[DISINFORMASI] Video Pria Terbaring Berazan Adalah KH Hasyim Muzadi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 17/03/2017
Berita
Dr. KH. Hasyim Muzadi mengumandangkan azan subuh sebelum wafat.
Hasil Cek Fakta
Video yang diklaim sebagai KH Hasyim Muzadi tidak benar. Sebab, orang dalam video tersebut adalah seorang muazin pria di Arab Saudi. Pria tersebut selalu mengumandangkan azan dalam keadaan tubuhnya yang koma.
Rujukan
[HOAX] Soda Kue Dicampur Madu Dapat Menyembuhkan Kanker
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 09/04/2017
Berita
SODA KUE + MADU = KANKER LENYAP
Baking Soda kills CANCER
Baking Soda kills CANCER
Hasil Cek Fakta
Tubuh kita memiliki tingkat pH yang berbeda-beda, tergantung pada fungsinya. Darah kita bersifat basa, namun lambung kita sangat asam (pH 1,5). Sehingga, makanan apapun yang kita makan, setinggi apapun kadar basa nya, akan menjadi bersifat asam.
Tidak ada gunanya berusaha meningkatkan kadar basa tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bersifat basa – semuanya akan diubah menjadi bersifat asam oleh lambung.
Tidak ada gunanya berusaha meningkatkan kadar basa tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bersifat basa – semuanya akan diubah menjadi bersifat asam oleh lambung.
Rujukan
[MISINFORMASI] Pabrik Semen Rembang Diyakini Tak Ganggu Produksi Air Tanah
Sumber: Media DaringTanggal publish: 09/04/2017
Berita
Menurut Surono, meskipun pabrik semen Rembang dibangun di wilayah Cekungan Air Tanah (CAT), namun produksi air di daerah tersebut tidak akan terganggu asalkan konstruksinya tidak menganggu sistem akuiver atau sirkulasi air tanah. “CAT itu ditandai dengan daerah imbauan air di atas permukaan tanah, kemudian daerah keluaran mata air. Jadi tidak semua CAT itu karst, tidak semua batu kapur itu karst,” kata Surono, Senin (3/4).
Hasil Cek Fakta
Melalui komentarnya di situs Warta Ekonomi dan akun facebook miliknya, Mantan Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Surono, menyatakan bahwa dia tidak pernah diwawancara demikian. “Mohon maaf saya tdk pernah diwwcr di media ini. Salam, Mbah Rono”. Selanjutnya CNN Indonesia sudah menghapus beritanya dan menyampaikan klarifikasi yang dimuat pada FBnya, mengakui adanya “pelanggaran standar jurnalistik”:
Rujukan
[HOAX] Membuang Tisu Bekas di Wadah Makan atau Minum di Singapur Dikenakan Denda
Sumber: Media SosialTanggal publish: 11/04/2017
Berita
Mau kasih info aja, ada peraturan baru di Singapore, kalo habis makan jangan taruh bekas tissue di dalam piring atau mangkok krn dianggap menyebarkan virus sb tempat tersebut utk makan.
Ada denda $ 200.
Temen ku kasi info brsan yg tinggal dr Sgpore.
Pemerintah singapore lagi cari korban yg bisa dimeras dan bagi warga indonesia yg suka kesingapore harus lebih berhati-hati dan tolong kasih tau teman-teman yg sering ke singapore.. Makasih… Tolong di share supaya warga indonesia jangan sampai jadi sasaran empuk pemerintah singapore..
Ada denda $ 200.
Temen ku kasi info brsan yg tinggal dr Sgpore.
Pemerintah singapore lagi cari korban yg bisa dimeras dan bagi warga indonesia yg suka kesingapore harus lebih berhati-hati dan tolong kasih tau teman-teman yg sering ke singapore.. Makasih… Tolong di share supaya warga indonesia jangan sampai jadi sasaran empuk pemerintah singapore..
Hasil Cek Fakta
National Environmental Agency yg bertanggung jawab utk masalah lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat di Singapura menyatakan bahwa hal tersebut adalah hoax.
The National Environment Agency (NEA) has come forward to debunk a message circulating online and on messaging applications such as WhatsApp that claims it issues a $200 fine for discarding used tissue into one’s bowl, plate or cup. “We would like to clarify that NEA has not been issuing fines for such acts,” said NEA in a post on its Facebook page on Thursday (March 30).
The National Environment Agency (NEA) has come forward to debunk a message circulating online and on messaging applications such as WhatsApp that claims it issues a $200 fine for discarding used tissue into one’s bowl, plate or cup. “We would like to clarify that NEA has not been issuing fines for such acts,” said NEA in a post on its Facebook page on Thursday (March 30).
Rujukan
Halaman: 6219/6779