• [SALAH] Potret “Ikan Megalodon yang Masih Hidup”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 09/01/2025

    Berita

    Akun Facebook “AuliaLya” pada Rabu (27/11/2024) membagikan foto [arsip] yang diklaim sebagai potret “ikan megalodon yang masih hidup”.

    Hingga Selasa (7/1/2025) unggahan tersebut disukai 33 pengguna dan menuai 6 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Periksa Fakta AFP.

    Gambar itu pernah dibagikan di Instagram oleh akun “thefantasycreatures” pada 24 Januari 2024, bersama cerita fiksi tentang pelaut Jerman yang menangkap hiu megalodon. Tagar “artificial intelligence”, “stable diffusion”, “Dall-E3” dan “Midjourney” disematkan di unggahan itu.

    Dall-E dan Midjourney adalah perangkat lunak kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan gambar lewat kata perintah tertentu. Profil akun menyatakan ia “mendesain” gambar-gambar makhluk fantasi menggunakan kecerdasan buatan.

    Gambar “megalodon hidup” tersebut menampilkan beberapa inkonsistensi visual, seperti gambar wajah yang kabur, ketiadaan pupil di mata orang-orang yang tampak, dan badan tanpa kepala, mengindikasikan foto dihasilkan oleh AI.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “ikan megalodon yang masih hidup” merupakan konten palsu (fabricated content).

    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • CEK FAKTA: Hoaks, Program Kartu Lansia KRL Gratis 5 Tahun - TIMES Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/01/2025

    Berita

    TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa KRL Commuter Line menyediakan program khusus bernama “Kartu Lansia.” Program ini diklaim memberikan akses gratis selama lima tahun kepada warga lanjut usia (lansia) berusia di atas 60 tahun. 

    Adapun narasi yang beredar dalam unggahan Facebook tersebut sebagai berikut.

    COMMUTER GRATIS utk LANSIA

    Kereta Rel Listrik (KRL) di Indonesia menawarkan fasilitas gratis untuk LANSIA melalui program "Kartu Lansia" dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Berikut syarat dan cara mendapatkannya:

    Syarat
    1. Berusia 60 tahun ke atas.
    2. Memiliki KTP dan KK.
    3. Mengisi formulir pendaftaran.
    4. Foto terbaru.

    Cara Mendaftar
    1. Kunjungi situs resmi KCI di (link unavailable)
    2. Pilih opsi “Pembuatan Kartu Lansia”.
    3. Unggah dokumen yang diperlukan.
    4. Isi data pada form pendaftaran.
    5. Klik ‘selanjutnya’ dan tunggu verifikasi dari KCI.
    6. Cetak atau unduh kartu digital.

    Manfaat
    1. Perjalanan KRL gratis.
    2. Kemudahan berpergian ke berbagai stasiun.
    3. Mengurangi hambatan finansial.

    Informasi Tambahan
    1. Kartu Lansia berlaku selama 5 tahun.
    2. Perlu perpanjangan setelah masa berlaku habis.
    3. Tidak dapat digunakan untuk perjalanan kereta jarak jauh.

    Untuk informasi lebih lanjut, hubungi call center KCI di 021-121 atau kunjungi situs resmi KCI.

    Semoga Bermanfaat ...*

    https://www.facebook.com/share/15vqFaTyaG/

    Namun, apakah informasi tersebut benar?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber resmi, termasuk pernyataan resmi dari KAI Commuter, informasi tersebut tidak benar atau hoaks. Tim Cek Fakta TIMES Indonesia menemukan fakta sebagai berikut.
    Melalui akun media sosial resminya di platform X (Twitter), KAI Commuter menegaskan bahwa mereka tidak pernah meluncurkan program "Kartu Lansia."

    KAI Commuter mengingatkan masyarakat untuk selalu mengacu pada sumber resmi untuk mendapatkan informasi yang benar terkait layanan kereta api.
    Sumber: X/@CommuterLine

    Meski informasi “Kartu Lansia” adalah hoaks, KAI memiliki program lain yang memang ditujukan bagi lansia, yaitu potongan harga tiket sebesar 20 persen. Berikut detailnya:

    Potongan harga ini berlaku untuk kereta jarak jauh, bukan untuk KRL Commuter Line.

    Lansia yang ingin mendapatkan fasilitas ini harus berusia 60 tahun ke atas dan melakukan registrasi terlebih dahulu menggunakan KTP di stasiun atau layanan resmi KAI.

    KAI Commuter mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap informasi yang beredar, khususnya yang tidak berasal dari sumber resmi. Jika membutuhkan informasi akurat, masyarakat dapat menghubungi situs resmi: kai.id atau commuterline.id atau call center KAI: 021-121.
    Sumber: FAQ - Contact Center KAI

    Kesimpulan

    Informasi tentang program Kartu Lansia KRL gratis selama lima tahun adalah hoaks. KAI Commuter tidak pernah mengadakan program tersebut. Informasi Hoaks ini masuk dalam disformasi kategori fabricated content, atau konten tiruan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Rujukan

    • Times Indonesia
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Video Diklaim Megawati dan Puan Datangi KPK untuk Bebaskan Hasto

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/01/2025

    Berita

    tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada penghujung Desember 2024 lalu telah menetapkan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka kasus suap pada pergantian antarwaktu (PAW) DPR RI yang melibatkan buron Harun Masiku.

    KPK juga menetapkan Hasto sebagai tersangka perintangan penyidikan atau obstruction of justice (OOJ) dalam kasus ini.

    Buntut penetapan Hasto sebagai tersangka, bermunculan video dengan klaim miring, salah satunya terkait Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan putrinya yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani. Mereka dikabarkan menyambangi gedung KPK untuk menuntut Hasto dibebaskan.

    Narasi itu disebarkan oleh akun Facebook bernama “Zul A.manaf” (arsip) dalam bentuk klip dengan durasi sekira 20 detik. Dalam video, Megawati dan Puan tampak berjalan bergandengan menyusuri sebuah gedung.

    Sementara di belakang mereka menyusul beberapa orang, seperti mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, dan pengusaha sekaligus politisi, Hary Tanoesoedibjo.

    “Raut wajah Puan Maharani dan megawati setelah keluar Dari gedung KPK menuntut hasto Dibebaskan oleh KPK. Siapa Bilang megawati tidak berani hadir ke KPK, dan menepati janjinya bakal bebaskan Hasto,” begitu bunyi takarir yang disematkan mengiringi video.

    Sejak diunggah pada Jumat (27/12/2024) sampai Kamis (9/1/2025), unggahan ini sudah dibagikan ke empat orang, dan memperoleh 143 likes, serta 55 komentar. Di kolom komentar beberapa warganet terlihat mempercayai klaim yang beredar dan mengkiritik hal tersebut.

    Lantas, bagaimana kebenaran videonya?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto memanfaatkan penelusuran Google dengan memasukkan kata kunci “Megawati dan Puan datangi KPK untuk bebaskan Hasto” di mesin pencarian. Hasilnya, kami menemukan narasi ini sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Disebutkan, video dalam unggahan Facebook merupakan video lama dan identik dengan unggahan shorts YouTube @osotvchannel. Video aslinya diambil pada momen Rapat Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kota Jakarta Pusat pada 25 Oktober 2023.

    Tirto lalu mencoba melakukan penelusuran lanjutan dengan menggunakan kata kunci “Puan dan Megawati bersama Mahfud MD” di mesin perambah Google. Dari situ kami menemukan laporan Liputan 6 dengan judul “Mahfud Md, Megawati, hingga Sandiaga Rapat Bareng TPN Ganjar Siang Ini”.

    Artikel itu memuat dokumentasi foto Megawati dan Puan dengan pakaian yang sama persis seperti dalam video.

    Dilansir Liputan 6, Mahfud MD dan Megawati mendatangi markas TPN GP di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023). Turut hadir di markas Hary Tanoe, Kepala Bappilu PPP, Sandiaga Uno, dan Puan Maharani.

    Megawati saat itu terpantau tiba di lokasi sekitar pukul 14.08 WIB dengan menggunakan baju hitam dan syal merah. Megawati didampingi Sekeretaris Kabinet, Pramono Anung, yang terlihat perdana mengikuti rapat TPN Ganjar-Mahfud.

    Menurut laporan Kumparan, rapat itu bertepatan dengan lawan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    Dengan demikian, klip yang berseliweran tak ada kaitannya dengan momen Megawati dan Puan mendatangi gedung KPK untuk menuntut Hasto dibebaskan. Sampai artikel ini terbit pada Kamis (9/1/2025), Tirto juga tak menemukan adanya pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi klaim tersebut.

    Kendati Hasto telah ditetapkan menjadi tersangka kasus suap yang melibatkan Harun Masiku dan perintangan penyidikan, KPK belum menangkap dan menahan Sekjen PDIP tersebut. Alasannya, menukil Kompas.id, PDIP dan Hasto berkomitmen untuk menaati prosedur serta proses hukum yang sedang berjalan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, video Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan putrinya yang juga Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyusuri sebuah gedung tak ada kaitannya dengan momen penuntutan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dibebaskan.

    Klip itu merupakan video lama. Video aslinya diambil pada momen Rapat Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kota Jakarta Pusat pada 25 Oktober 2023.

    Jadi, bisa disimpulkan video dengan klaim Megawati dan Puan mengujungi gedung KPK untuk membebaskan Hasto bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Video Perlihatkan Gempa Magnitudo 7,1 di Tibet dan Nepal

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang diklaim menampilkan gempa bumi di Tibet dan Nepal berkekuatan 7,1.

    Diberitakan Kompas.id, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,1 melanda wilayah Tibet, China pada Selasa (7/1/2025) pagi.

    Selain mengakibatkan korban tewas, gempa juga menyebabkan banyak bangunan hancur. Gempa juga dirasakan di wilayah Nepal dan beberapa wilayah India yang berdekatan.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut keliru dan perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Video yang diklaim menampilkan gempa bumi di Tibet dan Nepal muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan sebuah wilayah diguncang gempa dan terdapat seorang pesepeda yang panik. 

    Salah satu akun menulis keterangan:

    Hari ini Selasa 07/01/2025

    Gempa bumi Dahsyat M7,1Gempa bumi Dahsyat M7,1 Mengguncang Tibet, Nepal dan China.

     

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang diklaim menampilkan gempa di Tibet dan Nepal pada Selasa 7 Januari 2025

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran menggunakan teknik reverse image search ditemukan video identik di kanal YouTube Nippon TV News 24 Japan yang diunggah pada 5 Februari 2024.

    Video itu bisa dilihat pada detik ke-41.

    Di bagian kanan bawah video terdapat keterangan yang menunjukkan video tersebut diambil pada 1 Januari 2024.

    Dalam keterangannya dijelaskan, video tersebut adalah momen ketika gempa bumi dahsyat menghantam Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, Jepang yang kemudian diikuti dengan tsunami.

    Dikutip dari Nippon.com, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa pada 1 Januari 2024. Gempa itu kemudian memicu terjadinya tsunami.  

    Berdasarkan pengumuman dari pemerintah Jepang, bencana tersebut mengakibatkan hampir 500 korban jiwa, termasuk kematian yang disebabkan oleh kesulitan evakuasi.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim sebagai gempa bumi di Tibet dan Nepal pada Selasa (7/1/2025) keliru.

    Faktanya, video itu adalah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 di Prefektur Ishikawa, Jepang pada 1 Januari 2024. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini