• Keliru: Video Penemuan Replika Ka'bah di Lahan Bekas Kebakaran Los Angeles

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    Sebuah video beredar di Facebook [arsip] yang diklaim penemuan benda replika Ka’bah di bawah tanah bekas kebakaran Los Angeles, California, Amerika Serikat. Kebakaran hutan yang terjadi itu juga menghanguskan sebagian kota.

    Video itu memperlihatkan sejumlah gambar penggalian tanah di beberapa tempat yang berbeda, disertai benda kubus yang disebut mirip Ka’bah. Dikatakan benda itu ditemukan warga saat menggali tanah untuk mencari mata air.



    Namun, benarkah video itu memperlihatkan benda mirip Ka’bah di bahwa tanah Los Angeles?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo mencermati gambar-gambar yang ditampilkan dalam video tersebut serta memverifikasinya menggunakan aplikasi pemindai suara AI dan gambar AI. Ditemukan bahwa video dan narasi yang disertakan itu tidak akurat.

    Pemeriksaan video secara langsung menghasilkan beberapa kejanggalan dalam video tersebut.



    Kejanggalan konten tersebut, pertama terlihat dari bentuk lubang yang berbeda-beda atau tidak konsisten. Pada gambar pertama, bentuk lubang cenderung melingkar yang tidak beraturan dan terlihat lapisan tanah. Pada gambar kedua, bentuk lubang melingkar lebih rapi dengan struktur bergaris-garis. Gambar ketiga bentuk galian memanjang cenderung berbentuk persegi panjang, tidak melingkar seperti dua gambar sebelumnya.

    Kedua, bentuk bangunan yang berada di sekitar galian juga tidak konsisten. Pada gambar kedua, terlihat hunian rumah, sedangkan di gambar ketiga terlihat gedung-gedung bertingkat. 

    Selanjutnya Tempo menggunakan alat deteksi kecerdasan buatan (AI) untuk memeriksa apakah konten tersebut dibuat dengan teknologi AI atau tidak.

    Pemindaian menggunakan aplikasi Truemedia.org menyimpulkan bahwa audio dalam video yang beredar dibuat menggunakan teknologi AI. 



    Demikian juga pemeriksaan menggunakan Hivemoderation.com, yang menyatakan 99,8 persen video kemungkinan tersebut dibuat menggunakan AI.

    Dengan alat deteksi ketiga, Wasit AI, empat bagian gambar yang diambil dari video, termasuk gambar Ka’bah, juga menghasilkan kesimpulan empat gambar tersebut dibuat menggunakan AI.



    Klaim tentang penggalian saluran air bawah tanah

    Dilansir NPR.org, beberapa lokasi di Los Angeles bekas kebakaran besar memang tengah menghadapi masalah air bersih untuk konsumsi setelah saluran air bersih diduga tercemar bahan kimia hasil kebakaran.

    Namun tak ada pemberitaan mengenai masyarakat yang menggali tanah untuk mencari mata air, seperti yang diceritakan dalam video yang beredar.

    Sebelumnya, kebutuhan air untuk konsumsi rumah tangga masih dilayani oleh perusahaan swasta melalui jaringan saluran air mereka. Namun, sejak tanggal 10 Januari 2025, beberapa perusahaan mengumumkan larangan meminum, memasak atau mengolah sendiri air dari saluran itu.

    Pengujian kualitas air juga telah dimulai, namun membutuhkan waktu untuk melihat hasilnya. Gas bekas kebakaran yang membawa berbagai partikel diduga masuk ke saluran air. Kekhawatiran itu juga berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya di mana setelah terjadi kebakaran, air menjadi tercemar.

    Masyarakat di sana mengandalkan minum dari air minum kemasan dan bahkan ada yang mencuri air dari hidran, sebagaimana dilaporkan NBCNews.com. Mereka juga mengandalkan air dalam kemasan galon hasil donasi masyarakat dan bantuan pemerintah.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa video yang diklaim memperlihatkan benda mirip Ka’bah di bawah tanah kota Los Angeles setelah kebakaran besar adalah klaim keliru.

    Video itu, termasuk gambar-gambar di dalamnya dan suara yang digunakan, adalah konten rekayasa yang dibuat menggunakan AI. Tak ada informasi valid terkait klaim adanya penggalian tanah di Los Angeles untuk mencari mata air untuk kebutuhan warga di sana.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Keliru: Tautan Pendaftaran Pembuatan SIM Seumur Hidup

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    Sebuah gambar tangkapan layar berisi informasi pendaftaran SIM seumur hidup, beredar di WhatsApp [arsip] dan Facebook [akun 1] [akun 2].

    Informasi itu memuat logo Kepolisian RI dan Bank BRI. Pengguna yang ingin mendaftar diminta memasukkan nama lengkap sesuai KTP, nomor handphone yang terhubung dengan akun Telegram. 



    Pembaca Tempo meminta Tim Cek Fakta untuk memeriksa kebenaran informasi tersebut. Benarkah tautan tersebut terkait pembuatan SIM seumur hidup?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan informasi dari situs-situs kredibel, Pemerintah belum mengeluarkan kebijakan untuk Surat Izin Mengemudi yang berlaku seumur hidup. Saat ini SIM masih berlaku setiap 5 tahun sekali. 

    Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) melalui akun Instagram @korlantaspolri.ntmc telah memberikan keterangan bahwa pembuatan SIM gratis seumur hidup tersebut tidak benar.

    Menurut artikel Tempo, wacana mengenai SIM seumur hidup pernah diusulkan oleh anggota Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI bersama Korlantas Polri, Rabu, 4 Desember 2024. Suding beralasan pengurusan SIM setiap lima tahun sekali membebani masyarakat.

    Masa berlaku SIM selama lima tahun dan dapat diperpanjang, diatur dalam Pasal 85 ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ). Aturan ini juga menjelaskan bahwa masa berlaku tersebut dapat diperpanjang.  

    Pada 2023, Pasal 85 ayat (2) ini pernah digugat oleh seorang advokat bernama Arifin Purwanto. Penggugat mengatakan bahwa masa berlaku SIM yang sesuai dalam perundangan, tidak memiliki tolok ukur yang berdasar kajian lembaga dan tidak memiliki dasar hukum. Dia menggugat agar masa berlaku SIM dapat seumur hidup, sama dengan KTP elektronik 

    Namun, MK menolak gugatan masa berlaku SIM seumur hidup tersebut dalam Sidang Pengucapan Putusan Perkara No. 42/PPU-XXI/2023 pada 14 September 2023. Menurut hakim konstitusi Enny Nurbaningsih, SIM merupakan salah satu bentuk dokumen yang hanya wajib dimiliki oleh orang yang akan mengemudikan kendaraan bermotor. Sementara KTP berfungsi sebagai identitas kependudukan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pendaftaran SIM Online

    Pembuatan SIM dapat dilakukan secara online hanya melalui laman https://www.digitalkorlantas.id/sim/. Tahapan adalah sebagai berikut:

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa link pembuatan SIM seumur hidup adalah keliru.

    Hingga saat ini, tidak ada kebijakan pembuatan KTP gratis seumur hidup karena Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) masih mengatur masa berlaku SIM adalah lima tahun.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Benar: Anggota Komisi I DPR RI Sukamta Mengusulkan Warga Israel Dipindah ke AS

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/02/2025

    Berita

    Sebuah video pendek berisi klaim bahwa anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta Amerika Serikat menerima warga Israel yang puluhan tahun mengungsi di Palestina, beredar di YouTube [arsip] dan Instagram pada 20 Januari 2025.  

    Video itu berisi pernyataan anggota Komisi I DPR RI Sukamta: “Kami mendorong Amerika Serikat menerima warga Israel yang puluhan tahun mengungsi di Palestina yang berlanjut menjadi penjajah”.



    Sejak diunggah, video ini telah mendapatkan 9,3 ribu suka dan 220,395 views. Benarkah itu pernyataan Anggota Komisi I DPR RI Sukamta?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi kebenaran kutipan itu dengan menelusuri pemberitan media-media kredibel dan sumber resmi lainnya.

    Sumber foto: mediaislam.id

    Berdasarkan penelusuran Tempo, foto pada short video tersebut memang benar Sukamta, politisi PKS yang terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil DI Yogyakarta. Pernyataan tersebut memang benar disampaikan Sukamta dan telah dimuat di laman Fraksi PKS. Ia juga mengusulkan agar warga Israel yang pasca perjanjian damai Israel-Palestina dapat direlokasi ke Amerika Serikat. 

    “Kami mendorong Amerika Serikat untuk menerima warga Israel yang puluhan tahun mengungsi ke Palestina yang berlanjut menjadi penjajahan. Langkah ini diharapkan dapat mengakhiri konflik puluhan tahun yang disebabkan pengungsi Israel,” kata Sukamta.

    Dilansir oleh Detik, Sukamta kepada wartawan mempertanyakan mengapa Amerika Serikat sendiri tidak memindahkan saja warga Israel ke AS. “Saya kira itu sekaligus menyelesaikan banyak masalah. Saya yakin Indonesia siap kok membantu proses relokasi tersebut," katanya, Senin, 20 Januari 2025.

    Pernyataan serupa juga dilansir oleh RRI. Sukamta justru meminta AS untuk memindahkan warga Israel ke AS, karena konflik perang selama ini disebabkan oleh Israel.

    “Itu serius beliau bilang begitu, selama ini yang merupakan pendatang, dan tukang bikin masalah kan zionis Israel. Kenapa beliau tidak memindahkan saja warga Israel itu ke AS,” ucap Sukamta, Senin, 20 Januari 2025.

    Pernyataan Sukamta yang dikutip beberapa media tersebut, merupakan tanggapan atas kabar yang menyebutkan Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump berencana merelokasi sebagian dari 2 juta warga Palestina di Gaza ke Indonesia untuk sementara waktu. 

    Berdasarkan penelusuran Tempo, sejumlah media di Israel seperti Jerusalem Post, Haaretz menyebut usulan pemindahan sebagian populasi Gaza ke Indonesia dilakukan oleh seorang pejabat NBC pada hari Minggu, 19 Januari 2025.

    Jerusalem Post menulis utusan Presiden Terpilih Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, telah mengusulkan pemindahan sebagian populasi Gaza ke Indonesia ketika proses rekonstruksi dimulai, menurut seorang pejabat yang mengatakan kepada NBC. Ia menyarankan untuk melibatkan Indonesia untuk membantu merelokasi 2 juta penduduk Gaza. Para penduduk ini akan dipindahkan untuk sementara waktu selama proses rekonstruksi Jalur Gaza berlangsung. 

    Usulan Witkoff di media ini dikutip oleh Tempo. “Pertanyaan tentang bagaimana membangun kembali Gaza masih belum terjawab, selain dari di mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat direlokasi untuk sementara waktu. Indonesia, misalnya, adalah salah satu lokasi yang sedang didiskusikan untuk sebagian dari mereka,” kata pejabat transisi, tulis Tempo seperti dikutip oleh NBC.

    Dalam sebuah rekaman suara yang dirilis Guardian, Trump juga mengusulkan agar warga Gaza pindah ke negara tetangga yang baik. “Sementara waktu atau bisa juga untuk jangka panjang”. Negara-negara yang dituju termasuk Yordania, yang telah menampung lebih dari 2,7 juta pengungsi Palestina, dan Mesir,” kata Trump.

    Dilansir NBC, Steve Witkoff merupakan utusan khusus Presiden Donald Trump untuk Timur Tengah. Walaupun bukan diplomat, ia jadi orang kepercayaan Trump untuk negosiasi Gaza. Witkoff berencana mengunjungi Gaza setelah terjadi kesepakatan gencatan senjata.

    Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat, mengatakan bahwa Indonesia tidak pernah menerima usulan dari pihak manapun, termasuk dari Amerika Serikat, soal wacana relokasi besar-besaran pengungsi Palestina dari Jalur Gaza ke Indonesia. 

    “Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini,” kata Rolliansyah seperti dikutip dari Tempo.

    Omer Shatz, seorang dosen hukum internasional di Sciences Po Paris dan penasihat Mahkamah Pidana Internasional (ICC), mengatakan bahwa komentar Trump merupakan “seruan untuk melakukan pembersihan etnis”.

    “Kami menyaksikan kelanjutan yang sangat berbahaya namun alami dari seruan dehumanisasi dan genosida yang telah kami saksikan dari suara-suara paling ekstrem di dalam Israel,” katanya.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa kutipan pernyataan anggota Komisi I DPR, Sukamta adalah benar.

    Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas informasi yang menyebutkan presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump melalui utusan khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff  mengusulkan relokasi warga Palestina ke Indonesia.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Menyesatkan: Klaim Ideologi Sekuler Sosialisme dan PKI Dalam Kurikulum Merdeka Belajar

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/02/2025

    Berita

    Sebuah konten berisi klaim bahwa ideologi sekuler sosialisme dan PKI dalam Kurikulum Merdeka Belajar, beredar di WhatsApp dan Facebook. Video itu berisi seorang pria memegang buku UUD 1945 dan Perubahan Kabinet Kerja Reshuffle Jilid II berwarna merah dan putih. Menurutnya, buku tersebut didedikasikan untuk siswa.

    Pada halaman 5 dalam penjelasan Sila 1 Ketuhanan yang Maha Esa dilambangkan dengan sebuah bintang emas berkepala lima. Sila tersebut menggambarkan agama-agama besar di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan ideologi sekuler sosialisme.



    Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa video tersebut. Benarkah ada ideologi sekuler sosialisme dan PKI dalam kurikulum merdeka belajar?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan bukti-bukti yang didapat Tempo, peristiwa tersebut terjadi pada 2017, tidak 2025. Buku seperti yang ditunjukkan dalam video telah ditarik dari peredaran.

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan Google Lens dan mesin pencarian Google. Buku berjudul ”UUD 1945 dan Perubahannya Kabinet Kerja Reshuffle Jilid II” itu diterbitkan oleh penerbit Visimedia yang ditulis oleh Tim Visi Yustisia yang diterbitkan Agustus 2016.

    Pada 2 Februari 2017, Kompas melansir bahwa Buku Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya terbitan Visi Yustisia, Jakarta, diduga mengandung muatan yang tidak sesuai dengan ideologi Indonesia. Dalam buku setebal 93 halaman tersebut, terdapat paragraf yang menyebutkan bahwa sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa dan dilambangkan dengan sebuah bintang emas berkepala lima.

    "Sila ini menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan Ideologi Sekuler Sosialisme," bunyi kalimat dalam halaman 5 buku tersebut.

    Pejabat Wali Kota Pematangsiantar Anthony Siahaan mengatakan, penjelasan sila pertama itu tidak sesuai dengan ideologi Indonesia. Pemerintah Indonesia mengakui enam agama resmi diakui, bukan empat seperti tertulis di buku itu.

    "Jika kita membaca penjelasan sila pertama tersebut, sudah jelas isinya menyesatkan karena ideologi negara kita tidak ada sekuler sosialisme," kata Anthony, 1 Februari 2017.

    Ia mengimbau kepada sekolah maupun para orangtua murid untuk berpartisipasi menyeleksi dan meneliti buku-buku pelajaran maupun buku-buku suplemen seperti UUD tersebut. Ia juga menghimbau agar seluruh toko buku di Pematangsiantar menarik buku itu dari peredaran serta menyerahkannya kepada pihak berwajib.

    Berita yang sama juga ditayangkan oleh Liputan6.com. Saat itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo membenarkan peredaran buku tersebut di sekolah-sekolah yang ada di Sulawesi Selatan.

    Irman menyatakan buku UUD 1945 itu harus ditarik dari peredaran, sebab buku tersebut tidak sesuai dengan ideologi Pancasila. Buku tersebut, kata dia, dikhawatirkan dapat merusak moral generasi muda.

    Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan sudah menyurati Dinas Pendidikan di seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Sulawesi Selatan agar tidak mengedarkan buku terbitan Visimedia itu ke sekolah-sekolah.

    Di Pematangsiantar, petugas keamanan telah menarik buku dari peredaran.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa ada ideologi sekuler sosialisme dan PKI dalam kurikulum merdeka belajar adalah menyesatkan. 

    Peristiwa tersebut terjadi pada 2017 dan buku telah ditarik dari peredaran.

    Rujukan

    • Tempo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini