MEMAHAMI WARNA LITURGI KHUSUS PEKAN SUCI
Minggu Palma, warna merah atau meriah. Simboliknya menyambut Yesus sebagai Raja, Hosana Putra Daud, yang memasuki gerbang Yerusalem. Kelak kita akan ganti disambut Sang Raja Yerusalem abadi, ketika kita memasuki gerbang Yerusalem abadi. Yaitu hidup kekal.
Kamis Putih, warna liturgi putih atau kuning muda.......Selengkapnya dapat dilihat pada bagian referensi.
Warna Liturgi Khusus Pekan Suci Pada Tri Hari Suci
Sumber:Tanggal publish: 29/03/2018
Berita
Hasil Cek Fakta
Dilansir dari laman resminya kaj.or.id, Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), Rm. Hieronymus Sridanto Aribowo Pr memberikan tiga poin pernyataan, sebagai berikut:
Pertama, Komisi Liturgi KAJ tidak pernah menetapkan warna liturgi untuk pakaian umat beriman yang datang merayakan Tri Hari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung, Paskah Vigili dan Hari Raya Paskah).
Dua, Komisi Liturgi hanya mengatur busana liturgi untuk para pelayan liturgi dan selama ini sudah berlangsung dengan baik di paroki-paroki.
Dan, tiga, mempersilakan kepada umat yang hadir merayakan Tri Hari Suci dengan pakaian bebas, pantas, sopan, rapi, dan bermartabat.
Pertama, Komisi Liturgi KAJ tidak pernah menetapkan warna liturgi untuk pakaian umat beriman yang datang merayakan Tri Hari Suci (Kamis Putih, Jumat Agung, Paskah Vigili dan Hari Raya Paskah).
Dua, Komisi Liturgi hanya mengatur busana liturgi untuk para pelayan liturgi dan selama ini sudah berlangsung dengan baik di paroki-paroki.
Dan, tiga, mempersilakan kepada umat yang hadir merayakan Tri Hari Suci dengan pakaian bebas, pantas, sopan, rapi, dan bermartabat.
Kesimpulan
Informasi mengenai adanya ketentuan-ketentuan khusus penggunaan warna-warna tertentu pada pakaian yang digunakan umat Katolik saat pelaksanaan Tri Hari Suci telah dikonfirmasi oleh Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) melalui laman resminya. Dan pernyataan yang sebeumnya tersebar di media sosial tidak benar.
Rujukan
Penculikan Anak Untuk Jual Organ Tubuh
Sumber: Manado PostTanggal publish: 30/03/2017
Berita
Beredar pemberitaan yang meresahkan masyarakat tentang penculikan anak-anak untuk dijual organnya.
Hasil Cek Fakta
Kepolisian sudah memastikan bahwa berita penculikan dan penjualan organ anak-anak yang viral di media sosial adalah tidak benar.
Rujukan
[SALAH] Mencuci dan mengeringkan biji buah-buahan serta menanamnya dapat tumbuh di musim hujan
Sumber: WhatsappTanggal publish: 02/04/2019
Berita
Sejak dua pekan lalu beredar di WhatsApp grup ajakan untuk tidak membuang biji tanaman buah-buahan ke tempat sampah. Warga disarankan mencuci dan mengeringkan biji tersebut di bawah sinar matahari. Lalu membungkusnya dengan koran dan menyimpannya di mobil. Setiap kali pergi dan menemukan tanah kosong terbuka, buang biji-bijian itu karena bakal berkecambah dengan mudah pada musim hujan mendatang.
Penulis pesan yang jadi viral itu menjelaskan bahwa Pemerintah Thailand telah mempromosikan ajakan itu kepada warganya sejak beberapa tahun lalu. Petugas pertanian di desa-desa berkampanye secara agresif dan berhasil. Jumlah pohon buah-buahan di alam telah berlipat ganda, terutama di distrik utara Thailand.
“Mari kita warga Indonesia juga bergabung dengan Thailand dalam inisiatif cemerlang ini untuk menyebarkan kelimpahan di alam dengan cara yang sederhana namun efektif dan berkontribusi kembali bagi generasi kita berikutnya,” tulis pesan itu. Dalam informasi tersebut ditulis bahwa pesan itu merupakan terjemahan bahasa Inggris.
Penulis pesan yang jadi viral itu menjelaskan bahwa Pemerintah Thailand telah mempromosikan ajakan itu kepada warganya sejak beberapa tahun lalu. Petugas pertanian di desa-desa berkampanye secara agresif dan berhasil. Jumlah pohon buah-buahan di alam telah berlipat ganda, terutama di distrik utara Thailand.
“Mari kita warga Indonesia juga bergabung dengan Thailand dalam inisiatif cemerlang ini untuk menyebarkan kelimpahan di alam dengan cara yang sederhana namun efektif dan berkontribusi kembali bagi generasi kita berikutnya,” tulis pesan itu. Dalam informasi tersebut ditulis bahwa pesan itu merupakan terjemahan bahasa Inggris.
Hasil Cek Fakta
Tempo mewawancarai guru besar konservasi biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Jatna Supriatna untuk mengonfirmasi terhadap ajakan yang menjadi viral di WAG.
Memperbanyak tanaman dapat berasal dari biji. Tingkat kemudahan penanganan benih amat ditentukan oleh karakteristik fisiologis biji dari setiap jenis pohon.
Menurut Jatna Supriatna, berdasarkan ketebalan dan kekerasan kulit biji dan kemampuan biji dapat disimpan, biji-biji pohon dikelompokkan menjadi tipe biji yaitu ortodoks dan recalcitrant.
Biji tipe ortodoks adalah biji-biji yang umumnya berkulit tebal dan keras, kandungan airnya rendah serta dapat disimpan dalam jangka panjang (tahunan). Misalnya mangium, sengon dan sawo kecil.
Sedangkan biji tipe recalcitrant adalah biji-biji yang umumnya berkulit lunak, kandungan air tinggi serta tidak dapat disimpan dalam jangka panjang. Misalnya meranti, mahoni, nangka, durian, rambutan, dan mangga.
Biji pada tipe ortodoks dapat angsung tumbuh apabila diletakan di atas tanah tanpa treatment.
“Sedangkan jenis biji-bijian recalcitrant dapat tumbuh dengan penggemburan tanah sebelum ditanam,” kata Jatna yang meraih gelar Ph.D dalam bidang biological anthropology dari University of New Mexico, Alburquerque, Amerika Serikat.
Menurut Jatna, biji-bijian kelompok orthodoks tidak harus dibungkus koran dan dikeringkan seperti disarankan informasi yang menyebar lewat WAG. Namun, katanya, cukup dikering anginkan.
Untuk biji-bijian kelompok recalcitrant seperti durian dan mangga, memang harus dicuci sampai bersih. Tujuannya untuk menghilangkan jamur. Setelah itu baru ditanam.
Memperbanyak tanaman dapat berasal dari biji. Tingkat kemudahan penanganan benih amat ditentukan oleh karakteristik fisiologis biji dari setiap jenis pohon.
Menurut Jatna Supriatna, berdasarkan ketebalan dan kekerasan kulit biji dan kemampuan biji dapat disimpan, biji-biji pohon dikelompokkan menjadi tipe biji yaitu ortodoks dan recalcitrant.
Biji tipe ortodoks adalah biji-biji yang umumnya berkulit tebal dan keras, kandungan airnya rendah serta dapat disimpan dalam jangka panjang (tahunan). Misalnya mangium, sengon dan sawo kecil.
Sedangkan biji tipe recalcitrant adalah biji-biji yang umumnya berkulit lunak, kandungan air tinggi serta tidak dapat disimpan dalam jangka panjang. Misalnya meranti, mahoni, nangka, durian, rambutan, dan mangga.
Biji pada tipe ortodoks dapat angsung tumbuh apabila diletakan di atas tanah tanpa treatment.
“Sedangkan jenis biji-bijian recalcitrant dapat tumbuh dengan penggemburan tanah sebelum ditanam,” kata Jatna yang meraih gelar Ph.D dalam bidang biological anthropology dari University of New Mexico, Alburquerque, Amerika Serikat.
Menurut Jatna, biji-bijian kelompok orthodoks tidak harus dibungkus koran dan dikeringkan seperti disarankan informasi yang menyebar lewat WAG. Namun, katanya, cukup dikering anginkan.
Untuk biji-bijian kelompok recalcitrant seperti durian dan mangga, memang harus dicuci sampai bersih. Tujuannya untuk menghilangkan jamur. Setelah itu baru ditanam.
Rujukan
[BENAR] Barcode dari Menristekdikti terhubung dengan website keberhasilan Jokowi
Sumber: Instagram, websiteTanggal publish: 02/04/2019
Berita
Kuliah umum Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur pada 27 Maret 2019, menjadi sorotan. Itu setelah akun anonim Opposite6890 di Instagram mengungkap bahwa kuliah umum itu disusupi kampanye untuk capres-cawapres Nomor Urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Saat mempresentasikan materi, Menteri Mohammad Nasir meminta peserta kuliah umum untuk memindai QR Code yang ditampilkan dalam slide show.
Akun Opposite6890 menjelaskan, bahwa setelah dipindai, ternyata QR Code tersebut terhubung ke salah satu website dengan alamat http://hebatdiki.com/index.html. Website itu berisi keberhasilan Presiden Joko Widodo memerintah selama 4 tahun.
“Haruskah Kuliah Umum Era Now terkontaminasi oleh Kampanye Petahana ?? . Dan parahnya lagi di isi materi Black Campaign dan Hate Speech ?? . Petahana masih bermain dengan cara cara seperti ini ??? . Tunggu April 2019... Ada kejutan buat Rezim . #2019gantipresiden #opposite6890,” tulis akun Opposite6890.
Saat mempresentasikan materi, Menteri Mohammad Nasir meminta peserta kuliah umum untuk memindai QR Code yang ditampilkan dalam slide show.
Akun Opposite6890 menjelaskan, bahwa setelah dipindai, ternyata QR Code tersebut terhubung ke salah satu website dengan alamat http://hebatdiki.com/index.html. Website itu berisi keberhasilan Presiden Joko Widodo memerintah selama 4 tahun.
“Haruskah Kuliah Umum Era Now terkontaminasi oleh Kampanye Petahana ?? . Dan parahnya lagi di isi materi Black Campaign dan Hate Speech ?? . Petahana masih bermain dengan cara cara seperti ini ??? . Tunggu April 2019... Ada kejutan buat Rezim . #2019gantipresiden #opposite6890,” tulis akun Opposite6890.
Hasil Cek Fakta
Tempo mendapatkan bahan materi yang dipresentasikan Menristekdikti M. Nasir di Universitas Brawijaya. Materi itu berjudul “Meningkatkan Kinerja Tridharma Perguruan Tinggi di Era Disrupsi” yang berjumlah 13 halaman.
Gambar barcode yang menjadi kontroversi itu ada pada slide halaman ke-12. Saat Tempo memindai barcode itu, memang benar terhubung dengan website http://hebatdiki.com/index.html.
Website tersebut menampilkan capaian kinerja Jokowi, antara lain Indonesia peringkat 2 negara terbaik untuk investasi di dunia, penurunan angka kemiskinan, pembangunan infrastruktur, BBM satu harga di Papua dan capaian ekonomi lainnya.
Di website itu juga tertulis untuk melanjutkan Jokowi dua periode. “Merauke Sota dua tahun lalu seperti ini, bersyukur memiliki seorang pemimpin bangsa yang amanah. Lanjutkan dua periode lagi,” tulis website itu. Namun Tempo tidak menemukan ujaran kebencian di dalam situs tersebut.
Gambar barcode yang menjadi kontroversi itu ada pada slide halaman ke-12. Saat Tempo memindai barcode itu, memang benar terhubung dengan website http://hebatdiki.com/index.html.
Website tersebut menampilkan capaian kinerja Jokowi, antara lain Indonesia peringkat 2 negara terbaik untuk investasi di dunia, penurunan angka kemiskinan, pembangunan infrastruktur, BBM satu harga di Papua dan capaian ekonomi lainnya.
Di website itu juga tertulis untuk melanjutkan Jokowi dua periode. “Merauke Sota dua tahun lalu seperti ini, bersyukur memiliki seorang pemimpin bangsa yang amanah. Lanjutkan dua periode lagi,” tulis website itu. Namun Tempo tidak menemukan ujaran kebencian di dalam situs tersebut.
Rujukan
Halaman: 6325/6682