PRESIDEN Prabowo Subianto menyatakan bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia dalam kondisi baik. Indikatornya, kata dia, posisi inflasi, rasio utang, dan defisit APBN Indonesia menjadi salah satu yang terendah dibandingkan negara-negara lain. Ia menyatakan hal itu saat wawancara dengan tujuh jurnalis di kediamannya di Hambalang, Bogor, Minggu, 6 April lalu.
Rasio utang Indonesia, Prabowo menyebut, berada di kisaran 39 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto. Di bawah Indonesia, ada Vietnam, Turki, Switzerland, Arab Saudi dan Rusia. Namun rasio utang negara seperti Malaysia dan Singapura, jauh lebih besar. “Tapi banyak negara seperti malaysia 68 persen di atas kita, Singapura 175 persen. Ini yang harus kita sadari, our economy is doing well,” kata dia yang dikutip dari kanal YouTube Mata Najwa.
Soal defisit, Prabowo menjelaskan, Indonesia hanya berkisar tiga persen. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia di atas lima persen, Brazil lebih dari tujuh persen dan Filipina di atas enam persen.
Sebagian Benar: Klaim Inflasi, Utang, dan Defisit yang Rendah Jadi Indikator Ekonomi Cukup Baik
Sumber:Tanggal publish: 09/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan membandingkan dengan data-data terbuka dari institusi kredibel, pemberitaan media, dan meminta analisis dari pakar ekonomi. Hasil verifikasi menunjukkan secara statistik, data-data yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto memang benar.
Akan tetapi rendahnya inflasi, rasio utang, dan rasio defisit tidak menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia dalam kondisi baik. Sebaliknya sejumlah pakar menyebut kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak prima. Membandingkan rasio Indonesia dengan negara-negara lain tidak selalu tepat karena sangat tergantung dengan kemampuan fiskal dan situasi ekonomi setiap negara.
Fakta: Menurut Badan Pusat Statistik, inflasi Indonesia pada Januari 2025 sebesar 0,76 persen year-on-year (yoy) dengan tingkat inflasi pada Januari 2024 yang mencapai 2,61 persen. Tingkat inflasi yoy Februari 2025 berada di angka 0,09 persen, lebih rendah dibandingkan Februari 2024 sebesar 2,75 persen. Demikian juga pada Maret 2025, inflasi yoy mencapai 1,03 persen, sedangkan Maret 2024 2,61 persen.
Tingkat inflasi Indonesia tersebut memang rendah jika merujuk data inflasi negara-negara di dunia pada 2025, dikutip dari laman Trading Economics.
Tingkat inflasi di dunia pada 2025. (Sumber: Trading Economics, 2025)
Namun Wakil Direktur Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-FEBUI), Jahen F. Rezki, mengatakan, rendahnya angka inflasi tidak selalu menentukan kondisi ekonomi yang baik. Angka inflasi Indonesia yang rendah, bahkan hampir menuju deflasi pada akhir Februari 2025 (yoy), lebih disebabkan daya beli masyarakat yang menurun.
Bila tingkat inflasi berlanjut terlalu rendah, kata dia, ada indikasi menuju resesi karena tren penurunan aktivitas ekonomi. “Inflasi baik bila stabil dan rendah, namun terlalu rendah dapat menjadi indikator bahwa ekonomi sedang lesu,” kata Jahen melalui surat elektronik kepada Tempo, Rabu 9 April 2025.
Penurunan daya beli juga ditunjukkan dengan adanya penurunan jumlah pemudik Lebaran 2025. Di sisi lain, hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa rata-rata proporsi pendapatan masyarakat untuk ditabung dan membayar cicilan mengalami penurunan pada Februari 2025. Sementara itu, proporsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi mengalami peningkatan. Kondisi ini menunjukkan hampir seluruh pendapatan masyarakat digunakan untuk konsumsi.
“Apabila proporsi konsumsi makanan semakin besar, maka hal tersebut turut menandakan menurunnya daya beli masyarakat,” kata Jahen.
Tidak jauh berbeda dengan analisis Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti. Menurut dia, rendahnya inflasi saat ini merupakan kelanjutan dari deflasi berturut-turut pada Mei-September 2024. Kondisi tersebut ditambah dengan tutupnya sejumlah industri seperti Sritex dan PHK besar-besaran. “Inflasi yang rendah hingga deflasi menunjukkan ekonomi yang lesu,” kata Esther kepada Tempo, Rabu 9 April 2025.
Fakta: Kementerian Keuangan melaporkan posisi utang pemerintah pada akhir Januari 2025 mencapai Rp8.909,14 triliun, atau naik Rp108,05 triliun dari posisinya di akhir 2024. Dikutip dari Bisnis.com, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto, rasio utang terhadap PDB tersebut pada Desember 2024 sebesar 39,7 persen dan Januari 2025 mencapai 39,6 persen.
Menurut World Population Review, Singapura memang memiliki rasio utang sebesar 173% dari PDB pada 2025, nomor kedua tertinggi setelah Jepang. Sedangkan rasio utang Malaysia sebesar 64.6 persen pada Desember 2024. Indonesia bukan sebagai 10 negara dengan rasio utang paling rendah.
Daftar 10 negara dengan rasio utang terendah (Sumber: World Population Review, 2025)
Wakil Direktur Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-FEBUI), Jahen F. Rezki, menjelaskan, tidak tepat menyimpulkan bahwa semua negara dengan utang lebih tinggi berarti fundamental ekonominya lebih buruk. Singapura misalnya, memiliki rasio utang tinggi bukan karena kekurangan uang, melainkan sebagai instrumen keuangan. Neraca diimbangi aset keuangan yang besar, sehingga risiko fiskalnya rendah.
Jahen menjelaskan untuk memastikan keamanan rasio Indonesia, lebih tepat menggunakan dasar pembayaran utang untuk memastikan keberlanjutan pembayaran dan kemampuan negara membayar, terutama penerimaan pajak. Namun dengan penerimaan perpajakan Indonesia yang masih rendah tersebut, pemerintah tetap menggelontorkan sumber daya keuangan, ali-alih mengurangi pengeluaran akibat berkurangnya potensi penerimaan pajak.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti, mengatakan, meski rasio utang Indonesia sekitar 39 persen dari PDB, namun berada dalam risiko tinggi. Sebab rasio penerimaan pajak rendah yang menunjukkan kemampuan untuk membayar utang juga rendah. Kapasitas fiskal Indonesia tersebut, kata dia, tidak bisa dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia yang memiliki ratio tax dan PDB yang lebih besar, sehingga kemampuan membayar utangnya juga besar. “Jadi membandingkan rasio utang Indonesia dengan Singapura, itu tidak apple-to-apple,” kata Esther.
Fakta: Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, defisit anggaran dibatasi maksimal 3 persen dari PDB. Pada akhir 2024, Kementerian Keuangan melaporkan defisit APBN sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam APBN 2025, pemerintah menargetkan belanja negara sebesar Rp 3.621,3 triliun dan pendapatan negara Rp 3.005,1 triliun. Dengan demikian, defisit anggaran dibatasi Rp 616,2 triliun. Namun dua bulan pertama 2025, Kementerian Keuangan melaporkan APBN hingga Februari 2025 mengalami defisit Rp 31,2 triliun atau 0,13 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Sedangkan defisit Malaysia pada 2024 sebesar 4,10 persen, Brazil 8.45 persen, dan Filipina 5.7 percent.
Tempo pernah mengutip analisis Ekonom Bright Institute Awalil Rizky yang mengatakan defisit keuangan negara pada dua bulan pertama tahun anggaran bukan pertanda baik bagi kondisi fiskal. Ia menjelaskan defisit dua bulan ini terutama disebabkan pendapatan negara yang turun 20,85 persen dibandingkan capaian tahun lalu, dan hanya 10,50 persen dari target APBN 2025.
Wakil Direktur Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-FEBUI), Jahen F. Rezki, menjelaskan, rasio defisit yang kecil, belum tentu sebagai indikator kesehatan fiskal. Menurut dia, defisit terjadi karena basis penerimaan negara yang terbatas, terlihat dari rasio pajak terhadap PDB yang rendah akibat informalitas dan administrasi perpajakan yang belum optimal. “Rasio pajak kita masih sekitar 10 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga atau negara maju,” kata dia.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan, indikator yang paling mudah untuk melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini, antara lain dari jumlah pemudik turun 25 persen, konsumsi sebagian besar untuk makanan dan minuman, jumlah orang yang punya tabungan Rp100 juta berkurang. Terakhir, kelas menengah juga turun 9-10 juta.
Akan tetapi rendahnya inflasi, rasio utang, dan rasio defisit tidak menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia dalam kondisi baik. Sebaliknya sejumlah pakar menyebut kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak prima. Membandingkan rasio Indonesia dengan negara-negara lain tidak selalu tepat karena sangat tergantung dengan kemampuan fiskal dan situasi ekonomi setiap negara.
Fakta: Menurut Badan Pusat Statistik, inflasi Indonesia pada Januari 2025 sebesar 0,76 persen year-on-year (yoy) dengan tingkat inflasi pada Januari 2024 yang mencapai 2,61 persen. Tingkat inflasi yoy Februari 2025 berada di angka 0,09 persen, lebih rendah dibandingkan Februari 2024 sebesar 2,75 persen. Demikian juga pada Maret 2025, inflasi yoy mencapai 1,03 persen, sedangkan Maret 2024 2,61 persen.
Tingkat inflasi Indonesia tersebut memang rendah jika merujuk data inflasi negara-negara di dunia pada 2025, dikutip dari laman Trading Economics.
Tingkat inflasi di dunia pada 2025. (Sumber: Trading Economics, 2025)
Namun Wakil Direktur Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-FEBUI), Jahen F. Rezki, mengatakan, rendahnya angka inflasi tidak selalu menentukan kondisi ekonomi yang baik. Angka inflasi Indonesia yang rendah, bahkan hampir menuju deflasi pada akhir Februari 2025 (yoy), lebih disebabkan daya beli masyarakat yang menurun.
Bila tingkat inflasi berlanjut terlalu rendah, kata dia, ada indikasi menuju resesi karena tren penurunan aktivitas ekonomi. “Inflasi baik bila stabil dan rendah, namun terlalu rendah dapat menjadi indikator bahwa ekonomi sedang lesu,” kata Jahen melalui surat elektronik kepada Tempo, Rabu 9 April 2025.
Penurunan daya beli juga ditunjukkan dengan adanya penurunan jumlah pemudik Lebaran 2025. Di sisi lain, hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa rata-rata proporsi pendapatan masyarakat untuk ditabung dan membayar cicilan mengalami penurunan pada Februari 2025. Sementara itu, proporsi pendapatan yang digunakan untuk konsumsi mengalami peningkatan. Kondisi ini menunjukkan hampir seluruh pendapatan masyarakat digunakan untuk konsumsi.
“Apabila proporsi konsumsi makanan semakin besar, maka hal tersebut turut menandakan menurunnya daya beli masyarakat,” kata Jahen.
Tidak jauh berbeda dengan analisis Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti. Menurut dia, rendahnya inflasi saat ini merupakan kelanjutan dari deflasi berturut-turut pada Mei-September 2024. Kondisi tersebut ditambah dengan tutupnya sejumlah industri seperti Sritex dan PHK besar-besaran. “Inflasi yang rendah hingga deflasi menunjukkan ekonomi yang lesu,” kata Esther kepada Tempo, Rabu 9 April 2025.
Fakta: Kementerian Keuangan melaporkan posisi utang pemerintah pada akhir Januari 2025 mencapai Rp8.909,14 triliun, atau naik Rp108,05 triliun dari posisinya di akhir 2024. Dikutip dari Bisnis.com, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto, rasio utang terhadap PDB tersebut pada Desember 2024 sebesar 39,7 persen dan Januari 2025 mencapai 39,6 persen.
Menurut World Population Review, Singapura memang memiliki rasio utang sebesar 173% dari PDB pada 2025, nomor kedua tertinggi setelah Jepang. Sedangkan rasio utang Malaysia sebesar 64.6 persen pada Desember 2024. Indonesia bukan sebagai 10 negara dengan rasio utang paling rendah.
Daftar 10 negara dengan rasio utang terendah (Sumber: World Population Review, 2025)
Wakil Direktur Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-FEBUI), Jahen F. Rezki, menjelaskan, tidak tepat menyimpulkan bahwa semua negara dengan utang lebih tinggi berarti fundamental ekonominya lebih buruk. Singapura misalnya, memiliki rasio utang tinggi bukan karena kekurangan uang, melainkan sebagai instrumen keuangan. Neraca diimbangi aset keuangan yang besar, sehingga risiko fiskalnya rendah.
Jahen menjelaskan untuk memastikan keamanan rasio Indonesia, lebih tepat menggunakan dasar pembayaran utang untuk memastikan keberlanjutan pembayaran dan kemampuan negara membayar, terutama penerimaan pajak. Namun dengan penerimaan perpajakan Indonesia yang masih rendah tersebut, pemerintah tetap menggelontorkan sumber daya keuangan, ali-alih mengurangi pengeluaran akibat berkurangnya potensi penerimaan pajak.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti, mengatakan, meski rasio utang Indonesia sekitar 39 persen dari PDB, namun berada dalam risiko tinggi. Sebab rasio penerimaan pajak rendah yang menunjukkan kemampuan untuk membayar utang juga rendah. Kapasitas fiskal Indonesia tersebut, kata dia, tidak bisa dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia yang memiliki ratio tax dan PDB yang lebih besar, sehingga kemampuan membayar utangnya juga besar. “Jadi membandingkan rasio utang Indonesia dengan Singapura, itu tidak apple-to-apple,” kata Esther.
Fakta: Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, defisit anggaran dibatasi maksimal 3 persen dari PDB. Pada akhir 2024, Kementerian Keuangan melaporkan defisit APBN sebesar Rp507,8 triliun atau 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam APBN 2025, pemerintah menargetkan belanja negara sebesar Rp 3.621,3 triliun dan pendapatan negara Rp 3.005,1 triliun. Dengan demikian, defisit anggaran dibatasi Rp 616,2 triliun. Namun dua bulan pertama 2025, Kementerian Keuangan melaporkan APBN hingga Februari 2025 mengalami defisit Rp 31,2 triliun atau 0,13 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Sedangkan defisit Malaysia pada 2024 sebesar 4,10 persen, Brazil 8.45 persen, dan Filipina 5.7 percent.
Tempo pernah mengutip analisis Ekonom Bright Institute Awalil Rizky yang mengatakan defisit keuangan negara pada dua bulan pertama tahun anggaran bukan pertanda baik bagi kondisi fiskal. Ia menjelaskan defisit dua bulan ini terutama disebabkan pendapatan negara yang turun 20,85 persen dibandingkan capaian tahun lalu, dan hanya 10,50 persen dari target APBN 2025.
Wakil Direktur Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-FEBUI), Jahen F. Rezki, menjelaskan, rasio defisit yang kecil, belum tentu sebagai indikator kesehatan fiskal. Menurut dia, defisit terjadi karena basis penerimaan negara yang terbatas, terlihat dari rasio pajak terhadap PDB yang rendah akibat informalitas dan administrasi perpajakan yang belum optimal. “Rasio pajak kita masih sekitar 10 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga atau negara maju,” kata dia.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan, indikator yang paling mudah untuk melihat kondisi ekonomi Indonesia saat ini, antara lain dari jumlah pemudik turun 25 persen, konsumsi sebagian besar untuk makanan dan minuman, jumlah orang yang punya tabungan Rp100 juta berkurang. Terakhir, kelas menengah juga turun 9-10 juta.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan bahwa klaim Presiden Prabowo bahwa fundamental ekonomi Indonesia dalam kondisi cukup baik karena inflasi, rasio utang dan defisit rendah, sebagian benar.
Rujukan
- https://www.antaranews.com/berita/4756817/bps-mencatat-inflasi-tahunan-maret-2025-lebih-rendah-dari-maret-2024
- https://tradingeconomics.com/country-list/inflation-rate?continent=world
- https://ekonomi.bisnis.com/read/20250310/10/1859805/utang-pemerintah-capai-rp890914-triliun-per-januari-2025-rasio-utang-aman
- https://worldpopulationreview.com/country-rankings/debt-to-gdp-ratio-by-country
- https://www.ceicdata.com/en/indicator/malaysia/government-debt--of-nominal-gdp?os=f&ref=app
- https://anggaran.kemenkeu.go.id/IN/post/defisit-apbn-2024-terkendali,-pemerintah-fokus-pada-pembangunan-dan-kesejahteraan-rakyat#:~:text=Kemenkeu%20%2D%20Kemenkeu%20%2D%20Pemerintah%20memastikan%20bahwa,kondisi%20yang%20terkendali%20dan%20sehat.
- https://www.tempo.co/ekonomi/apbn-tekor-rp-31-2-triliun-dalam-2-bulan-pertama-2025-ekonom-wanti-wanti-defisit-melebar-dari-target-1220417
- https://tradingeconomics.com/malaysia/government-budget#:~:text=Malaysia%20recorded%20a%20Government%20Budget,Gross%20Domestic%20Product%20in%202024.
- https://www.bcb.gov.br/en/statistics/fiscalstatistics
- https://www.philstar.com/business/2025/02/28/2424675/budget-gap-shrinks-p15-trillion
- https://www.tempo.co/ekonomi/apbn-tekor-rp-31-2-triliun-dalam-2-bulan-pertama-2025-ekonom-wanti-wanti-defisit-melebar-dari-target-1220417
CEK FAKTA: Hoaks Video Gibran Kumandangkan Takbir ke Bayi yang Baru Lahir
Sumber:Tanggal publish: 09/09/2024
Berita
CEK FAKTA: Hoaks Video Gibran Kumandangkan Takbir ke Bayi yang Baru Lahir
Jangan mudah percaya dan periksa setiap informasi yang didapat, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya
Beredar video di Facebook yang menampilkan wajah Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka sedang melantunkan takbir pada seorang bayi.
Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
Video tersebut bernarasi "si Samsul mengadzani bayi nya yg baru lahir malah takbiran..... Untung tidak dibawa keliling kampung...."
Lantas, benarkah pria di dalam video 20 detik tersebut adalah Gibran? Berikut penelusurannya.
Jangan mudah percaya dan periksa setiap informasi yang didapat, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya
Beredar video di Facebook yang menampilkan wajah Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka sedang melantunkan takbir pada seorang bayi.
Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
Video tersebut bernarasi "si Samsul mengadzani bayi nya yg baru lahir malah takbiran..... Untung tidak dibawa keliling kampung...."
Lantas, benarkah pria di dalam video 20 detik tersebut adalah Gibran? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dengan mengunggah tangkapan layar seorang pria yang diklaim sebagai Gibran Rakabuming Raka sedang mengumandangkan takbir ke bayi ke situs Yandex.
Hasil penelusuran mengarah ke akun TikTok @Papi Zayn. Video tersebut bukanlah Gibran, melainkan Vicky Jackson sedang menggendong bayinya yang baru lahir pada Februari 2022. Wajah Vicky kemudian diubah dengan wajah Gibran.
Saat itu, Vicky Jackson mengumandangkan takbir di telinga anaknya, namun sang istri menyela agar yang dikumandangkan adzan bukan takbiran.
Hasil penelusuran mengarah ke akun TikTok @Papi Zayn. Video tersebut bukanlah Gibran, melainkan Vicky Jackson sedang menggendong bayinya yang baru lahir pada Februari 2022. Wajah Vicky kemudian diubah dengan wajah Gibran.
Saat itu, Vicky Jackson mengumandangkan takbir di telinga anaknya, namun sang istri menyela agar yang dikumandangkan adzan bukan takbiran.
Kesimpulan
Video sedang mengumandangkan takbir ke bayi adalah hoaks. Faktanya, video tersebut sudah diedit dari video aslinya. Video aslinya, pria tersebut adalah Vicky Jackson yang mukanya diedit seperti Gibran.
Jangan mudah percaya dan periksa setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi:
https://www.facebook.com/100087738656480/posts/403228852399391/
https://www.tiktok.com/@vickyjackson200/video/7118362120667991323?_r
Reporter Magang: Maria Hermina Kristin
Jangan mudah percaya dan periksa setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi:
https://www.facebook.com/100087738656480/posts/403228852399391/
https://www.tiktok.com/@vickyjackson200/video/7118362120667991323?_r
Reporter Magang: Maria Hermina Kristin
Rujukan
Hoaks Video Mahasiswa Menyerang Anggota Polres Bogor
Sumber:Tanggal publish: 09/04/2025
Berita
tirto.id - Pada pekan keempat Maret lalu, sebuah video yang diklaim sebagai dokumentasi mahasiswa menyerang polisi tersebar di media sosial. Akun “Bripda Muhammad Yoga Saputra” (arsip) membagikan video tersebut di akun Facebook-nya, Rabu (26/3/2025).
Dalam durasi singkat, sekitar 30 detik, klip ini memperlihatkan kondisi keributan di dalam kantor polisi. Ada seorang pria berseragam cokelat yang berteriak dan terlihat dorong-mendorong dengan pria berseragam lainnya. Beberapa pria lain, terlihat sedang melerai dan memediasi, sementara ada juga yang tampak mengambil video kericuhan.
“Kejadian baru saja seorang mahasiswa melakukan penyerangan terhadap anggota Polres bogor,” tulis keterangan penyerta unggahan.
Sampai dengan Rabu (9/4/2025), unggahan ini sudah dibagikan ulang ke dua orang, mendapatkan 89 tanda suka, serta 134 komentar. Dari ratusan komentar tersebut, warganet terlihat tidak memercayai narasi yang beredar.
Terdapat juga komentar yang mengimbau untuk tidak mempercayai informasi yang disebarkan akun pengunggah. Akun tersebut disebut telah mencuri foto orang lain dan mengaku sebagai anggota polisi. Sisanya yakni warganet yang mengolok-olok akun pengunggah.
Lantas, bagaimana kebenarannya?
Dalam durasi singkat, sekitar 30 detik, klip ini memperlihatkan kondisi keributan di dalam kantor polisi. Ada seorang pria berseragam cokelat yang berteriak dan terlihat dorong-mendorong dengan pria berseragam lainnya. Beberapa pria lain, terlihat sedang melerai dan memediasi, sementara ada juga yang tampak mengambil video kericuhan.
“Kejadian baru saja seorang mahasiswa melakukan penyerangan terhadap anggota Polres bogor,” tulis keterangan penyerta unggahan.
Sampai dengan Rabu (9/4/2025), unggahan ini sudah dibagikan ulang ke dua orang, mendapatkan 89 tanda suka, serta 134 komentar. Dari ratusan komentar tersebut, warganet terlihat tidak memercayai narasi yang beredar.
Terdapat juga komentar yang mengimbau untuk tidak mempercayai informasi yang disebarkan akun pengunggah. Akun tersebut disebut telah mencuri foto orang lain dan mengaku sebagai anggota polisi. Sisanya yakni warganet yang mengolok-olok akun pengunggah.
Lantas, bagaimana kebenarannya?
Hasil Cek Fakta
Setelah menonton video secara utuh, Tim Riset Tirto mencoba mengambil tangkapan layar salah satu kejadian dalam video. Potongan gambar tersebut menjadi bahan untuk melakukan pencarian gambar terbalik menggunakan Google Lens. Hasil pencarian mengarahkan kami ke artikel dari portal berita resmi Polri, Tribrata News berikut. Artikel tersebut menjelaskan kalau narasi dalam video tidak benar.
Klip tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok resmi @humas_polres_malinau pada 23 Mei 2023. Dalam video aslinya yang berdurasi lebih panjang, keributan yang terlihat hanyalah bagian dari sebuah sandiwara atau 'prank'. Para anggota polisi dalam video bersandiwara untuk merayakan ulang tahun Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Malinau.
“Prank Pak Waka Polres Malinau yang ultah," tulis akun TikTok Humas Polres Malinau.
Dalam video asli di Tiktok, yang berdurasi sekitar satu menit, terlihat para personel polisi menyalami dan memberikan kue ulang tahun kepada Wakapolres, pada setengah akhir bagian video. Hal itu menegaskan suasana tegang yang terekam hanyalah rekayasa yang disengaja untuk kejutan ulang tahun.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa cuplikan yang berseliweran telah dipotong dan dibubuhi konteks yang tidak sesuai.
Klarifikasi terkait unggahan ini juga dimuat di akun Instagram “humaspoldajabar”, Minggu (6/4/2025).
Saat Tirto melakukan penelusuran lanjutan lewat mesin pencarian Google, kami juga menemukan narasi video penyerangan anggota polres Bogor oleh mahasiswa ini sudah dinyatakan tidak tepat oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Faktanya, video tersebut adalah prank untuk merayakan ulang tahun Wakil Kapolres Polres Malinau, dan bukan kejadian penyerangan di Polres Bogor. Video tersebut diambil dari akun TikTok Human Polres Malinau dan telah dipelintir dengan narasi yang salah,” tulis Komdigi dalam penjelasannya.
Sebelumnya Tirto juga sempat menemukan sejumlah misinformasi beredar di media sosial yang menyinggung polisi.
Klip tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok resmi @humas_polres_malinau pada 23 Mei 2023. Dalam video aslinya yang berdurasi lebih panjang, keributan yang terlihat hanyalah bagian dari sebuah sandiwara atau 'prank'. Para anggota polisi dalam video bersandiwara untuk merayakan ulang tahun Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Malinau.
“Prank Pak Waka Polres Malinau yang ultah," tulis akun TikTok Humas Polres Malinau.
Dalam video asli di Tiktok, yang berdurasi sekitar satu menit, terlihat para personel polisi menyalami dan memberikan kue ulang tahun kepada Wakapolres, pada setengah akhir bagian video. Hal itu menegaskan suasana tegang yang terekam hanyalah rekayasa yang disengaja untuk kejutan ulang tahun.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa cuplikan yang berseliweran telah dipotong dan dibubuhi konteks yang tidak sesuai.
Klarifikasi terkait unggahan ini juga dimuat di akun Instagram “humaspoldajabar”, Minggu (6/4/2025).
Saat Tirto melakukan penelusuran lanjutan lewat mesin pencarian Google, kami juga menemukan narasi video penyerangan anggota polres Bogor oleh mahasiswa ini sudah dinyatakan tidak tepat oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Faktanya, video tersebut adalah prank untuk merayakan ulang tahun Wakil Kapolres Polres Malinau, dan bukan kejadian penyerangan di Polres Bogor. Video tersebut diambil dari akun TikTok Human Polres Malinau dan telah dipelintir dengan narasi yang salah,” tulis Komdigi dalam penjelasannya.
Sebelumnya Tirto juga sempat menemukan sejumlah misinformasi beredar di media sosial yang menyinggung polisi.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, video dengan klaim penyerangan mahasiswa terhadap anggota polres Bogor bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Portal berita resmi Polri, Tribrata News, sudah menyatakan narasi ini tidak benar. Klarifikasi terkait klip ini juga dimuat di akun Instagram “humaspoldajabar”.
Klip yang beredar sebenarnya pertama kali diunggah oleh akun TikTok @humas_polres_malinau pada 23 Mei 2023. Dalam video aslinya yang berdurasi lebih panjang, keributan yang terlihat hanyalah bagian dari sebuah sandiwara atau 'prank' yang dibuat untuk merayakan ulang tahun Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Malinau.
Portal berita resmi Polri, Tribrata News, sudah menyatakan narasi ini tidak benar. Klarifikasi terkait klip ini juga dimuat di akun Instagram “humaspoldajabar”.
Klip yang beredar sebenarnya pertama kali diunggah oleh akun TikTok @humas_polres_malinau pada 23 Mei 2023. Dalam video aslinya yang berdurasi lebih panjang, keributan yang terlihat hanyalah bagian dari sebuah sandiwara atau 'prank' yang dibuat untuk merayakan ulang tahun Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Malinau.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/663602289377013
- https://ghostarchive.org/archive/irfoC
- https://tribratanews.jabar.polri.go.id/hoaks-mahasiswa-menyerang-anggota-polres-bogor/
- https://www.tiktok.com/@humas_polres_malinau/video/7236318035315854598?fbclid=IwY2xjawJYAwxleHRuA2FlbQIxMAABHeylH_GTEOcH1zuUvPh-pZ62bGlVDWFmFp-LtB11nbg-iCoIEKzfvtm-MA_aem_3r2jCrZdstSMYoXMNQuBIw
- https://www.instagram.com/humaspoldajabar/p/DIGImXAvvGk/?img_index=1
- https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/hoaks-penyerangan-mahasiswa-ke-polres-bogor
Cleveland Clinic Tak Sebut Penerima Vaksin COVID akan Meninggal
Sumber:Tanggal publish: 09/04/2025
Berita
tirto.id - Pemberian vaksin COVID-19 masih terus diwarnai kekhawatiran terhadap efek samping jangka panjangnya. Ketakutan ini akhirnya berujung pada bertebarannya narasi-narasi miring terkait vaksin tersebut di jagat maya.
Baru-baru ini misalnya, sebuah akun X dengan nama @toobaffled (arsip) menyebarkan klaim bahwa jutaan orang yang divaksin COVID-19 akan meninggal dalam 5 tahun. Narasi itu disebut berasal dari Cleveland Clinic, pusat medis akademis nirlaba yang memadukan perawatan klinis dan rumah sakit dengan penelitian dan pendidikan.
Akun pengunggah turut melampirkan artikel dari media bernama Slay News,yang berbahasa Inggris, berjudul “Cleveland Clinic: Millions of Covid-Vaxxed Will Die Within ‘5 Years’’. Dalam artikel yang disertakan, Cleveland Clinic dikatakan telah mengeluarkan peringatan yang mengerikan bahwa jutaan orang yang menerima “vaksin mRNA Covid” akan menghadapi kematian mendadak dalam “lima tahun” mendatang.
Namun, menurut artikel, lembaga itu belum mengeluarkan peringatan kepada publik tentang gelombang kematian yang mengancam penerima vaksin COVID.
“Sebaliknya, Cleveland Clinic diam-diam mengeluarkan berita mengejutkan dalam pembaruan terkini di situs webnya. Menurut Cleveland Clinic, kematian massal diperkirakan akan melonjak karena bom waktu miokarditis di antara orang yang divaksinasi Covid,” begitu bunyi artikelnya.
Cuitan X yang berisi artikel Slay News ini telah disimpan oleh lebih dari seribu orang, per Senin (24/3/2025) hingga Rabu (9/4/2025). Jumlah impresinya pun ramai, di antaranya berupa 3.800 likes, 1.800 retweet, dan 304 replies.
Beberapa akun media sosial lain pun terlihat membagikan narasi serupa, seperti akun X ini dan akun Instagram ini.
Lantas, benarkah klaim yang berseliweran?
Baru-baru ini misalnya, sebuah akun X dengan nama @toobaffled (arsip) menyebarkan klaim bahwa jutaan orang yang divaksin COVID-19 akan meninggal dalam 5 tahun. Narasi itu disebut berasal dari Cleveland Clinic, pusat medis akademis nirlaba yang memadukan perawatan klinis dan rumah sakit dengan penelitian dan pendidikan.
Akun pengunggah turut melampirkan artikel dari media bernama Slay News,yang berbahasa Inggris, berjudul “Cleveland Clinic: Millions of Covid-Vaxxed Will Die Within ‘5 Years’’. Dalam artikel yang disertakan, Cleveland Clinic dikatakan telah mengeluarkan peringatan yang mengerikan bahwa jutaan orang yang menerima “vaksin mRNA Covid” akan menghadapi kematian mendadak dalam “lima tahun” mendatang.
Namun, menurut artikel, lembaga itu belum mengeluarkan peringatan kepada publik tentang gelombang kematian yang mengancam penerima vaksin COVID.
“Sebaliknya, Cleveland Clinic diam-diam mengeluarkan berita mengejutkan dalam pembaruan terkini di situs webnya. Menurut Cleveland Clinic, kematian massal diperkirakan akan melonjak karena bom waktu miokarditis di antara orang yang divaksinasi Covid,” begitu bunyi artikelnya.
Cuitan X yang berisi artikel Slay News ini telah disimpan oleh lebih dari seribu orang, per Senin (24/3/2025) hingga Rabu (9/4/2025). Jumlah impresinya pun ramai, di antaranya berupa 3.800 likes, 1.800 retweet, dan 304 replies.
Beberapa akun media sosial lain pun terlihat membagikan narasi serupa, seperti akun X ini dan akun Instagram ini.
Lantas, benarkah klaim yang berseliweran?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula mengunjungi situs resmi https://my.clevelandclinic.org/ untuk memverifikasi klaim. Saat memasukkan kata kunci “Covid-vaxxed will die within 5 years” di kolom pencarian situs tersebut, kami tak menemukan artikel maupun rilis yang mengonfirmasi narasi ini.
Tirto lalu melakukan penelusuran Google dengan kata kunci “Cleveland Clinic say millions of people with COVID-19 vaccines will die within 5 years”. Hasilnya sama, kami pun tak menemukan adanya laporan resmi yang membenarkan klaim tersebut.
Narasi ini justru telah dinyatakan tidak benar oleh beberapa lembaga pemeriksa fakta, seperti PolitiFact dan LogicallyFacts. Pihak Cleveland Clinic bahkan sudah mengonfirmasi bahwa klaim yang berlalu-lalang salah.
"Klaim terbaru yang menyatakan bahwa vaksin COVID-19 akan menyebabkan miokarditis dan kematian massal adalah salah dan tidak memiliki dasar ilmiah apa pun. Penelitian telah menunjukkan bahwa tertular virus COVID-19 merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk komplikasi terkait jantung, termasuk miokarditis, daripada vaksin," kata juru bicara Cleveland Clinic, seperti dikutip Logically Facts.
Situs Cleveland Clinic memuat informasi tentang miokarditis, termasuk gejala, penyebab, dan komplikasi seriusnya. Namun, Tirto tidak menemukan informasi tentang kematian massal di halaman lembaga tersebut tentang miokarditis.
Miokarditis sendiri merupakan peradangan pada otot jantung. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh virus, infeksi bakteri, atau penyakit autoimun.
Meski miokarditis masuk dalam kemungkinan komplikasi yang ditimbulkan vaksin mRNA COVID (menggunakan instruksi untuk bagian dari virus untuk melatih sistem kekebalan tubuh, seperti Moderna dan Pfizer-Biontech), menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan Badan Obat-obatan Eropa (EMA), penyakit ini merupakan efek samping langka dari vaksin COVID-19.
Situs British Heart Foundation juga menyatakan bahwa meskipun miokarditis dapat melemahkan otot jantung dan menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan palpitasi, dengan pengobatan, kebanyakan orang akan pulih dengan baik.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa narasi yang beredar tidak memiliki dasar yang jelas. Lagi pula, Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs Slay News sebagai situs yang memiliki kredibilitas rendah dan bias ekstrem sayap kanan. Situs Slay News disebut seringkali menyebarkan propaganda, konspirasi, pseudosains, dan konten-konten palsu.
Tirto sebelumnya juga pernah memeriksa klaim salah soal WHO mengakui Mpox sebagai efek samping vaksin COVID-19, yang juga mengutip artikel Slay News.
Tirto lalu melakukan penelusuran Google dengan kata kunci “Cleveland Clinic say millions of people with COVID-19 vaccines will die within 5 years”. Hasilnya sama, kami pun tak menemukan adanya laporan resmi yang membenarkan klaim tersebut.
Narasi ini justru telah dinyatakan tidak benar oleh beberapa lembaga pemeriksa fakta, seperti PolitiFact dan LogicallyFacts. Pihak Cleveland Clinic bahkan sudah mengonfirmasi bahwa klaim yang berlalu-lalang salah.
"Klaim terbaru yang menyatakan bahwa vaksin COVID-19 akan menyebabkan miokarditis dan kematian massal adalah salah dan tidak memiliki dasar ilmiah apa pun. Penelitian telah menunjukkan bahwa tertular virus COVID-19 merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk komplikasi terkait jantung, termasuk miokarditis, daripada vaksin," kata juru bicara Cleveland Clinic, seperti dikutip Logically Facts.
Situs Cleveland Clinic memuat informasi tentang miokarditis, termasuk gejala, penyebab, dan komplikasi seriusnya. Namun, Tirto tidak menemukan informasi tentang kematian massal di halaman lembaga tersebut tentang miokarditis.
Miokarditis sendiri merupakan peradangan pada otot jantung. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh virus, infeksi bakteri, atau penyakit autoimun.
Meski miokarditis masuk dalam kemungkinan komplikasi yang ditimbulkan vaksin mRNA COVID (menggunakan instruksi untuk bagian dari virus untuk melatih sistem kekebalan tubuh, seperti Moderna dan Pfizer-Biontech), menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dan Badan Obat-obatan Eropa (EMA), penyakit ini merupakan efek samping langka dari vaksin COVID-19.
Situs British Heart Foundation juga menyatakan bahwa meskipun miokarditis dapat melemahkan otot jantung dan menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan palpitasi, dengan pengobatan, kebanyakan orang akan pulih dengan baik.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa narasi yang beredar tidak memiliki dasar yang jelas. Lagi pula, Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs Slay News sebagai situs yang memiliki kredibilitas rendah dan bias ekstrem sayap kanan. Situs Slay News disebut seringkali menyebarkan propaganda, konspirasi, pseudosains, dan konten-konten palsu.
Tirto sebelumnya juga pernah memeriksa klaim salah soal WHO mengakui Mpox sebagai efek samping vaksin COVID-19, yang juga mengutip artikel Slay News.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa narasi Cleveland Clinic saol jutaan penerima vaksin COVID-19 akan meninggal dalam waktu 5 tahun bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Hasil penelusuran di situs resmi https://my.clevelandclinic.org/ tak menemukan adanya artikel maupun rilis yang mengonfirmasi. Narasi ini justru telah dinyatakan tidak benar oleh beberapa lembaga pemeriksa fakta.
Pihak Cleveland Clinic bahkan sudah mengonfirmasi bahwa klaim yang berlalu-lalang salah. Situs Slay News disebut seringkali menyebarkan propaganda, konspirasi, pseudosains, dan konten-konten palsu.
Hasil penelusuran di situs resmi https://my.clevelandclinic.org/ tak menemukan adanya artikel maupun rilis yang mengonfirmasi. Narasi ini justru telah dinyatakan tidak benar oleh beberapa lembaga pemeriksa fakta.
Pihak Cleveland Clinic bahkan sudah mengonfirmasi bahwa klaim yang berlalu-lalang salah. Situs Slay News disebut seringkali menyebarkan propaganda, konspirasi, pseudosains, dan konten-konten palsu.
Rujukan
- https://x.com/toobaffled/status/1903985877061365849
- https://mvau.lt/media/6c9bedcb-147f-42de-934a-5d7b01908b8f
- https://x.com/bgatesisapyscho/status/1905744248001249457
- https://www.instagram.com/p/DHt9dZhNnJ4/?utm_source=ig_embed
- https://www.politifact.com/factchecks/2025/apr/04/facebook-posts/cleveland-clinic-didnt-say-millions-of-people-with/
- https://www.logicallyfacts.com/en/fact-check/cleveland-clinic-has-not-warned-that-millions-of-covid-vaccinated-will-die-soon
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22129-myocarditis
- https://my.clevelandclinic.org/health/procedures/covid-vaccine
- https://www.cdc.gov/vaccines/covid-19/clinical-considerations/myocarditis.html
- https://www.bhf.org.uk/informationsupport/conditions/myocarditis
- https://mediabiasfactcheck.com/slay-news-bias-and-credibility/
- https://tirto.id/tidak-benar-who-akui-mpox-sebagai-efek-samping-vaksin-covid-19-g5m4
Halaman: 60/6594