Akun X “H4T14K4LN4L42” mengunggah video [arsip] berdurasi 22 detik pada Selasa (04/11/2024) disertai cuitan:
Parilaku China sungguh keterlaluan, orang sudah masuk liang kubur masih saja di ganggu peristirahatannya inilah warga negara Tiongkok yg dibanggakan @PdiperjuanganP.
Per Selasa (11/11/2024) video itu sudah menuai hampir 315 ribu tayangan dan dibagikan ulang lebih dari 850 kali.
[SALAH] Video Perusakan Makam di Indramayu oleh Warga Tiongkok
Sumber: twitter.comTanggal publish: 12/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan gambar ke mesin Google Lens. Hasilnya, diketahui video tersebut merupakan potongan dokumentasi unggahan kanal YouTube Liputan6 berjudul “Geger! Puluhan Makam Disegel karena Sengketa Tanah di Indramayu | Liputan 6”. Isinya sama sekali tak membenarkan klaim adanya perusakan makam di Indramayu oleh warga Tiongkok.
Kesimpulan
Faktanya, video yang beredar merupakan potongan dokumentasi tentang sengketa tanah di Indramayu yang berujung ke penyegelan makam.
Video dengan klaim “perusakan makam di Indramayu oleh warga Tiongkok” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Video dengan klaim “perusakan makam di Indramayu oleh warga Tiongkok” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
Rujukan
Hoaks Manipulasi Hasil Survei Pilkada Jember 2024
Sumber:Tanggal publish: 12/11/2024
Berita
tirto.id - Lembaga survei mulai berlomba-lomba memublikasikan hasil penelitian terkait elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024. Biasanya, lembaga survei menyebarkan temuan ini di berbagai kanal, seperti situs resmi dan akun media sosial lembaga survei tersebut.
Namun, kami menemukan beberapa kelompok tidak bertanggung jawab yang menyebarkan klaim hasil survei di media sosial, tapi hasil surveinya telah dimodifikasi. Salah satunya terkait dengan hasil elektabilitas calon bupati di Jember, Jawa Timur.
Unggahan mencurigakan terkait elektabilitas calon Bupati Jember, Tirto temukan dari unggahan akun @diditpr4 di TikTok pada 21 September 2024 (arsip). Dalam video tersebut terdapat narasi yang menyebut pasangan Hendy Siswanto-M. Balya Firjaun Barlaman unggul dalam elektabilitas survei dari lembaga Accurate Independent Survey.
Dalam foto berlatar merah tersebut, terlihat Hendy-Firjaun punya elektabilitas sebesar 38,7 persen. Di bawahnya ada Fawad-DJC yang mengumpulkan elektabilitas 31,5 persen. Sementara itu, ada 15,6 persen responden yang tidak memberi jawaban. Menurut unggahan tersebut, survei dilangsungkan pada periode 1-21 September 2024.
“ELEKTABILITAS HASIL SURVEY PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI JEMBER PILKADA 2024, @Hendy Siswanto DAN GUS FIRJAUN JAUH MENGUNGGULI @gus.fawait DAN JOKO,” begitu tulis keterangan penyerta unggahan.
Sampai dengan Selasa (12/11/2024), video tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 38 ribu penonton. Terdapat juga lebih dari 600 tanda suka dan 300 komentar yang dikumpulkan unggahan.
Menariknya, akun @diditpr4 membuat unggahan yang sama, di hari yang sama (arsip). Unggahan tersebut mengumpulkan hampir 3 ribu penonton.
Terdapat beberapa hal mencurigakan dari unggahan tersebut, seperti jumlah persentase yang tidak mencapai 100 persen; serta penggunaan font dan desain yang tidak sinkron.
Lalu, apakah informasi ini menampilkan data hasil survei yang benar mengenai Pilkada Jember?
Namun, kami menemukan beberapa kelompok tidak bertanggung jawab yang menyebarkan klaim hasil survei di media sosial, tapi hasil surveinya telah dimodifikasi. Salah satunya terkait dengan hasil elektabilitas calon bupati di Jember, Jawa Timur.
Unggahan mencurigakan terkait elektabilitas calon Bupati Jember, Tirto temukan dari unggahan akun @diditpr4 di TikTok pada 21 September 2024 (arsip). Dalam video tersebut terdapat narasi yang menyebut pasangan Hendy Siswanto-M. Balya Firjaun Barlaman unggul dalam elektabilitas survei dari lembaga Accurate Independent Survey.
Dalam foto berlatar merah tersebut, terlihat Hendy-Firjaun punya elektabilitas sebesar 38,7 persen. Di bawahnya ada Fawad-DJC yang mengumpulkan elektabilitas 31,5 persen. Sementara itu, ada 15,6 persen responden yang tidak memberi jawaban. Menurut unggahan tersebut, survei dilangsungkan pada periode 1-21 September 2024.
“ELEKTABILITAS HASIL SURVEY PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI JEMBER PILKADA 2024, @Hendy Siswanto DAN GUS FIRJAUN JAUH MENGUNGGULI @gus.fawait DAN JOKO,” begitu tulis keterangan penyerta unggahan.
Sampai dengan Selasa (12/11/2024), video tersebut sudah mengumpulkan lebih dari 38 ribu penonton. Terdapat juga lebih dari 600 tanda suka dan 300 komentar yang dikumpulkan unggahan.
Menariknya, akun @diditpr4 membuat unggahan yang sama, di hari yang sama (arsip). Unggahan tersebut mengumpulkan hampir 3 ribu penonton.
Terdapat beberapa hal mencurigakan dari unggahan tersebut, seperti jumlah persentase yang tidak mencapai 100 persen; serta penggunaan font dan desain yang tidak sinkron.
Lalu, apakah informasi ini menampilkan data hasil survei yang benar mengenai Pilkada Jember?
Hasil Cek Fakta
Sebagai informasi, Pilkada Jember akan diikuti oleh dua pasang calon bupati-wakil bupati. Berdasar informasi dari RRI, pasangan Hendy Siswanto-Firjaun Barlaman mendapat nomor urut 1, sementara pasangan M. Fawait-Djoko Susanto mendapat nomor urut 2.
M.Fawait-Djoko Susanto adalah pasangan yang mendapat dukungan dari 14 partai politik, tujuh di antaranya punya kursi di DPRD Jember. Partai pendukung mereka mencakup Partai Gerindra, NasDem, Golkar, PPP, PKB, PKS, dan PAN, serta tujuh partai non-parlemen seperti Partai Garuda, Hanura, dan Partai Gelora. Sementara Hendy-Firjaun adalah petahana yang mendapat dukungan dari PDIP dan Partai Ummat.
Terkait dengan klaim hasil survei elektabilitas dari lembaga Accurate Independent Survey untuk wilayah Jember, penelusuran Tirto di mesin pencarian tidak menghasilkan temuan apapun. Artinya, tidak ada informasi dari sumber lain yang bisa membuktikan adanya survei ini. Bahkan, nama lembaga tersebut tidak ditemukan dari penelusuran di mesin pencarian.
Namun, Tirto justru menemukan lembaga dengan nama yang mirip, yakni Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI). Lembaga ini diketahui memang melakukan survei elektabilitas di Jember. Mengutip Antara, ARCI melakukan survei elektabilitas di Jember, terakhir pada April 2024. Sebelumnya, lembaga ini juga melakukan survei pada Maret 2023, Agustus 2023, Januari 2024.
Pada April 2024, sebelum ada pendaftaran dan penetapan calon bupati, terdapat tiga tokoh yang populer di Jember, menurut survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI).
"Tiga tokoh yakni Muhammad Fawait, Hendy Siswanto, dan Faida memiliki tren kenaikan elektabilitas jelang Pilkada Jember," kata Direktur ARCI Baihaki Siraj dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024), mengutip Antara.
Menariknya, hasil survei ARCI pada April 2024 menunjukkan angka persentase yang sama persis dengan unggahan di media sosial, namun orang yang memperolehnya berbeda. Hasil survei menunjukkan, Muhammad Fawait unggul dengan 38,7 persen, diikuti Hendy Siswanto 31,5 persen, dan Faida 15,6 persen.
Kami juga menemukan unggahan artikel berikut dari tadatodays.com, media lokal yang mewartakan informasi dari beberapa daerah di Jawa Timur. Artikel tersebut memuat informasi soal elektabilitas di Jember berdasarkan survei 18-21 April 2024.
Menariknya, latar serta desain dari infografik yang digunakan serupa dengan unggahan di TikTok. Perbedaan hanya ada pada penggunaan foto, nama pasangan calon, serta nama lembaga penyelenggara, serta tanggal survei yang berbeda.
Temuan desain infografik ini memperkuat kecurigaan adanya manipulasi konten infografik yang dibuat oleh tadatodays.
Sementara itu, sebagai perbandingan, lembaga survei lain, Indikator Politik, juga sempat mengukur elektabilitas pasangan calon bupati dan wakil bupati di Jember, pada Agustus 2024. Senada, terlihat pasangan Muhammad Fawait-Djoko Susanto unggul dengan suara 50,7 persen, dibanding Hendy Siswanto-M. Balya Firjaun Barlaman, dengan perolehan elektabilitas 40,1 persen.
"Apabila dibandingkan dengan survei Indikator Politik Indonesia periode April, petahana Hendy Siswanto mengalami penurunan elektabilitas dalam survei periode Agustus. Sebaliknya, terjadi kenaikan elektabilitas Gus Fawait dalam survei periode Agustus dibandingkan dengan survei periode April lalu," ujar Peneliti Indikator, Bawono Kumoro, mengutip Detik, 30 Agustus 2024 lalu.
M.Fawait-Djoko Susanto adalah pasangan yang mendapat dukungan dari 14 partai politik, tujuh di antaranya punya kursi di DPRD Jember. Partai pendukung mereka mencakup Partai Gerindra, NasDem, Golkar, PPP, PKB, PKS, dan PAN, serta tujuh partai non-parlemen seperti Partai Garuda, Hanura, dan Partai Gelora. Sementara Hendy-Firjaun adalah petahana yang mendapat dukungan dari PDIP dan Partai Ummat.
Terkait dengan klaim hasil survei elektabilitas dari lembaga Accurate Independent Survey untuk wilayah Jember, penelusuran Tirto di mesin pencarian tidak menghasilkan temuan apapun. Artinya, tidak ada informasi dari sumber lain yang bisa membuktikan adanya survei ini. Bahkan, nama lembaga tersebut tidak ditemukan dari penelusuran di mesin pencarian.
Namun, Tirto justru menemukan lembaga dengan nama yang mirip, yakni Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI). Lembaga ini diketahui memang melakukan survei elektabilitas di Jember. Mengutip Antara, ARCI melakukan survei elektabilitas di Jember, terakhir pada April 2024. Sebelumnya, lembaga ini juga melakukan survei pada Maret 2023, Agustus 2023, Januari 2024.
Pada April 2024, sebelum ada pendaftaran dan penetapan calon bupati, terdapat tiga tokoh yang populer di Jember, menurut survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI).
"Tiga tokoh yakni Muhammad Fawait, Hendy Siswanto, dan Faida memiliki tren kenaikan elektabilitas jelang Pilkada Jember," kata Direktur ARCI Baihaki Siraj dalam keterangan tertulis, Rabu (1/5/2024), mengutip Antara.
Menariknya, hasil survei ARCI pada April 2024 menunjukkan angka persentase yang sama persis dengan unggahan di media sosial, namun orang yang memperolehnya berbeda. Hasil survei menunjukkan, Muhammad Fawait unggul dengan 38,7 persen, diikuti Hendy Siswanto 31,5 persen, dan Faida 15,6 persen.
Kami juga menemukan unggahan artikel berikut dari tadatodays.com, media lokal yang mewartakan informasi dari beberapa daerah di Jawa Timur. Artikel tersebut memuat informasi soal elektabilitas di Jember berdasarkan survei 18-21 April 2024.
Menariknya, latar serta desain dari infografik yang digunakan serupa dengan unggahan di TikTok. Perbedaan hanya ada pada penggunaan foto, nama pasangan calon, serta nama lembaga penyelenggara, serta tanggal survei yang berbeda.
Temuan desain infografik ini memperkuat kecurigaan adanya manipulasi konten infografik yang dibuat oleh tadatodays.
Sementara itu, sebagai perbandingan, lembaga survei lain, Indikator Politik, juga sempat mengukur elektabilitas pasangan calon bupati dan wakil bupati di Jember, pada Agustus 2024. Senada, terlihat pasangan Muhammad Fawait-Djoko Susanto unggul dengan suara 50,7 persen, dibanding Hendy Siswanto-M. Balya Firjaun Barlaman, dengan perolehan elektabilitas 40,1 persen.
"Apabila dibandingkan dengan survei Indikator Politik Indonesia periode April, petahana Hendy Siswanto mengalami penurunan elektabilitas dalam survei periode Agustus. Sebaliknya, terjadi kenaikan elektabilitas Gus Fawait dalam survei periode Agustus dibandingkan dengan survei periode April lalu," ujar Peneliti Indikator, Bawono Kumoro, mengutip Detik, 30 Agustus 2024 lalu.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan hasil survei Pilkada Jember pada September 2024 yang menunjukkan elektabilitas Hendy dan Gus Firjaun unggul bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Lembaga yang dicatut, ARCI, diketahui terakhir melakukan survei di Jember pada bulan April 2024, dengan hasil yang jauh berbeda dengan yang diunggah di klaim.
Hasil survei ini telah dimanipulasi dari infografik aslinya, yang dipublikasikan media lokal tadatodays.
Lembaga yang dicatut, ARCI, diketahui terakhir melakukan survei di Jember pada bulan April 2024, dengan hasil yang jauh berbeda dengan yang diunggah di klaim.
Hasil survei ini telah dimanipulasi dari infografik aslinya, yang dipublikasikan media lokal tadatodays.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@diditpr4st/video/7417024999791299845
- https://archive.ph/KVHqu
- https://www.tiktok.com/@diditpr4st/video/7416866395507477765
- https://archive.ph/uGj7n
- https://www.rri.co.id/jember/pilkada-2024/995179/nomor-urut-paslon-pilbup-jember-hendy-firjaun-1-fawait-djoko-2
- https://www.antaranews.com/berita/4084116/arci-rilis-elektabilitas-bakal-calon-bupati-dalam-pilkada-jember
- https://tadatodays.com/detail/survei-arci-gus-fawait-unggul-tapi-pilkada-2024-masih-dinamis
- https://www.detik.com/jatim/pilkada/d-7517428/survei-pilbup-jember-indikator-gus-fawait-djoko-50-7-hendy-firjaun-40-1
[HOAKS] Sampul Majalah "Time" Bandingkan Jokowi dengan Anies Baswedan
Sumber:Tanggal publish: 11/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar gambar sampul majalah Time yang menampilkan foto Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Unggahan itu disertai narasi bahwa mencari kesalahan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sesulit mencari kejujuran dari seorang Jokowi.
Namun, setelah ditelusuri narasi dalam sampul majalah tersebut merupakan hasil manipulasi. Kemungkinan foto ini merupakan satire politik, tetapi informasinya perlu diluruskan.
Unggahan majalah Time yang membahas soal Jokowi dan Anies tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan sampul depan majalah Time dengan judul:
MENCARI KESALAHAN ANIS SESULIT MENCARI KEJUJURAN JOKOWI
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, cover majalah Time yang diklaim membahas soal Jokowi dan Anies Baswedan
Unggahan itu disertai narasi bahwa mencari kesalahan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sesulit mencari kejujuran dari seorang Jokowi.
Namun, setelah ditelusuri narasi dalam sampul majalah tersebut merupakan hasil manipulasi. Kemungkinan foto ini merupakan satire politik, tetapi informasinya perlu diluruskan.
Unggahan majalah Time yang membahas soal Jokowi dan Anies tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan sampul depan majalah Time dengan judul:
MENCARI KESALAHAN ANIS SESULIT MENCARI KEJUJURAN JOKOWI
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, cover majalah Time yang diklaim membahas soal Jokowi dan Anies Baswedan
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, di laman resminya majalah Time tidak pernah menerbitkan sampul dengan wajah Jokowi pada tahun 2024.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, pada tahun 2014 majalah Time memang pernah menerbitkan sampul dengan wajah Jokowi. Sampul majalah tersebut diberi judul:
"A NEW HOPE INDONESIAN PRESIDEN JOKO WIDODO IS A FORCE FOR DEMOCRACY" (Harapan baru Presiden Indonesia Joko Widodo adalah kekuatan bagi demokrasi).
Majalah itu terbit pada 27 Oktober 2014 setelah Jokowi dilantik menjadi menjadi presiden.
Dalam edisi tersebut, majalah Time membahas sosok Jokowi sebagai seorang pemimpin sederhana yang bukan berasal dari latar belakang militer.
Selain itu, majalah Time juga menuliskan sikap Jokowi terhadap beberapa isu seperti korupsi, terorisme serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Dalam majalah aslinya tidak ada pembahasan yang membandingkan Jokowi dengan Anies Baswedan. Sehingga, dapat dipastikan narasi dalam sampul majalah Time yang beredar merupakan hasil rekayasa.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, pada tahun 2014 majalah Time memang pernah menerbitkan sampul dengan wajah Jokowi. Sampul majalah tersebut diberi judul:
"A NEW HOPE INDONESIAN PRESIDEN JOKO WIDODO IS A FORCE FOR DEMOCRACY" (Harapan baru Presiden Indonesia Joko Widodo adalah kekuatan bagi demokrasi).
Majalah itu terbit pada 27 Oktober 2014 setelah Jokowi dilantik menjadi menjadi presiden.
Dalam edisi tersebut, majalah Time membahas sosok Jokowi sebagai seorang pemimpin sederhana yang bukan berasal dari latar belakang militer.
Selain itu, majalah Time juga menuliskan sikap Jokowi terhadap beberapa isu seperti korupsi, terorisme serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Dalam majalah aslinya tidak ada pembahasan yang membandingkan Jokowi dengan Anies Baswedan. Sehingga, dapat dipastikan narasi dalam sampul majalah Time yang beredar merupakan hasil rekayasa.
Kesimpulan
Judul pada sampul majalah Time yang membandingkan Jokowi dengan Anies Baswedan merupakan hasil manipulasi.
Sampul aslinya merupakan majalah yang terbit pada 27 Oktober 2014 dengan judul "A NEW HOPE INDONESIAN PRESIDEN JOKO WIDODO IS A FORCE FOR DEMOCRACY". Majalah itu terbit setelah Jokowi dilantik menjadi presiden pada tahun 2014.
Foto sampul asli majalah Time disebarkan dengan konteks keliru dan kemungkinan dimaksudkan sebagai satire politik.
Sampul aslinya merupakan majalah yang terbit pada 27 Oktober 2014 dengan judul "A NEW HOPE INDONESIAN PRESIDEN JOKO WIDODO IS A FORCE FOR DEMOCRACY". Majalah itu terbit setelah Jokowi dilantik menjadi presiden pada tahun 2014.
Foto sampul asli majalah Time disebarkan dengan konteks keliru dan kemungkinan dimaksudkan sebagai satire politik.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/18LmHzfvZp/
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1954888128321712&id=100014016303916&rdid=ZVWDVLjqQ7LRyZVE
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=2204513653358941&id=100014009822620&rdid=vf3yYTDQ6VDF2ASt
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=10235293697151515&id=1482558002&rdid=J21VyZkfG8jlcbVE
- https://time.com/vault/year/2024/
- https://time.com/magazine/south-pacific/3512916/october-27th-2014-vol-184-no-16-u-s-2/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[SALAH] Video Tumpukan Uang di Ruang Staf Khusus Eks Menkominfo Budi Arie
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 12/11/2024
Berita
Sebuah video [arsip] dari akun TikTok “kangvinooooo” memperlihatkan tumpukan uang dalam lemari besi hijau. Video itu diunggah ulang oleh anggota DPR Ahmad Sahroni di Instagram pribadi “ahmadsahroni88”.
Sahroni kemudian mempertanyakan apakah uang tersebut benar ditemukan di ruang Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dan ada kaitannya dengan perlindungan judi online.
Pertanyaan itu dituangkan Sahroni dalam takarir:
“*Benar-benar Gila..!!*
Ruangan staf khusus Budi Ari (Menkoinfo) pelindung judi online di grebek Polisi, telah ditemukan tumpukan uang yg jumlahnya sangat fantastis.
.
Serius nih berita beneran gak siy ???”
Sahroni kemudian mempertanyakan apakah uang tersebut benar ditemukan di ruang Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dan ada kaitannya dengan perlindungan judi online.
Pertanyaan itu dituangkan Sahroni dalam takarir:
“*Benar-benar Gila..!!*
Ruangan staf khusus Budi Ari (Menkoinfo) pelindung judi online di grebek Polisi, telah ditemukan tumpukan uang yg jumlahnya sangat fantastis.
.
Serius nih berita beneran gak siy ???”
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama mencari konteks asli video dengan mengetikkan “kangvinooooo” di penelusuran TikTok. Pencarian mengarah ke sorotan “ditemukan uang 845 miliar” yang merekomendasikan sejumlah video.
TurnBackHoax lalu mencocokkan beberapa konten yang ada dengan situasi ruangan pada video yang beredar. Hasilnya, ada video akun TikTok “Jusmine” yang diunggah Minggu (27/10/2024), isinya momen wawancara Jaksa Agung dalam program “Jurnal Adhyaksa” mengenai PT Duta Palma Group.
TurnBackHoax kemudian menelusuri YouTube dengan mengetikkan kata kunci “Jurnal Adhyaksa Duta Palma”. Hasilnya, terdapat unggahan Kompas TV “Jurnal Adhyaksa: Strategi Kejaksaan Agung Ungkap Sejumlah Kasus Bidang Tindak Pidana Khusus”.
Dalam video yang tayang Jumat (25/10/2024) itu, tepatnya pada menit ke 7.47, terdapat gambaran suasana ruang penggeledahan yang serupa dengan video unggahan akun TikTok “kangvinooooo”.
Pencarian lanjutan dilakukan dengan memasukkan kata kunci “PT Duta Palma Group” ke YouTube. Di hasil pencarian paling atas, TurnBackHoax menemukan video unggahan kanal Metro TV “Kejagung Sita Uang Rp 822 M Dugaan Tipikor Duta Palma Group”. Di detik ke-52 dalam video, terlihat ruang penggeledahan yang sama.
TurnBackHoax lalu mencocokkan beberapa konten yang ada dengan situasi ruangan pada video yang beredar. Hasilnya, ada video akun TikTok “Jusmine” yang diunggah Minggu (27/10/2024), isinya momen wawancara Jaksa Agung dalam program “Jurnal Adhyaksa” mengenai PT Duta Palma Group.
TurnBackHoax kemudian menelusuri YouTube dengan mengetikkan kata kunci “Jurnal Adhyaksa Duta Palma”. Hasilnya, terdapat unggahan Kompas TV “Jurnal Adhyaksa: Strategi Kejaksaan Agung Ungkap Sejumlah Kasus Bidang Tindak Pidana Khusus”.
Dalam video yang tayang Jumat (25/10/2024) itu, tepatnya pada menit ke 7.47, terdapat gambaran suasana ruang penggeledahan yang serupa dengan video unggahan akun TikTok “kangvinooooo”.
Pencarian lanjutan dilakukan dengan memasukkan kata kunci “PT Duta Palma Group” ke YouTube. Di hasil pencarian paling atas, TurnBackHoax menemukan video unggahan kanal Metro TV “Kejagung Sita Uang Rp 822 M Dugaan Tipikor Duta Palma Group”. Di detik ke-52 dalam video, terlihat ruang penggeledahan yang sama.
Kesimpulan
Video yang beredar adalah konten dengan konteks yang salah (false context). Potret tumpukan uang yang ditemukan saat penggeledahan itu bukan dari ruang staf khusus eks Menkominfo Budi, tetapi merupakan momen pengusutan tindak pidana atas kasus Duta Palma Group.
Rujukan
Halaman: 58/5966