Halo, Media-Media dan Pemeriksa Fakta di Seluruh Indonesia!
Dalam rangka mendukung Pilkada 2024 yang transparan, jujur, dan bebas dari hoaks, Cekfakta mengundang media-media dan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia untuk ikut serta dalam Live Fact-Checking Pilkada 2024. Acara ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan fakta secara langsung terhadap klaim, berita, dan informasi yang beredar selama masa pemungutan suara calon kepala daerah pada 27 November 2024, sehingga dapat memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Apa itu Live Fact-Checking Pilkada 2024?
Live Fact-Checking Pilkada 2024 adalah sebuah swadaya kolaborasi koalisi Cekfakta yang mempertemukan media-media di seluruh Indonesia untuk melakukan pemeriksaan fakta secara langsung selama masa Pilkada. Kegiatan ini akan berlangsung pada Rabu, 27 November 2024 dan akan dipantau secara virtual di platform digital. Melalui kolaborasi ini, kami ingin membangun transparansi dan membantu pemilih mendapatkan informasi yang benar untuk mendukung proses demokrasi.
Siapa yang Bisa Mendaftar?
- Media cetak, digital, radio, dan televisi yang terdaftar dan beroperasi di Indonesia.
- Media yang berkomitmen untuk menjaga integritas dan akurasi dalam peliputan Pilkada 2024.
- Media yang memiliki tim atau jurnalis dengan kemampuan fact-checking, atau yang bersedia melibatkan jurnalisnya dalam pelatihan fact-checking sebelum acara berlangsung.
- Pemeriksa fakta independen maupun komunitas yang berkomitmen mendukung terciptanya ekosistem informasi tanpa mis-disinformasi dalam Pilkada.
Manfaat Bergabung dalam Acara Ini
1. Kolaborasi dengan Jaringan Media Nasional: Berkesempatan untuk bekerja bersama media nasional dan lokal lainnya dalam menyaring informasi secara akurat.
2. Eksposur Lebih Luas: Liputan Anda akan disebarkan secara nasional, memberikan eksposur kepada audiens yang lebih luas, termasuk di platform digital yang telah bermitra dengan kami.
Cara Mendaftar
1. Isi Formulir Pendaftaran Online melalui tautan berikut: https://bit.ly/factcheckingpilkada2024 atau klik tautan pendaftaran yang ada di bagian Rujukan di bawah.
2. Lampirkan profil singkat media Anda dan informasi kontak utama.
3. Pendaftaran dibuka hingga 14 November 2024 pukul 15.00 WIB.
Persyaratan dan Ketentuan
- Media yang terpilih harus mengikuti sesi briefing dan koordinasi pra-acara.
- Berkomitmen untuk berkolaborasi secara terbuka dan transparan selama acara berlangsung.
- Menyediakan jurnalis atau perwakilan yang akan melakukan fact-checking dalam acara.
- Kegiatan ini merupakan kerja kolaborasi dan swadaya Cekfakta sehingga kami tidak menyediakan budget untuk masing-masing media.
Informasi Tambahan
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di pa@ajiindonesia.or.id, Miadelliana@amsi.or.id, Anik.cekfakta@gmail.com atau kunjungi situs web kami di cekfakta.com. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk ikut serta dalam membangun Pilkada 2024 yang bersih dari hoaks dan disinformasi. Bersama kita dapat memperkuat demokrasi melalui fakta dan kebenaran!
TIM LIVE FACT CHECK PILKADA 2024
Pendaftaran Terbuka bagi Media dan Pemeriksa Fakta di Indonesia untuk bergabung dalam Live Fact-Checking Pilkada 2024
Sumber:Tanggal publish: 08/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Rujukan
Salah, Ridwan Kamil Sebut The Jakmania Tidak Spesial
Sumber:Tanggal publish: 08/11/2024
Berita
tirto.id - Baru-baru ini, beredar sebuah narasi yang mengeklaim bahwa calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa The Jakmania tidak spesial. Narasi tersebut diunggah oleh akun Tiktok bernama @undergreen.id lewat video berdurasi 41 detik yang pada Sabtu (7/9/2024).
Video tersebut menampilkan pernyataan Ridwan Kamil dalam sebuah wawancara dengan media:
“Dukungan dinamikanya yang paling tinggi kan saya, saya juga tahu diri. Saya sudah statement berkali-kali, tapi kalau belum dari sananya ada keluangan waktu. Karena faktor psikologi saya juga paham, tapi poinnya di kesempatan pertama jika itu ada pasti saya lakukan.
Karena bukan dispesialkan, semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran kepada calon gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri pengetahuan masih minim, sehingga diperbanyak silahturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi," ucap Ridwan Kamil di unggahan akun TikTok undergreen.id.
Sementara, takarir unggahan tersebut bertuliskan, “Ridwan Kamil Tahu Diri Usai Ditolak The Jakmania”.
Sebagai informasi, The Jakmania adalah sebutan bagi suporter sepak bola asal Jakarta, Persija Jakarta. Sepanjang Sabtu (7/9/2024) hingga Kamis (7/11/2024) unggahan ini telah memperoleh 16,5 ribu tanda suka, 5.841 komentar dan telah dibagikan sebanyak 304 kali.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Video tersebut menampilkan pernyataan Ridwan Kamil dalam sebuah wawancara dengan media:
“Dukungan dinamikanya yang paling tinggi kan saya, saya juga tahu diri. Saya sudah statement berkali-kali, tapi kalau belum dari sananya ada keluangan waktu. Karena faktor psikologi saya juga paham, tapi poinnya di kesempatan pertama jika itu ada pasti saya lakukan.
Karena bukan dispesialkan, semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran kepada calon gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri pengetahuan masih minim, sehingga diperbanyak silahturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi," ucap Ridwan Kamil di unggahan akun TikTok undergreen.id.
Sementara, takarir unggahan tersebut bertuliskan, “Ridwan Kamil Tahu Diri Usai Ditolak The Jakmania”.
Sebagai informasi, The Jakmania adalah sebutan bagi suporter sepak bola asal Jakarta, Persija Jakarta. Sepanjang Sabtu (7/9/2024) hingga Kamis (7/11/2024) unggahan ini telah memperoleh 16,5 ribu tanda suka, 5.841 komentar dan telah dibagikan sebanyak 304 kali.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Hasil Cek Fakta
Pertama-tama, Tirto melakukan penelusuran dengan menonton video tersebut dari awal hingga akhir. Hasilnya, dalam video unggahan Tiktok tersebut, tidak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial.
Tirto kemudian menelusuri asal usul dan konteks video tersebut dengan metode pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari Google Images. Hasilnya, kami menemukan video yang identik dengan unggahan di kanal YouTube CNN yang berjudul “Ketua Tim Kampanye Ridwan Kamil Bukan 'Public Figure'", yang diunggah pada Kamis 5 September 2024.
Dalam video tersebut nampak mantan Gubernur Jawa Barat tersebut memakai baju yang sama seperti dalam klaim unggahan TikTok. Lebih lanjut, tidak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial dalam video tersebut.
Penelusuran juga mengarahkan ke artikel milik Antara berjudul “Ridwan Kamil tanggapi penolakan sebagai keindahan dalam berdemokrasi” yang diunggah pada Kamis (5/9/2024). Tirto menemukan kesamaan narasi pernyataan Ridwan Kamil yang serupa dengan yang ditampilkan dalam klaim unggahan.
Artikel tersebut berisikan pemberitaan soal Ridwan Kamil yang menanggapi penolakan dukungan dari The Jakmania terhadap dirinya di Pilkada DKI 2024. Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil menegaskan bahwa sudah berkali-kali menyatakan akan mencintai The Jakmania apabila terpilih menjadi gubernur Jakarta kelak.
Namun, lanjut Ridwan, apabila pihak The Jakmania belum menerima, dia pun memahami hal tersebut. Dia mengatakan, sebagai orang baru, saat ini dia sedang fokus untuk mempelajari tentang Jakarta.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengaku berniat bertemu The Jakmania jika ada kesempatan. Namun, ia mengaku tidak akan menjadikan pertemuan tersebut spesial karena semua yang dia datangi dianggap sebagai sumber pelajaran bagi dirinya sebagai calon gubernur.
“Poinnya, jika ada kesempatan pasti saya lakukan (bertemu Jakmania). Bukan dijadikan spesial. Semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran sebagai calon gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri. Pengetahuan masih minim sehingga diperbanyak silaturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi masyarakat,” kata Ridwan dikutip dari Antara
Jadi, tak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut bahwa kelompok suporter The Jakmania tidak spesial.
Tirto kemudian menelusuri asal usul dan konteks video tersebut dengan metode pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari Google Images. Hasilnya, kami menemukan video yang identik dengan unggahan di kanal YouTube CNN yang berjudul “Ketua Tim Kampanye Ridwan Kamil Bukan 'Public Figure'", yang diunggah pada Kamis 5 September 2024.
Dalam video tersebut nampak mantan Gubernur Jawa Barat tersebut memakai baju yang sama seperti dalam klaim unggahan TikTok. Lebih lanjut, tidak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut The Jakmania tidak spesial dalam video tersebut.
Penelusuran juga mengarahkan ke artikel milik Antara berjudul “Ridwan Kamil tanggapi penolakan sebagai keindahan dalam berdemokrasi” yang diunggah pada Kamis (5/9/2024). Tirto menemukan kesamaan narasi pernyataan Ridwan Kamil yang serupa dengan yang ditampilkan dalam klaim unggahan.
Artikel tersebut berisikan pemberitaan soal Ridwan Kamil yang menanggapi penolakan dukungan dari The Jakmania terhadap dirinya di Pilkada DKI 2024. Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil menegaskan bahwa sudah berkali-kali menyatakan akan mencintai The Jakmania apabila terpilih menjadi gubernur Jakarta kelak.
Namun, lanjut Ridwan, apabila pihak The Jakmania belum menerima, dia pun memahami hal tersebut. Dia mengatakan, sebagai orang baru, saat ini dia sedang fokus untuk mempelajari tentang Jakarta.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengaku berniat bertemu The Jakmania jika ada kesempatan. Namun, ia mengaku tidak akan menjadikan pertemuan tersebut spesial karena semua yang dia datangi dianggap sebagai sumber pelajaran bagi dirinya sebagai calon gubernur.
“Poinnya, jika ada kesempatan pasti saya lakukan (bertemu Jakmania). Bukan dijadikan spesial. Semua yang saya datangi adalah sumber pembelajaran sebagai calon gubernur. Sebagai orang baru saya tahu diri. Pengetahuan masih minim sehingga diperbanyak silaturahmi untuk mengetahui apa sih harapan aspirasi masyarakat,” kata Ridwan dikutip dari Antara
Jadi, tak ada satupun pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut bahwa kelompok suporter The Jakmania tidak spesial.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti dari sumber kredibel yang membenarkan klaim bahwa Ridwan Kamil pernah menyebut The Jakmania tidak spesial.
Konteks asli pernyataan Ridwan Kamil yang dipotong dalam video, sebenarnya berkaitan dengan penolakan dukungan dari The Jakmania. Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil mengaku berniat bertemu The Jakmania jika ada kesempatan. Namun, ia mengaku tidak akan menjadikan pertemuan tersebut spesial karena semua yang dia datangi dianggap sebagai sumber pelajaran bagi dirinya sebagai calon gubernur.
Jadi, klaim yang menyebut bahwa Ridwan Kamil menyebut The Jakmania tidak spesial bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Konteks asli pernyataan Ridwan Kamil yang dipotong dalam video, sebenarnya berkaitan dengan penolakan dukungan dari The Jakmania. Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil mengaku berniat bertemu The Jakmania jika ada kesempatan. Namun, ia mengaku tidak akan menjadikan pertemuan tersebut spesial karena semua yang dia datangi dianggap sebagai sumber pelajaran bagi dirinya sebagai calon gubernur.
Jadi, klaim yang menyebut bahwa Ridwan Kamil menyebut The Jakmania tidak spesial bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Rujukan
Video Pemberhentian Andika Perkasa, Bagaimana Faktanya?
Sumber:Tanggal publish: 08/11/2024
Berita
tirto.id - Berbagai konten mencurigakan berkaitan dengan sosok calon kepala daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mulai berseliweran di internet. Narasinya beragam, mulai dari modus penipuan lewat unggahan bagi-bagi hadiah dari calon tertentu, hingga dukungan figur kenamaan terhadap para calon gubernur atau calon bupati dan calon wali kota.
Tak hanya itu, klaim miring terkait status pekerjaan calon kepala daerah juga turut mewarnai wacana di jagat maya. Calon Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa, salah satunya, yang dinarasikan seolah ia dipecat dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Klaim itu dibagikan oleh akun TikTok “bosski_sanjaya” (arsip) dalam video singkat berdurasi 26 detik. Cuplikan itu dibubuhi keterangan berbunyi “diberhentikan jenderal TNI Andika”.
Dalam video tampak seseorang tengah membacakan surat pemberhentian dengan hormat mantan Jenderal TNI tersebut.
“Memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI, Andika Perkasa, SE., M.A., M.Sc. NRP 31100, dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada bangsa dan negara republik Indonesia selama memangku jabatan tersebut,” kata pria dalam video.
Sejak diunggah pada Jumat (1/3/2024), video ini sudah dibagikan ke 926 orang, dan memperoleh 117 ribu tanda suka, serta 1.935 komentar.
Namun, bagaimana faktanya?
Tak hanya itu, klaim miring terkait status pekerjaan calon kepala daerah juga turut mewarnai wacana di jagat maya. Calon Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa, salah satunya, yang dinarasikan seolah ia dipecat dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Klaim itu dibagikan oleh akun TikTok “bosski_sanjaya” (arsip) dalam video singkat berdurasi 26 detik. Cuplikan itu dibubuhi keterangan berbunyi “diberhentikan jenderal TNI Andika”.
Dalam video tampak seseorang tengah membacakan surat pemberhentian dengan hormat mantan Jenderal TNI tersebut.
“Memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI, Andika Perkasa, SE., M.A., M.Sc. NRP 31100, dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada bangsa dan negara republik Indonesia selama memangku jabatan tersebut,” kata pria dalam video.
Sejak diunggah pada Jumat (1/3/2024), video ini sudah dibagikan ke 926 orang, dan memperoleh 117 ribu tanda suka, serta 1.935 komentar.
Namun, bagaimana faktanya?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto mencoba menelusuri klaim yang beredar lewat Penelusuran Google. Hasilnya, kami tak menemukan adanya informasi soal pemecetan Andika. Pemberhentian "dengan hormat" terhadap Andika dilakukan lantaran dirinya telah menginjak batas usia maksimal (58 tahun), sehingga akan memasuki masa pensiun.
Batas usia pensiun itu tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 34 tahun 2004 Tentang TNI. Pasal 71 huruf (a) menyebut usia anggota TNI untuk pensiun paling tinggi adalah 58 tahun untuk perwira dan 53 tahun bagi TNI yang berasal dari bintara dan tamtama.
Seperti dilaporkan Detik, pemberhentian Andika dilakukan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022), bersamaan dengan pelantikan Laksamana Yudo, sebagai Panglima TNI yang baru. Pemberhentian Andika ini berdasar pada Keputusan Presiden (Keppres) No 91/TNI/Tahun 2022, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.
"Memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI Andika Perkasa dari jabatannya sebagai Panglima TNI disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada bangsa dan negara Republik Indonesia selama memangku jabatan tersebut," tutur Sekretaris Militer Laksda TNI Hersan membacakan keppres tersebut, dikutip Detik, Senin (19/12/2022).
Potongan audio dalam video yang berlalu-lalang diketahui berasal dari ucapan Sekretaris Militer, Laksda TNI Hersan tersebut. Sekali lagi, ia sedang membacakan Keppres soal pemberhentian Andika dengan hormat dan bukan dalam konteks pemecatan.
Secara umum, pemberhentian dengan hormat prajurit TNI dari dinas keprajuritan bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk atas permintaan sendiri, telah berakhirnya masa ikatan dinas, menjalani masa pensiun, dan gugur, tewas, atau meninggal dunia.
Berbeda dengan pemberhentian tidak hormat yang dijatuhkan lantaran beragam masalah, seperti dijatuhi pidana tambahan dipecat dari dinas keprajuritan berdasarkan putusan pengadilan atau mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata-nyata dapat merugikan disiplin keprajuritan atau TNI.
Usai pensiun dari kedudukannya sebagai Panglima TNI, Andika resmi diusung Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah, didampingi oleh Mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Batas usia pensiun itu tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 34 tahun 2004 Tentang TNI. Pasal 71 huruf (a) menyebut usia anggota TNI untuk pensiun paling tinggi adalah 58 tahun untuk perwira dan 53 tahun bagi TNI yang berasal dari bintara dan tamtama.
Seperti dilaporkan Detik, pemberhentian Andika dilakukan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022), bersamaan dengan pelantikan Laksamana Yudo, sebagai Panglima TNI yang baru. Pemberhentian Andika ini berdasar pada Keputusan Presiden (Keppres) No 91/TNI/Tahun 2022, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI.
"Memberhentikan dengan hormat Jenderal TNI Andika Perkasa dari jabatannya sebagai Panglima TNI disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada bangsa dan negara Republik Indonesia selama memangku jabatan tersebut," tutur Sekretaris Militer Laksda TNI Hersan membacakan keppres tersebut, dikutip Detik, Senin (19/12/2022).
Potongan audio dalam video yang berlalu-lalang diketahui berasal dari ucapan Sekretaris Militer, Laksda TNI Hersan tersebut. Sekali lagi, ia sedang membacakan Keppres soal pemberhentian Andika dengan hormat dan bukan dalam konteks pemecatan.
Secara umum, pemberhentian dengan hormat prajurit TNI dari dinas keprajuritan bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk atas permintaan sendiri, telah berakhirnya masa ikatan dinas, menjalani masa pensiun, dan gugur, tewas, atau meninggal dunia.
Berbeda dengan pemberhentian tidak hormat yang dijatuhkan lantaran beragam masalah, seperti dijatuhi pidana tambahan dipecat dari dinas keprajuritan berdasarkan putusan pengadilan atau mempunyai tabiat dan/atau perbuatan yang nyata-nyata dapat merugikan disiplin keprajuritan atau TNI.
Usai pensiun dari kedudukannya sebagai Panglima TNI, Andika resmi diusung Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah, didampingi oleh Mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, unggahan di media sosial yang mengklaim Calon Gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa, diberhentikan dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), bersifat missing context (menyesatkan tanpa tambahan konteks tertentu).
Video itu menggambarkan seolah Andika dipecat, padahal pemberhentian terhadap Andika merupakan pemberhentian dengan hormat, yang dilakukan lantaran dirinya telah menginjak batas usia maksimal (58 tahun), sehingga akan memasuki masa pensiun.
Potongan audio dalam video yang berlalu-lalang diketahui berasal dari ucapan Sekretaris Militer, Laksda TNI Hersan. Ia sedang membacakan Keputusan Presiden (Keppres) soal pemberhentian Andika dengan hormat dan bukan dalam konteks pemecatan.
Video itu menggambarkan seolah Andika dipecat, padahal pemberhentian terhadap Andika merupakan pemberhentian dengan hormat, yang dilakukan lantaran dirinya telah menginjak batas usia maksimal (58 tahun), sehingga akan memasuki masa pensiun.
Potongan audio dalam video yang berlalu-lalang diketahui berasal dari ucapan Sekretaris Militer, Laksda TNI Hersan. Ia sedang membacakan Keputusan Presiden (Keppres) soal pemberhentian Andika dengan hormat dan bukan dalam konteks pemecatan.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@bosski_sanjaya/video/7341245694856006917?q=ternyata%20andika%20prakasa&t=1730881217962
- https://archive.ph/jvM2d
- https://satu.tempo.co/politik/bulan-depan-panglima-tni-andika-perkasa-pensiun-berikut-batas-umur-pensiun-tni-dan-gajinya-249745
- https://peraturan.bpk.go.id/Download/30510/UU%20Nomor 34 Tahun 2004.pdf
- https://news.detik.com/berita/d-6469277/yudo-jadi-panglima-tni-jenderal-andika-resmi-diberhentikan-dengan-hormat
- https://www.kemhan.go.id/kuathan/wp-content/uploads/2017/02/Permenhan_04_2015.pdf
- https://www.antaranews.com/berita/4286555/pdip-resmi-usung-andika-perkasa-hendrar-prihadi-di-pilkada-jateng
Cek Fakta: Klarifikasi Gebrakan Menteri Pendidikan Baru Abdul Mu'ti
Sumber:Tanggal publish: 08/11/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan gebrakan Menteri Pendidikan yang baru, Abdul Mu'ti. Postingan itu beredar sejak bulan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 24 Oktober 2024.
Dalam postingannya terdapat foto Abdul Mu'ti dengan narasi sebagai berikut:
"- Jadikan NEM sbg syarat masuk SMP, SMA
- Hapus PMN- Kembalikan Mapel PMP
- Berlakukan syarat tidak naik kelas/ tidak lulus, JANGAN DIPAKSAKAN NAIK/ LULUS klo tdk memenuhi syarat
- Berlakukan kembali Rapor Merah
- Biarkan guru fokus ngajar, fokus sm siswa bukan ngurus administrasi dr A-Z
- dan lain lain"
Akun itu menambahkan narasi:
"Ini gebrakan menteri pendidikan dasar baruAbdul Mu'ti adalah seorang pakar pendidikan Islam Indonesia yang diangkat menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sejak 21 Oktober 2024. Ia menjabat sebagai sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027."
Lalu benarkah postingan gebrakan Menteri Pendidikan yang baru, Abdul Mu'ti?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan penjelasan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Penjelasan itu diposting dalam akun Instagram resmi, @Kemdikbud.ri yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 24 Oktober 2024.
"Informasi yang beredar di media sosial dan grup percakapan terkait poin gebrakan #MenteriPendidikanBaru tidak bersumber dari pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, maupun kanal informasi resmi Kemendikdasmen.
Pernyataan tersebut merupakan aspirasi dari masyarakat.
Kemendikdasmen terbuka terhadap aspirasi masyarakat tentang kebijakan pendidikan dasar dan menengah. Silakan sampaikan aspirasi Anda melalui ult.kemdikbud.go.id.
Dapatkan informasi terkini dan tepercaya tentang kebijakan pendidikan dan kebudayaan dari media sosial Kemendikdasmen (IG: kemdikbud.ri, X: Kemdikbud_RI, YouTube: KEMENDIKBUD RI) dan laman kemdikbud.go.id."
Kesimpulan
Postingan gebrakan Menteri Pendidikan yang baru, Abdul Mu'ti telah diklarifikasi.
Rujukan
Halaman: 73/5967