Sebuah video dikirim pembaca via WhatsApp, berisi klaim bahwa tisu toilet yang mengandung bercak darah bisa menyebabkan penyakit HIV/AIDS. Konten itu dibagikan ulang oleh akun Facebook dan Instagram.“Hati hati, ya, teman kalo di mall atau hotel jumpa tisu seperti ini jangan dipakai tanda nya ada bintik merah darah,” tulis pengunggah.
Video itu berawal dari akun Dane Jones yang diunggah di akun TikTok pada 15 September 2023. Bercak itu disebutkan berasal dari pengguna narkoba dengan jarum suntik yang meninggalkan jejak berlubang kecil di tisu toilet dengan noda darah. Tissue tersebut diklaim dapat menyebarkan banyak penyakit termasuk HIV/AIDS, infeksi, hepatitis B, dan C serta virus zika.
Benarkah tissue toilet umum dengan bintik merah adalah darah dari bekas pengguna narkoba?
Keliru, Bercak Darah di Tisu Toilet Umum Dapat Menularkan HIV dari Pengguna Narkoba
Sumber:Tanggal publish: 13/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Konten dengan narasi sejenis, sebelumnya pernah beredar di Amerika Serikat dan Inggris yang telah dibantah oleh organisasi pemeriksa fakta serta pakar kesehatan setempat. Meski mungkin pernah terjadi kasus bercak darah di tisu toilet, tapi praktik tersebut tidak bisa digeneralisasi secara umum sebagai ulah pengguna narkoba suntik. Selain itu, HIV/AIDS tidak bisa ditularkan lewat tisu toilet.
Organisasi pemeriksa fakta, Snopes, edisi 29 Agustus 2019 melansir, konten tersebut awalnya diunggah oleh akun Gavin Aubert di Facebook yang dibagikan ratusan ribu kali sebelum dihapus. Kemungkinan, pemilik akun pernah mendengar kejadian tersebut selama mengikuti kelas penanganan limbah berbahaya yang dibuat oleh Badan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA), Amerika Serikat. Akan tetapi, seorang juru bicara OSHA menjelaskan kepada Snopes, mereka belum pernah mendengar tentang praktik semacam itu.
Lembaga Nasional Penyalahgunaan Narkoba (NIDA) Amerika Serikat kepada Snopes, juga menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa pengguna narkoba membersihkan jarum suntik dengan menusukkannya ke gulungan tisu toilet di kamar mandi umum. Hal itu juga diperkuat juru bicara Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington yang mengatakan, praktik menusukkan ujung jarum ke gulungan tisu toilet tidak mungkin dilakukan karena dapat patah.
Menurut Departemen Kesehatan Washington, pengguna narkoba tidak boleh berbagi jarum suntik karena berisiko tertular atau menularkan penyakit seperti hepatitis atau HIV.
Di Inggris, konten dari akun Dane Jones yang diunggah di akun TikTok pada September 2024 tersebut, telah ditonton lebih dari satu juta kali. Dikutip dari situs badan amal di London, Terrence Higgins Trust, Direktur medis organisasi tersebut, Kate Nambiar, mengatakan tidak pernah ada seseorang yang pernah tertular HIV atau hepatitis dari tisu toilet. Menurut dia, HIV tidak akan bertahan lama di luar tubuh manusia.
“Begitu terpapar udara, virus ini melemah dengan cepat dan hanya dapat menular jika berpindah dari tubuh satu orang ke tubuh orang lain,” kata dia.
Demikian juga dengan hepatitis B dan C. Meski dapat bertahan lebih lama di luar tubuh, tetapi akan menjadi tidak aktif saat mengering sehingga mustahil dapat menularkan ke manusia lainnya.
Menurut Kate, sebagian besar HIV ditularkan melalui hubungan seks. Termasuk melalui suntikan narkoba serta dari ibu ke bayi selama persalinan yang jauh lebih jarang terjadi. Misinformasi tentang penularan HIV melalui tisu toilet dapat memberi stigma bagi orang yang hidup dengan virus tersebut dan menyebarkan ketakutan ke masyarakat.
Situs kesehatan Healthline.com melansir HIV menyebar terutama melalui cairan tubuh. Virus harus langsung masuk ke aliran darah agar infeksi dapat terjadi. Meskipun HIV dapat hidup di dalam tubuh manusia, HIV tidak dapat bertahan lama di udara atau di permukaan yang keras. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), HIV menjadi hampir 100 persen tidak aktif dalam beberapa jam setelah berada di luar tubuh.
Organisasi pemeriksa fakta, Snopes, edisi 29 Agustus 2019 melansir, konten tersebut awalnya diunggah oleh akun Gavin Aubert di Facebook yang dibagikan ratusan ribu kali sebelum dihapus. Kemungkinan, pemilik akun pernah mendengar kejadian tersebut selama mengikuti kelas penanganan limbah berbahaya yang dibuat oleh Badan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA), Amerika Serikat. Akan tetapi, seorang juru bicara OSHA menjelaskan kepada Snopes, mereka belum pernah mendengar tentang praktik semacam itu.
Lembaga Nasional Penyalahgunaan Narkoba (NIDA) Amerika Serikat kepada Snopes, juga menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa pengguna narkoba membersihkan jarum suntik dengan menusukkannya ke gulungan tisu toilet di kamar mandi umum. Hal itu juga diperkuat juru bicara Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington yang mengatakan, praktik menusukkan ujung jarum ke gulungan tisu toilet tidak mungkin dilakukan karena dapat patah.
Menurut Departemen Kesehatan Washington, pengguna narkoba tidak boleh berbagi jarum suntik karena berisiko tertular atau menularkan penyakit seperti hepatitis atau HIV.
Di Inggris, konten dari akun Dane Jones yang diunggah di akun TikTok pada September 2024 tersebut, telah ditonton lebih dari satu juta kali. Dikutip dari situs badan amal di London, Terrence Higgins Trust, Direktur medis organisasi tersebut, Kate Nambiar, mengatakan tidak pernah ada seseorang yang pernah tertular HIV atau hepatitis dari tisu toilet. Menurut dia, HIV tidak akan bertahan lama di luar tubuh manusia.
“Begitu terpapar udara, virus ini melemah dengan cepat dan hanya dapat menular jika berpindah dari tubuh satu orang ke tubuh orang lain,” kata dia.
Demikian juga dengan hepatitis B dan C. Meski dapat bertahan lebih lama di luar tubuh, tetapi akan menjadi tidak aktif saat mengering sehingga mustahil dapat menularkan ke manusia lainnya.
Menurut Kate, sebagian besar HIV ditularkan melalui hubungan seks. Termasuk melalui suntikan narkoba serta dari ibu ke bayi selama persalinan yang jauh lebih jarang terjadi. Misinformasi tentang penularan HIV melalui tisu toilet dapat memberi stigma bagi orang yang hidup dengan virus tersebut dan menyebarkan ketakutan ke masyarakat.
Situs kesehatan Healthline.com melansir HIV menyebar terutama melalui cairan tubuh. Virus harus langsung masuk ke aliran darah agar infeksi dapat terjadi. Meskipun HIV dapat hidup di dalam tubuh manusia, HIV tidak dapat bertahan lama di udara atau di permukaan yang keras. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), HIV menjadi hampir 100 persen tidak aktif dalam beberapa jam setelah berada di luar tubuh.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa bercak darah di tisu toilet umum dapat menularkan HIV dari pengguna narkoba adalah keliru.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/1805842826830009
- https://www.facebook.com/dedymassagemedan/videos/1155788155388227
- https://www.instagram.com/reel/CxwpJHcr9Fy/
- https://www.tiktok.com/@dane_jones/video/7279084266758196523
- https://www.snopes.com/fact-check/iv-drug-users-needles-in-tproll/
- https://www.tht.org.uk/news/gp-falsely-claims-hiv-transmissible-through-toilet-roll-viral-tik-tok-terrence-higgins-trust
- https://www.healthline.com/health/hiv/can-you-get-hiv-from-a-toilet-seat#transmission
Menyesatkan: Video Polisi Los Angeles Masuk Islam Setelah Kebakaran Besar
Sumber:Tanggal publish: 13/02/2025
Berita
Sebuah video beredar di TikTok dan Facebook berupa unggahan foto [arsip] dan reels yang memperlihatkan seorang polisi Kota Los Angeles, Amerika Serikat, yang masuk Islam atau mualaf setelah kejadian kebakaran besar di kota itu.
Video itu menampilkan seorang pria berseragam polisi tengah membaca kalimat syahadat dituntun pria berjubah dan berpeci di sisi kirinya. Dia diklaim mengucapkan syahadat di Masjid At Thohir, Los Angeles. Narasi yang disematkan dalam video itu juga tertulis, “Polisi Los Angeles mualaf setelah menyaksikan api turun dari langit dan melihat rumah orang-orang muslim selamat dari kebakaran.”
Namun, benarkah video itu memperlihatkan polisi Los Angeles yang masuk Islam setelah kebakaran besar di sana?
Video itu menampilkan seorang pria berseragam polisi tengah membaca kalimat syahadat dituntun pria berjubah dan berpeci di sisi kirinya. Dia diklaim mengucapkan syahadat di Masjid At Thohir, Los Angeles. Narasi yang disematkan dalam video itu juga tertulis, “Polisi Los Angeles mualaf setelah menyaksikan api turun dari langit dan melihat rumah orang-orang muslim selamat dari kebakaran.”
Namun, benarkah video itu memperlihatkan polisi Los Angeles yang masuk Islam setelah kebakaran besar di sana?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan bukti-bukti yang didapatkan Tempo, peristiwa di dalam video itu terjadi jauh sebelum peristiwa kebakaran di Los Angeles pada Januari 2025.
Tempo menemukan video yang lebih dulu dibagikan di akun Instagram Masjid At Thohir, Los Angeles pada 5 November 2023.
Narasi dalam unggahan itu juga berbeda dengan peristiwa sesungguhnya yang beredar di TikTok dan Facebook. Pria bernama Lt. Laron Ragland tersebut memutuskan masuk Islam setelah mempelajari agama tersebut selama 20 tahun, bukan karena melihat api turun dari langit atau rumah umat muslim selamat dari kebakaran.
“Brother Lt. Laron Ragland orang Amerika yg mengucapkan Syahadat dibimbing oleh Imam Mohamad Joban setelah Pengajian di Masjid At-Thohir, LA. Mempelajari Islam 20 tahun, beliau kemudian yakin Islam adalah yang terbaik,” seperti dikutip dari keterangan unggahan.
Selebritis tanah air, Uya Kuya, juga pernah mengunggah video serupa dan menyatakan bahwa pria yang mualaf tersebut adalah seorang petugas keamanan AS yang tiba-tiba masuk Masjid At Thohir dan menyatakan ingin masuk Islam.
Uya Kuya menyatakan dia sedang mengikuti pengajian di masjid tersebut ketika pria itu masuk dan mengatakan ingin masuk Islam.
Sejarah Masjid At Thohir
Dilansir Antara, Masjid At Thohir berdiri setelah pembelian sebuah gedung di Los Angeles yang dibangun tahun 1920. Dananya bersumber dari keluarga Menteri BUMN saat ini, Erick Thohir dan donasi WNI di sana.
Masjid tersebut selesai dibangun dan dibuka secara resmi pada 27 Maret 2022, yang dihadiri Garibaldi Thohir atau Boy Thohir yang merupakan kakak Erick Thohir, Rosan P Roeslani yang saat itu menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk AS, Konsul Jenderal Los Angeles Saut Trisnawan, dan Ketua Indonesia Muslim Foundation Dwirana Satyavat.
Boy mengatakan inisiatif membangun masjid di sana muncul dari keluhan almarhum ayahnya yang semasa hidup beberapa kali berlibur ke Los Angeles, tapi kesulitan menemukan masjid untuk salat Jumat.
Rosan saat itu mengatakan bahwa At Thohir menjadi masjid keenam di AS yang dimiliki oleh orang Indonesia. Dia berharap masjid tersebut juga menjadi tempat bersilaturahmi bagi masyarakat Indonesia di sana.
Tempo menemukan video yang lebih dulu dibagikan di akun Instagram Masjid At Thohir, Los Angeles pada 5 November 2023.
Narasi dalam unggahan itu juga berbeda dengan peristiwa sesungguhnya yang beredar di TikTok dan Facebook. Pria bernama Lt. Laron Ragland tersebut memutuskan masuk Islam setelah mempelajari agama tersebut selama 20 tahun, bukan karena melihat api turun dari langit atau rumah umat muslim selamat dari kebakaran.
“Brother Lt. Laron Ragland orang Amerika yg mengucapkan Syahadat dibimbing oleh Imam Mohamad Joban setelah Pengajian di Masjid At-Thohir, LA. Mempelajari Islam 20 tahun, beliau kemudian yakin Islam adalah yang terbaik,” seperti dikutip dari keterangan unggahan.
Selebritis tanah air, Uya Kuya, juga pernah mengunggah video serupa dan menyatakan bahwa pria yang mualaf tersebut adalah seorang petugas keamanan AS yang tiba-tiba masuk Masjid At Thohir dan menyatakan ingin masuk Islam.
Uya Kuya menyatakan dia sedang mengikuti pengajian di masjid tersebut ketika pria itu masuk dan mengatakan ingin masuk Islam.
Sejarah Masjid At Thohir
Dilansir Antara, Masjid At Thohir berdiri setelah pembelian sebuah gedung di Los Angeles yang dibangun tahun 1920. Dananya bersumber dari keluarga Menteri BUMN saat ini, Erick Thohir dan donasi WNI di sana.
Masjid tersebut selesai dibangun dan dibuka secara resmi pada 27 Maret 2022, yang dihadiri Garibaldi Thohir atau Boy Thohir yang merupakan kakak Erick Thohir, Rosan P Roeslani yang saat itu menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk AS, Konsul Jenderal Los Angeles Saut Trisnawan, dan Ketua Indonesia Muslim Foundation Dwirana Satyavat.
Boy mengatakan inisiatif membangun masjid di sana muncul dari keluhan almarhum ayahnya yang semasa hidup beberapa kali berlibur ke Los Angeles, tapi kesulitan menemukan masjid untuk salat Jumat.
Rosan saat itu mengatakan bahwa At Thohir menjadi masjid keenam di AS yang dimiliki oleh orang Indonesia. Dia berharap masjid tersebut juga menjadi tempat bersilaturahmi bagi masyarakat Indonesia di sana.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan seorang pria Los Angeles yang masuk Islam disebabkan kejadian kebakaran besar di sana Januari lalu, adalah klaim yang menyesatkan.
Video itu memang memperlihatkan seorang pria yang masuk Islam di Masjid At Thohir Los Angeles. Namun, peristiwa itu terjadi jauh hari sebelum kebakaran besar di Los Angeles dan tidak saling berkaitan.
Video itu memang memperlihatkan seorang pria yang masuk Islam di Masjid At Thohir Los Angeles. Namun, peristiwa itu terjadi jauh hari sebelum kebakaran besar di Los Angeles dan tidak saling berkaitan.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@titustin/video/7463620138760146182?q=polisi%20los%20angeles%20masuk%20islam&t=1738564606057
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0u5HASV2KSqaWXJy1cofGgj6aZKMp9fpLA7LgSM4UZdzrbysar5YDeT8RsVSC7mGFl&id=100064066767108
- https://archive.is/KIgNl/image
- https://web.facebook.com/reel/601398209539046
- https://www.instagram.com/p/CzRWsh_xzp2/
- https://www.instagram.com/reel/CzQIBfrOQT9/?igsh=Ynd1YnNvOWw3cjFx
- https://www.antaranews.com/berita/2786217/wni-los-angeles-sambut-gembira-kehadiran-masjid-at-thohir /cdn-cgi/l/email-protection#4b282e202d2a203f2a0b3f2e263b2465282465222f
Keliru: Tautan Pendaftaran Haji Gratis Kemenag 2025 yang Beredar di Facebook
Sumber:Tanggal publish: 12/02/2025
Berita
Sebuah tautan beredar di Facebook [arsip] dan Instagram yang diklaim mengarah ke formulir pendaftaran haji gratis tahun keberangkatan 2025 dari Kementerian Agama (Kemenag). Gambar dalam unggahan itu menyertakan foto Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar dan logo Kemenag.
Konten tersebut menyebutkan bahwa kuota haji gratis dibuka untuk 100 orang, dengan persyaratan usia 25 sampai 65 tahun, sehat jasmani dan rohani, serta tidak sedang mengandung untuk peserta perempuan. Konten itu menyertakan tautan website yang beralamat di https://register2025.info/gratishaji/. Akun lain menyebarkan tautan yang berbeda-beda, meskipun dengan narasi yang sama.
Namun, benarkah tautan pendaftaran haji gratis itu asli dari Kemenag?
Konten tersebut menyebutkan bahwa kuota haji gratis dibuka untuk 100 orang, dengan persyaratan usia 25 sampai 65 tahun, sehat jasmani dan rohani, serta tidak sedang mengandung untuk peserta perempuan. Konten itu menyertakan tautan website yang beralamat di https://register2025.info/gratishaji/. Akun lain menyebarkan tautan yang berbeda-beda, meskipun dengan narasi yang sama.
Namun, benarkah tautan pendaftaran haji gratis itu asli dari Kemenag?
Hasil Cek Fakta
Hasil cek fakta Tempo menunjukkan bahwa informasi dan tautan tersebut palsu. Saat Tempo mencoba mengakses website dan formulir pendaftaran, warganet diminta memasukkan nama lengkap sesuai KTP dan nomor aplikasi Telegram mereka yang bisa membawa risiko lebih lanjut pada warganet.
Kementerian Agama sendiri telah mengumumkan bahwa narasi tersebut hoaks. Melalui akun Instagram @Informasihaji yang dikelola Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama menjelaskan tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
Masyarakat diminta berhati-hati pada narasi bohong seperti itu dan melapor ke polisi jika ada yang telah dirugikan. Termasuk imbauan agar masyarakat selalu memperbarui dan memeriksa informasi yang benar mengenai haji dan umrah di saluran publikasi resmi Kemenag.
Di akun Instagram resmi itu juga terdapat pengumuman beberapa hoaks lain mengenai haji, yakni tautan palsu pendaftaran petugas haji dan umrah, undangan umrah gratis, dan penipuan yang menawarkan percepatan keberangkatan jemaah haji.
Penipuan Lewat Telegram
Informasi palsu yang disebarkan unggahan di Facebook tersebut menandakan adanya upaya penipuan di baliknya. Warganet yang tertipu diarahkan untuk memasukkan nomor Telegram-nya yang bisa dieksploitasi oleh pelaku penipuan.
Dilansir Nordvpn.com, banyak pelaku penipuan phising (pencurian data) yang menggunakan Telegram karena aplikasi layanan komunikasi itu memiliki fitur-fitur yang bisa memudahkan aksi mereka. Untuk pencurian data, biasanya korban diminta mengeklik tautan berbahaya atau mengisi formulir dengan informasi penting seperti akses login dan data pribadi penting lainnya.
Meskipun pada dasarnya aman, pengguna aplikasi tersebut harus berhati-hati pada aksi penipuan yang memanipulasi berbagai hal untuk meraih tujuan mereka. Misalnya penipuan yang menawarkan hadiah, lowongan pekerjaan, atau penipuan “copycat” yang pelakunya berpura-pura menjadi perusahaan atau lembaga resmi.
Salah satu cara untuk menghindari penipuan jenis ini ialah berhati-hati dalam memberikan data pribadi yang penting, dan tidak mudah percaya pada tawaran-tawaran yang menggiurkan di internet.
Kementerian Agama sendiri telah mengumumkan bahwa narasi tersebut hoaks. Melalui akun Instagram @Informasihaji yang dikelola Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama menjelaskan tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
Masyarakat diminta berhati-hati pada narasi bohong seperti itu dan melapor ke polisi jika ada yang telah dirugikan. Termasuk imbauan agar masyarakat selalu memperbarui dan memeriksa informasi yang benar mengenai haji dan umrah di saluran publikasi resmi Kemenag.
Di akun Instagram resmi itu juga terdapat pengumuman beberapa hoaks lain mengenai haji, yakni tautan palsu pendaftaran petugas haji dan umrah, undangan umrah gratis, dan penipuan yang menawarkan percepatan keberangkatan jemaah haji.
Penipuan Lewat Telegram
Informasi palsu yang disebarkan unggahan di Facebook tersebut menandakan adanya upaya penipuan di baliknya. Warganet yang tertipu diarahkan untuk memasukkan nomor Telegram-nya yang bisa dieksploitasi oleh pelaku penipuan.
Dilansir Nordvpn.com, banyak pelaku penipuan phising (pencurian data) yang menggunakan Telegram karena aplikasi layanan komunikasi itu memiliki fitur-fitur yang bisa memudahkan aksi mereka. Untuk pencurian data, biasanya korban diminta mengeklik tautan berbahaya atau mengisi formulir dengan informasi penting seperti akses login dan data pribadi penting lainnya.
Meskipun pada dasarnya aman, pengguna aplikasi tersebut harus berhati-hati pada aksi penipuan yang memanipulasi berbagai hal untuk meraih tujuan mereka. Misalnya penipuan yang menawarkan hadiah, lowongan pekerjaan, atau penipuan “copycat” yang pelakunya berpura-pura menjadi perusahaan atau lembaga resmi.
Salah satu cara untuk menghindari penipuan jenis ini ialah berhati-hati dalam memberikan data pribadi yang penting, dan tidak mudah percaya pada tawaran-tawaran yang menggiurkan di internet.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan tautan yang beredar di Facebook adalah untuk pendaftaran program haji gratis tahun keberangkatan 2025 untuk 100 orang adalah klaim keliru.
Tautan tersebut adalah praktik penipuan yang menggunakan informasi palsu. Kemenag telah mengkonfirmasi narasi tersebut salah.
Tautan tersebut adalah praktik penipuan yang menggunakan informasi palsu. Kemenag telah mengkonfirmasi narasi tersebut salah.
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0XC9WZaL5Lo7r68jS2J1YJsT3W5N7tWRzMtUWs4fBRPPUD7rnbuoHc33DbV1NyZ4cl&id=61572742327141&_rdc=1&_rdr
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0XC9WZaL5Lo7r68jS2J1YJsT3W5N7tWRzMtUWs4fBRPPUD7rnbuoHc33DbV1NyZ4cl&id=61572742327141
- https://www.instagram.com/p/DFWhlCly_Rn/
- https://www.instagram.com/informasihaji/p/DFVHZ3mSK45/
- https://www.instagram.com/informasihaji/p/DFekCHSSuH7/
- https://www.instagram.com/informasihaji/p/DFhgY_9y8VL/
- https://www.instagram.com/p/DEzid6TyIfC/
- https://nordvpn.com/id/blog/penipuan-telegram/
Keliru: Dokter Zaidul Akbar Mempromosikan Metode Penurunan Berat Badan Dengan Jambu Biji
Sumber:Tanggal publish: 12/02/2025
Berita
Sebuah video menampilkan dokter Zaidul Akbar seakan tengah menjelaskan dan mempromosikan metode pengobatan untuk mengurangi berat badan dengan menggunakan jambu biji. Video yang diunggah pada 1 Februari 2025 itu, menampilkan dokter Zaidul Akbar dengan durasi 10 menit dan beredar di Facebook [arsip].
Narasi video itu menjelaskan bahwa ia telah mendedikasikan lebih dari 20 tahun untuk menemukan metode untuk mengurangi berat badan tanpa diet olahraga dan obat-obatan yang maha. Ia mendapati penyebab kelebihan berat badan adalah karena hati yang terkontaminasi. Tapi sekarang dengan melakukan ritual air garam sederhana bisa membersihkan hati dalam waktu 30 detik.
Hingga artikel ini ditulis video itu sudah ditonton 871 ribu kali dan mendapatkan 188 komentar. Lantas benarkah dokter Zaidul Akbar mempromosikan metode penurunan berat badan dengan jambu biji?
Narasi video itu menjelaskan bahwa ia telah mendedikasikan lebih dari 20 tahun untuk menemukan metode untuk mengurangi berat badan tanpa diet olahraga dan obat-obatan yang maha. Ia mendapati penyebab kelebihan berat badan adalah karena hati yang terkontaminasi. Tapi sekarang dengan melakukan ritual air garam sederhana bisa membersihkan hati dalam waktu 30 detik.
Hingga artikel ini ditulis video itu sudah ditonton 871 ribu kali dan mendapatkan 188 komentar. Lantas benarkah dokter Zaidul Akbar mempromosikan metode penurunan berat badan dengan jambu biji?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video dokter Zaidul Akbar menyampaikan tentang metode pengobatan untuk mengurangi berat badan adalah hasil rekayasa kecerdasan buatan.
Faktanya, video dokter Zaidul Akbar yang digunakan dalam konten tersebut aslinya berisi kajian jelang iftar berjudul “Bodoh Itu Penyakit, Obatnya?” yang dipublikasikan pada 4 April 2024. Dalam video itu, Zaidul Akbar sama sekali tidak menjelaskan tentang metode penurunan berat badan dengan jambu biji.
Ia lebih banyak menyampaikan tentang bahaya penyakit tumor otak dan cara mengatasinya. Video terkait kajian itu diunggah dokter Zaidul Akbar pada kanal YouTube-nya pada 4 April 2024.
Hasil analisis manual terhadap video yang dibagikan di Facebook tersebut juga terdapat ketidaksesuaian antara audio dengan gerakan bibir dr. Zaidul Akbar. Selain itu, suara pria yang keluar dari video tidak sama dengan suara dr. Zaidul Akbar aslinya.
Tim Cekfakta Tempo lalu menganalisa video tersebut dengan menggunakan Deepware, alat deteksi konten yang dibuat dengan kecerdasan buatan. Hasilnya berdasarkan analisis Deepware, antara 52-98 persen video itu dicurigai sebagai deepfake.
Deepfake sendiri diketahui merupakan rekayasa digital dengan menggunakan kecanggihan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menghasilkan video atau audio yang benar-benar baru, dengan tujuan akhir untuk menggambarkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi pada kenyataannya. Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang disebut generator dan diskriminator.
Tempo juga memeriksa suara yang digunakan dalam video tersebut dengan menggunakan tools Hive Moderation. Mulanya, Tempo mengunduh video itu dan mengubahnya ke format audio (mp3) dengan menggunakan tools Cloud Convert. Video yang telah diubah ke format suara lalu diperiksa dengan menggunakan tools Hive Moderation.
Hasilnya suara dalam video tersebut diketahui merupakan hasil rekayasa digital dengan menggunakan kecerdasan buatan Artificial Intelligence dengan tingkat probabilitas mencapai 61,6 persen.
Sebelumnya. Melalui unggahannya YouTube pada 4 Desember 2023, Zaidul Akbar menyampaikan klarifikasi terkait maraknya video AI yang mengatasnamakan dirinya.
Dalam video tersebut ia mengatakan agar masyarakat tidak terkecoh dengan video-video dan produk yang dijual diluar akun resmi miliknya.
Saat ini menurut Zaidul Akbar, banyak sekali iklan produk yang mengatasnamakan dirinya beredar di Facebook, namun semua itu dipastikan tidak ada kaitannya dengan dirinya. Ia hanya menjual produk-produknya hanya toko resmi JSR Store, di luar itu dirinya tidak tahu. “Produk-produk saya adanya cuman JSR Store, dan itu resmi dari saya di luar daripada itu saya tidak tahu,” jelas Zaidul.
Zaidul Akbar, saat ini masih tercatat sebagai dokter berdasarkan database anggota Ikatan Dokter Indonesia. Melalui akun YouTube tanggal 16 Oktober 2020, ia mengaku tidak lagi berpraktik sebagai dokter.
Faktanya, video dokter Zaidul Akbar yang digunakan dalam konten tersebut aslinya berisi kajian jelang iftar berjudul “Bodoh Itu Penyakit, Obatnya?” yang dipublikasikan pada 4 April 2024. Dalam video itu, Zaidul Akbar sama sekali tidak menjelaskan tentang metode penurunan berat badan dengan jambu biji.
Ia lebih banyak menyampaikan tentang bahaya penyakit tumor otak dan cara mengatasinya. Video terkait kajian itu diunggah dokter Zaidul Akbar pada kanal YouTube-nya pada 4 April 2024.
Hasil analisis manual terhadap video yang dibagikan di Facebook tersebut juga terdapat ketidaksesuaian antara audio dengan gerakan bibir dr. Zaidul Akbar. Selain itu, suara pria yang keluar dari video tidak sama dengan suara dr. Zaidul Akbar aslinya.
Tim Cekfakta Tempo lalu menganalisa video tersebut dengan menggunakan Deepware, alat deteksi konten yang dibuat dengan kecerdasan buatan. Hasilnya berdasarkan analisis Deepware, antara 52-98 persen video itu dicurigai sebagai deepfake.
Deepfake sendiri diketahui merupakan rekayasa digital dengan menggunakan kecanggihan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menghasilkan video atau audio yang benar-benar baru, dengan tujuan akhir untuk menggambarkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi pada kenyataannya. Deepfake dibuat menggunakan dua algoritma AI yang disebut generator dan diskriminator.
Tempo juga memeriksa suara yang digunakan dalam video tersebut dengan menggunakan tools Hive Moderation. Mulanya, Tempo mengunduh video itu dan mengubahnya ke format audio (mp3) dengan menggunakan tools Cloud Convert. Video yang telah diubah ke format suara lalu diperiksa dengan menggunakan tools Hive Moderation.
Hasilnya suara dalam video tersebut diketahui merupakan hasil rekayasa digital dengan menggunakan kecerdasan buatan Artificial Intelligence dengan tingkat probabilitas mencapai 61,6 persen.
Sebelumnya. Melalui unggahannya YouTube pada 4 Desember 2023, Zaidul Akbar menyampaikan klarifikasi terkait maraknya video AI yang mengatasnamakan dirinya.
Dalam video tersebut ia mengatakan agar masyarakat tidak terkecoh dengan video-video dan produk yang dijual diluar akun resmi miliknya.
Saat ini menurut Zaidul Akbar, banyak sekali iklan produk yang mengatasnamakan dirinya beredar di Facebook, namun semua itu dipastikan tidak ada kaitannya dengan dirinya. Ia hanya menjual produk-produknya hanya toko resmi JSR Store, di luar itu dirinya tidak tahu. “Produk-produk saya adanya cuman JSR Store, dan itu resmi dari saya di luar daripada itu saya tidak tahu,” jelas Zaidul.
Zaidul Akbar, saat ini masih tercatat sebagai dokter berdasarkan database anggota Ikatan Dokter Indonesia. Melalui akun YouTube tanggal 16 Oktober 2020, ia mengaku tidak lagi berpraktik sebagai dokter.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo, video dengan durasi 10 menit yang memperlihatkan dokter Zaidul Akbar sedang berceramah menyampaikan metode pengobatan untuk mengurangi berat badan dengan menggunakan jambu biji adalah keliru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=1658752015017829
- https://mvau.lt/media/b8966b2c-da6c-4c86-86c3-49ab1b8866c4
- https://www.youtube.com/watch?v=kSQ_AmTDxlI
- https://scanner.deepware.ai/result/2c4ae2faf45b9c952cf28a0b3d29cb9082258941-1739333203/
- https://www.youtube.com/watch?v=U1hkYoM9imM
- https://www.youtube.com/watch?v=vjvmJlvm4D0
- https://www.idionline.org/organisasi/info/diranggota
- https://www.youtube.com/watch?v=co9lJNKeSu8 /cdn-cgi/l/email-protection#8eedebe5e8efe5faefcefaebe3fee1a0ede1a0e7ea
Halaman: 75/6439