• [PENIPUAN] Grup Investasi di Telegram, Tawarkan Profit Ratusan Juta

    Sumber: https://imgur.com/gallery/penipuan-investasi-group-vip-trading-di-telegram-8fRcWfC (arsip
    Tanggal publish: 06/01/2025

    Berita

    Penipuan ini banyak terjadi di WhatsApp dan Telegram. Anggota baru diarahkan untuk menghubungi admin, lalu dikelabui oleh penipu yang berpura-pura menjadi investor lain.
    Pesan di grup Telegram “GROUP VIP TRANDING” berisi undangan berinvestasi dengan profit puluhan kali lipat merupakan konten palsu (fabricated content).

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pada September 2024 menemukan sebaran info dari grup Telegram “GROUP VIP TRANDING” [arsip] berisi narasi:
    “BERINVESTASI UNTUK MENJAMIN MASA DEPAN YANG CERAH AGAR BISA MENIKMATI HARI TUA KEMUDIAN"
    Paket yang ditawarkan mulai dari investasi Rp1.000.000 dengan profit Rp30.000.000 hingga investasi Rp20,000,000 dengan profit Rp550.000.000.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan pengamatan TurnBackHoax, ada indikasi penipuan yang dapat dilihat dari nama grup, undangan, dan selebaran yang dibagikan. Beberapa cirinya meliputi penggunaan tata bahasa yang tidak tepat serta kesalahan ketik.
    TurnBackHoax kemudian mencari tahu lebih lanjut tentang sosok dalam potret unggahan yang diklaim sebagai Syarif Mulyana. Lewat bantuan Google Lens, diketahui sosok tersebut merupakan Batara Sianturi (CEO Citi Indonesia), bukan Syarif Mulyana.
    Penipuan ini banyak terjadi di WhatsApp dan Telegram. Anggota baru diarahkan untuk menghubungi admin, lalu dikelabui oleh penipu yang berpura-pura menjadi investor lain. Komplotan itu kemudian menunjukkan bukti transfer dan profit besar yang tidak wajar, tanpa menjelaskan sumber keuntungannya.

    Kesimpulan

    Pesan di grup Telegram “GROUP VIP TRANDING” berisi undangan berinvestasi dengan profit puluhan kali lipat merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • Hoaks Video Warga Palestina Serang Gereja Bethlehem Tahun 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/01/2025

    Berita

    tirto.id - Pada Hari Raya Natal 25 Desember 2024 lalu, di jagat maya, beredar klip dengan narasi terjadi penyerangan gereja di Bethlehem, sebuah kota di Tepi Barat, Palestina, yang diduduki Israel, pada Natal tahun ini. Cuplikan ini salah satunya dibagikan oleh akun Facebook bernama “Rami Lubranicki” (arsip).

    Akun tersebut mengunggah video berdurasi 20 detik yang memperlihatkan sekelompok pria tengah melemparkan batu ke sebuah gedung, sementara sirene mengaung. Sejumlah orang juga tampak berlarian, di tengah situasi yang kacau balau.

    “Warga Palestina mencoba membobol gereja di Bethlehem saat latihan Natal. Ini terjadi setelah mereka melempari batu dan melepaskan tembakan ke gereja. Beginilah cara warga Palestina memperlakukan umat Kristen pada Malam Natal,” begitu kira-kira terjemahan takarir yang dibubuhkan dalam unggahan pada Rabu (25/12/2024) malam.

    Hingga Senin (6/1/2024), cuplikan ini telah dibagikan sebanyak satu kali dan memperoleh dua reaksi emoji dari warganet.

    Narasi senada dengan tangkapan layar video itu juga dijumpai di X, di antaranya disebarkan oleh akun “Shiri_Sabra” (arsip). Kolom komentar cuitan tersebut juga diwarnai oleh ujaran kebencian terhadap warga Palestina, meski ada juga yang menyatakan kalau klaim yang beredar palsu.

    Lantas, bagaimana fakta sebenarnya?

    Hasil Cek Fakta

    Usai menyimak video dari awal sampai akhir, Tim Riset Tirto berusaha melakukan penelusuran Google dengan kata kunci berbahasa Inggris dengan tanda “*” untuk menunjukkan keterkaitan, seperti “Bethlehem*attack*Christmas”. Namun, hasilnya, kami tak menemukan adanya sumber resmi maupun media kredibel yang memberitakan terkait peristiwa tersebut tahun ini.

    Tirto justru menjumpai laporan media Arab News bertanggal 23 Desember 2024, yang menyatakan bahwa pada Desember 2024, untuk tahun kedua secara berturut-turut, perayaan Natal di Bethlehem akan suram dan kalem, sebagai bentuk penghormatan terhadap perang yang sedang berlangsung di Gaza.

    Disebutkan kalau akhir tahun lalu, tidak akan ada pohon Natal raksasa di Manger Square, tidak ada pawai pramuka yang riuh, tidak ada lampu publik yang berkelap-kelip, dan sangat sedikit dekorasi atau pajangan publik di tempat tersebut.

    Kami lantas mengambil salah satu frame video dan memasukkannya ke Google Image. Dari situ Tirto menjumpai video identik diunggah akun X “Avi Kaner” sejak 31 Oktober 2022. Akun itu memberi keterangan bahwa “Umat ​​Kristen diserang di Bethlehem oleh massa Palestina saat mereka sedang berlatih Natal di sebuah gereja”.

    Dengan menampilkan header tangkapan layar dari video yang sama, kami malah menemukan artikel dari All Arab News bertanggal 29 Oktober 2022. Menurut artikel ini, kejadian ini berlangsung pada Oktober 2022.

    Menurut artikel tersebut, sekelompok pria Muslim menyerang sebuah gereja di Beit Sahour – sebuah daerah pinggiran Bethlehem, di selatan Yerusalem – pada Jumat malam dalam insiden yang disebut oleh salah satu pemimpin gereja sebagai "mengerikan".

    Perlu diketahui, Beit Sahour berada sekitar 1,5 kilometer bagian timur dari Bethlehem.

    "Sangat disayangkan dan membuat marah menyaksikan apa yang terjadi tadi malam dalam penyerangan terhadap Gereja Ortodoks Yunani The Forefathers di Beit Sahour oleh sekelompok penjahat, menyusul pertengkaran di antara beberapa pemuda," demikian potongan laporan yang mengutip pernyataan juru bicara Uskup Katolik Tanah Suci, Wadie Abunassar, dalam sebuah unggahan Facebook.

    Jerusalem Post juga mewartakan insiden tersebut pada hari yang sama, yakni 29 Oktober 2022. Disebutkan bahwa para pemimpin gereja mengecam serangan terhadap gereja Ortodoks di Beit Sahour dan meminta Otoritas Palestina untuk mengadili para penyerang.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan kalau video telah dinarasikan secara tidak tepat. Selain tak terjadi di Bethlehem, kejadian ini juga berlangsung pada Oktober 2022, bukan Desember 2024. Tirto mendapati klip, dengan klaim penyerangan gereja Bethlehem oleh warga Palestina pada Hari Raya Natal 2024 ini, juga telah dinyatakan tidak benar oleh beberapa lembaga pemeriksa fakta, seperti Newschecker dan Reuters.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video orang-orang melempar batu ke sebuah gedung dengan narasi Warga Palestina menyerang sebuah gereja di Bethlehem pada Hari Raya Natal 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Tirto tak menemukan adanya sumber resmi maupun media kredibel yang memberitakan terkait peristiwa tersebut pada Desember 2024. Kejadian ini berlangsung pada Oktober 2022 di Beit Sahour, sekitar 1,5 kilometer dari Bethlehem, disinyalir dipicu oleh konflik antar pemuda setempat.

    Jadi, tidak benar kejadian ini berlangsung pada Desember 2024.

    Rujukan

    • Tirto.id
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Tautan Peralihan Kepesertaan BPJS Kesehatan Mandiri ke PBI

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang disertai tautan dan diklaim sebagai akses untuk mengalihkan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari kelompok mandiri ke penerima bantuan iuran (PBI).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.

    Tautan peralihan kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri ke PBI dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (2/1/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    LAYANAN BPJS GRATIS PERIODE AWAL TAHUN 2025

    program-bpjsgratis[dot]cek-data[dot]xyz/

    Pendaftaran BPJS Gratis ini tidak Dipungut biaya !!

    Segera daftar Diri anda, melaluiPendaftaran BPJS Gratis atau klik link di atas

    Screenshot Hoaks, tautan untuk beralih kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri ke PBI

    Hasil Cek Fakta

    BPJS Kesehatan melalui akun Instagram resmi, 4 November 2024, telah membantah adanya program peralihan kepesertaan mandiri ke PBI.

    "Tidak ada kebijakan untuk peserta mandiri (PBPU) harus dialihkan ke kepesertaan yang bersifat gratis (PBI)" demikian imbauan BPJS Kesehatan.

    Sementara itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan bahwa tautan pendaftaran BPJS Kesehatan PBI yang beredar di media sosial adalah hoaks.

    "Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut. Masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan," kata Rizzky, seperti diberitakan Kompas.com, 30 Desember 2024.

    Adapun BPJS Kesehatan PBI adalah program jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang yang tidak mampu membayar iuran.

    Iuran peserta BPJS Kesehatan dari kelompok yang tidak mampu dibayar atau dibiayai oleh pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

    Berikut cara mendaftar peserta BPJS Kesehatan PBI:

    Unduh aplikasi Cek Bansos

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan peralihan kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri ke PBI adalah hoaks.

    BPJS Kesehatan melalui akun Instagram resmi, 4 November 2024, telah membantah adanya program peralihan kepesertaan mandiri ke PBI.

    Sementara itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan bahwa tautan pendaftaran BPJS Kesehatan PBI yang beredar di media sosial adalah hoaks.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Hasto Menangis Usai Ditetapkan Menjadi Tersangka

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Video itu diunggah dan beredar di media sosial pada akhir Desember 2024. Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks, Hasto ditetapkan menjadi tersangka dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022 Wahyu Setiawan pada 23 Desember 2024 lalu.

    Video yang diklaim menampilkan Hasto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini.

    Dalam video, tampak Hasto menangis saat diwawancara oleh wartawan. Video diberi keterangan:

    Hasto menangis, tersangka KPK

    Seng sabar ya pak...mungkin ini kurma yang harus dilewati...

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang menampilkan Hasto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com video asli yang menampilkan Hasto menangis sudah beredar sejak 2018.

    Video itu identik unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini yang berjudul "Kembalikan Mandat, PDI-P Beri Pendampingan ke Azwar Anas".

    Dikutip dari Kompas.id, Hasto menangis saat menyampaikan pengunduran diri mantan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018.

    Video itu diambil pada 6 Januari 2018 di depan kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

    Abdullah Azwar Anas mengundurkan diri sebagai calon wakil gubernur yang diusung PDI-P setelah beredar foto "syur" yang diduga dirinya.

    Hasto mengatakan, pihaknya menyakini foto tersebut bukan Azwar Anas. Sebab menurut Hasto, Azwar merupakan sosok yang taat beragama dan rendah hati.

    Ia menyebut ada pihak-pihak yang menggunakan cara tidak beretika dalam proses politik. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan Hasto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK tidak benar atau hoaks.

    Video aslinya adalah momen ketika Hasto menangis saat menyampaikan pengunduran diri Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018.

    Kemudian, video itu diedit dengan keterangan teks yang informasinya keliru sehingga menjadi konten hoaks.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini