Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menampilkan gambar gas berwarna hijau dengan tulisan mini saset dan tertulis berat 3 miligram.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Gas 3kg masih langka,tenang masih ada gas kemasan saset”
Namun, benarkah foto gas LPG kemasan saset 3 miligram tersebut?
Hoaks satire, foto gas LPG kemasan saset
Sumber:Tanggal publish: 18/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi foto tersebut merupakan hasil Artificial Intelligence (AI) atau bukan. Hasilnya, foto tersebut 72,8 persen merupakan hasil AI atau kecerdasan buatan.
Selain itu, dilansir dari laman Pertamina, terdapat empat jenis gas LPG yang dikeluarkan, yaitu Bright Gas 220 gram, Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan LPG kg.
Diketahui, hoaks satire tersebut ramai setelah terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg. Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang melarang warung pengecer menjual LPG 3 kg. Hal ini diharapkan bisa memangkas mata rantai ongkos distribusi dari tingkat agen hingga pengecer, yang selama ini memicu kenaikan harga.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation untuk mendeteksi foto tersebut merupakan hasil Artificial Intelligence (AI) atau bukan. Hasilnya, foto tersebut 72,8 persen merupakan hasil AI atau kecerdasan buatan.
Selain itu, dilansir dari laman Pertamina, terdapat empat jenis gas LPG yang dikeluarkan, yaitu Bright Gas 220 gram, Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan LPG kg.
Diketahui, hoaks satire tersebut ramai setelah terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg. Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang melarang warung pengecer menjual LPG 3 kg. Hal ini diharapkan bisa memangkas mata rantai ongkos distribusi dari tingkat agen hingga pengecer, yang selama ini memicu kenaikan harga.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
Cek fakta, Prabowo minta seluruh TV siarkan lagu keroncong jam 6 pagi
Sumber:Tanggal publish: 18/02/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menarasikan Presiden Prabowo meminta seluruh stasiun televisi menyiarkan lagu keroncong jam 6 pagi dan disusul menyiarkan lagu Indonesia Raya di jam 7 pagi.
Komentar tersebut bermula dari seorang pengunggah yang menampilkan tangkapan layar dari laman media sosial suatu media massa yang menarasikan Prabowo meminta seluruh TV putar lagu keroncong agar menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Prabowo minta semua TV putar Musik Keroncong jam 6 pagi, tumbunhkan rasa cinta tanah air.”
Namun, benarkah unggahan tersebut?
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Komentar tersebut bermula dari seorang pengunggah yang menampilkan tangkapan layar dari laman media sosial suatu media massa yang menarasikan Prabowo meminta seluruh TV putar lagu keroncong agar menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Prabowo minta semua TV putar Musik Keroncong jam 6 pagi, tumbunhkan rasa cinta tanah air.”
Namun, benarkah unggahan tersebut?
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Hasil Cek Fakta
ANTARA menggunakan kata kunci “Prabowo minta semua tv putar musik keroncong jam 6 pagi” pada mesin pencarian dan menemukan unggahan dari media Kumparan yang berjudul “Prabowo Perintahkan Seluruh TV Putar Lagu Indonesia Raya Tiap Pukul 6 Pagi”.
Dalam laman tersebut, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan kepada seluruh stasiun TV di Indonesia untuk memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lagu ini harus diputar pada pukul 06.00 pagi.
Informasi tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo. Namun belum disebut kapan himbauan itu akan dilakukan.
Selain itu, tidak ada informasi resmi mengenai Prabowo minta seluruh TV siarkan lagu keroncong jam 6 pagi.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dalam laman tersebut, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan kepada seluruh stasiun TV di Indonesia untuk memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lagu ini harus diputar pada pukul 06.00 pagi.
Informasi tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Angga Raka Prabowo. Namun belum disebut kapan himbauan itu akan dilakukan.
Selain itu, tidak ada informasi resmi mengenai Prabowo minta seluruh TV siarkan lagu keroncong jam 6 pagi.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
[KLARIFIKASI] Tidak Benar di Gorontalo Turun Hujan Jeli
Sumber:Tanggal publish: 18/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara pada Sabtu (15/02/2025).
Informasi ini muncul setelah video yang diklaim memperlihatkan jeli yang tersebar di jalan, viral di media sosial.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara dibagikan sejumlah akun Facebook, misalnya ini, ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan seseorang sedang menunjukkan butiran mirip jeli.
Berikut narasi yang dihadirkan dalam keterangan teks:
FENOMENA HUJAN JELI DI GORONTALO
Warga Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dihebohkan dengan fenomena yang disebut sebagai hujan jeli.
Fenomena disebut terjadi pada Sabtu (15/2/2025) malam sekitar pukul 20.00 Wita.
Informasi ini muncul setelah video yang diklaim memperlihatkan jeli yang tersebar di jalan, viral di media sosial.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.
Narasi yang mengeklaim terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara dibagikan sejumlah akun Facebook, misalnya ini, ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan seseorang sedang menunjukkan butiran mirip jeli.
Berikut narasi yang dihadirkan dalam keterangan teks:
FENOMENA HUJAN JELI DI GORONTALO
Warga Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, dihebohkan dengan fenomena yang disebut sebagai hujan jeli.
Fenomena disebut terjadi pada Sabtu (15/2/2025) malam sekitar pukul 20.00 Wita.
Hasil Cek Fakta
Sebagaimana diberitakan Kompas.com, kabar soal hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara merupakan informasi yang tidak benar.
Santi Malahedi (31), warga Desa Leyao yang pertama kali menyiarkan informasi tersebut mengatakan, di desanya tidak pernah turun hujan jeli.
Menurut dia, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak yang berbentuk serbuk.
"Ternyata siangnya ada anak-anak yang membuang serbuk mainan di jalan. Malam turun hujan, yang mengakibatkan serbuk menjadi jeli," kata Santi, Senin (17/2/2025).
Santi membantah anggapan bahwa dirinya adalah orang yang meramaikan video dengan narasi hujan jeli turun di Desa Leyao.
Lewat tayangan langsung di Facebook pada Sabtu (15/02/2025), ia justru bermaksud mengonfirmasi ke temannya apakah di daerah lain terdapat fenomena seperti di tempatnya.
Namun, saat sedang melakukan siaran langsung, jaringan wifi-nya terputus. Sehingga, ia tidak tersambung internet selama satu jam.
Karena penasaran, keesokan harinya Santi mencari informasi di sekitar rumahnya untuk memastikan asal muasal jeli tersebut.
Hasilnya ditemukan fakta bahwa jeli itu berasal dari mainan anak-anak.
Informasi itu diperoleh setelah ia menanyakan ke seorang anak yang juga masih kerabatnya, Marsya (9).
Ternyata Marsya dan teman-temannya lah yang menghamburkan serbuk mainan itu pada Sabtu (15/02/2025) siang, sebelum Desa Leyao diguyur hujan.
Malam harinya, ketika serbuk itu terkena air hujan bentuknya berubah menjadi butiran menyerupai jeli dan disalahartikan oleh beberapa warga.
Sementara itu, stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo juga memastikan bahwa tidak pernah ada hujan jeli di wilayahnya.
Santi Malahedi (31), warga Desa Leyao yang pertama kali menyiarkan informasi tersebut mengatakan, di desanya tidak pernah turun hujan jeli.
Menurut dia, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak yang berbentuk serbuk.
"Ternyata siangnya ada anak-anak yang membuang serbuk mainan di jalan. Malam turun hujan, yang mengakibatkan serbuk menjadi jeli," kata Santi, Senin (17/2/2025).
Santi membantah anggapan bahwa dirinya adalah orang yang meramaikan video dengan narasi hujan jeli turun di Desa Leyao.
Lewat tayangan langsung di Facebook pada Sabtu (15/02/2025), ia justru bermaksud mengonfirmasi ke temannya apakah di daerah lain terdapat fenomena seperti di tempatnya.
Namun, saat sedang melakukan siaran langsung, jaringan wifi-nya terputus. Sehingga, ia tidak tersambung internet selama satu jam.
Karena penasaran, keesokan harinya Santi mencari informasi di sekitar rumahnya untuk memastikan asal muasal jeli tersebut.
Hasilnya ditemukan fakta bahwa jeli itu berasal dari mainan anak-anak.
Informasi itu diperoleh setelah ia menanyakan ke seorang anak yang juga masih kerabatnya, Marsya (9).
Ternyata Marsya dan teman-temannya lah yang menghamburkan serbuk mainan itu pada Sabtu (15/02/2025) siang, sebelum Desa Leyao diguyur hujan.
Malam harinya, ketika serbuk itu terkena air hujan bentuknya berubah menjadi butiran menyerupai jeli dan disalahartikan oleh beberapa warga.
Sementara itu, stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo juga memastikan bahwa tidak pernah ada hujan jeli di wilayahnya.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim terjadi hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara merupakan informasi keliru yang perlu diluruskan.
Faktanya, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak berbentuk serbuk yang dihamburkan pada Sabtu (15/02/2025) siang.
Mainan anak-anak itu berubah bentuk menjadi butiran mirip jeli ketika terkena air hujan pada Sabtu (15/02/2025) malam.
Stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo memastikan tidak pernah ada hujan jeli di wilayah itu.
Faktanya, butiran menyerupai jeli itu berasal dari mainan anak-anak berbentuk serbuk yang dihamburkan pada Sabtu (15/02/2025) siang.
Mainan anak-anak itu berubah bentuk menjadi butiran mirip jeli ketika terkena air hujan pada Sabtu (15/02/2025) malam.
Stasiun Klimatologi BMKG Gorontalo memastikan tidak pernah ada hujan jeli di wilayah itu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/654862483745055
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=1048436930641482&id=100064255556315&rdid=O457ipO488m5wehA
- https://www.facebook.com/watch/?v=1653807632155856&rdid=WEse1iC4buKdDAPu
- https://www.facebook.com/reel/1130392572159418
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=2845323665647857&id=100005107536361&rdid=4I5oAKMVaYE1gdgQ
- https://makassar.kompas.com/read/2025/02/17/143805978/ramai-soal-hujan-jeli-di-gorontalo-utara-ternyata-serbuk-mainan-anak?page=2
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
[HOAKS] Trump Menempatkan Patung Yesus Setinggi 200 Meter di Halaman Gedung Putih
Sumber:Tanggal publish: 18/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diklaim menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih, Washington DC, AS.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi Trump menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (17/2/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Gebrakan baru presiden Trumpberencana untuk memindahkan patung Yesus setinggi 200 meterdihalaman white house
Screenshot Hoaks, Trump pindahkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih
Narasi serupa juga dibagikan oleh pengguna Facebook berbahasa Inggris, yaitu ini, ini, dan ini, dan disertai foto yang menunjukkan patung Yesus dan pekerja konstruksi serta alat berat.
Berikut terjemahan dari narasi yang dibagikan:
Inilah mengapa saya mempercayai dan menghormati Donald Trump dan Melania TrumpPatung Yesus Kristus setinggi 200 kaki didirikan di halaman Gedung Putih
Amerika menyembah Yesus KristusMembawa Yesus kembali ke dalam hidup kita
Amerika akan berubah menjadi bangsa yang menghormati dan memuliakan Yesus Kristus.
Ketika Anda takut akan TuhanAnda tidak takut pada apapun di dunia ini.Hanya Yesus.
Screenshot Hoaks, Trump pindahkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi Trump menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (17/2/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Gebrakan baru presiden Trumpberencana untuk memindahkan patung Yesus setinggi 200 meterdihalaman white house
Screenshot Hoaks, Trump pindahkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih
Narasi serupa juga dibagikan oleh pengguna Facebook berbahasa Inggris, yaitu ini, ini, dan ini, dan disertai foto yang menunjukkan patung Yesus dan pekerja konstruksi serta alat berat.
Berikut terjemahan dari narasi yang dibagikan:
Inilah mengapa saya mempercayai dan menghormati Donald Trump dan Melania TrumpPatung Yesus Kristus setinggi 200 kaki didirikan di halaman Gedung Putih
Amerika menyembah Yesus KristusMembawa Yesus kembali ke dalam hidup kita
Amerika akan berubah menjadi bangsa yang menghormati dan memuliakan Yesus Kristus.
Ketika Anda takut akan TuhanAnda tidak takut pada apapun di dunia ini.Hanya Yesus.
Screenshot Hoaks, Trump pindahkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, narasi Trump akan menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih bersumber dari unggahan TikTok.
Akun TikTok @spectacularsights mengunggah sebuah video pada 14 Februari 2025, yang menunjukkan patung Yesus berdiri di halaman Gedung Putih.
Akan tetapi, video itu tidak ditemukan di pemberitaan media kredibel mana pun, dan tidak ada berita tentang pemindahan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek pemandangan terkini halaman Gedung Putih melalui webcam milik earthTV.
Kamera tersebut terpasang di gedung Associated Press dan mengarah langsung ke halaman Gedung Putih.
Berdasarkan pantauan webcam earthTV per Minggu (16/2/2025), tidak ada patung Yesus di halaman Gedung Putih.
Sementara itu, Lead Stories menemukan kejanggalan yang mengindikasikan bahwa video patung Yesus di halaman Gedung Putih adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Kejanggalan itu terlihat dari Gedung Putih dalam video tersebut yang memiliki tiga baris jendela. Sedangkan bangunan aslinya hanya memiliki dua baris jendela.
Akun TikTok @spectacularsights mengunggah sebuah video pada 14 Februari 2025, yang menunjukkan patung Yesus berdiri di halaman Gedung Putih.
Akan tetapi, video itu tidak ditemukan di pemberitaan media kredibel mana pun, dan tidak ada berita tentang pemindahan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek pemandangan terkini halaman Gedung Putih melalui webcam milik earthTV.
Kamera tersebut terpasang di gedung Associated Press dan mengarah langsung ke halaman Gedung Putih.
Berdasarkan pantauan webcam earthTV per Minggu (16/2/2025), tidak ada patung Yesus di halaman Gedung Putih.
Sementara itu, Lead Stories menemukan kejanggalan yang mengindikasikan bahwa video patung Yesus di halaman Gedung Putih adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Kejanggalan itu terlihat dari Gedung Putih dalam video tersebut yang memiliki tiga baris jendela. Sedangkan bangunan aslinya hanya memiliki dua baris jendela.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Trump menempatkan patung Yesus setinggi 200 meter ke halaman Gedung Putih adalah hoaks.
Pantauan webcam milik earthTV per Minggu (16/2/2025) menunjukkan bahwa tidak ada pemindahan patung Yesus setinggi 200 meter di lokasi tersebut.
Narasi tersebut bersumber dari sebuah video TikTok yang terindikasi dihasilkan oleh perangkat AI generatif.
Pantauan webcam milik earthTV per Minggu (16/2/2025) menunjukkan bahwa tidak ada pemindahan patung Yesus setinggi 200 meter di lokasi tersebut.
Narasi tersebut bersumber dari sebuah video TikTok yang terindikasi dihasilkan oleh perangkat AI generatif.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid035LNFvF9oaSfLXtj2rPCyVNGXRB1RRX3mugoRxEnEjSfrx2m15AzMTyUc5KVGBdzJl&id=100077709723095
- https://www.facebook.com/bann.smith.16/posts/pfbid05a8V6E3jQtEK9YhM2cakzBmY5hznyYhbxBXYdYksvRgXfYsUNJMfVodUopS1RY9sl
- https://www.facebook.com/wendy.s.dorman.1/videos/1366172477883083/
- https://www.facebook.com/tan.lin.719270/posts/pfbid021TwZiz57D7jxrDoaGFNwSaGURTGQBHU2eJWFXKv1WgEDzqMLvnhUm8Ygv6gfJtvDl
- https://www.tiktok.com/@spectacularsights/video/7471133714332880158
- https://www.earthtv.com/en/webcam/washington-white-house/editors-pick
- https://leadstories.com/hoax-alert/2025/02/fact-check-200-foot-jesus-christ-statue-white-house.html
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 91/6438