• [HOAKS] Bantuan Dana Rp 150 Juta dari Kerajaan Brunei

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi adanya bantuan dana Rp 150 juta yang mengatasnamakan Kerajaan Brunei.

    Narasi ini muncul dalam sejumlah unggahan yang tayang pada April dan Mei 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu hoaks. Waspada, unggahan ini merupakan modus penipuan.

    Informasi bantuan dana Rp 150 juta yang mengatasnamakan Kerajaan Brunei dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada April dan Mei 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Bantuan dana Kerajaan Brunei silahkan daftar sekarang WhatsApp +62882021671xxx

    Narasi itu disertai foto Sultan Brunei Hassanal Bolkiah melambaikan tangan yang dibubuhi teks sebagai berikut:

    JIKA FOTO INI MASUK KE BERANDA KALIAN, SELAMAT ANDA DAPAT TRANSFERAN 150JT DARI SULTAN TANPA SYARAT APAPUN

    Screenshot Hoaks, bantuan dana Rp 150 juta dari Kerajaan Brunei

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek nomor WhatsApp yang dicantumkan pada unggahan Facebook tersebut menggunakan aplikasi Getcontact.

    Setelah diperiksa, nomor itu tidak ditemukan dalam database Getcontact dan tidak terkait dengan pemerintah atau kerajaan Brunei.

    Namun, nomor itu dapat dipastikan bukan nomor telepon Brunei Darussalam.

    Sebab, kode telepon Brunei Darussalam adalah +673. Sementara nomor yang dicantumkan pada unggahan tersebut menggunakan kode Indonesia, +62.

    Kemudian, Kompas.com mengecek situs Kedutaan Besar Brunei Darussalam di Indonesia. Namun, tidak ditemukan informasi bantuan dana Rp 150 juta untuk warga Indonesia.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi adanya bantuan dana Rp 150 juta mengatasnamakan Kerajaan Brunei yang beredar di Facebook adalah hoaks.

    Nomor WA yang dicantumkan tidak terkait dengan pemerintah atau kerajaan Brunei. Informasi bantuan itu juga tidak ditemukan di situs Kedubes Brunei di Indonesia.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [KLARIFIKASI] Video Tentara Pakistan dan China Menari Bersama Terjadi 2018, Bukan 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video diklaim menampilkan tentara Pakistan dan China tengah menari bersama untuk merayakan kemenangan terkait konflik bersenjata melawan India.

    Video itu muncul setelah pengumuman gencatan senjata antara Pakistan dan India pada 10 Mei 2025.

    Namun, setelah ditelusuri, narasi dalam video itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Video yang diklaim menampilkan tentara Pakistan dan China tengah merayakan kemenangan salah satunya dibagikan akun Facebook ini pada 14 Mei 2025.

    Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:

    Rekaman dilaporkan Prajurit Pakistan dan Cina menari bersama merayakan kemenangan di Perbatasan kedua negara.

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube ini. Klip tersebut bisa dilihat pada menit 8:45.

    Judul video adalah "Pakistani And Chinese Soldiers Dancing Together"(Tentara Pakistan dan China menari bersama).

    Video itu telah diunggah pada 26 Oktober 2018, jauh sebelum Pakistan dan India saling serang pada 2025. 

    Dikutip dari BBC, konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang terjadi pada 2025 dimulai pada tanggal 7 Mei setelah India melancarkan serangan rudal ke wilayah Pakistan.

    Serangan itu disebut merupakan respons atas penembakan terhadap 25 warga India dan 1 warga Nepal pada 22 April 2025 di wilayah Kashmir yang dikelola India.

    Setelah saling serang, kedua negara kemudian menyepakati gencatan senjata pada 10 Mei 2025.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan tentara Pakistan dan China tengah merayakan kemenangan dibagikan dengan narasi keliru. Informasinya salah dan perlu diluruskan.

    Faktanya, video itu telah diunggah pada 2018, sebelum konflik India dan Pakistan memanas pada Mei 2025. 

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [HOAKS] Ustaz Abdul Somad Bagikan Bantuan Dana untuk Pekerja Migran

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Pendakwah Ustaz Abdul Somad diklaim memberikan bantuan uang Rp 70 juta dan fasilitas pulang ke Tanah Air untuk para pekerja migran Indonesia (PMI).

    Klaim itu disertai video yang menampilkan sejumlah orang berpelukan di bandara, juga suara Ustaz Abdul Somad berkata akan memberikan bantuan dana untuk PMI.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut adalah hoaks. Suara Ustaz Abdul Somad dalam video merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).

    Narasi yang mengeklaim Ustaz Somad memberikan bantuan dana Rp 70 juta untuk pekerja migran dibagikan oleh akun Facebook ini pada 17 Mei 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    ustadz Abdul somadMemberikan bantuan langsung kepada TKI dan TKW yang berada di luar negeri

    Screenshot Suara Abdul Somad dalam video ini dihasilkan dengan perangkat AI.

    Penelusuran Kompas.com

    Tim Cek Fakta Kompas.com memverifikasi narasi pembagian bantuan dana untuk PMI itu dengan mengecek akun Instagram Ustaz Abdul Somad @ustadzabdulsomad_official (terverifikasi).

    Namun, tidak ditemukan informasi pembagian bantuan dana serta fasilitas pulang ke Tanah Air untuk PMI di akun Instagram Ustaz Somad.

    Kemudian, Kompas.com mengecek keaslian suara Abdul Somad dalam video yang beredar di Facebook menggunakan AI Voice Detector.

    Hasilnya, suara itu terdeteksi memiliki probabilitas mencapai 81,74 persen dihasilkan dengan perangkat AI. Artinya, suara itu bukan suara asli Ustaz Abdul Somad.

    Suara dalam video itu dihasilkan oleh model AI yang memiliki kemampuan untuk menirukan suara manusia. Dalam hal ini, suara yang ditirukan adalah milik Abdul Somad.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Ustaz Abdul Somad memberikan bantuan dana Rp 70 juta untuk pekerja migran adalah hoaks.

    Suara Abdul Somad dalam video yang dicantumkan terdeteksi memiliki probabilitas mencapai 81,74 persen dihasilkan perangkat AI. Artinya, suara itu bukan suara asli Ustaz Somad.

    Rujukan

    • Kompas
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini

  • [PENIPUAN] Tautan “Pendaftaran untuk Menjadi Driver Grab

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 30/05/2025

    Berita

    Akun TikTok “Loker Terbaru ” pada Kamis (20/03/2025) membagikan foto [arsip] mengenai pendaftaran lowongan kerja driver Grab disertai narasi:
    “Lowongan Kerja Driver Grab Terbaru 2025. Pendaftaran gratis raih kesempatan kamu gaji 20jt perbulan, dan berpenghasilan sndri🙌🏻 Cara pendaftaran Silahkan klik web kami !!”
    Informasi pendaftaran silahkan klik web di bio profil

    Per Jumat (30/05/2025), unggahan disukai hampir 500 pengguna dan 122 kali dibagikan ulang.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan pendaftaran yang tertera di bio akun. Tautan tidak mengarah ke laman resmi Grab (www.grab.com/id/). Warganet justru diminta menuliskan nama lengkap dan nomor telepon yang terhubung dengan Telegram.
    TurnBackHoax kemudian menelusuri laman resmi Grab dan menemukan cara pendaftaran kerja menjadi driver di bagian kolom “Jadilah Mitra Kami”. Melansir dari laman resminya, Grab tidak mencantumkan gaji seperti unggahan akun TikTok “Loker Terbaru”.
    Di bagian “alur proses pendaftaran”, Grab menjelaskan pendaftaran driver Grab hanya dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran yang ada di aplikasi “Grab Driver”.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “pendaftaran untuk menjadi driver Grab” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

    • Mafindo
    • 1 media telah memverifikasi klaim ini