Sebuah konten di TikTok [arsip] memuat klaim bahwa Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah meramal Prabowo Subianto akan dilengserkan, tak lama setelah jadi presiden. Varian lainnya di Facebook mengklaim, Prabowo tidak lama menjabat karena meninggal di kursi presiden.
Ramalan Gus Dur itu diklaim disampaikan oleh pendiri Wahid Institute, Ahmad Suaedy dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim.
Konten di Tiktok pertama kali diunggah pada 20 Maret 2024 dan di Facebook diedarkan pada 16 Desember 2024. Kedua konten masih beredar hingga artikel ini diturunkan. Benarkah Ahmad Suaedy dan Irfan Yusuf Hakim pernah menyampaikan ramalan tersebut?
Keliru: Gus Dur Ramalkan Prabowo akan Dilengserkan Tak Lama setelah Jadi Presiden
Sumber:Tanggal publish: 07/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, Ahmad Suaedy dan KH. Irfan Yusuf Hakim tidak pernah melontarkan soal ramalan Gus Dur bahwa Prabowo tak lama menjadi Presiden RI, baik dilengserkan atau karena meninggal.
Pendiri Wahid Institute Ahmad Suaedy, menjelaskan, ia tidak pernah mendengar perkataan Gus Dur mengenai Prabowo tersebut. Juga tidak pernah mengatakan hal itu kepada siapapun. “Ngeri sekali mengklaim sumbernya dari saya. Saya benar-benar tidak pernah mengatakan itu,” kata anggota Ombudsman periode 2016-2021 ini kepada Tempo melalui pesan Whatsapp, 6 Maret 2025.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. Ia tidak pernah mengetahui Gus Dur menyampaikan ramalan tersebut. “Saya belum pernah dengar itu, apalagi menyampaikan,” kata dia melalui pesan suara, 6 Maret 2025.
Asal Mula Pernyataan Gus Dur Ramal Prabowo Jadi Presiden
Sebelumnya, klaim bahwa Gus Dur pernah meramal Prabowo akan menjadi presiden di usia tua, ramai beredar sejak kampanye Pemilihan Presiden RI 2024. Salah satu narasumbernya adalah Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. Irfan Yusuf memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden ke-4 itu sebagaimana dilaporkan CNN Indonesia. Keduanya sama-sama cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asyari.
Irfan Yusuf mengatakan ramalan itu pernah disampaikan Gus Dur dalam suasana santai, sebelum ia wafat tahun 2009, saat berziarah di makam leluhur di area Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. "Dia mengatakan, 'Pak Prabowo nanti jadi presiden nek wes tuwek (kalau sudah tua)," kata Irfan Yusuf menirukan Gus Dur.
Kepada Tempo, Irfan Yusuf membenarkan bahwa ia pernah menyampaikan mengenai ucapan Gus Dur tersebut. “Kalau itu ya benar (Gus Dur ramal Prabowo jadi presiden). Dan bukan cuma saya yang dengar, dan bukan cuma satu kali kesempatan. Ada beberapa teman yang cerita di kesempatan lain. Di tempat yang berbeda, beliau juga pernah berbicara yang sama,” kata Irfan Yusuf dalam pesan suara WhatsApp, 6 Maret 2025.
Dilansir Detik.com, KH. Said Aqil Siradj saat menjabat Ketua Umum PBNU juga pernah mengatakan Gus Dur menyatakan ramalan tersebut. Hal itu dikatakannya saat suasana menyambut kunjungan Prabowo di Lapangan Desa Kempek, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 27 Juni 2014, jelang Pilpres 2014. “Gus Dur bilang Anda (Prabowo) masih muda, sabar dulu, nanti setelah memasuki masa tua akan jadi pemimpin. Mudah-mudahan saat ini (Pilpres 2014)," kata Said Aqil.
Akan tetapi, pernyataan Gus Dur yang meramal Prabowo akan jadi presiden itu tidak pernah disampaikan dalam forum publik.
Satu-satunya pernyataan terbuka Gus Dur mengenai Prabowo, ada dalam tayangan program ‘Satu Jam Lebih Dekat’ di TV One menjelang Pilpres 2004. Dalam program tersebut, Gus Dur mendapatkan pertanyaan mengenai calon presiden Indonesia. Ia juga mengatakan telah mengunjungi Megawati Soekarno Putri, memberinya dukungan sebagai calon Presiden RI.
Pada menit ke-19, Indy Rahmawati sebagai pembawa acara, kemudian bertanya mana yang akan dipilih rakyat Indonesia dari empat kandidat kuat capres saat itu: Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla. Gus Dur kemudian menjawab bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang ikhlas.
“Kalau orang yang paling ikhlas pada rakyat Indonesia itu Prabowo. Ya banyak lah yang dia bikin itu, menunjukkan dia ikhlas betul kepada rakyat Indonesia,” jawab Gus Dur saat itu.
Tidak ada pernyataan dari Gus Dur yang menyebut Prabowo akan menjadi presiden di usia tua.
Selain tidak ada bukti yang bisa diverifikasi secara independen, putri kedua Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, membantah ayahnya pernah meramalkan bahwa Prabowo akan jadi presiden di usia tua. Yenny hanya membenarkan, Gus Dur menyebut Prabowo sebagai sosok yang ikhlas sebagaimana tayangan di TVOne.
Bantahan Yenny itu pernah disampaikan dalam acara bertajuk Halaqoh Kebangsaan Ulama dan Tokoh Masyarakat Se-Madura Bersama Prof. Dr. Mahfud MD Calon Wakil Presiden 2024-2029, pada Januari 2024 dan ditayangkan oleh Metro TV.
Yenny Wahid mengatakan sudah mengkonfirmasi mengenai pernyataan Gus Dur bahwa Prabowo akan jadi presiden pada orang-orang dekatnya. Namun sumber informasi itu tidak jelas. “Saya tanya keluarga saya, ibu saya, kaka saya, adik saya, pengawal, asisten, menteri-menteri dan termasuk saya tanya Pak Mahfud, tidak ada yang pernah mendengar. Ini gak jelas informasinya,” kata Yenny dalam acara itu.
Pendiri Wahid Institute Ahmad Suaedy, menjelaskan, ia tidak pernah mendengar perkataan Gus Dur mengenai Prabowo tersebut. Juga tidak pernah mengatakan hal itu kepada siapapun. “Ngeri sekali mengklaim sumbernya dari saya. Saya benar-benar tidak pernah mengatakan itu,” kata anggota Ombudsman periode 2016-2021 ini kepada Tempo melalui pesan Whatsapp, 6 Maret 2025.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. Ia tidak pernah mengetahui Gus Dur menyampaikan ramalan tersebut. “Saya belum pernah dengar itu, apalagi menyampaikan,” kata dia melalui pesan suara, 6 Maret 2025.
Asal Mula Pernyataan Gus Dur Ramal Prabowo Jadi Presiden
Sebelumnya, klaim bahwa Gus Dur pernah meramal Prabowo akan menjadi presiden di usia tua, ramai beredar sejak kampanye Pemilihan Presiden RI 2024. Salah satu narasumbernya adalah Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. Irfan Yusuf memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden ke-4 itu sebagaimana dilaporkan CNN Indonesia. Keduanya sama-sama cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asyari.
Irfan Yusuf mengatakan ramalan itu pernah disampaikan Gus Dur dalam suasana santai, sebelum ia wafat tahun 2009, saat berziarah di makam leluhur di area Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. "Dia mengatakan, 'Pak Prabowo nanti jadi presiden nek wes tuwek (kalau sudah tua)," kata Irfan Yusuf menirukan Gus Dur.
Kepada Tempo, Irfan Yusuf membenarkan bahwa ia pernah menyampaikan mengenai ucapan Gus Dur tersebut. “Kalau itu ya benar (Gus Dur ramal Prabowo jadi presiden). Dan bukan cuma saya yang dengar, dan bukan cuma satu kali kesempatan. Ada beberapa teman yang cerita di kesempatan lain. Di tempat yang berbeda, beliau juga pernah berbicara yang sama,” kata Irfan Yusuf dalam pesan suara WhatsApp, 6 Maret 2025.
Dilansir Detik.com, KH. Said Aqil Siradj saat menjabat Ketua Umum PBNU juga pernah mengatakan Gus Dur menyatakan ramalan tersebut. Hal itu dikatakannya saat suasana menyambut kunjungan Prabowo di Lapangan Desa Kempek, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 27 Juni 2014, jelang Pilpres 2014. “Gus Dur bilang Anda (Prabowo) masih muda, sabar dulu, nanti setelah memasuki masa tua akan jadi pemimpin. Mudah-mudahan saat ini (Pilpres 2014)," kata Said Aqil.
Akan tetapi, pernyataan Gus Dur yang meramal Prabowo akan jadi presiden itu tidak pernah disampaikan dalam forum publik.
Satu-satunya pernyataan terbuka Gus Dur mengenai Prabowo, ada dalam tayangan program ‘Satu Jam Lebih Dekat’ di TV One menjelang Pilpres 2004. Dalam program tersebut, Gus Dur mendapatkan pertanyaan mengenai calon presiden Indonesia. Ia juga mengatakan telah mengunjungi Megawati Soekarno Putri, memberinya dukungan sebagai calon Presiden RI.
Pada menit ke-19, Indy Rahmawati sebagai pembawa acara, kemudian bertanya mana yang akan dipilih rakyat Indonesia dari empat kandidat kuat capres saat itu: Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla. Gus Dur kemudian menjawab bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang ikhlas.
“Kalau orang yang paling ikhlas pada rakyat Indonesia itu Prabowo. Ya banyak lah yang dia bikin itu, menunjukkan dia ikhlas betul kepada rakyat Indonesia,” jawab Gus Dur saat itu.
Tidak ada pernyataan dari Gus Dur yang menyebut Prabowo akan menjadi presiden di usia tua.
Selain tidak ada bukti yang bisa diverifikasi secara independen, putri kedua Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, membantah ayahnya pernah meramalkan bahwa Prabowo akan jadi presiden di usia tua. Yenny hanya membenarkan, Gus Dur menyebut Prabowo sebagai sosok yang ikhlas sebagaimana tayangan di TVOne.
Bantahan Yenny itu pernah disampaikan dalam acara bertajuk Halaqoh Kebangsaan Ulama dan Tokoh Masyarakat Se-Madura Bersama Prof. Dr. Mahfud MD Calon Wakil Presiden 2024-2029, pada Januari 2024 dan ditayangkan oleh Metro TV.
Yenny Wahid mengatakan sudah mengkonfirmasi mengenai pernyataan Gus Dur bahwa Prabowo akan jadi presiden pada orang-orang dekatnya. Namun sumber informasi itu tidak jelas. “Saya tanya keluarga saya, ibu saya, kaka saya, adik saya, pengawal, asisten, menteri-menteri dan termasuk saya tanya Pak Mahfud, tidak ada yang pernah mendengar. Ini gak jelas informasinya,” kata Yenny dalam acara itu.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengklaim Ahmad Suaedy dan KH. Irfan Yusuf Hakim menyatakan Gus Dur pernah meramalkan Prabowo akan berhenti di tengah jalan dalam menjabat Presiden RI, adalah klaim keliru.
Kedua orang tersebut telah membantah narasi yang beredar. Sementara Irfan Yusuf hanya mengaku pernah mendengar Gus Dur berbicara Prabowo akan menjadi presiden setelah tua, namun klaim ini dibantah oleh anak kedua Gus Dur, Yenny Wahid.
Kedua orang tersebut telah membantah narasi yang beredar. Sementara Irfan Yusuf hanya mengaku pernah mendengar Gus Dur berbicara Prabowo akan menjadi presiden setelah tua, namun klaim ini dibantah oleh anak kedua Gus Dur, Yenny Wahid.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@kupastuntas.ind2/video/7352148892403780870?q=gus%20dur%20tentang%20prabowo&t=1741234179723
- https://perma.cc/FQ7P-CHLZ
- https://www.facebook.com/watch/?ref=search&v=418040684608664&external_log_id=b311431f-d438-4ba3-a059-1694aea47fd7&q=gus%20dur%20ramalkan%20prabowo%20dilengserkan
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240214173524-617-1062565/cerita-gus-dur-ramal-prabowo-jadi-presiden-di-usia-tua
- https://news.detik.com/berita/d-2621340/said-aqil-gus-dur-pernah-meramal-prabowo-jadi-presiden
- https://www.youtube.com/watch?v=MnQXw7zj7l0
- https://www.youtube.com/watch?v=LUfki0IxuLI /cdn-cgi/l/email-protection#d4b7b1bfb2b5bfa0b594a0b1b9a4bbfab7bbfabdb0
Cek Fakta: Video Detik-detik Dirut Pertamina Patra Niaga Oplos Pertalite Jadi Pertamax
Sumber:Tanggal publish: 07/03/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi yang menyebut Dirut Pertamina Patra Niaga tengah mengoplos Pertalite menjadi Pertamax.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram “ignt_ius”, akun Threads “arya_embun.id”, dan akun TikTok “arimasrur85” pada Rabu (26/2/2025) isinya memperlihatkan sosok Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.
Berikut narasi lengkap yang disampaikan dalam unggahan:
“Oplos Pertalite Jadi Pertamax! Modus Korupsi Dirut Pertamina Patra Niaga”
“inilah cara direktur utama pertamina mengoplos pertalite dan pertamax”
Terpantau pada hari Jumat (7/3/2025) unggahan Instagram “ignt_ius” telah disukai 82.000-an pengguna, unggahan Threads “arya_embun.id” disukai hampir 2.000 pengguna, dan unggahan TikTok “arimasrur85” disukai lebih dari 200.000 pengguna.
Lantas benarkah narasi tersebut?
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram “ignt_ius”, akun Threads “arya_embun.id”, dan akun TikTok “arimasrur85” pada Rabu (26/2/2025) isinya memperlihatkan sosok Direktur Utama (Dirut) Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.
Berikut narasi lengkap yang disampaikan dalam unggahan:
“Oplos Pertalite Jadi Pertamax! Modus Korupsi Dirut Pertamina Patra Niaga”
“inilah cara direktur utama pertamina mengoplos pertalite dan pertamax”
Terpantau pada hari Jumat (7/3/2025) unggahan Instagram “ignt_ius” telah disukai 82.000-an pengguna, unggahan Threads “arya_embun.id” disukai hampir 2.000 pengguna, dan unggahan TikTok “arimasrur85” disukai lebih dari 200.000 pengguna.
Lantas benarkah narasi tersebut?
Hasil Cek Fakta
Melansir artikel penelusran fakta TurnBackHoax.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo mula-mula mengamati video unggahan sejumlah akun tersebut secara mendetail. Di dalam video tampak ada tanda air (watermark) “PixVerse.ai”. Hal itu mengindikasikan bahwa video merupakan hasil rekayasa AI dari platform PixVerse.
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo mula-mula mengamati video unggahan sejumlah akun tersebut secara mendetail. Di dalam video tampak ada tanda air (watermark) “PixVerse.ai”. Hal itu mengindikasikan bahwa video merupakan hasil rekayasa AI dari platform PixVerse.
[PENIPUAN] Tautan Lowongan Kerja di Kantor Prabowo
Sumber: Tiktok.comTanggal publish: 07/03/2025
Berita
Akun TikTok “Herlinda3817” pada Rabu (19/02/2025) membagikan video [arsip], isinya berupa tangkapan layar bernarasi “Kantor Prabowo Buka Lowongan Kerja untuk 6.566 Orang, Daftar di Sini!”. Terdapat tulisan “CNBC Indonesia” dalam tangkapan layar tersebut.
Unggahan disertai narasi:
“LOWONGAN TELAH DIBUKA Info lebih lengkap dan para kandidat kerja yang tertarik untuk bergabung dan mengembangkan karir, Silahkan daftar diri anda di link pendaftaran yang ada di bio”
Per Jumat (07/03/2025), video tersebut telah dilihat 759 kali dan disukai 8 pengguna.
Unggahan disertai narasi:
“LOWONGAN TELAH DIBUKA Info lebih lengkap dan para kandidat kerja yang tertarik untuk bergabung dan mengembangkan karir, Silahkan daftar diri anda di link pendaftaran yang ada di bio”
Per Jumat (07/03/2025), video tersebut telah dilihat 759 kali dan disukai 8 pengguna.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses tautan pendaftaran di bio akun. Diketahui, tautan mengarah ke laman pendaftaran, isinya meminta pengisian nama dan nomor handphone yang terhubung ke akun Telegram.
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Kantor Prabowo Buka Lowongan Kerja untuk 6.566 Orang, Daftar di Sini!” ke mesin pencarian Google. Kata kunci tersebut diambil dari judul artikel yang tertera dalam unggahan. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan cnbcindonesia.com “Kantor Prabowo Buka Lowongan Kerja untuk 6.566 Orang, Daftar di Sini!”.
Dari berita yang tayang Agustus 2024 itu diketahui kalau konteks asli narasi adalah tentang informasi pembukaan seleksi CPNS Kementerian Pertahanan tahun 2024, di mana Prabowo masih memimpin kementerian tersebut kala itu.
Dilansir dari bkn.go.id, pendaftaran CPNS 2024 dimulai pada 20 Agustus hingga awal September 2024 melalui portal SSCASN BKN (https://sscasn.bkn.go.id/).
TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Kantor Prabowo Buka Lowongan Kerja untuk 6.566 Orang, Daftar di Sini!” ke mesin pencarian Google. Kata kunci tersebut diambil dari judul artikel yang tertera dalam unggahan. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan cnbcindonesia.com “Kantor Prabowo Buka Lowongan Kerja untuk 6.566 Orang, Daftar di Sini!”.
Dari berita yang tayang Agustus 2024 itu diketahui kalau konteks asli narasi adalah tentang informasi pembukaan seleksi CPNS Kementerian Pertahanan tahun 2024, di mana Prabowo masih memimpin kementerian tersebut kala itu.
Dilansir dari bkn.go.id, pendaftaran CPNS 2024 dimulai pada 20 Agustus hingga awal September 2024 melalui portal SSCASN BKN (https://sscasn.bkn.go.id/).
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “lowongan kerja di kantor Prabowo” merupakan konten menyesatkan (misleading content) untuk modus penipuan.
Rujukan
- http[cnbcindonesia.com] Kantor Prabowo Buka Lowongan Kerja untuk 6.566 Orang, Daftar di Sini!
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20240823160924-4-565950/kantor-prabowo-buka-lowongan-kerja-untuk-6566-orang-daftar-di-sini [bkn.go.id] Pendaftaran CPNS Dibuka Mulai 20 Agustus 2024 Pukul 17.08.45 WIB
- https://www.bkn.go.id/pendaftaran-cpns-dibuka-mulai-20-agustus-2024-pukul-17-08-45-wib/
Hoaks Tautan Kompensasi Pertamina untuk Korban Pertamax Oplosan
Sumber:Tanggal publish: 07/03/2025
Berita
tirto.id - Salah satu isu yang berkembang di tengah pengusutan kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah, produk kilang PT Pertamina (Persero) subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) adalah dugaan pencampuran Pertalite RON 90 menjadi Pertamax RON 92.
Dugaan pengoplosan tersebut ramai setelah Kejaksaan Agung mengungkap kasus dugaan korupsi pengelolaan minyak mentah dan produk dari kilang di PT Pertamina, pada Senin (24/2/2025).
Para tersangka kasus tersebut diduga mengimpor BBM dengan kadar RON 90 atau setara dengan Pertalite. Padahal, dalam kesepakatan dan pembayarannya, tertulis pembelian BBM dengan RON 92, alias setara dengan Pertamax. BBM RON 90 itu kemudian disebut di-blending di storage atau depo untuk menjadi RON 92.
Menanggapi hal ini, Pertamina sendiri telah membantah tudingan upaya mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dengan BBM jenis Pertalite. Perusahaan plat merah tersebut menjamin bahwa Pertamax yang beredar di masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Di tengah ramai perbincangan tentang isu ini, beredar di media sosial sejumlah unggahan yang menyebut bahwa Pertamina memberikan kompensasi sebesar Rp1,5 juta bagi mereka yang menjadi korban pengoplosan Pertamax.
Klaim ini diunggah oleh sejumlah akun instagram, di antaranya “program_umkm2025”(arsip) pada Kamis (6/3/2025) serta “info_terkini_com” dan “_nrfadillah19” pada Senin (3/3/2025). Sejumlah unggahan tersebut mengeklaim diri sebagai Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang saat ini membuka pos pengaduan bagi masyarakat korban Pertamax oplosan.
Narasi dalam unggahan itu mengeklaim bahwa Pertamina akan memberikan kompensasi sebesar Rp1,5 juta bagi mereka yang menjadi korban pengoplosan Pertamax. Untuk mendapatkan kompensasi tersebut, masyarakat diminta mengisi formulir pengaduan korban melalui tautan yang telah disediakaan dalam unggahan.
“LBH mengajak rekan rekan untuk berpartisipasi dalam upaya menuntut pertanggung jawaban pihak pihak yang terlibat dalam dugaan manipulasi bahan bakar minyak. Dan PT. Pertamina (Persero) juga memberikan kompensasi senilai Rp.1.500.000,- Untuk teman teman yang terkena dampak dari kejadian ini. Klik link di bio untuk mendaftar pengaduan dan klaim kompensasi,” bunyi keterangan takarir unggahan tersebut.
Sepanjang Senin (3/3/2025) hingga Jumat (7/3/2025), atau selama empat hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan ini telah memperoleh 382 tanda suka dan 21 komentar. Lantas, bagaimana kebenaran sejumlah unggahan itu?
Dugaan pengoplosan tersebut ramai setelah Kejaksaan Agung mengungkap kasus dugaan korupsi pengelolaan minyak mentah dan produk dari kilang di PT Pertamina, pada Senin (24/2/2025).
Para tersangka kasus tersebut diduga mengimpor BBM dengan kadar RON 90 atau setara dengan Pertalite. Padahal, dalam kesepakatan dan pembayarannya, tertulis pembelian BBM dengan RON 92, alias setara dengan Pertamax. BBM RON 90 itu kemudian disebut di-blending di storage atau depo untuk menjadi RON 92.
Menanggapi hal ini, Pertamina sendiri telah membantah tudingan upaya mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dengan BBM jenis Pertalite. Perusahaan plat merah tersebut menjamin bahwa Pertamax yang beredar di masyarakat sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Di tengah ramai perbincangan tentang isu ini, beredar di media sosial sejumlah unggahan yang menyebut bahwa Pertamina memberikan kompensasi sebesar Rp1,5 juta bagi mereka yang menjadi korban pengoplosan Pertamax.
Klaim ini diunggah oleh sejumlah akun instagram, di antaranya “program_umkm2025”(arsip) pada Kamis (6/3/2025) serta “info_terkini_com” dan “_nrfadillah19” pada Senin (3/3/2025). Sejumlah unggahan tersebut mengeklaim diri sebagai Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang saat ini membuka pos pengaduan bagi masyarakat korban Pertamax oplosan.
Narasi dalam unggahan itu mengeklaim bahwa Pertamina akan memberikan kompensasi sebesar Rp1,5 juta bagi mereka yang menjadi korban pengoplosan Pertamax. Untuk mendapatkan kompensasi tersebut, masyarakat diminta mengisi formulir pengaduan korban melalui tautan yang telah disediakaan dalam unggahan.
“LBH mengajak rekan rekan untuk berpartisipasi dalam upaya menuntut pertanggung jawaban pihak pihak yang terlibat dalam dugaan manipulasi bahan bakar minyak. Dan PT. Pertamina (Persero) juga memberikan kompensasi senilai Rp.1.500.000,- Untuk teman teman yang terkena dampak dari kejadian ini. Klik link di bio untuk mendaftar pengaduan dan klaim kompensasi,” bunyi keterangan takarir unggahan tersebut.
Sepanjang Senin (3/3/2025) hingga Jumat (7/3/2025), atau selama empat hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan ini telah memperoleh 382 tanda suka dan 21 komentar. Lantas, bagaimana kebenaran sejumlah unggahan itu?
Hasil Cek Fakta
Sebagai informasi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memang membuka pos pengaduan bagi warga yang merasa menjadi korban Pertamax oplosan.
Melalui keterangan resmi, LBH Jakarta mengungkap pembukaan pos pengaduan ini bertujuan untuk memperjelas permasalahan, memetakan dampak yang dialami oleh warga, serta menentukan langkah advokasi yang dapat dilakukan guna menuntut pertanggungjawaban pihak-pihak yang ada.
Tidak ada keterangan dari LBH Jakarta ataupun CELIOS terkait adanya kompensasi dari pihak Pertamina sebesar Rp1,5 juta bagi masyarakat yang mendaftarkan dirinya ke pos pengaduan tersebut.
Tirto mencoba mengakses tautan yang terdapat di tiap unggahan tersebut. Beberapa tautan tersebut mengarahkan ke halaman situs dengan tampilan yang mirip. Halaman tersebut memuat logo Pertamina dan MyPertamina. Tersedia juga kolom formulir yang meminta sejumlah data diri pribadi seperti nama, nomor telepon yang tersambung dengan telegram dan asal provinsi.
Meski begitu, hasil pemindaian yang dilakukan Tirto menggunakan URL Scan menunjukkan, tautan-tautan halaman pendaftaran ini tidak terafiliasi dengan situs LBH Jakarta, CELIOS maupun Pertamina.
Selanjutnya, kami menghubungi pihak LBH Jakarta untuk memverifikasi klaim yang beredar. Kepada Tirto, Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan, memastikan bahwa sejumlah akun yang mengunggah klaim tersebut bukanlah akun resmi milik LBH Jakarta.
“Unggahan tersebut tidak benar dan bukan diunggah oleh akun resmi LBH Jakarta,” ujarnya saat dikonfirmasi Tirto, Jumat (7/3/2025).
Senada, Tirto juga mendapatkan keterangan resmi dari Pertamina yang membantah adanya pemberian kompensasi senilai Rp1,5 juta bagi masyarakat yang mendaftarkan diri ke pos pengaduan yang ada di tautan tersebut. Perusahaan plat merah tersebut juga memastikan bahwa akun pengunggah klaim dan tautan yang beredar bukan milik Pertamina.
Melalui keterangan resmi, LBH Jakarta mengungkap pembukaan pos pengaduan ini bertujuan untuk memperjelas permasalahan, memetakan dampak yang dialami oleh warga, serta menentukan langkah advokasi yang dapat dilakukan guna menuntut pertanggungjawaban pihak-pihak yang ada.
Tidak ada keterangan dari LBH Jakarta ataupun CELIOS terkait adanya kompensasi dari pihak Pertamina sebesar Rp1,5 juta bagi masyarakat yang mendaftarkan dirinya ke pos pengaduan tersebut.
Tirto mencoba mengakses tautan yang terdapat di tiap unggahan tersebut. Beberapa tautan tersebut mengarahkan ke halaman situs dengan tampilan yang mirip. Halaman tersebut memuat logo Pertamina dan MyPertamina. Tersedia juga kolom formulir yang meminta sejumlah data diri pribadi seperti nama, nomor telepon yang tersambung dengan telegram dan asal provinsi.
Meski begitu, hasil pemindaian yang dilakukan Tirto menggunakan URL Scan menunjukkan, tautan-tautan halaman pendaftaran ini tidak terafiliasi dengan situs LBH Jakarta, CELIOS maupun Pertamina.
Selanjutnya, kami menghubungi pihak LBH Jakarta untuk memverifikasi klaim yang beredar. Kepada Tirto, Direktur LBH Jakarta, Fadhil Alfathan, memastikan bahwa sejumlah akun yang mengunggah klaim tersebut bukanlah akun resmi milik LBH Jakarta.
“Unggahan tersebut tidak benar dan bukan diunggah oleh akun resmi LBH Jakarta,” ujarnya saat dikonfirmasi Tirto, Jumat (7/3/2025).
Senada, Tirto juga mendapatkan keterangan resmi dari Pertamina yang membantah adanya pemberian kompensasi senilai Rp1,5 juta bagi masyarakat yang mendaftarkan diri ke pos pengaduan yang ada di tautan tersebut. Perusahaan plat merah tersebut juga memastikan bahwa akun pengunggah klaim dan tautan yang beredar bukan milik Pertamina.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, unggahan yang menarasikan bahwa Pertamina memberikan kompensasi senilai Rp1,5 juta bagi masyarakat yang menjadi korban pengoplosan Pertamax bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Tautan yang disertakan dalam unggahan tidak mengarahkan ke situs resmi milik LBH Jakarta maupun Pertamina. Kepada Tirto, pihak LBH Jakarta dan Pertamina telah membantah terkait kebenaran klaim ini.
Tautan yang disertakan dalam unggahan tidak mengarahkan ke situs resmi milik LBH Jakarta maupun Pertamina. Kepada Tirto, pihak LBH Jakarta dan Pertamina telah membantah terkait kebenaran klaim ini.
Rujukan
- https://tirto.id/pertamina-bantah-tudingan-oplos-bbm-pertamax-dengan-pertalite-g8Kd
- https://www.instagram.com/p/DG3SuePPO-T/?igsh=M2lxem96a2I0ZnJm
- https://archive.ph/JsfJQ
- https://www.instagram.com/p/DGvqQ3YvNR1/
- https://www.instagram.com/p/DGuuMbtzfqA/?utm_source=ig_embed&ig_rid=a67b3dd9-7977-4819-89a8-5db0ac618ca2
- https://www.hukumonline.com/berita/a/lbh-jakarta-dan-celios-buka-pos-pengaduan-korban-pertamax-oplosan-lt67c18e71750cb/
Halaman: 32/6465