“Tah goblog deuleu anu ceuk saria hoak hoak teh .. ieu kajadian subuh tadi.
Kata pa uyu ! Tkp di dalam masjid… mau azan tak jadi.. ada 5 orang .. setelah menanyakan ulama pameungpeuk ketua MUI pelaku menyerang memukul imam masjid menggunakan golok.. tp Allohloh melindungi hanya sakit di kepala…
Kita cari pelakunya…” tidak berbahasa sunda… 5 orang
Lokasi tempat kejadian : pameungpeuk .kab.Garut jawabarat”.
[SALAH] “Penyerangan Terhadap Muazin di Masjid Agung Pameungpeuk Garut”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/02/2018
Berita
Hasil Cek Fakta
Kapolres Garut bersama Timsus Ditkrimum Polda Jabar tiba di lokasi kejadian dan langsung memimpin kegiatan pra rekonstruksi di TKP. Hasilnya olah TKP dan pemeriksaan saksi cukup mencengangkan.
Tidak ditemukan adanya luka sedikit pun pada tubuh sebagaimana pengakuan korban dibacok oleh pelaku sebanyak lima orang,” beber Agung.
Sedang menurut Dirkrimum Polda Jabar Kombes Umar S Fana, ternyata jelang subuh itu, tidak ditemukan adanya jejak orang di sekitar masjid. Seorang marbot masjid bernama Mang Yuyu mengaku bohong telah diianiaya. Pada baju Uyu ditemukan robekan bukan dengan senjata tajam, tetapi seperti disengaja.
"Setelah ditampilkan bukti-bukti, Uyu mengaku perstiwa tersebut merupakan rekayasa. Adapun motifnya adalah masalah ekonomi di mana korban selaku marbot masjid tidak ada yang memperhatikan. Dari fakta-fakta diatas kesimpulan sementara bahwa kejadian tersebut adalah rekayasa korban yang meminta diperhatikan sisi ekonominya dengan penghasilan Rp. 150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah) per bulan. Sedangkan motif yang lain atau aktor intelektualnya masih didalami oleh penyidik,” tutup Kombes Umar.
Tidak ditemukan adanya luka sedikit pun pada tubuh sebagaimana pengakuan korban dibacok oleh pelaku sebanyak lima orang,” beber Agung.
Sedang menurut Dirkrimum Polda Jabar Kombes Umar S Fana, ternyata jelang subuh itu, tidak ditemukan adanya jejak orang di sekitar masjid. Seorang marbot masjid bernama Mang Yuyu mengaku bohong telah diianiaya. Pada baju Uyu ditemukan robekan bukan dengan senjata tajam, tetapi seperti disengaja.
"Setelah ditampilkan bukti-bukti, Uyu mengaku perstiwa tersebut merupakan rekayasa. Adapun motifnya adalah masalah ekonomi di mana korban selaku marbot masjid tidak ada yang memperhatikan. Dari fakta-fakta diatas kesimpulan sementara bahwa kejadian tersebut adalah rekayasa korban yang meminta diperhatikan sisi ekonominya dengan penghasilan Rp. 150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah) per bulan. Sedangkan motif yang lain atau aktor intelektualnya masih didalami oleh penyidik,” tutup Kombes Umar.
Rujukan
[BERITA] “The Family MCA dan Saracen, Bisnis Hoaks Serupa tetapi Tak Sama”
Sumber: Media DaringTanggal publish: 28/02/2018
Berita
Penangkapan kelompok The Family Muslim Cyber Army (MCA) mengingatkan pada kasus kelompok Saracen yang diungkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Agustus 2017. Modus kelompok Saracen dan MCA sama, yakni menyebarkan ujaran kebencian dan konten berbau SARA. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Mohammad Iqbal mengakui bahwa secara karakteristik, MCA menyerupai Saracen.
“Ada beberapa karakteristik yang agak mirip, tetapi ini berbeda,” ujar Iqbal di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Namun, Iqbal belum mau mengungkap karakteristik apa yang dimaksud, termasuk menjelaskan motif para pelaku menyebarkan ujaran kebencian dan konten SARA. Sementara motif kejahatan Saracen untuk kepentingan ekonomi.
Para anggota Saracen, Sri Rahayu Ningsih, Muhammad Faisal Tonong, Jasriadi, dan Mohammad Abdullah Harsono, menetapkan tarif sekitar Rp 72 juta dalam proposal yang ditawarkan kepada sejumlah pihak. Mereka bersedia menyebarkan konten ujaran kebencian dan berbau SARA di media sosial milik mereka sesuai pesanan. S
“Ada beberapa karakteristik yang agak mirip, tetapi ini berbeda,” ujar Iqbal di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Namun, Iqbal belum mau mengungkap karakteristik apa yang dimaksud, termasuk menjelaskan motif para pelaku menyebarkan ujaran kebencian dan konten SARA. Sementara motif kejahatan Saracen untuk kepentingan ekonomi.
Para anggota Saracen, Sri Rahayu Ningsih, Muhammad Faisal Tonong, Jasriadi, dan Mohammad Abdullah Harsono, menetapkan tarif sekitar Rp 72 juta dalam proposal yang ditawarkan kepada sejumlah pihak. Mereka bersedia menyebarkan konten ujaran kebencian dan berbau SARA di media sosial milik mereka sesuai pesanan. S
Hasil Cek Fakta
Rujukan
[SALAH] “Admin MCA Sebelum Tertangkap Polisi Lagi Menikmati Makan Bareng @fadlizon @prabowo”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 01/03/2018
Berita
“Ternyata oh ternyata…..Ini aktor d balik semua isu itu. Admin MCA sebelum Tertangkap Polisi lagi menikmati makan bareng
@fadlizon @prabowo .
@fadlizon @prabowo .
Hasil Cek Fakta
Orang yang ada di dalam foto ini adalah Eko Hadi Susilo, pendukung Anies-Sandi yang berjalan kaki dari Madiun-Jakarta untuk memberikan dukungan kepada Anies-Sandi.
Rujukan
[HOAX] Dokter Anti Vaksin Asal Amerika Serikat
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/01/2018
Berita
Ucapan Dokter Amerika Ini Mengenai Vaksin MENCENGANGKAN!!! Ketahui Sisi Gelap VAKSIN!!!
Dr. Bernard Mahfoudz, Spesialis Anti Vaksin di Amerika Serikat...
“Dr Bernard dengan tegas menyatakan bahwa seluruh umat yang merasa tengah berada dalam perjuangan untuk menolak vaksin dengan tegas-tegasnya. Vaksin, ujarnya lebih dari mampu untuk menurunkan semangat juang seseorang. Andaikata vaksin dimasukkan ke dalam tubuh orang-orang yang sedang berperang, maka semangat tarung orang tersebut akan kendor dalam waktu singkat,”
Dr. Bernard Mahfoudz, Spesialis Anti Vaksin di Amerika Serikat...
“Dr Bernard dengan tegas menyatakan bahwa seluruh umat yang merasa tengah berada dalam perjuangan untuk menolak vaksin dengan tegas-tegasnya. Vaksin, ujarnya lebih dari mampu untuk menurunkan semangat juang seseorang. Andaikata vaksin dimasukkan ke dalam tubuh orang-orang yang sedang berperang, maka semangat tarung orang tersebut akan kendor dalam waktu singkat,”
Hasil Cek Fakta
Unggahan tersebut justru menjadi guyonan bagi pengguna media sosial Twitter. Pasalnya, pria pada unggahan tersebut bukanlah seorang dokter spesialis vaksin melainkan aktor film dewasa asal Amerika Serikat. Seperti akun @OmDennis milik aktor Dennis Adhiswara yang berkomentar : “Aku mesti berbagi oksigen dengan orang yang percaya info kayak gini :(,”
Setelah dipastikan hoax, akun Facebook Adira Habibah mengunggah permintaan maafnya melalui Facebooknya pada Rabu (10/1). Adira mengatakan bahwa dirinya hanya membagikan postingan tersebut dan meminta maaf kepada pihak-pihak yang tidak berkenan. Unggahan mengenai vaksin sendiri kini sudah dihapus.
Setelah dipastikan hoax, akun Facebook Adira Habibah mengunggah permintaan maafnya melalui Facebooknya pada Rabu (10/1). Adira mengatakan bahwa dirinya hanya membagikan postingan tersebut dan meminta maaf kepada pihak-pihak yang tidak berkenan. Unggahan mengenai vaksin sendiri kini sudah dihapus.
Kesimpulan
Postingan mengenai dokter spesialis anti vaksin dari Amerika Serikat adalah HOAX. Faktanya, pria berkepala pelontos dan diklaim sebagai dokter anti vaksin tersebut adalah aktor film dewasa bernana Johnny Sins.
Rujukan
Halaman: 6217/6706