KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan gempa bumi di Nepal. Video itu beredar pada 25 Maret 2025.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang diklaim menampilkan gempa bumi di Nepal salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sebuah permukiman diguncang gempa dan terdapat seorang pesepeda yang panik.
Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:
Gempa Yg Sangat Besar
Innalillahi wainna ilahi rojiun#gempanepal #beritaviral #beritagempa #reelsviral#luarnegeri #fyp viral #viralreels #fypviral #viralreelsfb #reelsfb #fyp
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan gempa di Nepal pada akhir Maret 2025
[HOAKS] Video Gempa di Nepal pada Maret 2025
Sumber:Tanggal publish: 30/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com pada akhir Maret 2025 tidak ditemukan informasi terjadi gempa besar di Nepal.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video identik dengan unggahan di kanal YouTube Nippon TV News 24 Japan yang diunggah pada 5 Februari 2024. Video bisa dilihat pada detik ke-41.
Video itu adalah momen ketika gempa bumi dahsyat menghantam Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, Jepang yang kemudian diikuti dengan tsunami.
Dikutip Nippon.com, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa pada 1 Januari 2024.
Berdasarkan pengumuman pemerintah Jepang, bencana tersebut mengakibatkan hampir 500 korban jiwa, termasuk kematian yang disebabkan karena kesulitan evakuasi.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video identik dengan unggahan di kanal YouTube Nippon TV News 24 Japan yang diunggah pada 5 Februari 2024. Video bisa dilihat pada detik ke-41.
Video itu adalah momen ketika gempa bumi dahsyat menghantam Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, Jepang yang kemudian diikuti dengan tsunami.
Dikutip Nippon.com, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa pada 1 Januari 2024.
Berdasarkan pengumuman pemerintah Jepang, bencana tersebut mengakibatkan hampir 500 korban jiwa, termasuk kematian yang disebabkan karena kesulitan evakuasi.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan gempa bumi di Nepal pada Maret 2025 tidak benar atau hoaks.
Faktanya, video asli memperlihatkan gempa bumi di Prefektur Ishikawa, Jepang pada Januari 2024.
Faktanya, video asli memperlihatkan gempa bumi di Prefektur Ishikawa, Jepang pada Januari 2024.
Rujukan
[HOAKS] Tautan yang Diklaim untuk Cairkan THR dari Kemnaker dan Kemenkeu
Sumber:Tanggal publish: 29/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan disertai tautan yang diklaim sebagai akses untuk mendapatkan tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2025 mengatasnamakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk mendapatkan THR Lebaran 2025 atas nama Kemnaker dan Kemenkeu dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada 18 Maret 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Kabar Gembira!!! THR RAMADHAN 2025 TELAH CAIR Pemerintah melalui KEMENAKER & KEMENKEU resmi membagikan Tunjangan Hari Raya ( THR ) Ramadhan 2025 sebesar- Rp.3.500.000 kepada masyarakat yang memenuhi syarat
Segera Cek dan Daftarkan diri anda Untuk Penerima Bantuan Sosial PKH Bulan iniMelalui Website Resmi Komensos Di bawah ini
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk mendapatkan THR Lebaran 2025 atas nama Kemnaker dan Kemenkeu dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada 18 Maret 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Kabar Gembira!!! THR RAMADHAN 2025 TELAH CAIR Pemerintah melalui KEMENAKER & KEMENKEU resmi membagikan Tunjangan Hari Raya ( THR ) Ramadhan 2025 sebesar- Rp.3.500.000 kepada masyarakat yang memenuhi syarat
Segera Cek dan Daftarkan diri anda Untuk Penerima Bantuan Sosial PKH Bulan iniMelalui Website Resmi Komensos Di bawah ini
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun Instagram resmi Kemnaker dan Kemenkeu untuk memverifikasi kebenaran tautan yang dibagikan di Facebook.
Namun, baik Kemnaker maupun Kemenkeu sama-sama tidak membagikan tautan untuk mendapatkan THR Lebaran 2025.
Kemudian, Kompas.com mengecek tautan yang beredar di Facebook dan menemukan bahwa tautan tersebut mengarah ke sebuah situs mencurigakan.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan informasi pribadi seperti nama lengkap, usia, jenis kelamin, dan nomor akun Telegram.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data dengan memanfaatkan momen pembagian THR jelang Lebaran.
Sebelumnya, Kompas.com telah membantah tautan yang diklaim untuk mengakses pencairan THR dari pemerintah sebesar Rp 2,75 juta per kartu keluarga (KK).
Namun, tautan tersebut mengarah ke sebuah laman yang meminta pengunjungnya mengisi nama lengkap sesuai KTP dan nomor ponsel yang terhubung dengan aplikasi Telegram.
Namun, baik Kemnaker maupun Kemenkeu sama-sama tidak membagikan tautan untuk mendapatkan THR Lebaran 2025.
Kemudian, Kompas.com mengecek tautan yang beredar di Facebook dan menemukan bahwa tautan tersebut mengarah ke sebuah situs mencurigakan.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan informasi pribadi seperti nama lengkap, usia, jenis kelamin, dan nomor akun Telegram.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data dengan memanfaatkan momen pembagian THR jelang Lebaran.
Sebelumnya, Kompas.com telah membantah tautan yang diklaim untuk mengakses pencairan THR dari pemerintah sebesar Rp 2,75 juta per kartu keluarga (KK).
Namun, tautan tersebut mengarah ke sebuah laman yang meminta pengunjungnya mengisi nama lengkap sesuai KTP dan nomor ponsel yang terhubung dengan aplikasi Telegram.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk mendapatkan THR Lebaran 2025 atas nama Kemnaker dan Kemenkeu adalah hoaks.
Baik Kemnaker maupun Kemenkeu sama-sama tidak membagikan tautan untuk mendapatkan THR Lebaran 2025.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data dengan memanfaatkan momen pembagian THR jelang Lebaran.
Baik Kemnaker maupun Kemenkeu sama-sama tidak membagikan tautan untuk mendapatkan THR Lebaran 2025.
Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data dengan memanfaatkan momen pembagian THR jelang Lebaran.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/622805228160730/?multi_permalinks=2127476537693584&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/groups/1501859320135775/?multi_permalinks=4128551507466530&hoisted_section_header_type=recently_seen
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0zwAY6MabYdJVMzauVyZJHdJyir74BGcWkThntz1unxXZLVtzptYz3emPZ35xLvCul&id=100087796706514
- https://www.facebook.com/61574020834685/videos/983902847209055/
- https://www.instagram.com/kemnaker/
- https://www.instagram.com/kemenkeuri/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/03/12/153800182/-hoaks-link-untuk-pencairan-thr-rp-2-75-juta-dari-pemerintah
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Cek Fakta: Tidak Benar Artikel Dedi Mulyadi Berkata Tuhan Tidak Ada dan Lebih Percaya Nyi Roro Kidul
Sumber:Tanggal publish: 10/04/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkata Tuhan tidak ada dan lebih percaya Nyo Roro Kidul. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 9 April 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul "Dedi Mulyadi: Saya Mengatakan Kepada Guru Saya Bahwa Tuhan itu Tidak Ada, Saya Lebih Percaya Nyi Roro Kidul."
Akun itu menambahkan narasi:
"TERNYATA GUB KEBANGGAAN JABAR Dedi Mulyadi PENGIKUT NYI RORO KIDUL 🤣. Benar2 jadi provinsi penyembah berhala lama lama kurasa"
Lalu benarkah postingan artikel Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkata Tuhan tidak ada dan lebih percaya Nyo Roro Kidul?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah oleh Radarbogor.jawapos.com pada Rabu 9 April 2025 pada 08.23 WIB dengan nama penulis yang sama dengan postingan.
Selain itu foto yang digunakan dalam artikel juga sama dengan postingan. Namun dalam artikel asli berjudul "Cinta Banget sama Kokom, Dedi Mulyadi Ngaku Rela Puasa Matigeni dan Keluar Kamar Cuma Salat, Gubernur Jawa Barat: Sekarang Sudah jadi Janda"
Kesimpulan
Postingan artikel Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkata Tuhan tidak ada dan lebih percaya Nyo Roro Kidul adalah tidak benar.
Rujukan
Cek Fakta: Hoaks Link Pendaftaran Penghapusan Tunggakan dan Iuran BPJS Gratis
Sumber:Tanggal publish: 10/04/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 5 April 2025.
Berikut isi postingannya:
"LAYANAN BPJS GRATIS AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA. KUOTA TERBATAS.!!Pendaftaran BPJS Gratis ini tidak Dipungut biaya !!"
Postingan itu juga disertai link yang mengarah ke website tertentu.
Lalu benarkah postingan link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis?
Hasil Cek Fakta
Informasi terkait pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis merupakan hoaks yang berulang. Sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com pernah menghubungi Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah.
"Informasi ini hoaks dan penipuan. Tidak ada program seperti hal tersebut," ujar Rizky saat dihubungi Rabu (19/2/2025).
"Hati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan dapat menghubungi Care Center 165, Mobile JKN dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) 08118165165," ujarnya menambahkan.
Selain itu itu postingan juga disertai website yang bukan mengarah ke website resmi BPJS Kesehatan. Dalam website tersebut masyarakat diminta mengisi data pribadi dan juga nomor Telegram.
Ini merupakan indikasi scam atau pencurian data serta bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.
Kesimpulan
Postingan link pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 57/6594