Sebuah informasi pesan berantai sampai tersebar luas di grup WhatsApp (WA). Informasi itu berbunyi, akan ada aksi sweeping dari ormas Forum Betawi Rempug (FBR) yang 1 anggotanya tewas akibat terkena bacok di wilayah Jakarta Barat. Pesan tersebut berbunyi ;
“Forward dari teman. jakarta barat rusuh ambon vs FBR ..2 anggota fbr meninggal hindari jkt barat pesing.grogol,jembatan 3 jelambar.lg ada swiping dari ke 2 pihak,” tulis pesan berantai tersebut.
Ada juga yang bernarasi : “jjakarta barat ambon vs FBR ..2 anggota fbr meninggal hindari jkt barat pesing.grogol,jembatan 3 jelambar.lg ada swiping dari ke 2 pihak
Info terkini
Mhn tetap berjaga2″
[SALAH] Akan ada aksi sweeping dari ormas Forum Betawi Rempug (FBR)
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 24/04/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi menegaskan sekaligus memastikan, bahwa pesan berantai itu adalah hoaks. Hengki mengatakan, pihakya telah berkordinasi dengan FBR bahwa tidak ada aksi sweeping tersebut.
“Tidak benar ya. Itu kabar hoaks. Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak FBR, bahwa tidak ada aksi sweepig atau main hakim sendiri. Percayakan, kami akan proses dan tangkap pelakunya (Pembacokan),” tegas Kombes Pol Hengki Haryadi kepada pmjnews.com, Rabu (24/3/2019).
“Yang pasti informasi (Sweeping) itu hoaks dan tidak benar. Entah siapa itu yang bikin,” sambung Hengki.
Hengki juga menegaskan, polisi tidak akan membiarkan adanya aksi-aksi sweeping atau main hakim sendiri atau sekelompok orang dan juga ormas. Terkait kasus pembacokan dan korban tewas anggota FBR, polisi akan bekerja keras untuk menangkap pelakunya.
“Kami akan tangkap pelakunya. Ini menjadi komitmen kami kepolisian untuk menuntaskan setiap kasus yang ada,” jelas Hengki.
“Tidak benar ya. Itu kabar hoaks. Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak FBR, bahwa tidak ada aksi sweepig atau main hakim sendiri. Percayakan, kami akan proses dan tangkap pelakunya (Pembacokan),” tegas Kombes Pol Hengki Haryadi kepada pmjnews.com, Rabu (24/3/2019).
“Yang pasti informasi (Sweeping) itu hoaks dan tidak benar. Entah siapa itu yang bikin,” sambung Hengki.
Hengki juga menegaskan, polisi tidak akan membiarkan adanya aksi-aksi sweeping atau main hakim sendiri atau sekelompok orang dan juga ormas. Terkait kasus pembacokan dan korban tewas anggota FBR, polisi akan bekerja keras untuk menangkap pelakunya.
“Kami akan tangkap pelakunya. Ini menjadi komitmen kami kepolisian untuk menuntaskan setiap kasus yang ada,” jelas Hengki.
Rujukan
Hoax crisis centres will be launched to counter falsehoods ahead of Indonesian elections, says founder of anti-hoax network
Sumber:Tanggal publish: 19/03/2018
Berita
Pusat krisis Hoax akan diluncurkan untuk mengatasi kebohongan menjelang pemilihan Indonesia. Pendiri jaringan Mafindo, Bapak Septiaji Eko Nugroho, mengatakan bahwa pusat tersebut akan mempertemukan pemangku kepentingan termasuk polisi, dewan pengawas pemilu, netizen, akademisi, pemuka agama dan masyarakat untuk segera menyalahtikan kesalahan informasi.
Hasil Cek Fakta
Rujukan
Satgas Pangan Polri Pastikan Tak Ada Telur Palsu Beredar di Pasar
Sumber:Tanggal publish: 19/03/2018
Berita
Viral video telur palsu beredar di pasar.
Hasil Cek Fakta
Kepala Satuan Tugas Pangan Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan tidak ada telur palsu sebagaimana yang sempat beredar melalui video viral di media sosial. Keberadaan telur yang dianggap sebagai telur palsu ini telah diuji di beberapa wilayah, salah satunya Sumbawa.
“Tidak ada namanya telur palsu,” kata Setyo saat ditemui di gedung Humas Polri, Jakarta, Jumat, 16 Maret 2018.
Beberapa jenis telur memang akan terlihat lebih cair atau terdapat bakteri di dalamnya saat disimpan terlalu lama. Terlebih, jika ada keretakan di cangkang telurnya, bakteri atau jamur akan lebih mudah masuk. Namun keberadaan telur palsu tidak dimungkinkan. Pasalnya, secara harga saja, pembuatan telur palsu bisa lebih tinggi dari telur asli.
“Tidak ada namanya telur palsu,” kata Setyo saat ditemui di gedung Humas Polri, Jakarta, Jumat, 16 Maret 2018.
Beberapa jenis telur memang akan terlihat lebih cair atau terdapat bakteri di dalamnya saat disimpan terlalu lama. Terlebih, jika ada keretakan di cangkang telurnya, bakteri atau jamur akan lebih mudah masuk. Namun keberadaan telur palsu tidak dimungkinkan. Pasalnya, secara harga saja, pembuatan telur palsu bisa lebih tinggi dari telur asli.
Rujukan
Diduga Stres Setelah Cerai dengan Istrinya, Suyatno Bacok 2 Orang
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/03/2018
Berita
Kepala Polres Kendal AKBP Adiwijaya menjelaskan, peristiwa tersebut murni penganiayaan. Pelaku nekat melakukan perbuatan itu diduga karena stres setelah bercerai dengan istrinya.
Hasil Cek Fakta
Suyatno alias Bogel (35), warga Desa Johorejo, Rt 1 Rw 1, Kecamatan Gemuh, Kendal, Jawa Tengah, terluka parah dan harus dirawat di Rumah Sakit Dokter Suwondo, Kendal, setelah dihajar warga, Sabtu (17/3/2018) sore. Suyatno dihakimi massa karena membacok Agus Nurus Sakban dan H Ahmad Zaenuri, keduanya warga Dukuh Krajan, Sesa Truko, Kecamatan Kangkung, Kendal.
Kepala Polres Kendal AKBP Adiwijaya menjelaskan, peristiwa tersebut murni penganiayaan. Pelaku nekat melakukan perbuatan itu diduga karena stres setelah bercerai dengan istrinya.
Adiwijaya, menjelaskan awalnya, korban Agus bersama istrinya hendak keluar rumah dengan menggunakan mobil pikap nomor polisi AA 1681 SW. Tiba-tiba datang pelaku dan menyerang korban dengan senjata tajam (golok). Korban mengalami luka di bagian kepala.
“Lalu istri korban berteriak dan datanglah mertua korban, Ahmad Zaenuri,” tambahnya.
Saat Zaenuri menuju tempat kejadian, pelaku langsung membacoknya. Akibat bacokan itu, korban mengalami luka di lengan. Beruntung, ada warga yang menghubungi polisi, sehingga pelaku bisa diselamatkan.
Kepala Polres Kendal AKBP Adiwijaya menjelaskan, peristiwa tersebut murni penganiayaan. Pelaku nekat melakukan perbuatan itu diduga karena stres setelah bercerai dengan istrinya.
Adiwijaya, menjelaskan awalnya, korban Agus bersama istrinya hendak keluar rumah dengan menggunakan mobil pikap nomor polisi AA 1681 SW. Tiba-tiba datang pelaku dan menyerang korban dengan senjata tajam (golok). Korban mengalami luka di bagian kepala.
“Lalu istri korban berteriak dan datanglah mertua korban, Ahmad Zaenuri,” tambahnya.
Saat Zaenuri menuju tempat kejadian, pelaku langsung membacoknya. Akibat bacokan itu, korban mengalami luka di lengan. Beruntung, ada warga yang menghubungi polisi, sehingga pelaku bisa diselamatkan.
Rujukan
Halaman: 6322/6786