa mengejar koruptor,KPK akan dibekukan sementara waktu

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak ditemukan pernyataan Prabowo mengenai pembekuan sementara KPK.

    Prabowo memang beberapa kali berpidato mengenai upaya memerangi korupsi.

    Misalnya, saat memberi pengarahan kepada calon kepala daerah yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Bali, Prabowo menegaskan komitmennya dalam melawan korupsi.

    “Kalau kita ingin memperbaiki kita bilang harus kurangi korupsi malah ada yang mengatakan sudah lah tidak mungkin karena sudah terlalu parah ini yang harus kita lawan sikap menyerah, sikap kalah terhadap ketidakbaikan,” kata Prabowo pada 3 November 2024, seperti diwartakan oleh Kompas.com.

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron turut mendukung keinginan Prabowo dalam pemberantasan korupsi.

    Dilansir Kompas.com, Ghufron mengatakan, pemberantasan korupsi harus dilaksanakan secara sistemik melalui sistem terstruktur dalam pemerintahan.

    Misalnya, dengan mendorong perlunya Sistem Integritas Partai Politik (SIPP), yakni berupa bantuan bagi parpol dengan syarat adanya transparansi dan akuntabilitas penggunaannya, termasuk perlunya audit sebagai pertanggungjawaban.

    Kendati demikian, tidak ada pernyataan resmi dari Prabowo terkait rencana pembekuan sementara KPK.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Prabowo akan membekukan sementara KPK jika tidak dapat mengejar koruptor dalam 100 hari, merupakan hoaks.

    Prabowo tidak pernah membuat pernyataan semacam itu.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini