Dalam Postingannya di Facebook, akun atas nama Sudarmaji Widodo mengatakan opininya dengan bernada sindiran yang menyebut segala sesuatunya di import dari negera Cina, temasuk hal yang berbau dosa. dalam tanda kutip pekerja seks komersial.
(FITNAH / HASUT): Era Jokowi – Ahok, Makin Menjamur PSK Asal Cina di Jakarta Raup Rp 40 Miliar/Bulan
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 30/11/2016
Berita
Hasil Cek Fakta
Faktanya, setelah ditelusuri ernyata foto asli berasal dari situs ruanghati.com dan tercatat diposting pada tanggal 7 Februari 2011 dimana DKI tidak dibawah kepemimpinan Jokowi-Ahok pada saat itu, melainkan masih dipimpin oleh Fauzi Bowo.
Rujukan
[HOAX] “Hujan Es di Tol Cipularang”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 04/12/2017
Berita
“Hujan es di tol cipularang”.
Hasil Cek Fakta
“Lokasi kejadian adalah di Instanbul (Turki), bukan Indonesia: “Rain, hail and high winds in Turkish city lead to floods, collapsed wall at cemetery and explosion at port” / “Hujan, hujan es dan angin kencang di kota Turki menyebabkan banjir, tembok runtuh di kuburan dan ledakan di pelabuhan”
Rujukan
[HOAX] Surat Terbuka dari Andrea Hirata Untuk Ahok Gubernur DKI Jakarta
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 18/03/2017
Berita
Selamat pagi Kawan. Saya berurai air mata ketika saya harus menyampaikannya kepada teman saya sendiri yang sangat baik kepada saya. Saya termasuk mengagumi sepak terjang, keberanian, dan obsesi yang ia miliki untuk membangun negeri ini. Saya juga seperti teman-temanya yang lain bahwa Jakarta memang membutuhkan sosok seperti dia saat ini. Kasar, tegas, dan pemberani. Karena Jakarta telah menjadi kota metropolis para “pembajak negara”.
Ini Surat Andrea Hirata Untuk Ahok Gubernur DKI Jakarta
Tetapi demi negara dan bangsaku yang tercinta ini, aku terpaksa mengatakan kepadanya bahwa aku meminta kamu untuk tidak menjadi Gubernur Ibukota negaraku Indonesia yang juga negaramu. Karena kamu sekarang tidak lagi berdiri sendiri. Di belakangmu sekarang sudah banyak pihak yang berkepentingan yang amat besar dan jangka panjang. Ada grand design di belakangmu yang tidak bisa kau tolak, Kawan. Dan kamu harus tau dan paham bahwa grand design itu amat menakutkan bagi bangsaku saat ini, yang juga bangsamu.
Saya katakan, kau masih ingat ketika kita bicara di Cikini, akulah orang pertama yang menyumbang ke rekening perjuanganmu untuk berpasangan dengan Jokowi memimpin Jakarta. Bahkan aku mengajak teman-teman lainnya untuk ikut menyumbang. Dan kau sukses. Seiring itu, kita masih sering bercanda melalui BBM. Kita bangga kepadamu Kawan.
Kawanku, kini kau tidak sendirian. Ada grand design di belakangmu yang sangat menakutkan bangsaku ini. Jika kau mundur sebagai calon Gubernur Ibukota negaraku yang juga negaramu, maka aku akan sangat bangga kepadamu dan kau tetap menjadi teman terbaikku yang pernah aku kenal sejak kita remaja di pulau tercinta kita, Belitung.
Tetapi…..tetapi….tetapi, jika kau tetap maju sebagai calon Gubernur Ibukota negaraku yang juga negaramu, maka demi bangsa dan negaraku kau kuanggap sebagai musuhku. Dan aku akan menantang kamu sampai kamu tak berdaya bangkit lagi. Jika diperlukan “perang” maka saya akan berperang habis-habisan melawan kamu sampai kamu kalah dan tak berdaya. Setelah itu, aku akan memeluk kamu Kawan. Dan aku akan meminta maaf, karena aku harus menyelamatkan bangsa dan negaraku dari cengkraman sebuah grand design yang menakutkan bangsaku.
Itulah aku Kawan, sahabatmu. Kita sama-sama punya mimpi besar terhadap bangsa dan negara ini sebagai anak Laskar Pelangi. Pahamilah bahwa saya cinta kamu, saya bangga melihat kamu sekarang. Semoga kamu mengerti sikap saya ini. Terima kasih.
Andrea Hirata.
Ini Surat Andrea Hirata Untuk Ahok Gubernur DKI Jakarta
Tetapi demi negara dan bangsaku yang tercinta ini, aku terpaksa mengatakan kepadanya bahwa aku meminta kamu untuk tidak menjadi Gubernur Ibukota negaraku Indonesia yang juga negaramu. Karena kamu sekarang tidak lagi berdiri sendiri. Di belakangmu sekarang sudah banyak pihak yang berkepentingan yang amat besar dan jangka panjang. Ada grand design di belakangmu yang tidak bisa kau tolak, Kawan. Dan kamu harus tau dan paham bahwa grand design itu amat menakutkan bagi bangsaku saat ini, yang juga bangsamu.
Saya katakan, kau masih ingat ketika kita bicara di Cikini, akulah orang pertama yang menyumbang ke rekening perjuanganmu untuk berpasangan dengan Jokowi memimpin Jakarta. Bahkan aku mengajak teman-teman lainnya untuk ikut menyumbang. Dan kau sukses. Seiring itu, kita masih sering bercanda melalui BBM. Kita bangga kepadamu Kawan.
Kawanku, kini kau tidak sendirian. Ada grand design di belakangmu yang sangat menakutkan bangsaku ini. Jika kau mundur sebagai calon Gubernur Ibukota negaraku yang juga negaramu, maka aku akan sangat bangga kepadamu dan kau tetap menjadi teman terbaikku yang pernah aku kenal sejak kita remaja di pulau tercinta kita, Belitung.
Tetapi…..tetapi….tetapi, jika kau tetap maju sebagai calon Gubernur Ibukota negaraku yang juga negaramu, maka demi bangsa dan negaraku kau kuanggap sebagai musuhku. Dan aku akan menantang kamu sampai kamu tak berdaya bangkit lagi. Jika diperlukan “perang” maka saya akan berperang habis-habisan melawan kamu sampai kamu kalah dan tak berdaya. Setelah itu, aku akan memeluk kamu Kawan. Dan aku akan meminta maaf, karena aku harus menyelamatkan bangsa dan negaraku dari cengkraman sebuah grand design yang menakutkan bangsaku.
Itulah aku Kawan, sahabatmu. Kita sama-sama punya mimpi besar terhadap bangsa dan negara ini sebagai anak Laskar Pelangi. Pahamilah bahwa saya cinta kamu, saya bangga melihat kamu sekarang. Semoga kamu mengerti sikap saya ini. Terima kasih.
Andrea Hirata.
Hasil Cek Fakta
Beredarnya surat yang ditulis oleh Andrea Hirata untuk Gubernur DKI Jakarta, Ahok, di dunia maya. Isi surat tersebut, Andrea Hirata mengkritik kinerja Ahok sebagai pemimpin Jakarta, dan menganggap Ahok telah merubah Jakarta menjadi kota metropolis bagi para pembajak negara.
Faktanya, Andrea Hirata tak pernah membuat surat tersebut. Dikutip dari akun resmi twitter milik Andrea Hirata, dia memberikan klarifikasinya tentang perihal surat itu.
“Assalamualaikum kawan, utk kabar yg beredar di WA tg politik atas namaku: Itu bukan tulisanku, aplikasi WA saja aku tidak punya.Trims,” cuitan Andrea Hirata pada tanggal 18 Maret 2016.
Untuk meyakinkan lagi, Andrea Hirata memberikan cuitan tambahan pada hari yang sama soal perihal surat tersebut.
“Klarifikasi lagi kawan: Saya tidak pernah menyumbang dana pada tokoh politik manapun dan tidak pernah ikut campur urusan politik. Trims,” tulis Andrea Hirata dalam cuitannya di twitter.
Faktanya, Andrea Hirata tak pernah membuat surat tersebut. Dikutip dari akun resmi twitter milik Andrea Hirata, dia memberikan klarifikasinya tentang perihal surat itu.
“Assalamualaikum kawan, utk kabar yg beredar di WA tg politik atas namaku: Itu bukan tulisanku, aplikasi WA saja aku tidak punya.Trims,” cuitan Andrea Hirata pada tanggal 18 Maret 2016.
Untuk meyakinkan lagi, Andrea Hirata memberikan cuitan tambahan pada hari yang sama soal perihal surat tersebut.
“Klarifikasi lagi kawan: Saya tidak pernah menyumbang dana pada tokoh politik manapun dan tidak pernah ikut campur urusan politik. Trims,” tulis Andrea Hirata dalam cuitannya di twitter.
Rujukan
[HOAX] “Anies – Sandi Gratiskan TransJakarta untuk Reuni Akbar 212”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 01/12/2017
Berita
“*INFO DARI HUMAS ANIES-SANDI.!!!*
Sehubungan dengan beredarnya informasi daftar layanan terminal Transjakarta busway gratis utk acara Dzikir Akbar 212 di Monas pada 2 Desember 2017. Dan info bahwa acara tersebut disponsori oleh Gubernur dan Wagub DKI Jakarta.
Maka dengan ini diberitahukan bahwa pesan berantai tesebut adalah tidak benar.
Mari tetap dukung Anies-Sandi dengan terus menjaga kredibilitas kerja dan turut mendo’akan kemudahan dan kelancaran program mereka kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala.
___________
[Humas Pemprov DKI]
@Humas_DKI”.
Sehubungan dengan beredarnya informasi daftar layanan terminal Transjakarta busway gratis utk acara Dzikir Akbar 212 di Monas pada 2 Desember 2017. Dan info bahwa acara tersebut disponsori oleh Gubernur dan Wagub DKI Jakarta.
Maka dengan ini diberitahukan bahwa pesan berantai tesebut adalah tidak benar.
Mari tetap dukung Anies-Sandi dengan terus menjaga kredibilitas kerja dan turut mendo’akan kemudahan dan kelancaran program mereka kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala.
___________
[Humas Pemprov DKI]
@Humas_DKI”.
Hasil Cek Fakta
Di tengah menjelang Aksi Reuni 212 yang akan dilaksanakan pada 2 Desember nanti, selain cukup banyak terjadi perbedaan pandangan terhadap tujuan dan tempat pelaksanaannya, juga diwarnai menyebarnya beberapa isu. Yang tengah santer adalah isu dukungan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan – Sandiaga Uno yang menggratiskan TransJakarta di beberapa koridor untuk para peserta ke tempat acara.
“Namun isu tersebut telah dibantah oleh Humas PT. Transjakarta, Wibowo. Ia menjelaskan tidak ada informasi seperti itu atau hoax. “Dipastikan tidak ada informasi bahwa disediakan bus gratis dari Transjakarta pada 2 Desember 2017,” kata Bowo, Kamis (30/11).”
“Namun isu tersebut telah dibantah oleh Humas PT. Transjakarta, Wibowo. Ia menjelaskan tidak ada informasi seperti itu atau hoax. “Dipastikan tidak ada informasi bahwa disediakan bus gratis dari Transjakarta pada 2 Desember 2017,” kata Bowo, Kamis (30/11).”
Rujukan
Halaman: 6047/6686