• [HOAKS] Akun Facebook BRI Tawarkan Undian Tahun Baru 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Bermunculan akun-akun Facebook mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia atau BRI yang menawarkan undian Tahun Baru 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Undian berhadiah dalam rangka Tahun baru 2025 disebarkan oleh sejumlah akun yang menggunakan nama dan logo BRI.

    Misalnya, akun Facebook dengan nama Terbaru BRimo Flastival undian berlimpah hadiah 2025, Undian BRImo FSTVL, dan Promo Undian BRImo BRI FSTVL.

    Ada pula akun Program Tahun Baru 2025 FSTVL BRImo Berlimpah Hadiah, Program BRImo FSTV, Program Tahun Baru 2025 brimo festival berhadiah, dan Brimo Festivall.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (6/1/2025):

    Undian BRI Spesial bulan JanuariTahun baru, Pendaftaran Gratis!

    Sebagai nasabah BRI, Anda berkesempatan memenangkan hadiah-hadiah fantastis dalam Undian di bulan Januari

    Cara mengikuti:1. Untuk mendapatkan kupon undian silahkan tekan tombol "DAFTAR".2. Ikuti panduan dari Customer Service (CS) BRI untuk melengkapi pendaftaran.

    Hadiah Fantastis:Mobil ImpianUang Tunai 1 Miliar Paket Liburan Mewah

    Hadiah Elektronik TerkiniMotor SportEmas Batangan

    ...dan masih banyak lagi!

    Jangan lewatkan kesempatan ini! Klik DAFTAR sekarang dan dapatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah.

    Hasil Cek Fakta

    Akun-akun Facebook yang menawarkan undian berhadiah tersebut bukanlah akun media sosial resmi BRI.

    Akun Facebook BRI memiliki centang biru tanda akun telah terverifikasi.

    BRI mengatakan kepada Kompas.com bahwa undian berhadiah dari perusahaan perbankan tersebut tidak dilakukan dengan mengeklik tautan di media sosial.

    "BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan social media resmi (verified/centang biru) sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat," kata Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi pada Selasa (7/1/2025).

    BRI meminta nasabah tidak sembarangan memberikan data pribadi dan perbankan seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, nama pengguna dan kata sandi internet banking, OTP, dan sebagainya.

    "BRI mengimbau seluruh nasabah untuk waspada kepada segala bentuk modus penipuan dan kejahatan perbankan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

    Informasi dan undian berhadiah resmi dari BRI dapat diakses di situs web dengan alamat www.bri.co.id.

    Kesimpulan

    Akun Facebook menawarkan undian berhadiah dalam rangka Tahun baru 2025 dari BRI merupakan hoaks.

    Akun-akun tersebut bukan akun Facebook resmi BRI. BRI juga meminta nasabah berhati-hati agar tidak terjerat penipuan.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Foto Meninggalnya Guru Honorer di Perbatasan RI dengan Papua Nugini

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto yang diklaim menampilkan jenazah seseorang yang diklaim sebagai guru honorer di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.

    Lokasi tepatnya disebut berada di Distrik Bias, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan meninggal dunia. 

    Menurut unggahan foto, guru honorer tersebut diklaim bernama Anace Pekey dan belum ada pihak keluarga yang bisa dihubungi.

    Setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks, dan informasinya keliru.

    Foto yang diklaim menampilkan seorang guru honorer di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini meninggal salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto yang menampilkan seorang pria sedang menunjukkan jenazah yang tengah terbaring.

    Berikut keterangan teks yang disematkan:

    Ini ada marga pekey guru kontrakan perempuan..Anace pekey.. tugas di perbatasan RI PNG kabupaten pegunungan bintang.. Distrik Bias.. meninggal dunia tadi malam kami bingung mau minta tolong sama siapa??

    Masih nona belum berkeluargaIni nomor kontak kami 082197649415

    Kel bisa hubungi kamiSumber : Kiriman Warga/Grup WhatsaAp

    Hasil Cek Fakta

    Diberitakan Kompas.com, Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang memastikan narasi soal meninggalnya guru honorer bernama Anace Pekey di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini adalah hoaks.

    "Ada foto seorang ibu guru bermarga Pekey yang dikabarkan meninggal dunia di Distrik Bias, Kabupaten Pegunungan Bintang, adalah pembohongan publik dan hoaks," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang, Gerald Bidana Senin (6/1/2025).

    Gerald mengaku sudah mengecek informasi dan foto jenazah perempuan yang ada dalam unggahan. Namun, foto tersebut bukan guru honorer bernama Anace Pekey. 

    Foto jenazah dalam unggahan tersebut adalah Esteriana Kaladana, mahasiswi STPK Katolik di Waena, Kota Jayapura.

    Esteriana meninggal dunia di Desa Kabiding, Oksibil, pada 2023. Dia bukanlah guru honorer.

    “Fakta sebenarnya yang kami dapatkan, foto jenazah itu bernama Esteriana Kaladana yang berasal dari Kampung Okano, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang. Esteriana meninggal di Desa Kabiding, Oksibil, pada tahun 2023,” ujar Gerald. 

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim menampilkan guru honorer di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan meninggal dunia tidak benar atau hoaks.

    Foto dalam unggahan adalah mahasiswi STPK Katolik di Waena, Kota Jayapura yang meninggal pada 2023. Mahasiswi bernama Esteriana Kaladana, dan dia bukanlah guru honorer.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Jokowi Jadi Ketum PKS

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2025

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah unggahan dengan narasi Jokowi didukung semua partai jadi ketum PKS. Akun Facebook “Adi Darman” pada Minggu (29/12/2024) mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:

    “JOKOWI JADI KETUM PKS DIDUKUNG SEMUA PARTAI”

    Terpantau pada hari Rabu (8/1/2025), unggahan tersebut sudah menuai lebih dari 34 komentar.

    Lantas benarkah klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Melansir Turnbackhoax, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo menelusuri klaim tersebut dengan cara menginput kata kunci “Jokowi Ketum PKS” ke mesin pencari Google. Hasilnya, tidak ada informasi resmi yang menyebutkan Jokowi menjadi Ketua Umum PKS.

    TurnBackHoax juga mengecek langsung akun Instagram Partai Keadilan Sejahtera atau PKS “pk_sejahtera”. Dari pengecekan itu diketahui bahwa Ahmad Syaikhu masih menjabat sebagai Ketua Umum PKS periode 2020 - 2025.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa unggahan berisi narasi “Jokowi jadi Ketua Umum PKS” merupakan satire.
    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Cek Fakta: Kejagung Sita Aset Kaesang Bernilai Ratusan Miliar

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/01/2025

    Berita

    Suara.com - Beredar di media sosial sebuah vido dengan narasi tentang Kejagung yang kembali menyita aset Kaesang senilai ratusan miliar rupiah.

    Akun Facebook “Mukidi Ngibul” pada Jumat (27/12/2024) mengunggah video tersebut dengan narasi sebagai berikut:

    “KEJAGUNG KEMBALI SITA ASET KAESANG RATUSAN MILIYAR”

    Terpantai pada Sabtu (4/1/2025), unggahan tersebut menuai belasan komentar dan dibagikan ulang 13 kali.

    Lantas benarkah narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Melansir Turnbackhoax, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo menelusuri video tersebut menggunakan InVID. Pemeriksaan itu membuah hasil sebagai berikut:

    Video yang diklaim sebagai dokumentasi “barang bukti dari Kaesang” ternyata potongan konten yang diambil dari kanal YouTube KOMPASTV “Penampakan Barang Bukti Segepok Uang & Tas Mewah Kasus Dugaan Korupsi Timah Harvey Moeis-Helena Lim” yang tayang Senin (22/7/2024).

    Sementara itu, Video yang diklaim sebagai momen “penyitaan aset Kaesang” merupakan potongan pernyataan KPK tentang gratifikasi jet pribadi yang digunakan Kaesang. Tayang di kanal YouTube KOMPASTV.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan di atas, unggahan dengan narasi “Kejagung menyita aset Kaesang, nilainya ratusan miliar” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    • Suara.com
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini